Disusun oleh :
Penyusun,
Kelompok 9
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui bagaimana proses metabolism protein
2. Untuk mengetahui apa saja manfaat metabolism protein
3. Untuk memahami apa saja tinjauan klinis yang terjadi
BAB II
PEMBAHASAN
Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838. Namun
yang memperkenalkan istilah protein adalah Mulder, pada tahun 1830.
Protein berasal dari bahasa Yunani yaitu Protos yang berarti “yang paling
utama”. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi
yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen , nitrogen dan kadang kalasulfur
serta fosfor . Protein terdapat pada semua sel hidup, kira-kira 50% dari
berat keringnya dan berfungsi sebagai pembangun struktur, biokatalis,
hormon, sumber energy, penyangga racun, pengatur pH, dan sebagai
pembawa sifat turunan dari generasi ke generasi. Protein berperan penting
dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein
lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya
protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat
dalam system kekebalan (imun) sebagai anti bodi, sistem kendali dalam
bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga
dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan
sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk
asam amino tersebut (heterotrof). (kilirong, 2010)
Unit dasar penyusun struktur protein adalah asam amino. Dengan kata
lain protein tersusun atas asam-asam amino yang saling berikatan.
Suatu asam amino-α terdiri atas:
1. Atom C α. Disebut α karena bersebelahan dengan gugus karboksil
(asam).
2. Atom H yang terikat pada atom C α.
3. Gugus karboksil yang terikat pada atom C α.
4. Gugus amino yang terikat pada atom C α.
5. Gugus R yang juga terikat pada atom C α.
Gugus R dari asam amino bervariasi dalam hal ukuran, bentuk,
muatan, kapasitas pengikatan hidrogen serta reaktivitas kimia. Kedua
puluh macam asam amino ini tidak pernah berubah. Asam amino yang
paling sederhana adalah glisin dengan atom H sebagai rantai samping.
Berikutnya adalah alanin dengan gugus metil (-CH3) sebagai rantai
samping. Dua puluh jenis asam amino standar tersebut yakni alanin,
arginin, asparagin, asam aspartat, sisten, glutamin, glisin, isoleusin, leusin,
lisin, metionin, fenilalanin, prolin, serin, treonin, triptofan, tirosin, dan valin
Ciri-ciri penyakit Kwashioskor (Ellya, 2010), adalah sebagai berikut:
a. Rambut halus, jarang, dan pirang kemerahan kusam
b. Kulit tampak kering (xerosis) dan memberi kesan kasar dengan
garis-garis permukaan yang jelas
c. Di daerah tungkai dan sikut serta bokong terdapat kulit yang
menunjukkan hiperpigmentasi dan kulit dapat mengelupas dalam
lembar yang besar, meninggalkan dasar yang licin berwarna putih
mengkilat
d. Perut anak membuncit karena pembesaran hati
2. Marasmus
Marasmus berasal dari kata yunani yang bearti wasting (merusak).
Marasmus umumnya merupakan penyakit pada bayi (12 bulan pertama),
karena terlambat diberi makanan tambahan.
Marasmus adalah penyakit kelaparan dan terdapat banyak diantara
kelompok sosial ekonomi rendah disebagian besar negara sedang berkemba
ng dan lebih banyak dari kwashiorkor (Yuniastuti, 2008).
Gejala penyakit Marasmus (Widodo, 2009),adalah sebagai berikut:
a. Pertumbuhan yang terhambat
b. Lemak dibawah kulit berkurang
c. Otot-otot berkurang dan melemah
d. Muka seperti orang tua (oldman’s face)
Kelebihan protein
Jika terlalu berlebihan mengkomsumsi protein juga akan sangat
membebani kerja ginjal. Protein secara berlebihan tidak menguntungkan
tubuh. Makanan yang tinggi proteinnya biasanya tinggi lemak sehingga
menyebabkan obesitas. Diet protein tinggi yang sering dianjurkan untuk
menurunkan berat badan. Kelebihan protein pada bayi dapat memberatkan
ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan
nitrogen dan juga dapat menyebabkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan
amonia darah, kenaikan ureum dan demam.
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
Namun yang memperkenalkan istilah protein adalah Mulder, pada tahun
1830. Protein berasal dari ystem Yunani yaitu protos yang berarti “yang
paling utama”. Protein adalah senyawa organic kompleks berbobot molekul
tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan ystem. Molekul protein
mengandung karbon, ystem, oksigen, nitrogen, dan kadang kala sulfur
serta fosfor. Protein terdapat pada semua sel hidup, kira-kira 50% dari
berat keringnya dan berfungsi sebagai pembangun struktur, biokatalis,
ystem, sumber energi, penyangga racun, pengatur Ph, dan sebagai
pembawa sifat turunan dari generasi ke generasi. Protein berperan penting
dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Berdasarkan sumbernya, protein digolongkan atas dua yaitu protein nabati
dan hewani (Budianto, 2009).
Terdapat sifat-sifat protein yaitu ionisasi, denaturasi, viskositas,
kristalisasi, ystem koloid. Berdasarkan struktur molekul, protein terbagi
atas struktur primer, sekunder, tersier, dan kuarter. Serta terdapat
penggolongan protein yaitu protein fiber, globular, dan gabungan.
Sedangkan untuk kelarutannya terdapat bermacam-macam protein
sehingga adanya kelebihan dan kekurangan dari protein yang dapat
menyebabkan penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
http://agusp3b3.blogspot.com/2011/12/makalah-metabolisme.html
diakses pada tanggal 15-07-2014
http://budisma.net/2014/12/struktur-dan-fungsi-protein.htmlhttp://
manfaatnyasehat.com/fungsi-protein/