Anda di halaman 1dari 14

PROTEIN

Disusun
Nama : 1. M. Ariffin Ilham 202254077
2. Moh Fahmi Fatkhur Rohman 202254082
3. Fachry Khoirul Ummam202254072
4. Muhammad Nashiruddin Ibnussyafiq 202254081
Mata Kuliah : Ilmu Hayati Dan Bumi
Kelas : MKM 110 B
Dosen Pengampu : Anisa Solikhati S.Pd.,MT.

TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MURIA KUDUS
MARET 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT karena atas rahmat dan izin-Nya makalah tentang
Protein sebagai tugas Ilmu Hayati Dan Bumi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Kami meyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
kami mengharapkan kritik dan saran, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Kami selaku kelompok 2 mengucapkan Terima kasih kepada pembimbing mata kuliah Ilmu
Hayati Dan Bumi, mohon maaf apabila ada tutur kata yang kurang berkenan mohon
dimaafkan. Sekian dari kami, terima kasih.

Kudus, 21 Maret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................ 5
2.1 Pengertian Protein.............................................................................................................5
2.2 Struktur Protein.................................................................................................................8
2.3 Penggolongan Protein....................................................................................................... 9
2.4 Akibat Kelebihan Dan Kekurangan Protein....................................................................11
BAB III PENUTUP.................................................................................................................. 13
4.1 Kesimpulan......................................................................................................................13
4.2 Saran................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Dalam kehidupan protein memegang peranan yang penting pula. Proses kimia dalam tubuh
dapat berlangsung dengan baik karena adanya enzim, suatu protein yang berfungsi sebagai
biokatalis. Ada 20 jenis asam amino yang terdapat dalam molekul protein. Asam-asam amino
ini terikat satu dengan yang lain oleh ikatan peptide.protein mudah dipengaruhi oleh suhu
tinggi, PH, dan pelarut organic.
Protein adalah salah satu bio-makromolekul yang penting perananya dalam makhluk hidup.
Fungsi dari protein itu sendiri secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar,
yaitu sebagai bahan struktural dan sebagai mesin yang bekerja pada tingkat molekular.
Apabila tulang dan kitin adalah beton, maka protein struktural adalah dinding batu-batanya.
Beberapa protein struktural, fibrous protein, berfungsi sebagai pelindung, sebagai contoh a
dan b-keratin yang terdapat pada kulit, rambut, dan kuku. Sedangkan protein struktural lain
ada juga yang berfungsi sebagai perekat, seperti kolagen.
Protein dapat memerankan fungsi sebagai bahan structural karena seperti halnya polimer lain,
protein memiliki rantai yang panjang dan juga dapat mengalami cross-linking dan lain-lain.
Selain itu protein juga dapat berperan sebagai biokatalis untuk reaksi-reaksi kimia dalam
sistem makhluk hidup. Makromolekul ini mengendalikan jalur dan waktu metabolisme yang
kompleks untuk menjaga kelangsungan hidup suatu organisma. Suatu sistem metabolisme
akan terganggu apabila biokatalis yang berperan di dalamnya mengalami kerusakan.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang di maksud dengan protein ?
2. Bagaimana struktur protein ?
3. Bagaimana penggolongan asam amino ?
4. Apa akibat dari kelebihan atau kekurangan protein ?

1.3 Tujuan penulisan


1. Untuk mengetahui tentang protein
2. Untuk mengetahui tentang klasifikasi protein
3. Untuk mengetahui tentang penggolongan asam amino
4. Untuk mengetahui tentang akibat dari kelebihan dan kekurangan protein

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Protein


Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838. Namun yang memperkenalkan
istilah protein adalah Mulder, pada tahun 1830. Protein berasal dari bahasa Yunani yaitu
Protos yang berarti “yang paling utama”. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot
molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon,
hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein terdapat pada semua
sel hidup, kira-kira 50% dari berat keringnya dan berfungsi sebagai pembangun struktur,
biokatalis, hormon, sumber energy, penyangga racun, pengatur pH, dan sebagai pembawa
sifat turunan dari generasi ke generasi. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi
semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam
fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi
sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali
dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam
transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam
amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
 Ciri – ciri molekul protein
1. Berat molekulnya besar, ribuan sampai jutaan sehingga merupakan makro molekul.
2. Umumnya terdiri dari 20 macam asam amino.
3. Terdapat ikatan kimia lain yang menyebabkan terbentuknya lengkungan-lengkungan rantai
polipeptida menjadi struktur tiga dimensi protein.
4. Strukturnya tidak stabil terhadap beberapa faktor seperti pH, radiasi, temperatur,
medium pelarut organik dan deterjen.
5. Umumnya reaktif dan sangat spesifik, disebabkan terdapatnya gugusan samping yang
reaktif dan susunan khas struktur makromolekul (Ellya, 2010).
 Fungsi Protein
Menurut Aminah (2005) yang mengutip dari Marsetyo dan Kartasapoetra fungsi protein di
dalam tubuh yaitu :
1. Protein sebagai Zat Pembangun
Maksud zat pembangun di sini adalah bahwa protein itu merupakan bahan pembentuk
berbagai jaringan tubuh baru, dimana proses pembentukan jaringan baru selalu terjadi di
dalam tubuh, antara lain:

2. Pada masa pertumbuhan


Proses ini terjadi mulai dari lahir sampai menjadi dewasa muda. Dalam masa ini proses
pembentukan jaringan terjadi secara besar- besaran.
3. Dalam masa hamil
Di dalam tubuh wanita yang sedang hamil terjadi pembentukan jaringan–jaringan baru dari
janin yang sedang dikandungnya. Pembentukan jaringan baru pada waktu hamil terjadi lebih
cepat di pertengahan kehamilan.
4. Penggantian jaringan–jaringan yang rusak dan dirombak
Pada waktu orang sakit keras atau pada berbagai penyakit menahun terlihat orang menjadi
kurus disebabkan banyak jaringannya yang rusak.Waktu latihan–latihan dan olah raga terjadi
pula pembentukan jaringan baru, terutama jaringan otot.
5. Protein sebagai Zat Pengatur
Protein termasuk pula kedalam golongan zat pengatur, karena protein ikut pula mengatur
berbagai proses tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung sebagai bahan pembentuk
zat–zat yang mengatur berbagai proses tubuh.
6. Protein sebagai Pemberi Tenaga
Para peneliti telah menemukan bahwa komposisi protein mengandung unsur karbon, dengan
demikian maka jelas protein dapat berfungsi sebagai sumber energi pula. Dalam keadaan
tersedianya karbohidrat tidak mencukupi, maka untuk menyediakan energi sejumlah karbon
yang terkandung dalam protein akan dimanfaatkan seperlunya sehingga berlangsung
pembakaran dan sejumlah protein lainnya digunakan memenuhi fungsi yang sebenarnya yaitu
untuk pembentukan jaringan.
Selain itu, manfaat protein bagi tubuh kita sangatlah banyak. Protein sangat mempengaruhi
proses pertumbuhan tubuh kita. Diantara manfaat protein tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sebagai enzim. Protein memiliki peranan yang besar untuk mempercepat reaksi biologis.
2. Sebagai alat pengangkut dan penyimpan. Protein yang terkandung dalam hemoglobin dapat
mengangkut oksigen dalam eritrosit. Protein yang terkandung dalam mioglobin dapat
mengangkut oksigen dalam otot.
3. Untuk penunjang mekanis. Salah satu protein berbentuk serabut yang disebut kolagen
memiliki fungsi untuk menjaga kekuatan dan daya tahan tulang dan kulit.
4. Sebagai pertahanan tubuh atau imunisasi Pertahanan tubuh. Protein ini biasa digunakan
dalam bentuk antibodi.
5. Sebagai media perambatan impuls syaraf.
6. Sebagai Pengendalian pertumbuhan.
Berdasarkan sumbernya, protein digolongkan atas dua (Budianto, 2009) yaitu:
1. Protein hewani
Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan, dimana hewan yang memakan
tumbuhan mengubah protein nabati menjadi protein hewani. Contoh daging sapi, daging
ayam, susu, udang, telur, belut, ikan gabus dan lain-lain.
2. Protein nabati
Protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Contoh jagung,
kacang kedelai, kacang hijau, dan jenis kacang-kacangan lainnya yang mengandung
protein tinggi. Kacang kedelai merupakan sumber protein nabati yang mempunyai mutu atau
nilai biologi tertinggi dan sedangkan yang relatif rendah mutunya dalam sumber protein
adalah padi-padian dan hasilnya.
 Sifat - sifat Protein
1. Ionisasi
Yaitu apabila protein larut di dalam air akan membentuk ion positif dan ion negatif.
2. Denaturasi
Yaitu perubahan konformasi serta posisi protein sehingga aktivitasnya berkurang atau
kemampuannya menunjang aktivitas organ tertentu dalam tubuh hilang sehingga tubuh
mengalami keracunan.
3. Viskositas
Yaitu tahanan yang timbul oleh adanya gesekan antara molekul di dalam zat cair yang
mengalir.
4. Kristalisasi
Yaitu proses yang sering dilakukan dengan jalan penambahan garam ammonium sulfat atau
NaCl pada larutan dengan pengaturan PH pada titik isoelektriknya.
5. Sistem koloid
Yaitu sistem yang heterogen terdiri atas dua fase yaitu partikel kecil yang terdispersi dari
medium pendispersi atau pelarutnya.
Sifat- sifat suatu protein ditentukan oleh :
1. Macam asam amino yang terdapat dalam molekul protein.
2. Jumlah tiap macam asam amino itu.
3. Susunan asam amino dalam tiap molekul protein (Sediaoetama, 1991).
2.2 Struktur Protein
1.Berdasarkan Struktur Molekulnya
Protein yang tersusun dari rantai asam amino akan memiliki berbagai macam struktur khas
pada masing-masing protein. Karena protein disusun oleh asam amino yang berbeda secara
kimiawinya, maka suatu protein akan terangkai melalui ikatan peptida dan bahkan terkadang
dihubungkan oleh ikatan sulfida. Selanjutnya protein bisa mengalami pelipatan-pelipatan
membentuk struktur yang bermacam-macam. Adapun struktur protein meliputi struktur
primer, struktur sekunder, struktur tersier, dan struktur kuartener :

a. Struktur Primer
Merupakan struktur yang sederhana dengan urutan-urutan asam amino yang tersusun secara
linear yang mirip seperti tatanan huruf dalam sebuah kata dan tidak terjadi percabangan
rantai. Struktur primer terbentuk melalui ikatan antara gugus α–amino dengan gugus α–
karboksil. Ikatan tersebut dinamakan ikatan peptida atau ikatan amida (Berg et al., 2006;
Lodish et al., 2003). Struktur ini dapat menentukan urutan suatu asam amino dari suatu
polipeptida (Voet & Judith, 2009).
b. Struktur Sekunder
Merupakan kombinasi antara struktur primer yang linear distabilkan oleh ikatan hidrogen
antara gugus =CO dan =NH di sepanjang tulang belakang polipeptida. Salah satu contoh
struktur sekunder adalah α-heliks dan β-pleated. Struktur ini memiliki segmen-segmen dalam
polipeptida yang terlilit atau terlipat secara berulang. (Campbell et al., 2009; Conn, 2008).
Struktur α-heliks terbentuk antara masing-masing atom oksigen karbonil pada suatu
ikatan peptida dengan hidrogen yang melekat ke gugus amida pada suatu ikatan peptida empat
residu asam amino di sepanjang rantai polipeptida (Murray et al, 2009). Pada struktur
sekunder β-pleated terbentuk melalui ikatan hidrogen antara daerah linear rantai polipeptida.
c. Struktur Tersier
Struktur tersier dari suatu protein adalah lapisan yang tumpang tindih di atas pola struktur
sekunder yang terdiri atas pemutarbalikan tak beraturan dari ikatan antara rantai samping
(gugus R) berbagai asam amino. Struktur ini merupakan konformasi tiga dimensi yang
mengacu pada hubungan spasial antar struktur sekunder. Struktur ini distabilkan oleh empat
macam ikatan, yakni ikatan hidrogen, ikatan ionik, ikatan kovalen, dan ikatan hidrofobik.
Dalam struktur ini, ikatan hidrofobik sangat penting bagi protein. Asam amino yang memiliki
sifat hidrofobik akan berikatan di bagian dalam protein globuler yang tidak berikatan dengan
air, sementara asam amino yang bersifat hodrofilik secara umum akan berada di sisi
permukaan luar yang berikatan dengan air di sekelilingnya (Murray et al, 2009; Lehninger et
al, 2004).
d. Struktur Kuartener
Adalah gambaran dari pengaturan sub-unit atau promoter protein dalam ruang. Struktur ini
memiliki dua atau lebih dari sub-unit protein dengan struktur tersier yang akan membentuk
protein kompleks yang fungsional. ikatan yang berperan dalam struktur ini adalah ikatan
nonkovalen, yakni interaksi elektrostatis, hidrogen, dan hidrofobik. Protein dengan struktur
kuarterner sering disebut juga dengan protein multimerik. Jika protein yang tersusun dari dua
sub-unit disebut dengan protein dimerik dan jika tersusun dari empat sub-unit disebut dengan
protein tetramerik (Lodish et al., 2003; Murray et al, 2009).

2.3 Penggolongan Protein


Berdasarkan strukturnya protein dapat dibagi dalam 2 golongan besar, yaitu golongan
protein sederhana dan protein gabungan.Yang dimaksud dengan protein sederhana ialah
protein yang hanya terdiri atas molekul-molekul asam amino.Sedangkan protein gabungan
ialah protein yang terdiri atas protein dan gugus bukan protein, gugus ini disebut gugus
prostetik dan terdiri ats karbohidrat, lipid, asam nukleat.Proin sederhana dapat dibagi dalam
dua bagian menurut bentuk molekulnya yaitu protein biber dan protein globular.Protein fiber
mmpunyai molekul panjang seperti serat atau serabut.Sedangkan protein globular berbentuk
bulat.
1. Protein Fiber
Molekul protein ini terdiri atas beberapa rantai polipeptida yang memanjang dan dihubungkan
satu dengan yang lain oleh beberapa ikatan silang hingga merupakan bentuk serat atau serabut
yang stabil. Struktur protein fiber telah banyak diteliti dengan menggunakan analisis difraksi
sinar X. ciri khas protein fiber tedapat pada beberapa jenis protein. Yang termasuk golongan
ini adalah antara lain :
a. Konfigurasi alfa helix pada kratin
b. Lembaran berlipat parallel dan anti parallel pada protein sutra alam; dan
c. Helix tripel pada kolagen
Sifat umum protein fiber ialah tidak larut dalam air dan sukar diuraikan oleh
enzim.Kolagen adalah suatu jenis protein yang terdapat pada jaringan ikat.
Kratin adalah protein yang terdapat dalam bulu domba, sutra alam, rambut, kulit, kuku dan
sebagainya. Struktur kelatin hamper seluruhnya terdiri atas rantai polipeptida yang berbentuk
alfa helix.

2. Protein Globular
Umunya berbentuk bulat atu elips dan terdiri atas rantai polipeptida yang berlipat.Protein
globular pada umunya mempunyai sifat dapat larut dalam air, dalam larutan asam atau basa
dan dalam etanol.Beberapa jenis protein globular yaitu albumin, globulin, histon, dan
protamin.
3. Protein Gabungan
Yang dimaksud dengan protein gabungan ialah, protein yang berikatan dengan senyawa yang
bukan protein.Gugus bukan protein ini disebut gugus prostetik.Ada beberapa jenis protein
gabungan antara lain mukoprotein, glikoprotein, lipoprotein, dan nucleoprotein.
Mukoprotein adalah gabungan antara protein dan karbohidrat dengan kadar lebih dari 4%
dihitung sebagai heksosamina. Karbohidrat yang terikat ini berupa polisakarida kompleks
yang mengandug N-asetilheksosamina bergabung dengan asam uronat atau monosakarida
lain. Mukoprotein yang mudah larut terdapat pada bagian putih telur, dalam serum daram dan
urin wanita yang sedang hamil.protein ini tidak mudah terdenaturasi oleh panas atau
diendapkan oleh zat-zat yang biasanya dapat mengendapkan protein, misalnya triklor asam
asetat atau asam pikrat. Glikoprotein adalah juga terdiri atas protein dan karbohidrat, tetapi
dengan kadar hexosamina kurang dari 4%.
Lipoprotein adalah gabugan antara protein yang larut dalam air dengan lipid.Lipoprotein
terdapat dalam serum darah, dalam otak dan jaringan syaraf.Gugus lipid yang biasanya terikat
pada protein dalam lipoprotein antaralain lesitin dan kolesterol.Nucleoprotein terdiri atas
protein yang bergabung dengan asam nukleat. Asam nukleat ini terdapat antara lain dalam inti
sel.
 Berdasarkan Kelarutannya
a. Albumin
Larut di air, garam encer, terdapat pada putih telur (albumin telur), susu (laktalbumin), darah
(albumin darah)
b. Globulin
Larut dalam garam netral, tidak larut dalam air, terkoagulasi oleh panas, mengendap pada
larutan garam konsentrasi tinggi (salting out). Dalam tubuh terdapat sebagai zat antibodi dan
fibrinogen.
1. Pada susu terdapat dalam bentuk laktoglobulin
2. Pada telur terdapat dalam bentuk ovoglobulin
3. Pada daging terdapat dalam bentuk miosin, aktin

c. Prolamin
Tidak larut dalam air, larut dalam etanol 50 -90%. Banyak mengandung prolin dan asam
glutamat, banyak terdapat pada serealia, misalnya : zein pada jagung, gliadin pada gandum
dan kordein pada barley.
d.Glutelin
Protein yang larut dalam asam, basa encer, tidak larut dalam pelarut netral (mis : air, garam
encer, alkohol), misalnya : glutein pada gandum, oryzenin pada beras.

2.4 Akibat Kelebihan dan Kekurangan protein

 Kekurangan protein
1. Kwashiorkor
Istilah Kwashioskor pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Cecily Wiliams pada tahun 1993 di
Ghana, Afrika. Penyakit ini lebih banyak terdapat pada usia dua hingga tiga tahun yang
komposisi gizi makanannya tidak seimbang terutama dalam hal protein (Yuniastuti,
2008).Gejala penyakit Kwashioskor (Widodo, 2009), adalah sebagai berikut:

a) Pertumbuhan terhambat.
b) Otot-otot berkurang dan lemah.
c)Bengkak (edema) terutama pada perut, kaki dan tangan. d) Muka bulat seperti bulan
(moonface).
e) Gangguan psikimotor. f) Nafsu makan kurang. g)Apatis.

Ciri-ciri penyakit Kwashioskor (Ellya, 2010), adalah sebagai berikut:

a) Rambut halus, jarang, dan pirang kemerahan kusam.


b) Kulit tampak kering (xerosis) dan memberi kesan kasar dengan garis-garis
permukaan yang jelas.
c) Didaerah tungkai dan sikut serta bokong terdapat kulit yang menunjukkan
hiperpigmentasi dan kulit dapat mengelupas dalam lembar yang besar, meninggalkan dasar
yang licin berwarna putih mengkilat.
d) Perut anak membuncit karena pembesaran hati.

2. Marasmus
Marasmus berasal dari kata yunani yang bearti wasting (merusak). Marasmus
umumnya merupakan penyakit pada bayi (12 bulan pertama), karena terlambat diberi
makanan tambahan. Marasmus adalah penyakit kelaparan dan terdapat banyak diantara
kelompok sosial ekonomi rendah di sebagian besar negara sedang berkembang dan
lebih banyak dari kwashiorkor (Yuniastuti, 2008).Gejala penyakit Marasmus (Widodo, 2009),
adalah sebagai berikut:
a) Pertumbuhan yang terhambat.
b) Lemak dibawah kulit berkurang.
c) Otot-otot berkurang dan melemah.
d) Muka seperti orang tua (0ldman’s face).

 Kelebihan protein
Jika terlalu berlebihan mengkomsumsi protein juga akan sangat membebani kerja ginjal.
Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang tinggi proteinnya
biasanya tinggi lemak sehingga menyebabkan obesitas.Diet protein tinggi yang sering
dianjurkan untuk menurunkan berat badan berkurang beralasan. Kelebihan protein pada
bayi dapat memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan
mengeluarkan kelebihan nitrogen dan juga dapat menyebabkan asidosis, dehidrasi, diare,
kenaikan amonia darah, kenaikan ureum darah, dan dema m (Ellya, 2010).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer
dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Terdapat sifat – sifat protein yaitu ionisasi, Denaturasi, viskositas, kristalisasi, Sistem koloid.
Berdasarkan struktur molekul protein maka terbagi atas struktur primer, sekunder, tersier, dan
kuartener.Serta terdapat penggolongan protein yaitu Protein Fiber, globular, dan
gabungan.Sedangkan untuk berdasarkan kelarutannya terdapat macam – macam protein
sehingga adanya kelebihan dan kekurangan dari protein yang dapat menyebabkaan penyakit.

4.1 Saran
Sebaiknya dalam mengkonsumsi makanan tidak hanya yang mengandung protein saja
tapi juga unsur yang lain harus dipenuhi agar dapat seimbang sehingga tidak menimbulkan
kerugian bagi tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

https://dokumen.tips/download/link/makalah-biokimia-protein

Murray, Robert K. Daryl K. Granner. Victor W. Radwell. 2009.Biokimia Harper Edisi


27.Jakarta: Penerbit Buku Kedokeran (EGC)

http://manfaatnyasehat.com/fungsi-protein/(Diakses pada: Selasa, 21 Maret 2023)

Juniarso, triman. 2008. Biokimia protein. https://trimanjuniarso.files.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai