Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

BIOKIMIA UMUM

PROTEIN

DOSEN PENGAMPU : Apt. Dr. Abd. Rahman Razak, M.Si

Disusun oleh:

Nama : Wahyu Hidayat


NIM : G30122017
Kelas : Kimia A

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO
PALU, 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Palu, 2 Oktober 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Protein merupakan senyawa organik kompleks dengan bobot molekul
tinggi. Protein juga merupakan suatu polimer yang terdiri dari monomer-
monomer asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida. Protein memiliki
banyak fungsi diantaranya sebagai enzim, hormon dan antibodi. Di alam, bentuk
protein spesifik untuk suatu fungsi.1
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar
tubuh sesudah air. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan
oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.
Fungsi lain dari protein adalah untuk mengatur keseimbangan air, pembentukan
ikatan-ikatan essensial tubuh, memelihara netralitas tubuh, sebagai pembentuk
antibodi, mengatur zat gizi dan sebagai sumber energi. Protein dikatakan sebagai
sumber energi yang ekivalen dengan karbohidrat karena menghasilkan 4 kkal/g
protein.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana klasifikasi dan fungsi protein?
2. Bagaimana struktur protein?
3. Bagaimana sifat Protein?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui klasifikasi dan fungsi protein
2. Untuk mengetahui struktur protein
3. Untuk mengetahui sifat Protein

1
Sawitri, K. N. dkk. 2014. Jurnal Biofisika. ANALISA PASANGAN JEMBATAN GARAM RESIDU
GLU15-LYS4 PADA KESTABILAN TERMAL PROTEIN 1GB1 10 (1): 68-74
BAB II

PEMBAHASAN

A. Klasifikasi dan Fungsi Protein


Berdasarkan Fungsi Biologisnya menurut (Suhardjo dan Clara, 2002) 2
a. Protein Enzim Golongan protein ini berperan pada biokatalisator dan pada
umumnya mempunyai bentuk globular. Protein enzim ini mempunyai sifat
yang khas, karena hanyabekerja pada substrat tertentu. Yang termasuk
golongan ini antara lain:
(1) Peroksidase yang mengkatalase peruraian hidrogenperoksida.
(2) Pepsin yang mengkatalisa pemutusan ikatan peptida.
(3) Polinukleotidase yang mengkatalisa hidrolisa polinukleotida. 9
b. Protein Pengangkut Protein pengangkut mempunyai kemampuan
membawa ion atau molekul tertentudari satu organ ke organ lain melalui
aliran darah. Yang termasuk golongan ini antara lain:
(1) Hemoglobin pengangkut oksigen.
(2) Lipoprotein pengangkut lipid.
c. Protein Struktural Peranan protein struktural adalah sebagai pembentuk
structural sel jaringandanmemberi kekuatan pada jaringan. Yang termasuk
golongan ini adalah elastin, fibrin, dan keratin.
d. Protein Hormon Adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin
membantu mengatur aktifitas metabolisme didalam tubuh.
e. Protein Pelindung Protein pada umumnya terdapat pada darah, melindungi
organisme dengancaramelawan serangan zat asing yang masuk dalam
tubuh.
f. Protein Kontraktil Golongan ini berperan dalam proses gerak, memberi
kemampuan pada sel untukberkontraksi atau mengubah bentuk. Yang
termasuk golongan ini adalah miosin dan aktin.
g. Protein Cadangan Protein cadangan atau protein simpanan adalah protein
yang disimpandandicadangan untuk beberapa proses metabolisme.

B. Struktur Protein
Struktur protein terdiri atas struktur primer, sekunder, tersier, dan
kuartener. Beberapa fungsi protein diantaranya sebagai elemen struktural, sintesis
hormon, enzim dan antibodi, serta terlibat dalam transportasi oksigen.

2
Suhardjo dan Clara M. Kusharto. 2002. Prinsip-Prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Struktur primer merupakan urutan asam amino yang dihasilkan dari ikatan
peptida. Struktur sekunder adalah rangkaian asam amino yang membentuk
struktur membelit, melingkar, dan melipat. Bentuk struktur ini dikelompokkan
menjadi struktur alpha-helix (H), beetha-sheet (B), dan coil (C). Adapun struktur
tersier merupakan gabungan dari berbagai struktur sekunder yang terjadi setelah
proses pelipatan (folding).3 Struktur kuarterner protein merupakan pengaturan
ruang protein yang terdiri dari beberapa rantai polipeptida. Sejumlah protein yang
secara biologis penting tersedia dalam bentuk dimer, trimer, tetramer, dan
seterusnya.

C. Sifat Protein
Sifat fisikokimia setiap protein tidak sama, tergantung pada jumlah dan
jenis asam aminonya. Protein memiliki berat molekul yang sangat besar sehingga
bila protein dilarutkan dalam air akan membentuk suatu dispersi koloidal. Protein
dapat dihidrolisis oleh asam, basa, atau enzim tertentu dan menghasilkan
campuran asam-asam amino (Winarno, 2004).4 Sebagian besar protein bila
dilarutkan dalam air akan membentuk dispersi koloidal dan tidak dapat berdifusi
bila dilewatkan melalui membran semipermeabel. Beberapa protein mudah larut
dalam air, tetapi ada pula yang sukar larut. Namun, semua protein tidak dapat larut
dalam pelarut organik seperti eter, kloroform, atau benzena (Yazid, 2006).5

3
Haryanto, T dan Ardi, B. U. 2015. Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika (JEPIN). Penggunaan Fitur
Kimiafisik dan Posisi Atom untuk Prediksi Struktur Sekunder Protein 1(2): 133-138
4
Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
5
Yazid, Estien & Nursanti, Lisda. 2006. Penuntun Praktikum Biokimia Untuk Mahasiswa Analis.
Yogyakarta: C.V Andi Offset.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Protein merupakan makromolekul yang menyusun lebih dari separuh bagian
dari sel. Protein menentukan ukuran dan struktur sel, komponen utama dari sistem
komunikasi antar sel serta sebagai katalis berbagai reaksi biokimia di dalam sel.
Struktur protein terdiri atas struktur primer, sekunder, tersier, dan kuartener.
Sebagian besar protein bila dilarutkan dalam air akan membentuk dispersi
koloidal dan tidak dapat berdifusi bila dilewatkan melalui membran
semipermeabel.

B. Saran
• Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menjadi pedoman untuk menambah
ilmu dan wawasan tentang biokimia umum, khususnya mengenai asam protein
• Bagi masyarakat luas, semoga penelitian ini dapat mengedukasi banyak orang
untuk mengetahui apa itu asam protein
• Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini agar dapat dijadikan tambahan wawasan
ilmu mengenai asam protein
DAFTAR PUSTAKA

Haryanto, T dan Ardi, B. U. 2015. Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika (JEPIN).
Penggunaan Fitur Kimiafisik dan Posisi Atom untuk Prediksi Struktur
Sekunder Protein 1(2): 133-138
Sawitri, K. N. dkk. 2014. Jurnal Biofisika. ANALISA PASANGAN JEMBATAN
GARAM RESIDU GLU15-LYS4 PADA KESTABILAN TERMAL PROTEIN
1GB1 10 (1): 68-74
Suhardjo dan Clara M. Kusharto. 2002. Prinsip-Prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta : Penerbit
Kanisius.

Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Yazid, Estien & Nursanti, Lisda. 2006. Penuntun Praktikum Biokimia Untuk Mahasiswa
Analis. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai