dengan penggabungan asam oksaloasetat yang muncul seketika setelah usai proses glikosilis
didalam jaringan tubuh. Peristiwa ini disebut juga sebagai siklus asam sitrat yang
mendominasi yaitu bertindak sebagai pusat dari 500 proses yang dialami oleh metabolisme
tubuh.
ads
Adanya reaksi pada siklus Kreb petama kalinya dipelajari, diptraktekan dan diumumkan pada
dunia adalah pada tahun 1930 oleh seorang ilmuwan biokimia bernama Albert Szent-Gyogyi
yang akhirnya mendapat penghargaan tertinggi berupa nobel pada tahun 1937 atas
dedikasinya yang telah mempelopori tentang pelajaran yang berhubungan dengan asam
fumarat yaitu sejenis komponen utama dari siklus krebs yang sebenarnya adalah gubahan
dari nama penemu awalnya yang bernama Sir. Hans Adolf Krebs pada tahun yang telah
menenukannya pada tahun 1937.
Siklus kreb mempunyai hasil yang cukup akurat yang hingga kini masih dipergunakan dalam
penelitian biokimia. hasil yang pernah dicapai berupa siklus krebs ATP 2 molekul, FADH2 2
molekul, DADH 6 molekul serta CO2 2 molekul namun disisi lain dihasilkan pula
kesimpulan tentang siklus krebs hidrogen 8 molekul yang diproses melalui oksigen FADH2
dan NADH yang membantu pada upaya pemecahan pada tranpor elektron. semua
komponen siklus krebs berasal dari bakteri anaerob yang telah bermutasai yang
mengembangkan dengan yang kemungkinan telah berevoludsi lebih dari 2 kali.
Sebelum masuk pada siklus krebs biasanya molekul asam piruvat mengalami perubahan yaitu
proses konversi zat menjadi Asetil Koenzim A. Molekul asam piruvat dihancurkan oleh
enzim dalam bentuk karbon dioksida yang terbentuk tidak beraturan. dalam atom karbon
dioksida yang lain dicampur dengan koenzim A maka hal itu dapat memunculkan aseril CoA
yaitu molekul rteaksi alektron dan ion hodrogen yang disebarkan ke NAD lalu terjadilah
NADH dengan massa energi yang relatif besar. Dalam tubuh manusia pada dasarnya energi
dikumpulkan dalam bentuk kumpulan fosfat yang memiliki massa energi yang tinggi, yang
nantinya dapat dimanfaatkan sebagai kontraksi otot dan proses metabolisme tubuh.
Setelah menjalani beberapa reaksi kimia ternyata ada 8 hasil catatan penting dan akurat yang
ada dalam proses terjadinya siklus krebs.
1. Adanya penambahan atom hidrogen pada ikatan kaarbon yang terdapat didalam
fumaret sehingga dapat memproduksi asam malat.
2. Zat sukrinat hasil produksi dari proses sebelumnya dan kemudian didehidrogersi
berubah menjadi fumerat yang dibantu oleh enzim sukrinat dehidogenase.
3. Enzim malat dehidrogenase dapat berkurang sedikit demi sedikit menjadi zat
oksalosetat ketika diproses dan mammapu mengontrol erta mengikat erat senyawa
Asetil -CoA.
4. Suksinil-CoA yang diproses menjadi asam suksinat yang berubah menjadi GDP+Pi
menjadi GTP yang yang biasa digunakan untuk menyusun dan menata ATP
(Adenosis trifosfat).
5. Pencampuran Antara molekul Asetil-KoA dan zat oksalosetat lalu disusunlah sebuah
asam sitrat dengan hasil yang sempurna. Jenis jenis Enzim yang digunakan adalah
enzim asam sitrat sintetase.
6. Alfa ketoglutarat yang diproses menjadi suksinil CoA yang kemudian dikembangkan
olerh enzim alfa tersebut.
7. Enzim akonitse yang membantu memproduksi enzim isositrat lalu enzim tersebut
yang memproses isositrat berubah kearah alfa ketoglutarat yang mendapat dukungan
dari NADH.
Inilah zat zat biokimia yang berhubungan dengan metabolisme mahkluk hidup yang sudah
disesuaikan dengan siklus krebs :
Dalam siklus asam sitrat atau siklus krebs ada 4 vitamin B yang menjadi peran penting dalam
keberhasilan proses metabolisme yang memproduksi energi yang ada dalam tubuh.
Beberapa Vitamin B yang berperan besar dalam keberhasilan proses siklus krebs adalah:
Niasin Pada dasarnya Niasin dapat berbentuk nikotinamid adenin nukkotida , malat
dehidrogenase, A-ketaoglatarat dehidrogemnase serta Beberrapa bentuk apseptor
elektro .
Riboflavin Pada dasarnya Riboflavin dapat bertindak sebagai kofaktor untuk
suksinat dehidrogenase dan sangat berperan untuk pelepasan energi yang terus
menerus.
Thiamin Pada dasarnya Thiamin selalu mampu bertindak sebagai koenzim untuk
reaksi dekaboksilasi dalam proses reaksi a -ketoglutarat dehidrogenase yang berperan
besar menghasilkan energi yang tak terbatas.
Asam pantotenat Pada dasarnya Asam pantotenat sangat berhubungan didalam
koenzim A yang merupakan kofaktor yang saling berkaitan dengan residu asam
karboksilat yang didalamnya mencakup asetil-KoA .
1. Agar mendapat pemahaman yang benar tentang reaksi metabolisme dengan energi
yang besar yang terjadi pada proses biokimia kabolisme masa energi (tenaga)
2. Agar mendapat pemahaman tentang fungsi dan manfaat paling besar dari mitokondria
pada pengendalian energi dan katalisme tubuh
3. Agar mendapatkan pengetahuan tentang makanan yang mengandung lemak, protein
dan karbohidrat yang sebenarnya memiliki tanggung jawab dalam proses
metabolisme yang ternyata menghasilkan Asetyl Co-A yaitu asetyl Co-A yang
merupakan substrat dari siklus kreb itu sendiri.
4. Agar dapat mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang siklus kreb yang
ternyata dapat memproduksi hidrogen FAD (sebagai derivat vitamin B2), NAD
(sebagai derivat vitamin B3), ATP dan CO2. tanpa Asupan vitamin B didalam tubuh
dapat mengakibatkan ketidak stabilan metabolisme energi.
5. Agar mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang siklus kreb yang memang
harus berjalan selaras dengan proses siklus asam sutrat agar tidak terjadi ketidak
stabilan energi didalam tubuh.
6. Agar mendapat pengetahuan bahwa mitokondria mempunyai jumlah yang sangat
banyak didalam sel dan mempunyai aktifitas metabolisme yang sangat aktif dan selalu
membutuhkan ATP dalam jumlah yang melimpah pula. Contoh mudahnya adalah Sel
pada otot jantung .
7. Agar dapat memahami bahwa fungsi dasar dari Mitokondria adalah bertindak sebagai
penghasil energi sel yang yang memproduksi energi terus menerus dalam bentuk
ATP. karena sedikit orang yang tahu jika makanan yang dicerna dipencernaan akan di
olah dan dihancurkan untuk diubah menjadi molekul misalnya lemak daan
karbohidrat.
Agar mendapat pengetahuan tentang Mitokondria yang sebenarnya mempunyai empat bagian
yang terdiri atas Matriks, Ruang antar pada membran, Membran dalam dan bagian membran
luar, dimana kempat bagian tersebut bekerja saling bersamaan dan saling berkesinambungan
sepanjang waktu.
Matriks Matrik adalah hasil dari gabungan kompleks enzim yang sangat baik dan
penting untuk sintesis molekul ATP, ribosom mitokondria, RNA dan DNA
mitokondria dan jaringan lain. (baca : peran DNA dan RNA)
Ruang antar membran Ruang antar membran letaknya ditengah tengah dan terapit
karena berada diantara membran dalam dan luar yaitu telah terjadi proses yang
penting bagi siklus asam sitrat, reaksi oksida asam amino dan asam lemak.
Membran dalam Membran dalam mempunyai struktur lebih beragam dan banyak
daripada membran luar yang ternyata hanya mengandung kompleks dari adanya rantai
transpor elektron.
Membran luar Membran luar yang hanya mengandung kompleks dari adanya
rantai transpor elektron.
Siklus kreb dan proses glikolisis adalah dua proses biokimia yang dua duanya mampu
memproduksi energi untuk perkembangan sel sel dalam jumlah yang tidak terbatas. Dua
duanya saling berhubungan dalam proses katabolisme. Proses glikolisis selalu menyertai
siklus kreb agar selalu terjadi keseimbangan dalam pengeluaran energi.
Didalam sel siklus kreb tidak bisa berjalan namun proses glikolisis dapat berjalan
dengan baik didalam sel dimana fermentasi alkohol dalam tumbuhan dan asam laktat
pada hewan.
Siklus kreb merupakan reaksi kimia sementara glikolisis yaitu array linear dari proses
enzim dan jaringan tubuh .
Substrat pada glikolisis adalah gula atau glukosa sedangkan pada siklus kreb
hanyalah berupa asetil Co-A dimana kinerjanya saling berkaitan dalam menghasilkan
energi.
Walaupun dapat bekerja secara berkesinambungan dan saling terkait namun siklus
kreb berada pada mintokondria tetapi glikolisis justru ada didalam sitoplasma dan
akan selalu dalam kondisi yang permanen atau tidak akan pernah berubah.
Siklus kreb dapat memproduksi asam oksalosetat, PADH2, ATP, NADH dan CO2
tetapi kalau glikolidsis hanya memproduksi zat asam piruvat ATP serta NADH relatif
lebih cepat.
Glikilosis adalah proses yang cukup membutuhkan waktu yang cukup lama tetapi
siklus krebs mempunyai proses yang lebih cepat, praktis dan hemat waktu (efesien)
Sponsors Link
Ketika bekerja sama dengan siklus krebs , reaksi glikolisis mengalami 2 tahapan yang paling
mendasar.
Agar siklus kreb dapat berjalan tanpa halangan dan dapat berlangsung secara berulang ulang ,
ada beberapa komponen penting yang sangatberperan kuat dalam mengendalikan regulasi
siklus kreb itu sendiri. Regulasi tersebut dikontrol dan ditata sedemikian rupa oleh:
Keberhasilan regulasi tidak lepas dari peran dari oksaloasetat dimana ketersediannya harus
selalu memadai didalam sel .dan sebaiknya ketersediaan KH pun memadai dengan baik
karena jika KH mempunyai kadar yang sangat rendah maka kurang pula Oksaloasetat.
Siklus krebs adalah reaksi metabolisme antara asetil ko-A dengan asam oksaloasetat yang
terjadi setelah proses glikolisis. Reaksi ini juga disebut siklus asam sitrat dan merupakan
pusat dari sekitar 500 reaksi metabolisme yang terjadi di dalam sel. Fase kedua respirasi
aerob adalah siklus krebs. Hasilnya adalah karbon dioksida dan energi dalam bentuk adenosin
trifosfat (ATP) yang berasal dari karbohidrat, lemak, dan protein. ATP adalah sumber utama
energi tubuh. Jalur metabolisme ini berasal dari asam sitrat dan menghasilkan karbon
dioksida sebagai limbah. Jalur ini dapat menghasilkan energi kimia yang dapat digunakan
dalam bentuk ATP. Pada sel eukariotik, siklus krebs terjadi di dalam mitokondria. Pada sel
prokariotik seperti bakteri yang tidak memiliki mitokondria, urutan reaksi dilakukan di dalam
sitosol.
Terdapat delapan tahapan utama yang terjadi selama siklus krebs yaitu:
Siklus krebs adalah salah satu reaksi yang terjadi dari rangkaian reaksi metabolisme sel di dalam
mitokondria yang membawa katabolisme residu asetyl, membebaskan ekuivalen hidrogen, yang
dengan oksidasi menyebabkan pelepasan dan penangkapan ATP sebagai pemenuh kebutuhan energi
jaringan. Siklus ini dinamakan siklus krebs karena yang menemukan adalah Mr. Krebs atau Sir Hans
Adolf Krebs (1900-1981) pada tahun 1937, seorang ahli biokimia terkenal yang menemukan
metabolisme karbohidrat. Nama lain dari siklus krebs yaitu siklus asam sitrat karena senyawa pertama
yang terbentuk adalah asam sitrat juga siklus asam trikarboksilat (-COOH) karena hampir di awal-awal
siklus krebs, senyawanya tersusun dari asam trikarboksilat. Trikarboksilat itu merupakan gugus asam
(-COOH).
Siklus krebs merupakan jalur metabolisme utama dari berbagai senyawa hasil metabolisme, yaitu hasil
katabolisme karbohidrat, hasil katabolisme lemak dan hasil katabolisme protein. Asetil koenzim-A
sebagai katabolisme lemak dan karbohidrat. Oksaloasetat, fumarat dan alfa ketoglutarat hasil
Siklus krebs sebagai siklus penting dalam metabolisme sel, memiliki fungsi tersendiri. Berikut fungsi
Sebagai jalur akhir oksidasi KH, Lipid dan Protein. KH, lipid dan protein semua akan
dimetabolisme menjadi asetyl-KoA.
Untuk mempertahankan kadar glukosa dalam keadaan normal
Menghasilkan sebagian besar CO2
Metabolisme lein yang menghasilkan CO2 misalnya jalur pentosa fosfat atau P3 (pentosa
phospat pathway) atau harper heksosa monofosfat.
Sumber enzim-enzim tereduksi yang mendorong Rantai Respirasi
Merupakan alat agar tenaga yang berlebihan dapat digunakan untuk sintesis lemak
Menyediakan prekursor-prekursor penting untuk sub unit yang diperlukan dalam sintesis
berbagai molekul
Menyediakan mekanisme pengendalian langsung atau tidak langsung untuk lain-lain sistem
enzim
Siklus krebs yang merupakan tahapan kedua dari proses respirasi seluler setelah proses glikolisis. Hasil
dari glikolisis dibutuhkan dalam siklus krebs. Karena glikolisis terjadi di dalam sitoplasma dan siklus
krebs dalam mitokondria, maka hasil glikolisis harus terlebih dahulu masuk ke dalam mitokondria
melalui proses dekarboksilasi oksidatif. Hasil dari dekarboksilasi oksidatif adalah molekul asetil ko-A,
NADH, dan CO2. Satu molekul glukosa akan diubah menjadi dua molekul asam piruvat dalam glikolisis,
artinya proses dekarboksilasi oksidatif untuk untuk satu molekul glukosa akan menghasilkan 2 molekul
asetil ko-A, 2 NADH, dan 2 CO2. Hasil inilah yang akan digunakan dalam siklus krebs
SIKLUS KREBS
Siklus krebs memiliki tahapan yang kontinu. Jika telah mencapai tahap akhir, maka terus berulang dari
Pada tahap pertama ini, asetil ko-A akan berikatan dengan oksaloasetat membentuk sitrat. Reaksi
Selanjutnya, sitrat yang telah terbentuk pada tahap pertama disusun kembali untuk membentuk
isomer isositrat oleh enzim acontinase. Pada reaksi ini molekul air dihapus dari asam sitrat dan
kemudian dimasukkan kembali ke lokasi lain. Transformasi terjadi dari perpindahan gugus OH dari
Isositrat diubah menjadi -ketoglutarat oleh enzim isositrat dehidrogenese. Reaksi ini melepaskan CO2
dan menghasilkan NADH. Enzim isositrat dehidrogenase mengkatalisis oksidasi dari gugus -OH pada
posisi 4 dari isositrat untuk menghasilkan perantara yang kemudian memiliki molekul karbon dioksida
dihapus dari untuk menghasilkan -ketoglutarat. Oksidasi isositrat menjadi -ketoglutarat kemudian
membentuk senyawa antara oksalosuksinat yang berikatan dengan enzim isositrat dehidrogenase
-ketoglutarat teroksidasi, karbon dioksida akan dihapus, dan koenzim A ditambahkan untuk
membentuk senyawa 4-karbon suksinil-KoA. Selama oksidasi ini, NAD+ direduksi menjadi NADH2.
Enzim yang mengkatalisis reaksi ini adalah -ketoglutarat dehidrogenase. Oksidasi ketoglutarat
menjadi suksinat melalui pembentukan suksinil ko-A, merupakan reaksi yang irreversibel dan
dikatalisis oleh enzim -ketoglutarat dehidrogenase. Suksisnil ko-A adalah senyawa tioester yang
berenergi tinggi. Selanjutnya suksinil ko-A melepaskan koA dengan dirangkaikan dengan reaksi
pembentuk energi GTP dari GDP. GTP yang terbentuk dipakai untuk sintesis ATP dari ADP dengan
enzim nukleosida difosfat kinase. Pembentukan GTP dikaitkan dengan reaksi deasilasi suksinil ko-A ini
Ko-A dihapus dari suksinil-KoA untuk menghasilkan suksinat. Suksinat dioksidasi menjadi fumarat oleh
enzim suksinat dehidrogenase dengan FAD sebagai koenzim. FAD berperan sebagai gugus penerima
hydrogen. Energi yang dilepaskan digunakan untuk membuat guanosin trifosfat (GTP) dari guanosin
difosfat (GDP) oleh fosforilasi tingkat substrat. GTP kemudian dapat digunakan untuk membuat ATP.
Enzim suksinil-KoA sintase mengkatalisis reaksi ini dari siklus asam sitrat.
Suksinat dioksidasi menjadi fumarat. Selama oksidasi ini, FAD direduksi menjadi FADH2. Enzim suksinat
dehidrogenase mengkatalisis pemindahan dua hidrogen dari suksinat. Reaksi reversibel penambahan
satu molekul H2O ke ikatan rangkap fumarat, menghasilkan malat yg dikatalisis oleh fumarase.
SUKSINAT DEHIDROGENASE
Hidrasi menambahkan atom hydrogen pada ikatan ganda karbon yang ada pada fumarat menjadi L-
malat dikatalisis oleh enzim fumarase (fumarat hidratase). Fumarase berlanjut ke proses penataan
ulang dengan menambahkan hidrogen dan oksigen kembali ke substrat yang telah dihapus
sebelumnya.
TAHAP HIDRASI SIKLUS KREBS
Senyawa awal dari siklus asam sitrat oleh dehidrogenase malat. Selama oksidasi ini, NAD+ direduksi
menjadi NADH2. L-malat dioksidasi menjadi oksaloasetat oleh enzim L-malat dehidrogenase yg
berikatan dengan NAD (reaksi endergonik) atau laju reaksi berjalan ke kanan,karena reaksi berikut
kondensasi oksaloasetat denga asetil ko-A yaitu reaksi eksergonik yang irreversible.
REGENERASI OKSALOASETAT
Hasil akhir dari siklus krebs berupa 2 molekul asetil ko-A. Jika diuraikan maka, ATP yang berjumlah 2
molekul, FADH2 yang berjumlah 2 molekul menghasilkan 4 ATP, NADH yang berjumlah 6 molekul
menghasilkan 18 ATP dan juga CO2 dengan jumlah 2 molekul. Juga dihasilkan 8 molekul hydrogen yang
direaksikan dengan oksigen membentuk air. Hasil dari siklus krebs ini digunakan dalam tahapan
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Share on LinkedIn
AHA BlogWeb
Related Post
Next
Sedimentasi : Pengertian, Penyebab, Proses, Jenis
Previous
Next Post
0 Komentar
Popular Posts
Follow by Email
Label
Astronomi Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Biologi Ekonomi Geografi Kimia PPKN Sejarah Seni
Sosiologi