Anda di halaman 1dari 19

Siklus krebs merupakan proses perlahan metabolisme tubuh yang mencakup asetil KO-A

dengan penggabungan asam oksaloasetat yang muncul seketika setelah usai proses glikosilis
didalam jaringan tubuh. Peristiwa ini disebut juga sebagai siklus asam sitrat yang
mendominasi yaitu bertindak sebagai pusat dari 500 proses yang dialami oleh metabolisme
tubuh.

ads

Adanya reaksi pada siklus Kreb petama kalinya dipelajari, diptraktekan dan diumumkan pada
dunia adalah pada tahun 1930 oleh seorang ilmuwan biokimia bernama Albert Szent-Gyogyi
yang akhirnya mendapat penghargaan tertinggi berupa nobel pada tahun 1937 atas
dedikasinya yang telah mempelopori tentang pelajaran yang berhubungan dengan asam
fumarat yaitu sejenis komponen utama dari siklus krebs yang sebenarnya adalah gubahan
dari nama penemu awalnya yang bernama Sir. Hans Adolf Krebs pada tahun yang telah
menenukannya pada tahun 1937.

Siklus kreb mempunyai hasil yang cukup akurat yang hingga kini masih dipergunakan dalam
penelitian biokimia. hasil yang pernah dicapai berupa siklus krebs ATP 2 molekul, FADH2 2
molekul, DADH 6 molekul serta CO2 2 molekul namun disisi lain dihasilkan pula
kesimpulan tentang siklus krebs hidrogen 8 molekul yang diproses melalui oksigen FADH2
dan NADH yang membantu pada upaya pemecahan pada tranpor elektron. semua
komponen siklus krebs berasal dari bakteri anaerob yang telah bermutasai yang
mengembangkan dengan yang kemungkinan telah berevoludsi lebih dari 2 kali.

Proses siklus krebs

Sebelum masuk pada siklus krebs biasanya molekul asam piruvat mengalami perubahan yaitu
proses konversi zat menjadi Asetil Koenzim A. Molekul asam piruvat dihancurkan oleh
enzim dalam bentuk karbon dioksida yang terbentuk tidak beraturan. dalam atom karbon
dioksida yang lain dicampur dengan koenzim A maka hal itu dapat memunculkan aseril CoA
yaitu molekul rteaksi alektron dan ion hodrogen yang disebarkan ke NAD lalu terjadilah
NADH dengan massa energi yang relatif besar. Dalam tubuh manusia pada dasarnya energi
dikumpulkan dalam bentuk kumpulan fosfat yang memiliki massa energi yang tinggi, yang
nantinya dapat dimanfaatkan sebagai kontraksi otot dan proses metabolisme tubuh.

Setelah menjalani beberapa reaksi kimia ternyata ada 8 hasil catatan penting dan akurat yang
ada dalam proses terjadinya siklus krebs.

1. Adanya penambahan atom hidrogen pada ikatan kaarbon yang terdapat didalam
fumaret sehingga dapat memproduksi asam malat.
2. Zat sukrinat hasil produksi dari proses sebelumnya dan kemudian didehidrogersi
berubah menjadi fumerat yang dibantu oleh enzim sukrinat dehidogenase.
3. Enzim malat dehidrogenase dapat berkurang sedikit demi sedikit menjadi zat
oksalosetat ketika diproses dan mammapu mengontrol erta mengikat erat senyawa
Asetil -CoA.
4. Suksinil-CoA yang diproses menjadi asam suksinat yang berubah menjadi GDP+Pi
menjadi GTP yang yang biasa digunakan untuk menyusun dan menata ATP
(Adenosis trifosfat).
5. Pencampuran Antara molekul Asetil-KoA dan zat oksalosetat lalu disusunlah sebuah
asam sitrat dengan hasil yang sempurna. Jenis jenis Enzim yang digunakan adalah
enzim asam sitrat sintetase.
6. Alfa ketoglutarat yang diproses menjadi suksinil CoA yang kemudian dikembangkan
olerh enzim alfa tersebut.
7. Enzim akonitse yang membantu memproduksi enzim isositrat lalu enzim tersebut
yang memproses isositrat berubah kearah alfa ketoglutarat yang mendapat dukungan
dari NADH.

Fungsi dari Siklus Krebs


Siklus kreb bertanggung jawab akan adanya ketersediaan ATP (Adenosis trifosfat) yang
sangat berperan besar terhadap perkembangan jaringan tubuh.

Inilah fungsi siklus Krebs yang perlu anda ketahui :

1. Dapat menyuplai dan memasok ketersediaan prekursor untuk pemenuhan keperluan


proses asam nukleat dan proses sintesis protein secara sistematik.
2. Dapat mengontrol, menyusun dan mengatur dengan baik beberapa massa energi dan
beberapa jumlah zat yang terlalu banyak yang digunakan pada saat proses sintesis
asam lemak untuk penumpukan hasil lemak.
3. Dapat membantu, mengatur dan mengendalikan sistem enzim melalui
molekul, senyawa senyawa dan seluruh komponen yang ada pada siklus tersebut.
4. Mampu memproduksi Co2 dengan proses Oksidasi glukosa dengan jumlah yang
relatif besar.
5. Mampu memproduksi beberapa Koenzim yang dapat mengatur dan menjalankan
sistem pernapasan yang berkaitan dengan ketersediaan ATP (Adenosis trifosfat)
6. Hasil maksimal dari Oksidasi karbohidrat, lipid dan zat protein yang nantinya akan
dimetabolismekan agar dapat berubah menjadiasam Asetil Ko2 H.

Zat biokimia yang berhubungan dengan metabolisme makhluk hidup

Inilah zat zat biokimia yang berhubungan dengan metabolisme mahkluk hidup yang sudah
disesuaikan dengan siklus krebs :

1. Molekul adenosis trifosfat (ATP) merupakan molekul yang mempunyai masa


kekuatan yang tertata oleh gugus ribosa, tiga gugus fosfat serta basa adenin. -Pada
dasarnya Semua mahkluk hidup mengalami proses ATP secara berkesinambungan
untuk menunjang aktifitas tubuh setiap hari. Karena ATP dapat dihasilkan sebagai
sumber energi yang dapat di lebur dan digantikan yaitu dengan cara menambahkan
gugus fosfat pada ATP.
2. Senyawa atau enzim merupakan bentukan protein Enzim protein yang dapat
mempermudah terjadinya proses metabolismne tubuh, Enzim tersebut dapat
menyupali katalis yaitu zat kimia yang mempermudah reaksi yang nantinya dapat
dihasilkan dalam bentuk yang serupa. Energi dapat dikurangi dengan adanya
keberadaan enzim dan jika tak ada enzim maka proses metabolisme tubuh akan
terhambat dan tersendat sendat atau terlalu lama.
Siklus kreb akrab disebut sebagai reaksi oksidasi yang terjadi didalam tubuh akibat bahan
makanan yang telah dikonsumsi. Apa maksudnya? Maksudnya suatu reaksi yang terjadi
didalam mitokondria yang menyertakan katabolisme residu asetyl dengan mengeluarkan zat
hidrogen sebagaiaa keperluan energin didalam tubuh. Sebagai proses residu asetyl dalam
bentuk molekulnya yaitu asetyl KoA yang didalamnya mencakup asetat atif dan CH3-CoA-
CO-S.

Kaitan vitamin B dengan siklus krebs

Dalam siklus asam sitrat atau siklus krebs ada 4 vitamin B yang menjadi peran penting dalam
keberhasilan proses metabolisme yang memproduksi energi yang ada dalam tubuh.

Beberapa Vitamin B yang berperan besar dalam keberhasilan proses siklus krebs adalah:

Niasin Pada dasarnya Niasin dapat berbentuk nikotinamid adenin nukkotida , malat
dehidrogenase, A-ketaoglatarat dehidrogemnase serta Beberrapa bentuk apseptor
elektro .
Riboflavin Pada dasarnya Riboflavin dapat bertindak sebagai kofaktor untuk
suksinat dehidrogenase dan sangat berperan untuk pelepasan energi yang terus
menerus.
Thiamin Pada dasarnya Thiamin selalu mampu bertindak sebagai koenzim untuk
reaksi dekaboksilasi dalam proses reaksi a -ketoglutarat dehidrogenase yang berperan
besar menghasilkan energi yang tak terbatas.
Asam pantotenat Pada dasarnya Asam pantotenat sangat berhubungan didalam
koenzim A yang merupakan kofaktor yang saling berkaitan dengan residu asam
karboksilat yang didalamnya mencakup asetil-KoA .

Empat vitamin B (niasin, riboflavin, thiamin, asam pantotenat) merupakan


penyebab keberhasilan dalam siklus kreb atau asam sitrat sehingga sangat baik dalam hal
metabolisme yang memproduksi energi tak berbatas. Didalam jaringan tubuh terdapat
beberapa enzim yang sangat berkaitan untuk mengkatalisis berbagai proses anaplerotik yang
bertanggung jawab mempertahankan dan mengisi komponen dari siklus asam sitrat(siklus
kreb).

Manfaat Siklus Krebs


Adapun manfaat yang dapat diambil dari pengetahuan tentang siklus Kreb adalah :

1. Agar mendapat pemahaman yang benar tentang reaksi metabolisme dengan energi
yang besar yang terjadi pada proses biokimia kabolisme masa energi (tenaga)
2. Agar mendapat pemahaman tentang fungsi dan manfaat paling besar dari mitokondria
pada pengendalian energi dan katalisme tubuh
3. Agar mendapatkan pengetahuan tentang makanan yang mengandung lemak, protein
dan karbohidrat yang sebenarnya memiliki tanggung jawab dalam proses
metabolisme yang ternyata menghasilkan Asetyl Co-A yaitu asetyl Co-A yang
merupakan substrat dari siklus kreb itu sendiri.
4. Agar dapat mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang siklus kreb yang
ternyata dapat memproduksi hidrogen FAD (sebagai derivat vitamin B2), NAD
(sebagai derivat vitamin B3), ATP dan CO2. tanpa Asupan vitamin B didalam tubuh
dapat mengakibatkan ketidak stabilan metabolisme energi.
5. Agar mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang siklus kreb yang memang
harus berjalan selaras dengan proses siklus asam sutrat agar tidak terjadi ketidak
stabilan energi didalam tubuh.
6. Agar mendapat pengetahuan bahwa mitokondria mempunyai jumlah yang sangat
banyak didalam sel dan mempunyai aktifitas metabolisme yang sangat aktif dan selalu
membutuhkan ATP dalam jumlah yang melimpah pula. Contoh mudahnya adalah Sel
pada otot jantung .
7. Agar dapat memahami bahwa fungsi dasar dari Mitokondria adalah bertindak sebagai
penghasil energi sel yang yang memproduksi energi terus menerus dalam bentuk
ATP. karena sedikit orang yang tahu jika makanan yang dicerna dipencernaan akan di
olah dan dihancurkan untuk diubah menjadi molekul misalnya lemak daan
karbohidrat.

Agar mendapat pengetahuan tentang Mitokondria yang sebenarnya mempunyai empat bagian
yang terdiri atas Matriks, Ruang antar pada membran, Membran dalam dan bagian membran
luar, dimana kempat bagian tersebut bekerja saling bersamaan dan saling berkesinambungan
sepanjang waktu.

Inilah penjelasan tentang Empat bagian dari Mitokondria :

Matriks Matrik adalah hasil dari gabungan kompleks enzim yang sangat baik dan
penting untuk sintesis molekul ATP, ribosom mitokondria, RNA dan DNA
mitokondria dan jaringan lain. (baca : peran DNA dan RNA)
Ruang antar membran Ruang antar membran letaknya ditengah tengah dan terapit
karena berada diantara membran dalam dan luar yaitu telah terjadi proses yang
penting bagi siklus asam sitrat, reaksi oksida asam amino dan asam lemak.
Membran dalam Membran dalam mempunyai struktur lebih beragam dan banyak
daripada membran luar yang ternyata hanya mengandung kompleks dari adanya rantai
transpor elektron.
Membran luar Membran luar yang hanya mengandung kompleks dari adanya
rantai transpor elektron.

Keterikatan antara Siklus kreb dan glikolisis dalam proses katabolisme

Siklus kreb dan proses glikolisis adalah dua proses biokimia yang dua duanya mampu
memproduksi energi untuk perkembangan sel sel dalam jumlah yang tidak terbatas. Dua
duanya saling berhubungan dalam proses katabolisme. Proses glikolisis selalu menyertai
siklus kreb agar selalu terjadi keseimbangan dalam pengeluaran energi.

Inilah perbedaan yang mendasar dari siklus kreb dan Glikolisis :

Didalam sel siklus kreb tidak bisa berjalan namun proses glikolisis dapat berjalan
dengan baik didalam sel dimana fermentasi alkohol dalam tumbuhan dan asam laktat
pada hewan.
Siklus kreb merupakan reaksi kimia sementara glikolisis yaitu array linear dari proses
enzim dan jaringan tubuh .
Substrat pada glikolisis adalah gula atau glukosa sedangkan pada siklus kreb
hanyalah berupa asetil Co-A dimana kinerjanya saling berkaitan dalam menghasilkan
energi.
Walaupun dapat bekerja secara berkesinambungan dan saling terkait namun siklus
kreb berada pada mintokondria tetapi glikolisis justru ada didalam sitoplasma dan
akan selalu dalam kondisi yang permanen atau tidak akan pernah berubah.
Siklus kreb dapat memproduksi asam oksalosetat, PADH2, ATP, NADH dan CO2
tetapi kalau glikolidsis hanya memproduksi zat asam piruvat ATP serta NADH relatif
lebih cepat.
Glikilosis adalah proses yang cukup membutuhkan waktu yang cukup lama tetapi
siklus krebs mempunyai proses yang lebih cepat, praktis dan hemat waktu (efesien)

Sponsors Link

Ketika bekerja sama dengan siklus krebs , reaksi glikolisis mengalami 2 tahapan yang paling
mendasar.

1. Reaksi spesifik Reaksi spresifik digunakan untuk mengahancurkan gula (glukosa)


menjadi molekul gliseraldehid 3 posfat. Awalnya glukosa akan diproses menjadi
glukosa 6 posfat dan reaksi ini merupakan reaksi yang memerlukan banyak energi.
2. Reaksi Dua molekul G3p Reaksi molekul G3p akan diproses menjadi asam piruvat
agar menghasilkan asam piruvat yang nantinya membantu keberhasilan munculnya
energi tiada batas.

Agar siklus kreb dapat berjalan tanpa halangan dan dapat berlangsung secara berulang ulang ,
ada beberapa komponen penting yang sangatberperan kuat dalam mengendalikan regulasi
siklus kreb itu sendiri. Regulasi tersebut dikontrol dan ditata sedemikian rupa oleh:

1. Regulasi Sitrat sintase


2. Regulasi Arketoplutarat dehidrogenase
3. Regulasi isositrat dehidrogenase

Keberhasilan regulasi tidak lepas dari peran dari oksaloasetat dimana ketersediannya harus
selalu memadai didalam sel .dan sebaiknya ketersediaan KH pun memadai dengan baik
karena jika KH mempunyai kadar yang sangat rendah maka kurang pula Oksaloasetat.

Siklus krebs adalah reaksi metabolisme antara asetil ko-A dengan asam oksaloasetat yang
terjadi setelah proses glikolisis. Reaksi ini juga disebut siklus asam sitrat dan merupakan
pusat dari sekitar 500 reaksi metabolisme yang terjadi di dalam sel. Fase kedua respirasi
aerob adalah siklus krebs. Hasilnya adalah karbon dioksida dan energi dalam bentuk adenosin
trifosfat (ATP) yang berasal dari karbohidrat, lemak, dan protein. ATP adalah sumber utama
energi tubuh. Jalur metabolisme ini berasal dari asam sitrat dan menghasilkan karbon
dioksida sebagai limbah. Jalur ini dapat menghasilkan energi kimia yang dapat digunakan
dalam bentuk ATP. Pada sel eukariotik, siklus krebs terjadi di dalam mitokondria. Pada sel
prokariotik seperti bakteri yang tidak memiliki mitokondria, urutan reaksi dilakukan di dalam
sitosol.

1. Skema Siklus Krebs


Siklus asam sitrat dimulai dengan satu molekul asetil-KoA bereaksi dengan satu molekul
H2O, melepaskan gugus koenzim-A, dan mendonorkan dua atom karbon yang tersisa dalam
bentuk gugus asetil kepada asam oksaloasetat yang memiliki molekul dengan empat atom
karbon, hingga menghasilkan asam sitrat dengan enam atom karbon. Asetil-KoA diproduksi
melalui katabolisme glukosa, lemak, dan protein.

Terdapat delapan tahapan utama yang terjadi selama siklus krebs yaitu:

1. Penggabungan molekul asetil-KoA dengan oksaloasetat dan membentuk asam sitrat.


Enzim yang digunakan dalam reaksi ini adalah enzim asam sitrat sintetase.
2. Tahap kedua yang disebut isomerase sitrat dibantu oleh enzim akonitase yang
menghasilkan isositrat.
3. Enzim isositrat dehidrogenase mengubah isositrat menjadi alfa-ketoglutarat dengan
bantuan NADH. Setiap satu reaksi melepaskan satu molekul karbon dioksida.
4. Alfa ketoglutarat diubah menjadi suksinil-CoA. Reaksi dikatalisasi oleh enzim alfa-
ketoglutarat dehidrogenase.
5. Suksinil-CoA diubah menjadi suksinat dengan mengubah GDP + Pi menjadi GTP.
GTP digunakan untuk membentuk ATP.
6. Suksinat yang dihasilkan dari proses sebelumnya akan didehidrogenasi menjadi
fumarat dengan bantuan enzim suksinat dehidrogenase.
7. Terjadi hidrasi yaitu penambahan atom hidrogen pada ikatan karbon ganda (C=C)
yang ada pada fumarat sehingga menghasilkan malat.
8. Enzim malat dehidrogenase mengubah malat menjadi oksaloasetat. Oksaloasetat yang
dihasilkan berfungsi untuk menangkap asetil-CoA, sehingga siklus Krebs akan terus
berlangsung. Pada tahap ini juga dihasilkan NADH ketiga dari NAD+.

2. Sejarah Penemuan Siklus Krebs


Beberapa komponen dari reaksi siklus krebs ditemukan pada tahun 1930 oleh seorang peneliti
bernama Albert Szent-Gyorgyi. Beliau menerima hadiah Nobel pada tahun 1937 untuk
penemuannya yang berkaitan dengan asam fumarat. Asam fumarat adalah komponen kunci
dari siklus krebs. Istilah siklus krebs diambil dari nama penemunya Sir Hans Adolf Krebs
(1900-1981) yang menemukannya pada tahun 1937. Beliau adalah seorang ahli biokimia
Jerman, di mana dia menerima hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1953. Dia
mengemukakan bahwa glukosa secara perlahan dipecah di dalam mitokondria sel dengan
suatu siklus yang dinamakan siklus krebs.

3. Hasil Siklus Krebs


Hasil dari siklus krebs berupa ATP (2 molekul), FADH2 (2 molekul), NADH (6 molekul),
dan CO2 (2 molekul). Selain itu, juga dihasilkan hidrogen (8 molekul) yang direaksikan
dengan oksigen membentuk air. FADH2 dan NADH digunakan dalam tahapan transpor
elektron. Setiap molekul NADH menghasilkan 3 ATP, sedangkan setiap molekul FADH2
menghasilkan 2 ATP.

4. Evolusi Siklus Krebs


Komponen siklus krebs berasal dari bakteri anaerob dan siklus tersebut mungkin telah
berevolusi lebih dari sekali. Secara teoritis, ada beberapa teori alternatif pengganti siklus
krebs. Namun siklus ini adalah yang paling menjelaskan dan paling efektif.

Siklus Krebs : Pengertian, Fungsi, Proses, Hasil


AHA BlogWeb Biologi

A. PENGERTIAN SIKLUS KREBS

Siklus krebs adalah salah satu reaksi yang terjadi dari rangkaian reaksi metabolisme sel di dalam

mitokondria yang membawa katabolisme residu asetyl, membebaskan ekuivalen hidrogen, yang

dengan oksidasi menyebabkan pelepasan dan penangkapan ATP sebagai pemenuh kebutuhan energi

jaringan. Siklus ini dinamakan siklus krebs karena yang menemukan adalah Mr. Krebs atau Sir Hans

Adolf Krebs (1900-1981) pada tahun 1937, seorang ahli biokimia terkenal yang menemukan

metabolisme karbohidrat. Nama lain dari siklus krebs yaitu siklus asam sitrat karena senyawa pertama

yang terbentuk adalah asam sitrat juga siklus asam trikarboksilat (-COOH) karena hampir di awal-awal

siklus krebs, senyawanya tersusun dari asam trikarboksilat. Trikarboksilat itu merupakan gugus asam

(-COOH).

Siklus krebs merupakan jalur metabolisme utama dari berbagai senyawa hasil metabolisme, yaitu hasil

katabolisme karbohidrat, hasil katabolisme lemak dan hasil katabolisme protein. Asetil koenzim-A

sebagai katabolisme lemak dan karbohidrat. Oksaloasetat, fumarat dan alfa ketoglutarat hasil

katabolisme asam amino dan protein.


B. FUNGSI SIKLUS KREBS

Siklus krebs sebagai siklus penting dalam metabolisme sel, memiliki fungsi tersendiri. Berikut fungsi

dari siklus krebs:

Sebagai jalur akhir oksidasi KH, Lipid dan Protein. KH, lipid dan protein semua akan
dimetabolisme menjadi asetyl-KoA.
Untuk mempertahankan kadar glukosa dalam keadaan normal
Menghasilkan sebagian besar CO2
Metabolisme lein yang menghasilkan CO2 misalnya jalur pentosa fosfat atau P3 (pentosa
phospat pathway) atau harper heksosa monofosfat.
Sumber enzim-enzim tereduksi yang mendorong Rantai Respirasi
Merupakan alat agar tenaga yang berlebihan dapat digunakan untuk sintesis lemak
Menyediakan prekursor-prekursor penting untuk sub unit yang diperlukan dalam sintesis
berbagai molekul
Menyediakan mekanisme pengendalian langsung atau tidak langsung untuk lain-lain sistem
enzim

C. MEKANISME SIKLUS KREBS

Siklus krebs yang merupakan tahapan kedua dari proses respirasi seluler setelah proses glikolisis. Hasil

dari glikolisis dibutuhkan dalam siklus krebs. Karena glikolisis terjadi di dalam sitoplasma dan siklus

krebs dalam mitokondria, maka hasil glikolisis harus terlebih dahulu masuk ke dalam mitokondria

melalui proses dekarboksilasi oksidatif. Hasil dari dekarboksilasi oksidatif adalah molekul asetil ko-A,

NADH, dan CO2. Satu molekul glukosa akan diubah menjadi dua molekul asam piruvat dalam glikolisis,

artinya proses dekarboksilasi oksidatif untuk untuk satu molekul glukosa akan menghasilkan 2 molekul

asetil ko-A, 2 NADH, dan 2 CO2. Hasil inilah yang akan digunakan dalam siklus krebs
SIKLUS KREBS

(a) Tahapan Siklus Krebs

Siklus krebs memiliki tahapan yang kontinu. Jika telah mencapai tahap akhir, maka terus berulang dari

tahap awal kembali.

1. Tahap I Pembentukan Sitrat

Pada tahap pertama ini, asetil ko-A akan berikatan dengan oksaloasetat membentuk sitrat. Reaksi

pada tahap pertama ini dibantu dengan enzim sitrat sintase.


PEMBENTUKAN SITRAT

2. Tahap II Isomerase Sitrat

Selanjutnya, sitrat yang telah terbentuk pada tahap pertama disusun kembali untuk membentuk

isomer isositrat oleh enzim acontinase. Pada reaksi ini molekul air dihapus dari asam sitrat dan

kemudian dimasukkan kembali ke lokasi lain. Transformasi terjadi dari perpindahan gugus OH dari

posisi 3 ke 4 pada reaksinya dan menghasilkan isositrat.


ISOMERASI SITRAT

3. Tahap III Isositrat Dehidrogenase

Isositrat diubah menjadi -ketoglutarat oleh enzim isositrat dehidrogenese. Reaksi ini melepaskan CO2

dan menghasilkan NADH. Enzim isositrat dehidrogenase mengkatalisis oksidasi dari gugus -OH pada

posisi 4 dari isositrat untuk menghasilkan perantara yang kemudian memiliki molekul karbon dioksida

dihapus dari untuk menghasilkan -ketoglutarat. Oksidasi isositrat menjadi -ketoglutarat kemudian

membentuk senyawa antara oksalosuksinat yang berikatan dengan enzim isositrat dehidrogenase

dengan NAD sebagai koenzim.


ISOSITRAT DEHIDROGENASE

4. Tahap IV -Ketoglutat Dehidrogenase Kompleks

-ketoglutarat teroksidasi, karbon dioksida akan dihapus, dan koenzim A ditambahkan untuk

membentuk senyawa 4-karbon suksinil-KoA. Selama oksidasi ini, NAD+ direduksi menjadi NADH2.

Enzim yang mengkatalisis reaksi ini adalah -ketoglutarat dehidrogenase. Oksidasi ketoglutarat

menjadi suksinat melalui pembentukan suksinil ko-A, merupakan reaksi yang irreversibel dan

dikatalisis oleh enzim -ketoglutarat dehidrogenase. Suksisnil ko-A adalah senyawa tioester yang

berenergi tinggi. Selanjutnya suksinil ko-A melepaskan koA dengan dirangkaikan dengan reaksi

pembentuk energi GTP dari GDP. GTP yang terbentuk dipakai untuk sintesis ATP dari ADP dengan

enzim nukleosida difosfat kinase. Pembentukan GTP dikaitkan dengan reaksi deasilasi suksinil ko-A ini

disebut fosforilasi tingkat substrat.


-Ketoglutat Dehidrogenase Kompleks

5. Tahap V Suksinat Thikonase

Ko-A dihapus dari suksinil-KoA untuk menghasilkan suksinat. Suksinat dioksidasi menjadi fumarat oleh

enzim suksinat dehidrogenase dengan FAD sebagai koenzim. FAD berperan sebagai gugus penerima

hydrogen. Energi yang dilepaskan digunakan untuk membuat guanosin trifosfat (GTP) dari guanosin

difosfat (GDP) oleh fosforilasi tingkat substrat. GTP kemudian dapat digunakan untuk membuat ATP.

Enzim suksinil-KoA sintase mengkatalisis reaksi ini dari siklus asam sitrat.

6. Tahap VI Suksinat Dehidrogenase

Suksinat dioksidasi menjadi fumarat. Selama oksidasi ini, FAD direduksi menjadi FADH2. Enzim suksinat

dehidrogenase mengkatalisis pemindahan dua hidrogen dari suksinat. Reaksi reversibel penambahan

satu molekul H2O ke ikatan rangkap fumarat, menghasilkan malat yg dikatalisis oleh fumarase.
SUKSINAT DEHIDROGENASE

7. Tahap VII Hidrasi

Hidrasi menambahkan atom hydrogen pada ikatan ganda karbon yang ada pada fumarat menjadi L-

malat dikatalisis oleh enzim fumarase (fumarat hidratase). Fumarase berlanjut ke proses penataan

ulang dengan menambahkan hidrogen dan oksigen kembali ke substrat yang telah dihapus

sebelumnya.
TAHAP HIDRASI SIKLUS KREBS

8. Tahap VIII Regenerasi Oksaloasetat

Senyawa awal dari siklus asam sitrat oleh dehidrogenase malat. Selama oksidasi ini, NAD+ direduksi

menjadi NADH2. L-malat dioksidasi menjadi oksaloasetat oleh enzim L-malat dehidrogenase yg

berikatan dengan NAD (reaksi endergonik) atau laju reaksi berjalan ke kanan,karena reaksi berikut

kondensasi oksaloasetat denga asetil ko-A yaitu reaksi eksergonik yang irreversible.
REGENERASI OKSALOASETAT

(b) Hasil Siklus Krebs

Hasil akhir dari siklus krebs berupa 2 molekul asetil ko-A. Jika diuraikan maka, ATP yang berjumlah 2

molekul, FADH2 yang berjumlah 2 molekul menghasilkan 4 ATP, NADH yang berjumlah 6 molekul

menghasilkan 18 ATP dan juga CO2 dengan jumlah 2 molekul. Juga dihasilkan 8 molekul hydrogen yang

direaksikan dengan oksigen membentuk air. Hasil dari siklus krebs ini digunakan dalam tahapan

transport electron seperti FADH2 dan NADH.


HASIL SIKLUS KREBS

Share on Facebook
Share on Twitter

Share on Google+

Share on LinkedIn

AHA BlogWeb
Related Post

Cairan Serebrospinal (CSS) : Pengertian, Fungsi, Pembentukan


Ligamen : Pengertian, Struktur, Fungsi, Bagian
Adaptasi Makhluk Hidup : Pengertian, Fungsi, Jenis
Pengertian dan Konsep Pewarisan Sifat Manusia
Ovum (Sel Telur) : Pengertian, Struktur, Fungsi
Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia dan Petanya

Next
Sedimentasi : Pengertian, Penyebab, Proses, Jenis
Previous
Next Post

0 Komentar

Popular Posts

Faring : Pengertian, Struktur, Fungsi, Bagian

Metabolisme : Pengertian, Fungsi, Jenis, Proses

Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

12 Saraf Kranial dan Fungsinya

Hidung : Pengertian, Struktur, Fungsi, Cara Kerja

Sejarah Kerajaan Aceh Darussalam

BPUPKI dan PPKI ; Pengertian, Sejarah, Tujuan


Masalah Sosial : Pengertian, Penyebab, Bentuk, Dampak

Reptil : Pengertian, Ciri, Struktur Tubuh, Klasifikasi

Pisces (Ikan) : Pengertian, Struktur Tubuh, Ciri, Klasifikasi

Follow by Email

Label
Astronomi Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Biologi Ekonomi Geografi Kimia PPKN Sejarah Seni
Sosiologi

Anda mungkin juga menyukai