TINJAUAN PUSTAKA
1. Metabolisme, katabolisme
Metabolisme berperan mengubah zat-zat makanan seperti: glukosa, asam amino, dan asam
lemak menjadi senyawa-senyawa yang diperlukan untuk proses kehidupan seperti: sumber
energi (ATP). Energi antara lain berguna untuk aktivitas otot, sekresi kelenjar, memelihara
membran potensial sel saraf dan sel otot, sintesis substansi sel. Zat-zat lain yang berasal dari
protein berguna untuk pertumbuhan dan reparasi jaringan tubuh. Hasil metabolisme tersebut
kemudian dimanfaatkan oleh tubuh untuk berbagai keperluan antara lain: sumber energi,
menggangti jaringan yang rusak, pertumbuhan, dsb. Metabolisme adalah seluruh reaksi
biokimiawi yang terjadi di dalam sel tubuh makhluk hidup. (UNY, 2016). Metabolisme
meliputi proses sintesis (Anabolisme) dan proses penguraian (katabolisme) senyawa atau
komponen dalam sel mahluk hidup. Pada proses pencernaan karbohidrat, Makanan yang kita
makan sehari-hari dipecah menjadi partikel-partikel kecil di dalam saluran pencernaan untuk
diabsorbsi dan ditransport ke berbagai sel-sel di dalam tubuh. Sel-sel tubuh mentransformasi
kedalam energi kimia dalam bentuk sederhana yang dapat dipergunakan segera atau sebagai
cadangan makanan (Kusmiyanti, 2016). Respirasi merupakan salah satu proses katabolisme
yang bisa terjadi pada tumbuhan dan juga hewan. Respirasi yaitu proses masuknya oksigen
dan keluarnya karbondioksida sebagai hasil proses respirasi. Proses respirasi mengeluarkan
energi kimia Adenosin trifosfat (ATP) sebagai penggerak respirasi. Respirasi terdiri dari
rangkaian banyak reaksi dari komponen- komponen yang masing- masing dikatalisasi oleh
enzim yang berbeda- beda. Sel menggunakan respirasi seluler sebagai alat untuk mengubah
energi tersimpan menjadi bahan kimia yang dikonsumsi oleh sel individual. Respirasi selular
bertujuan menghasilkan Adenosin trifosfat (ATP) yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan energi sel. Sel membutuhkan energi untuk melakukan berbagai tugas dalam tubuh,
termasuk menggerakkan otot, menjaga organ vital bekerja, dan pembelahan sel (Novitasari,
2017).
2. Respirasi
a. Respirasi aerob
respirasi aerob yaitu proses menghasilkan energi dimana dalam prosesnya
membutuhkan oksigen. Respirasi aerob terjadi melalui glikolisis, siklus krebs dan
transfer elekton. (Viandari, 2022)
- Glikolisis merupakan proses oksidasi glukosa yang melibatkan enzim hingga
menghasilkan asam piruvat dalam kondisi aerob serta asam laktat dalam
keadaan anaerob. (Suhartono, Komari, & Siahaan, 2021)
Glukolisis memecah glukosa menjadi asam piruvat. Selanjutnya piruvat dioksidasi menjadi
asetil KoA. Asetil KoA masuk ke dalamrangkaian siklus asam sitrat untuk dikatabolisir
menjadi energi. Proses ini akan terjadi jika kita membutuhkan anergi untuk
beraktivitas, misalnya berfikir, mencerna makanan, bekerja dan sebagainya. Jika
glukosa melampaui kebutuhan energy, maka kelebihan glukosa akan disimpan dalam
bentuk glikogen (Rahayu, 2013). proses glikolisis melibatkan pemecahan satu
molekul glukosa dan menghasilkan 2 molekul NADH, 2 molekul ATP, 2
molekul air dan 2 molekul asam piruvat. C6H12O6 + 2 NAD + + 2 ADP + 2
P i ---> 2 C3H3O3 - Piruvat + 2 NADH + 2H + + 2 ATP + 2 H2O (Alim,
2013)
- Dekarboksilasi oksidatif
Tahap-tahap dalam dekarboksilasi oksidatif yaitu gugus karboksilat (-COO)
akan lepas dari asam piruvat menjadi CO2. Sisa dua atom karbon dari piruvat
dalam bentuk CH3COO- akan mentranfer kelebihan elektronnya pada molekul
NAD+ sehingga terbentuk NADH, dan molekul dua atom karbon tersebut
berubah menjadi asetat. Pada akhirnya koenzim-A (ko-A) akan diikatkan pada
asetat sehingga membentuk asetil koenzim a. (Tok, 2019).
- Siklus krebs
- Siklus krebs merupakan proses perlahan metabolisme tubuh yang mencakup
asetil KO-A dengan penggabungan asam oksaloasetat yang muncul seketika
setelah usai proses glikosilis didalam jaringan tubuh. Peristiwa ini disebut juga
sebagai siklus asam sitrat yang mendominasi yaitu bertindak sebagai pusat
dari 500 proses yang dialami oleh metabolisme tubuh. Siklus kreb
bertanggung jawab akan adanya ketersediaan ATP (Adenosis trifosfat) yang
sangat berperan besar terhadap perkembangan jaringan tubuh.
Dari hasil penelitian yang dilakukan Melisa, 2021, didapatkan bahwa berat tubuh
pada hewan uji sangat mempengaruhi laju respirasi dari hewan tersebut, semakin
berat tubuh suatu organisme, maka semakin banyak oksigen yang dibutuhkan.
4. Organel mitokondria
Mitokondria merupakan organel sel yang berfungsi penting di dalam aktivitas sel.
Organel tersebut memiliki peranan utama sebagai organel penghasil energi dalam
bentuk ATP di dalam sel eukariotik. Selain itu, mitokondria juga memiliki pernanan
lain dalam menyeimbangkan homeostatis sel. Mitokondria memiliki membran ganda
yaitu mmebran dalam dan membran luar dan diantara kedua membran tersebut
terdapat ruang antar membran atau interparsial. Membran dalam mitokondria
memiliki berbagai macam kompleks protein dan enzim yang berperan penting dalam
proses sintesis energi metabolik sel atau respirasi. Pada membran dalam terjadi rantai
transpor elektron kepada proses respirasi aerob (Ardiaria, 2019)
5. Mitokondria merupakan
organel sel yang berfungsi
penting di dalam
aktivitas sel.
6. Organel tersebut
memiliki peranan utama
sebagai organel penghasil
energi dalam bentuk
7. ATP di dalam sel
eukariotik. Selain itu,
mitokondria juga
memiliki peranan lain
dalam
8. menyeimbangkan
homeostasis sel.
Mitokondria memiliki
membran ganda, yaitu
membaran
9. dalam dan membran luar.
Di antara kedua mambran
tersebut terdapat ruang antar
membran
10. atau interpasial.
Membran dalam
mitokondria memiliki
berbagai macam kompleks
protein
11. dan enzim yang berperan
penting dalam proses
sintesis energi metabolik
sel. Pada membran
12. dalam tersebut terjadi
rantai transport elektron
kpada proses respirasi
aerobik
13. Mitokondria merupakan
organel sel yang berfungsi
penting di dalam
aktivitas sel.
14. Organel tersebut
memiliki peranan utama
sebagai organel penghasil
energi dalam bentuk
15. ATP di dalam sel
eukariotik. Selain itu,
mitokondria juga
memiliki peranan lain
dalam
16. menyeimbangkan
homeostasis sel.
Mitokondria memiliki
membran ganda, yaitu
membaran
17. dalam dan membran luar.
Di antara kedua mambran
tersebut terdapat ruang antar
membran
18. atau interpasial.
Membran dalam
mitokondria memiliki
berbagai macam kompleks
protein
19. dan enzim yang berperan
penting dalam proses
sintesis energi metabolik
sel. Pada membran
20. dalam tersebut terjadi
rantai transport elektron
kpada proses respirasi
aerobik
21. Mitokondria merupakan
organel sel yang berfungsi
penting di dalam
aktivitas sel.
22. Organel tersebut
memiliki peranan utama
sebagai organel penghasil
energi dalam bentuk
23. ATP di dalam sel
eukariotik. Selain itu,
mitokondria juga
memiliki peranan lain
dalam
24. menyeimbangkan
homeostasis sel.
Mitokondria memiliki
membran ganda, yaitu
membaran
25. dalam dan membran luar.
Di antara kedua mambran
tersebut terdapat ruang antar
membran
26. atau interpasial.
Membran dalam
mitokondria memiliki
berbagai macam kompleks
protein
27. dan enzim yang berperan
penting dalam proses
sintesis energi metabolik
sel. Pada membran
28. dalam tersebut terjadi
rantai transport elektron
kpada proses respirasi
aerobik
jumlah mitokondria di dalam sel dipengaruhi atau ditentukan dengan tingkat aktivitas
sel tersebut. Semakin tinggi aktivitas suatu sel, maka energi yang dibutuhkan pun
akan semakin banyak. Hal demikian akan menyebabkan sel tersebut memiliki jumlah
mitokondria yang lebih banyak pula. Jumlah mitokondria yang lebih banyak bertujuan
untuk mencukupi energi yang dibutuhkan oleh sel dalam menjalankan aktivitasnya.
Jumlah mitokondria banyak ditemukan pada ekor sperma, sel-sel jantung, serta sel-sel
yang aktif membelah. (Satiyarti & Rosahdi, 2017)
References
(n.d.).
Ardiaria, M. (2019). Disfungsi Mitokondria dan Stress Oksidatif. Jurnal Nutr. Heal., 7(3), 50-55.
cahyaningtiyas, a., & sindhuwati, c. (2021). Pengaruh Penambahan Konsentrasi Saccharomyces
cerevisiae pada pembuatan etanol dari air tebu dengan proses fermentasi. Distilat: Jurnal
teknologi separasi, 7(2). doi:https://doi.org/10.33795/distilat.v7i2.207
Kresnoadi. (2017). Pengertian Tahapan dan Perbedaan respirasi aerob dan anaerob. Retrieved from
ruangguru: https://blog.ruangguru.com/pengertian-tahapan-dan-perbedaan-respirasi-
aerob-dan-anaerob.
Kusuma, N. A. (2020). Respirometer sederhana. Retrieved from Portal spada Universitas sebelas
maret: spada.uns.ac.id
Melisa, P. (2021). Differences Respiration Rates in Grasshoppers (Oxya serville) and Crickets (Archeta
domesticus) After the addition of insecticides. Jurnal Jeumpa, 7(2), 450-457.
Novitasari, R. (2017). Proses Respirasi Seluler pada Tumbuhan. Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Biologi dan Biologi, 89-96. Retrieved from
http://seminar.uny.ac.id/sembiouny2017/sites/seminar.uny.ac.id.sembiouny2017/files/B
12a.pdf
Prakoso, V., & Chang, Y. (2017). Laju respirasi induk ikan blackhead seabream Acanthopagrus
schlegelii pada suhu pemeliharaan yang berbeda. Jurnal riset akuakultur, 12(2), 161.
Sari, M. (2016, march 23). Siklus krebs-proses-fungsi dan manfaatnya. Retrieved from
dosenbiologi.com: https://dosenbiologi.com/makhluk-hidup/siklus-krebs
Satiyarti, B., & Rosahdi, D. (2017). identifikasi fragmen DNA mitokondria pada satu garis keturunan
ibu dari sel epitel rongga mulut dan sel folikel akar rambut. Biosf. J. Tadris Pendidik Biologi,
8(1), 13-27.
Suhartono, E., Komari, N., & Siahaan, S. (2021). Interaksi merkuri dan kadmium terhadap enzim
kunci pada glikolisis in siklo. jurnal ilmiah kedokteran wijaya kusuma, 10(2), 253-260.
Tok, P. (2019). Proses dan tahapan siklus krebs. jurnal pendidikan IPA indonesia.