Anda di halaman 1dari 23

SISTEM NILAI BUDAYA

KONSEP DASAR NILAI,


NORMA, MORAL
 Menurut Papper  segala sesuatu tentang
baik dan buruk.
 Menurut Perry  segala sesuatu yang
menarik bagi manusia.
 Menurut Kohler  manusia itu sama,
semua tidak dapat berhenti hanya dengan
sebuah pandangan nyata dari pengalaman.
 Menurut Kluckhon  Konsep yang
diinginkan dan merupakan perilaku. Nilai
tersusun secara hierarkhis dan mengatur
kepuasan hati dalam mencapai tujuan
 Sesuatu yang dipentingkan manusia
sebagai subjek, yang menyangkut baik
dan buruk sebagai suatu pandangan
yang terseleksi secara ketat.
1. Nilai mempunyai konsepsi yang lebih dari
pada sekedar sensasi dan emosi. Karena
ditarik dari pengalaman seseorang.
2. Kalau pun toh emosi tetapi merupakan
potensi.
3. Nilai bukan tujuan konkrit dari tindakan,
tetapi merupakan tolok ukur dari tujuan-
tujuan
4. Nilai berhubungan dengan pilihan. Pilihan
menjadi prasarat untuk mengambil
keputusan.
 KEYAKINAN  NILAI
 Kepercayaan  Belum tentu
sungguh sungguh
benar
 Tidak memerlukan  Perlu bukti empiris
bukti empiris
 Dipandang sbg.  Dipandang bukan
Faktor dan yg tahu sbg. Faktor
tidak berani
melanggar  Tidak sekedar
 Gambaran apa yg disukai/tidak
disukai dgn yg tidak disukai
disukai
SISTEM NILAI BUDAYA
Gabungan nilai yang sama dari individu-individu
yang ada di dalam masyarakat/ komunitas.
Dalam keadaan tertentu dalam masyarakat &
sulit untuk diganti.
Contoh:
 Di suatu Perguruan Tinggi menyontek adalah perbuatan
yang sangat tidak terpuji  ketahuan langsung
dikenakan sanksi.
 Kerangka Kluckhon mengenai 5 Dasar
dalam hidup yang menentukan orientasi
budaya manusia
Masalah
dasar dalam Orientasi Nilai Budaya
Hidup
Hidup itu
Hakekat buruk tetapi
Hidup Hidup itu Hidup itu manusia wajib
Buruk baik berusaha supya
(MH) hidup itu
menjadi baik

Karya untuk
Hakekat Karya untuk
Karya untuk kedudukan,
Karya menambah
nafkah hidup kehormatan,
(MK) karya
dll
Masalah dasar
Orientasi Nilai Budaya
dalam Hidup
Persepsi Orientasi ke Orientasi ke Orientasi ke
manusia ttg masa kini masa lalu masa depan
waktu (MW)
Pandangan Manusia Manusia Manusia
manusia tunduk terha berusaha berhasrat
terhadap dap alam menjaga menguasai
alam (MA) yang keselarasan alam
dahsyat dengan alam
Masalah dasar
Orientasi Nilai Budaya
dlm Hidup
Hakekat Orientasi Orientasi Individualis
hubungan kolateral vertikal, rasa me bernilai
antara (horizontal), kebergantu tinggi
manusia rasa keber- ngan pada usaha atas
dengan gantungan tokoh-tokoh kekuatan
sesamanya kepada atasan dan sendiri
(MM) sesamanya berpangkat
(Gotong
royong)
NORMA

 Seperangkat aturan baik yang tertulis maupun


tidak yang disepakati oleh sekelompok
masyarakat untuk mengatur kehidupannya dan
akan dikenakan sanksi bagi yang akan melanggar.
Macam-macam Norma:
NORMA SUMBER DARI SANKSI
Agama Tuhan YME Tegas tp tdk nyata

Kesopanan Masy. Setempat Nyata berupa


gunjingan
Kesusilaan Masy. Setempat & Nyata berupa
bisa universal gunjingan, bisa pidana
Adat Masy. Setempat Nyata berupa
gunjingan, bisa
dikucilkan
Hukum Negara Tegas & nyata (fisik
dan non fisik)
DALAM NORMA HUKUM ADA
DALIL:
1. Hukum buruk dan aparat buruk maka pelaksanaan
hukum akan buruk.
2. Hukum baik dan aparat buruk maka pelaksanaan
hukum akan buruk.
3. Hukum buruk dan aparat baik maka pelaksanaan
hukum akan baik.
4. Hukum baik dan aparat baik maka pelaksanaan
hukum akan baik.
KEJAKSAAN

KEPOLISIAN PENGADILAN

MASYARAKAT
1. Masyarakat adalah tempat diberlakukan
hukum yang telah dibuat.
2. Kepolisian sebagai tempat penyidikan
pertama jika terjadi pelanggaran
3. Kejaksaan sebagai tempat penuntutan
perkara pelanggaran hukum
4. Pengadilan sebagai tempat pembuktian
pelanggaran hukum
KEPOLISIAN KORUP
KEJAKSAAN TIDAK BAIK
PENGADILAN TIDAK ADIL

ANARKIS
PUBLIK
MORAL
1. Berasal dari kata latin MOS, MORIS, atau
bahasa Yunani ETHOS/ETIKA = Kebiasaan
2. Moral dapat berarti ajaran baik dan buruk
tentang tingkah laku manusia.
3. Kamus Umum Bhs. Indonesia ajaran baik
dan buruk yang diterima umum mengenai
perbuatan, sikap, kewajiban, dan lain-lain.
4. Menurut Immanuel Kant Moralitas adalah
hal keyakinan dan sikap batin dan bukan
sekedar penyesuaian dengan aturan luar.
Sifat batin adalah kewajiban mutlak.
Pendapat Lain tentang MORAL:

 Hegel menganggap bahwa RUANG BATIN


sebagaimana yang disampaikan Kant terlalu
ABSTRAK.
 Oleh karena itu di dlm masyrakat perlu ada 3:
 Hukum
 Moralitas individu
 Tatanan sosial moral
Pendapat Lain tentang MORAL:
 Kattsoff, moral dapat dipandang dari unsur
subjektivitas dan kombinasi unsur subjektivitas
dengan objektivitas.
Pendapat Lain tentang MORAL:

 Ada kalanya antara MORAL dan ETIKA/ Filsafat


Moral dibedakan.
 Moral lebih merujuk pada aturan dan norma yang
lebih konkrit bagi penilaian baik/buruknya perilaku
manusia.
 Contoh:
 Jangan mencuri
 Jangan bersaksi dusta
 Jangan Berbohong, de el el
* Pendapat Lain ttg MORAL dan ETIKA:
* Etika: Kajian ilmiah terhadap ajaran moral, dengan kata
lain ETIKA memberi landasan kritis terhadap ajaran
MORAL.
* Contoh:
* Mengapa tidak boleh mencuri?
* Mengapa tidak boleh bersaksi dusta?
* Mengapa tidak boleh menyontek? De el el
MORAL

UCAPAN
TINDAKAN/PERILAKU
REFLEKSI

 Apakah peranan dari Norma, Nilai dan


Moral dalam profesi Bidang Ekonomi?

Anda mungkin juga menyukai