Anda di halaman 1dari 12

Pertanyaan

Berdasarkan reaksi pengikatan CO2 dari udara, tumbuhan dibedakan menjadi


tiga macam yaitu tanaman C3, tanaman C4, dan tanaman CAM. Diketahui
karakteristik tumbuhansebagai berikut.

1. Pembentukan pati dilakukan pada siang hari


2. Semua reaksi fotosintesis terjadi di dalam sel-sel mesofik
3. Fiksasi terjadi pada malam hari dan disimpan dalam bentuk
asam organik

Contoh tumbuhan yang memiliki karakteristik tersebut adalah....


a. tebu
b. ilalang
c. jagung
d. kaktus
e. sorghum

Pengertian tanaman C3

Tanaman C3 adalah tumbuhan yang menggunakan siklus calvin sebagai jalur fotosintesisnya. Dilansir dari
Biology Dictionary, nama C3 didapat dari molekul pertama yang diproduksi yaitu molekul tiga karbon
(3C) asam 3-fosfogliserat dalam tahapan pertama fiksasi karbon. Baca juga: Perbedaan Reaksi Terang dan
Reaksi Gelap Tanaman C3 merupakan tumbuhan yang tidak memiliki adaptasi untuk mengurangi
fotorespirasi. Sederhanya, tanaman C3 adalah tumbuhan yang melakukan fotosintesis secara normal.
Fotorespirasi adalah jalur di mana enzim rubisco pada siklus calvin yang seharusnya bekerja pada karbon
dioksida (CO2), malah bekerja pada oksigen (O2). Hal tersebut membuat hilangnya karbon dioksida dan
pembentukan gula dalam fotosintesis tidak terjadi. Baca juga: Apa yang Dihasilkan dari proses
Fotosintesis? Dilansir dari Biology LibreTexts, tanaman C3 membuat stomatanya ada siang hari untuk
melepaskan oksigen (O2) dan memperoleh karbon dioksida (CO2). Pada kondisi yang panas, terbukanya
stomata tanaman C3 membuatnya kehilangan terlalu banyak air karena laju transpirasi yang tinggi. Pada
saat tersebut, fotorespirasi terjadi dan tanaman C3 dapat kehilangan sekitar 25 persen karbon dioksida yang
telah diikatnya. Contoh tanaman C3 Apa saja contoh tanaman C3? Tanaman C3 adalah jenis tanaman yang
paling banyak di bumi, diperkirakan sekitar 85 persen spesies tanaman merupakan tanaman C3. Baca juga:
Proses yang Terjadi pada Reaksi Terang Fotosintesis Contoh tanaman C3 adalah: Oat Padi Tebu Jelai
Kapas Barley Bayam Kedelai Durian Gandum Algonema Tembakau Gandum hitam Kacang tanah Rumpu-
rumputan Sebagian besar pohon

Tanaman C4 adalah tanaman yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan panas dan kering.
[1]
Fotosintesis pada tumbuhan C4 memberikan hasil awal yaitu senyawa organik dengan 4-atom C yakni
AOA (Asam Oksaloasetat) berfungsi untuk mengikat CO2.[1]
Fisiologi Tanaman C4
Tumbuhan C4 melakukan proses fotosintesis secara umum dengan 2 tahapan, yaitu Reaksi Terang dan
Reaksi Gelap. Pada proses reaksi terang energi cahaya dikonversikan menjadi energi kimia dan hasil
akhirnya oksigen. Kedua, Reaksi Gelap dimana terjadi reaksi siklik sehingga terbentuk gula dengan bahan
dasar CO2 dan energi.[2]
 Tanaman C4 mempunyai 2 tipe sel fotosintesis yakni mesofil dan bundle-sheath, CO2 hasil
dari siklus Calvin di bundle sheath ditangkap kembali dan dipergunakan di mesofil.
 Terdapat pemisah antara reduksi NO2 + NO3 dan reduksi O2.[2]
Ciri-ciri tanaman C4 diantaranya:

 Memiliki kloroplas dalam seludang pembuluh


 CO2 difiksasi PEP membentuk asam berantai
 Memiliki Rubisco (<<C3) kurang lebih 10%
 Mampu beradapasi di tempat yang panas kering dan lembab
 Laju fotosintesis tinggi
 Tidak ada fotorespirasi yang terukur.[2]
Contoh Tanaman C4
Beberapa tanaman C4 diantaranya jagung, sorgum dan tebu.[2]

Definisi Tumbuhan C4
Tanaman C4 mengikat CO 2 menjadi molekul yang mengandung empat atom karbon sebelum
memulai siklus fotosintesis Calvin-Benson . Jalur C4 juga dikenal sebagai jalur Hatch-
Slack . Ini adalah salah satu dari tiga jalur fotosintesis fiksasi karbon pada tumbuhan yang
telah ditemukan. Siklus C4 ditemukan oleh Marshall Davidson Hatch dan Charles Roger
Slack pada tahun 1960an, demikianlah namanya. Berdasarkan hal ini, beberapa tumbuhan,
ketika diberi 14CO 2 , mengagregasi label 14C menjadi molekul empat karbon terlebih
dahulu.

Apa itu tanaman C4? Dalam sel mesofil, CO2 digabungkan dengan akseptor karbon dioksida primer
pada tanaman C4, fosfoenolpiruvat , menghasilkan pembentukan molekul empat karbon
( oksaloasetat ), yang kemudian dibawa ke sel selubung berkas , di mana ia didekarboksilasi
menjadi bebas. karbon dioksida untuk asimilasi karbon di jalur C3 .

Jenis lainnya: tumbuhan C3 dan tumbuhan CAM


Siklus Calvin dimulai dengan fiksasi karbon dioksida oleh RuBisCO, dan tumbuhan yang
hanya mengandalkan pendekatan “konvensional” ini disebut sebagai tumbuhan C3 , diambil
dari nama molekul tiga karbon ( 3-PGA ) yang dihasilkan sebagai konsekuensi dari proses
tersebut. Padi, gandum, kedelai, dan semua pohon digolongkan sebagai tanaman C3,
mencakup hampir 85 % dari seluruh spesies tanaman di dunia.
Gambar 1: Siklus tanaman C3, jalur C3, dan metabolisme karbon. Sumber Gambar: Maria Victoria
Gonzaga dari Biology Online , diagram sel mesofil oleh Eva Horne, CNX.org .

Kaktus dan nanas, misalnya, menggunakan jalur fotosintesis metabolisme asam


crassulacean (CAM) untuk menghemat air dan mengurangi fotorespirasi saat tumbuh di
daerah kering. Nama tersebut berasal dari keluarga tumbuhan Crassulaceae, yang merupakan
kelompok tumbuhan pertama ketika para ilmuwan menemukan jalur tersebut. (Akademi,
2022)

Tonton video ini untuk mempelajari perbedaan sifat anatomi dan fisiologis tanaman C3, C4,
dan CAM

Definisi biologi:
Tumbuhan C4 adalah tumbuhan yang memanfaatkan jalur fiksasi karbon C4 . Ciri-ciri tanaman C4
adalah sebagai berikut:

 Melalui jalur fiksasi karbon C4 . Jalur ini adalah saat CO2 pertama kali berikatan
dengan fosfoenolpiruvat di sel mesofil. Kemudian, prosesnya berlanjut ke Siklus Calvin. (Jadi
tanaman C4 melalui jalur C3 juga tetapi tanaman C3 tidak melalui jalur C4 melainkan
langsung melanjutkan ke jalur C3)
 Jalur fiksasi karbon C4 menghasilkan pembentukan senyawa empat
karbon (oksaloasetat). Oksaloasetat dibawa ke sel selubung berkas di mana ia akan
didekarboksilasi untuk melepaskan CO2 untuk digunakan dalam jalur C3 .
 Kebanyakan tanaman C 4 mempunyai anatomi daun khusus (disebut anatomi Kranz ) di
mana berkas pengangkut dikelilingi oleh sel selubung berkas. Anatomi Kranz memfasilitasi
pertukaran metabolit antara dua jenis sel yang berbeda, khususnya sel mesofil dan sel
selubung berkas.
 Setelah CO2 difiksasi menjadi senyawa 4-karbon di sel mesofil , senyawa ini diangkut ke sel

selubung berkas di mana ia akan didekarboksilasi. CO 2 diperbaiki kembali melalui jalur C 3 .


 Enzim yang terlibat dalam fiksasi karbon C4 adalah PEP karboksilase (untuk reaksi: PEP +
CO 2 → oksaloasetat + Pi).
 Enzim yang mengkatalisis langkah pertama mekanisme pemekatan CO 2 pada tanaman C4
adalah karbonat anhidrase (untuk reaksi: CO 2 → HCO 3 dalam sitosol sel mesofil).
 Dalam mekanisme ini, kecenderungan RuBisCO ( enzim pertama dalam siklus Calvin ) untuk
melakukan fotorespirasi, atau membuang energi karena memiliki afinitas tinggi terhadap
oksigen dan dengan demikian, menggunakan oksigen untuk memecah senyawa karbon
menjadi CO 2 , diminimalkan.
 Langkah tambahan (jalur C4) memerlukan energi (ATP) yang digunakan untuk meregenerasi
PEP (ketika piruvat dikembalikan ke sel mesofil untuk jalur C3). Jadi, untuk setiap CO 2 yang
dikirim ke RuBisCO, terdapat biaya bersih sebesar 1 ATP. Meskipun demikian, tanaman C4
melalui jalur C4 beradaptasi lebih baik dibandingkan tanaman C3 pada lingkungan dengan suhu
siang hari yang tinggi, sinar matahari yang terik, kekeringan, atau keterbatasan nitrogen atau
CO2 .
 Contoh tanaman C4 antara lain tebu, jagung, sorgum, bayam, dll .

CAM adalah singkatan dari crassulacean acid metabolism atau


dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai metabolisme asam
crassulacean. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, fotosintesis
CAM adalah proses fiksasi karbon pada malam hari untuk
membatasi jumlah air yang hilang dari stomata daun.

Home » Biologi » Tumbuhan CAM

Tumbuhan CAM
By AdminNo comments

A. Definisi Tumbuhan CAM

Tumbuhan CAM adalah tumbuhan yang dapat berubah seperti tumbuhan C3 pada saat pagi hari
(suhu rendah) dan dapat berubah seperti tumbuhan C4 pada siang hari dan malam hari (Gardner,
1991). Tumbuhan CAM adalah tumbuhan yang stomatanya membuka pada malam hari dan menutup
pada siang hari, memiliki laju fotosintesis yang rendah bila dibandingkan dengan tanaman C3 dan
C4 (Lakitan, 1995).

Tumbuhan CAM, pada kelompok ini penambatan CO2 seperti pada tanaman C4, tetapi dilakukan
pada malam hari dan dibentuk senyawa dengan gugus 4-C. Pada siang hari pada saat stomata dalam
keadaan tertutup terjadi dekarboksilase senyawa C4 tersebut dan penambatan kembali CO2 melalui
kegiatan Rudp karboksilase. Jadi tumbuhan CAM mempunyai beberapa persamaan dengan kelompok
C4 yaitu dengan adanya dua tingkat sistem penambatan CO2. Pada C4 terdapat pemisahan ruang
sedangkan pada CAM pemisahannya bersifat sementara. Yang termasuk golongan tumbuhan CAM
adalah Crassulaceae, Cactaceae, Bromeliaceae, Liliaceae, Agaveceae, Ananas comosus, dan
Oncidium lanceanum. Beberapa tumbuhan CAM dapat beralih ke jalur C3 bila keadaan lingkungan
lebih baik.

Beberapa spesies tumbuhan mempunyai sifat yang berbeda dengan kebanyakan tumbuhan lainnya,
yakni tumbuhan ini membuka stomatanya pada malam hari dan menutup pada siang hari. Kelompok
tumbuhan ini umumnya adalah tumbuhan jenis sukulen yang tumbuh di daerah kering. Dengan
menutupnya stomata pada siang hari membantu tumbuhan ini menghemat air, dapat mengurangi
laju transpirasinya, sehingga lebih mampu beradaptasi pada daerah kering tersebut. Selama malam
hari, ketika stomata tumbuhan itu terbuka, tumbuhan ini mengambil CO2 dan memasukkannya
kedalam berbagai asam organik. Cara fiksasi karbon ini disebut metabolisme asam krasulase, atau
crassulacean acid metabolisme (CAM). Dinamakan demikian karena metabolisme ini pertama kali
ditemukan pada tumbuhan dari familia crassulaceae. Jalur CAM serupa dengan jalur C4 dalam hal
karbondioksida terlebih dahulu dimasukkan kedalam senyawa organik intermediet sebelum
karbondioksida ini memasuki siklus Calvin. Perbedaannya ialah bahwa pada tumbuhan C4, kedua
langkah ini terjadi pada ruang yang terpisah. Langkah ini terpisahkan pada dua jenis sel. Pada
tumbuhan CAM, kedua langkah dipisahkan untuk sementara. Fiksasi karbon terjadi pada malam
hari, dan siklus calvin berlangsung pada siang hari.

B. Karakteristik tanaman CAM

Tumbuhan CAM adalah tumbuhan sukulen yang pada umumnya tidak memiliki lapisan sel palisade
yang teratur. Sel daun dan ranting merupakan sel mesofil bunga karang. Terdapat sel bundle sheath
tetapi sel tersebut tidak banyak berbeda dengan sel mesofil. Pada CAM, pembentukan asam malat
pada malam hari, dibarengi dengan penguraian gula, pati, atau polimer glukosa yang mirip dengan
pati.

Tumbuhan CAM (Crassulation Acid Metabolisme) pada dasarnya adalah tumbuhan sukulen yaitu
tumbuhan yang berdaun atau berbatang tebal yang bertranspirasi rendah. Dalam kondisi kering,
stomatanya pada malam hari akan terbuka untuk mengabsorbsi CO2 dan menutup pada siang hari
untuk mengurangi transpirasi. Fiksasi CO2 tanaman CAM sama seperti tanaman C4, hanya saja
terjadinya pada malam hari dan energi yang dibutuhkan diperoleh dari glikolisis. Namun dalam
kondisi cukup lemah, banyak spesies CAM mengubah fungsi stomata dan karboksilasi seperti
tumbuhan C3. Tumbuhan CAM (Crassulation Acid Metabolisme) juga mempunyai metode fisiologis
untuk mereduksi kehilangan air dan menghindari kekeringan (Salisburry, 1998).

C. Fotosintesis Tumbuhan Cam

Fotosintesis merupakan cara atau proses tumbuhan dalam menghasilkan energi yang digunakan
untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam fotosintesis terjadi perubahan energi cahaya
menjadi energi kimia yang terekam dalam senyawa organik glukosa (amilum/ karbohidrat). Dalam
proses fotosintesis diperlukan Air ( H2O) dari tanah melalui xylem dan CO2 dari udara lewat
stomata pada daun.

Proses fotosintesis tanaman CAM pada dasarnya merupakan kombinasi antara fotosintesis tanaman
C-3 dengan fotosintesis tanaman C-4. Tanaman CAM (Crassulacean Acid Metabolism) merupakan
golongan tanaman yang memiliki daun yang berdaging. Karakteristik fisiologis tanaman CAM adalah
mealkukan pembukaan stomata pada malam hari untuk menekan adanya transpirasi yang berlebihan
pada siang hari. Pembukaan stomata pada malam hari berdampak pada waktu difusi CO2 yang
hanya bisa dilakukan pada malam hari yang juga berpengaruh terhadap fotosintesis yang dilakukan.

Seperti pada fiksasi karbon tanaman C-4, hasil pertama fotosintes berupa molekul dengan 4 atom
karbon yaitu asam oksaloasetat. Tidak seperti tanaman C-4 yang fiksasi karbonnya berlangsung di
dua tempat (mesofil dan sel bundle sheet), fiksasi karbon CAM berlangsung di dua waktu, siang dan
malam.
Pada malam hari, pati pati diurai dalam respirasi (glikolisis) menjadi PEP. PEP yang terbentuk ini
kemudian menangkap CO2 dari udara dan mengubah CO2 tersebut menjadi asam oksaloasetat yang
memiliki 4 atom C. Oksaloasetat kemudian diubah menjadi malat dengan bantuan enzim malat
dehidrogenase dan pereduksi NADH. Malat yang terbentuk kemudian disimpan dalam bentuk asam
malat di dalam vakuola. Dan pada siang hari, malat diangut keluar dari vakuloa untuk
didekarboksilasi menjadi CO2 dan piruvat. Piruvat diubah menjadi pati yang pada malam hari
diubahn menjadi PEP. CO2 kemudian difiksasi oleh rubisco menjadi 3-PGA. 3-PGA yang nantinya
masuk ke dalam siklus calvin seperti pada C-3 da diubah menjadi gula.

D. Identifikasi CAM

Tumbuhan CAM mempunyai karakter mampu hidup pada suhu tinggi (35 sampai dengan 50 derajat)
biasanya lingkungan gurun. Contoh tumbuhannya adalah kaktus dan nanas memiliki adaptasi
fotosintesis yang berbeda dibandingkan tanaman lain yang berdaun tipis.

Stomata yang menutup pada siang hari membuat tumbuhan mampu menekan penguapan sehingga
menghemat air, tetapi mencegah masuknya CO2. Saat stomata terbuka pada malam hari, CO2 di
sitoplasma sel-sel mesofil akan diikat oleh PEP (Phospo Eno Piruvat) dengan bantuan enzim PEP
karboksilase CO2 difiksasi oleh PEP sehingga terbentuk Asam Oksaloasetat.Oksaloasetat ini
kemudian diubah menjadi Asam malat yang mempunyai 4atom C (persis seperti tumbuhan C-4).
Selanjutnya malat yang terbentuk disimpan dalam vakuola sel mesofil hingga pagi hari.

Pada siang hari saat reaksi terang menyediakan ATP dan NADPH untuk siklus Calvin-Benson, Asam
Malat dipecah lagi menjadi CO2 dan Asam Piruvat yang selanjutnya dijadikan PEP. Dengan
terbentuknya CO2 maka masuklah CO2 itu ke siklus Calvin-Benson di stroma kloroplas , molekul CO2
segera di fiksasi oleh RuBP menjadi PGA kemudian dijadikan Triosa dan jadilah produk Karbohidrat.

Pada C4 terdapat pemisahan ruang sedangkan pada CAM pemisahannya bersifat


sementara.Termasuk golongan CAM adalah Crassulaceae, Cactaceae, Bromeliaceae, Liliaceae,
Agaveceae, Ananas comosus, dan Oncidium lanceanum.

Beberapa tanaman CAM dapat beralih ke jalur C3 bila keadaan lingkungan lebih baik. Beberapa
spesies tumbuhan mempunyai sifat yang berbeda dengan kebanyakan tumbuhan lainnya, yakni
tumbuhan ini membuka stomatanya pada malam hari dan menutupnya pada siang hari. Kelompok
tumbuhan ini umumnya adalah tumbuhan jenis sukulen yang tumbuh di daerah kering.

Tumbuhan CAM adalah tumbuhan yang dapat berubah seperti tumbuhan C3 pada saat pagi hari
(suhu rendah) dan dapat berubah seperti tumbuhan C4 pada siang hari dan malam hari. Tumbuhan
CAM adalah tumbuhan yang membuka pada malam hari dan menutup pada siang hari, memiliki laju
fotosintesis yang rendah bila dibandingkan dengan tumbuhan C3 dan C4.

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Fotosintesis Pada Tumbuhan CAM

Fotosintesis merupakan proses pembuatan makanan yang terjadi pada tumbuhan hijau dengan
bantuan sinar matahari danenzim-enzim. fotosintesis adalah fungsi utama dari dauntumbuhan. Di
dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas
setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang
transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis.

Reaksi Fotosintesis

6CO2 + 6H2O + (cahaya & klorofil) → C6H12O6 (glukosa) + 6O2

Proses fotosintesis yang terjadi tidak lepas dari factor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor yang
mempengaruhi fotosintesis dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor internal

Artinya bahwa fotosintesis dipengaruhi oleh faktor-faktor genetis dari tubuh tumbuhan itu sendiri
misalnya pada stomata, kloroplas, atau organ-organ lain yang berhubungan dengan proses
fotosintesis.

2. Faktor eksternal

Artinya bahwa proses fotosintesis dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan diantaranya:

a) Intensitas cahaya

Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya. Cahaya matahari adalah sumber energi utama
bagi kehidupan seluruh makhluk hidup didunia. Bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil, cahaya
matahari sangat menentukan proses fotosintesis.
b) Konsentrasi karbon dioksida

Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yangdapat digunakan
tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.

c) Suhu

Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja padasuhu optimalnya.
Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnyasuhu hingga batas toleransi
enzim.

d) Kadar air

Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon
dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis. Kadar fotosintat( hasil fotosintesis ) Jika kadar
fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesisakan naik. Bila kadar fotosintat
bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesisakan berkurang.

e) Tahap pertumbuhan

Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhanyang sedang
berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakantumbuhan berkecambah
memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.

f) pH

Tumbuhan akan berfotosintesis dengan baik pada pH netral yaitu sekitar pH 6-7dan akan mengalami
penurunan laju fotosintesis pada pH yang terlalu asam atau terlalu basa. Dari ke enam faktor di
atas, yang paling mempengaruhi laju fotosintesis adalah faktor cahaya baik intensitas ataupun
panjang gelombangnya (warna).

Cahaya di sini merupakan komponen yang sangat penting dalam fotosintesis karena tanpa bantuan
cahaya proses fotosintesis tidak dapat berlangsung. Jadi, cahaya merupakan faktor mutlak yang
harus dipenuhi dalam proses fotosintesis. Sedangkan untuk faktor-faktor lain seperti suhu dan pH
hanya merupakan faktor pendukung terjadinya proses fotosintesis secara optimum. Tanpa adanya
suhu optimum ataupun pH yang mendukung, proses fotosintesis masih dapat berlangsung hanya saja
hasilnya kurang maksimal.

Pengaruh cahaya juga berbeda pada setiap jenis tanaman. Tanaman C4, C3, dan CAM memiliki
reaksi fisiologi yang berbeda terhadap pengaruh intensitas, kualitas, dan lama penyinaran oleh
cahaya matahari. Selain itu, setiap jenis tanaman memiliki sifat yang berbeda dalam hal
fotoperiodisme, yaitu lamanya penyinaran dalam satu hari yang diterima tanaman.

Perbedaan respon tumbuhan terhadap lama penyinaran atau disebut juga fotoperiodisme,
menjadikan tanaman dikelompokkan menjadi tanaman hari netral, tanaman hari panjang, dan
tanaman hari pendek.Jika dihubungkan dengan fotosintesis, tanaman dibedakan menjadi 3, yaiu
tanaman C3, C4 dan tanaman CAM. Perbedaan yang mendasar antara tanaman tipe C3, C4, dan CAM
adalah pada reaksi yang terjadi di dalamnya.

F. Ekologi Tumbuhan CAM

Adaptasi lainnya terjadi pada timbuhan sukulen, kaktus, nanas, dan beberapa family lain yang
tumbuh pada tempat gersang. Tumbuhan ini membuka stomata pada malam hari dan menutupnya
pada siang hari, berlawanan dengan perilaku pada tumbuhan lain. Tumbuhan gurun menutup
stomatanya pada siang hari untuk mengurangi penguapan air, tetapi akibatnya CO ₂ tidak dapat
masuk. CO₂ diambil pada malam hari saat stomata terbuka dan dimasukkan keberbagai asam
organik. Fiksasi karbon seperti disebut metabolism asam crassulase atau Crassalacean Acid
Metabolism (CAM) karena ditemukan pertama kali pada tumbuhan tumbuhan family Crassulaseae.

CO₂ yang diambil pada malam hari dan dimasukkan ke dalam asam organik, disimpan di vakuola sel
mesofil tumbuhan CAM. CO₂ tersebut akan dilepas dari asam organic ketika ada pasokan ATP dan
NADP yang dihasilkan oleh reaksi terang. Kemudian CO₂ akan masuk kedalam sel siklus calvin dan
membentuk gula dan kloroplas.(Anonymousc, 2012)

Tanaman C3, C4, dan CAM


Tumbuhan C3, C4, dan CAM adalah tiga jenis tumbuhan yang memiliki perbedaan
dalam proses fotosintesisnya. Perbedaan ini terutama terletak pada cara tumbuhan
tersebut menangkap dan memfiksasi karbon dioksida (CO2).

Tumbuhan C3

Tumbuhan C3 adalah jenis tumbuhan yang paling umum ditemukan di dunia. Proses
fotosintesis pada tumbuhan C3 terjadi dalam satu langkah, yaitu di dalam stroma sel
mesofil daun. Pada langkah ini, CO2 difiksasi oleh enzim RuBisCO menjadi molekul
berkarbon 3, yaitu 3-fosfogliserat (PGA).

Tumbuhan C4

Tumbuhan C4 adalah jenis tumbuhan yang memiliki proses fotosintesis yang lebih
efisien daripada tumbuhan C3. Proses fotosintesis pada tumbuhan C4 terjadi dalam
dua langkah, yaitu di dalam sel mesofil daun dan seludang pembuluh. Pada langkah
pertama, CO2 difiksasi oleh enzim PEP karboksilase menjadi molekul berkarbon 4,
yaitu oksaloasetat (OAA). OAA kemudian diubah menjadi malat dan diangkut ke
seludang pembuluh. Di dalam seludang pembuluh, malat didekarboksilasi menjadi
CO2 dan piruvat. CO2 kemudian difiksasi oleh enzim RuBisCO menjadi PGA.

Tumbuhan CAM

Tumbuhan CAM adalah jenis tumbuhan yang hidup di lingkungan yang kering dan
panas. Tumbuhan CAM memiliki proses fotosintesis yang unik, yaitu dengan
memisahkan proses fiksasi CO2 dan reduksi CO2 secara waktu. Proses fiksasi CO2
terjadi pada malam hari, sedangkan proses reduksi CO2 terjadi pada siang hari.

Pada malam hari, stomata tumbuhan CAM terbuka dan CO2 masuk ke dalam sel
mesofil daun. CO2 kemudian difiksasi oleh enzim PEP karboksilase menjadi OAA.
OAA kemudian diubah menjadi malat dan disimpan di dalam vakuola. Pada siang
hari, stomata tumbuhan CAM tertutup untuk mencegah penguapan air yang
berlebihan. Malat yang disimpan di dalam vakuola kemudian didekarboksilasi
menjadi CO2 dan piruvat. CO2 kemudian difiksasi oleh enzim RuBisCO menjadi
PGA.

Berikut adalah tabel yang merangkum perbedaan antara tumbuhan C3, C4, dan
CAM:

Karakteristik Tumbuhan C3 Tumbuhan C4 Tumbuhan CAM

Cara fiksasi Dua langkah, tetapi


Satu langkah Dua langkah
CO2 terpisah secara wakt

Tempat fiksasi Sel mesofil daun dan


Sel mesofil daun Sel mesofil daun
CO2 seludang pembuluh
Waktu fiksasi
Siang hari Siang hari Malam hari
CO2

Efisiensi
Lebih rendah Lebih tinggi Lebih tinggi
fotosintesis

Berbagai macam Habitat yang kering dan Habitat yang kering d


Habitat
habitat panas panas

drive_spreadsheetEkspor ke Spreadsheet

Contoh tumbuhan C3 antara lain padi, gandum, kedelai, dan kacang tanah. Contoh
tumbuhan C4 antara lain jagung, tebu, dan sorgum. Contoh tumbuhan CAM antara
lain kaktus, sukulen, dan anggrek.

Semoga informasi ini bermanfaat!

Anda mungkin juga menyukai