FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA YUGYAKARTA 2018 BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Fotosistesis merupakan cara atau proses tumbuhan dalam
menghasilkan energi yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Setiap tumbuhan memiliki daur fotosistesis yang berbeda-beda, sehingga dibedakan menjadi 3 jenis tumbuhan dan daur fotosistesisnya.
Tumbuhan C4 lebih adaktif di daerah panas dan kering.
Tumbuhan yang hidup di daerah panas seperti jagung, tebu, rumput – rumputan. Tumbuhan memiliki kebiasaan saat siang hari mereka tidak membuka stomatanya secara penuh untuk mengurangi kehilangan air melalui evaporasi.
B. Tujuan
Tujuan dari makalah antara lain :
1. Mengetahui apa itu tumbuhan C4. 2. Mengetahui ciri – ciri tumbuhan C4 beserta contohnya. 3. Mengetahui proses fotosintesis pada tumbuhan C4. BAB II. ISI
A. Apa itu Tumbuhan C4 ?
Tumbuhan C4 adalah tumbuhan tropis yang melibatkan dua enzim di dalam pengelolaan CO2 menjadi glukosa yaitu Enzim Phosphosphenol pyruvat carbixilase (PEPco) adalah enzim yang akan mengikat CO2 dari udara dan kemudian akan menjadi oksaloasetat yang akan diubah menjadi malat (Salisbury, 1998). Tanaman C4 adalah tanaman yang menghasilkan asam 4 karbon sebagai produk utama penambahan CO2 Tumbuhan C4 memfiksasi kabon dengan membentuk senyawa berkarbon empat sebagai produknya. Tergolong tumbuhan C4 yang penting dalam pertanian adalah tebu, jagung dan familia rumput. Dalam tumbuhan C4 terdapat dua jenis sel fotosintetik : sel seludang-berkas pembuluh dan sel mesofil. Sel seludang berkas pembuluh tersusun menjadi kemasan yang pakai di sekitar berkas pembuluh. Di antara seludang- berkas pembuluh dan epidermis daun terdapat sel mesofil (Salisbury, 1998). Tanaman C4 adalah kelompok tumbuhan yang melakukan persiapan reaksi gelap fotosintesis melalui jalur 4 karbon / 4C (jalur hatch – slack) sebelum memasuki siklus calvin, untuk meminimalkan keperluan forespirasi (Budiarti, 2000). Tanaman C4 adalah tanaman dengan hasil pertama dalam fotosintesis di mesofil berupa suatu molekul dengan 4 atom C (Gardner, 1991). C4 fiksasi karbon merupakan salah satu dari mekanisme biokimia bersama dengan C3 dan CAM fotosintesis, berfungsi untuk memperbaiki karbondioksida di lahan tanaman.
B. Ciri – Ciri Tumbuhan C4
Tanaman yang melakukan fotosintesis C4 memiliki susunan khusus di jaringan daunnya. Susunannya dalam bentuk lingkaran mengelilingi buntalan pembuluh (terdiri dari tabung-tabung xilem dan floem). Sel mesofil menyusun bagian interior daun lainnya. Ruang udaranya sangat kecil. Tanaman di daerah tropis dan gurun dengan tingkat fotosintesis sangat tinggi adalah tanaman C4 ; diantaranya rumputkepiting, tebu, millet dan sorgum. Menariknya, jagung, sebuah tanaman iklim sedang, juga melakukan fotosintesis C4. Berdasarkan tipe fotosintesis, tumbuhan dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu C3, C4, dan CAM (crassulacean acid metabolism). Tanaman adalah makhluk hidup yang mendapat makanannya sendiri dengan fotosintesis. Tanaman C3 dan C$ dibedakan oleh cara mereka mengikat CO2 dari atmosfer dan produk awal yang dihasilkan dari proses assimilasi. Pada tanaman C3, encim yang menyatukan Co2 adalah RuBP dalam proses awal assimilasi, yangjuga dapat mengikat O2 pada saat yang bersamaan untuk proses fotorespirasi. Jika konsentrasi CO2 di atmosfir ditingkatkan, hasil dari komperisi antara C0@ dan O2 akan lebih menguntungkan CO2, sehingga fotorespirasi terhambat dan assimilasi akan bertambah besar. Pada tanaman tipe C4 yang menjadi cirinya adalah produk awal reduksi CO2 (fiksasi CO2) adalah asam oksaloasetat, malay dan aspartat (hasilnya berupa asam- asamyang berkarbon C4). Reaksinya berlangsung di mesofil daun, yang terlebih dahulu bereaksi dengan H2O membentuk HCO dengan bantuan enzim karbonik anhidrase. Memiliki sel seludang di samping mesofil. Tiap molekul CO2 yang difiksasi memerlukan 2 ATP. Tanaman C4 juga mengalami siklus calvin seperti pada tanaman C3 dengan bantuan enzim Rubisko.
C. Proses Fotosintesis pada Tumbuhan C4
Di akhir tahun 1960an, tiga ahli botani (Kortschak, Hatch dan Slack) menemukan jalur fotosintesis baru, yang disebut C4 atau jalur fotosintesis Hatch-Slack. Pda dasarnya inilah yang terjadi. Karbon dioksida menyatu dengan sebuah senyawa yang disebut PEP (Phosfoenolpiruvat), membentuk sebuah senyawa karbon-4, malat. Malat ditransfer ke sel-sel lapisan buntalan di daun. Senyawa karbon-4 ini memberikan karbon dioksida, yang memasuki C3 atau Calvin di sel lapisan buntalan fotosintetik. Pada tumbuhan C4 terdapat pembagian tugas antara 2 jenis sel fotosintetik, yakni : 1. Sel mesofil. 2. Sel – sel bundle sheath / sel seludang-berkas pembuluh.
Sel seludang berkas pembuluh disusun menjadi
kemasan yang sangat padat disekitar berkas pembuluh. Diantara seludang-berkas pembuluh dan permukaan daun terdapat sel mesofil yang tersusun agak longgar. Siklus Calvin didahului oleh masuknya CO2 ke dalam senyawa organik dalam mesofil.
Langkah pertama ialah penambahan CO2 pada
fosfoenolpiruvat (PEP) untuk membentuk produk berkarbon empat yaitu oksaloasetat, Enzim PEP karboksilase menambahkan CO2 pada PEP. Karbindioksida difiksasi dalam sel mesofil oleh enzim PEP karboksilase. Senyawa berkarbon-empat-malat, dalam hal ini menyalurkan atom CO2 kedalam sel seludang-berkas pembuluh, melalui plasmodesmata. Dalam sel seludang-berkas pembuluh, senyawa berkarbon empat melepaskan CO2 yang diasimilasi ulang kedalam materi organik oleh robisco dan siklus Calvin.
Dengan cara ini, Fotosintesis C4 meminimumkan
fotorespirasi dan meningkatkan produksi gula. Adaptasi ini sangat bermanfaat dalam daerah panas dengan cahaya matahari yang banyak, dan dilingkungan seperti inilah tumbuhan C4 sering muncul dan tumbuh subur.
Daya ikat yang tinggi terhadap CO2 pada tanaman C4,
menyebabkan perbandingan antara pemasukan CO2 dan konduktivitas stomata (kemampuan stomata menyalurkan H2O persatuan waktu) optimum. Dengan kata lain, tanaman- tanaman C4 mempunyai efisiensi penggunaan air yang tinggi sehingga jumlah air yang dikeluarkan untuk sejumlah CO2 yang dimasukkan jauh lebih sedikit pada tanaman C4 dibandingkan dengan tanaman C3. Pada tanaman C3, daya ikat yang rendah terhadap CO2 menyebabkan tanaman ini boros dalam penggunaan air. Pada tanaman C4, CO2 diikat oleh PEP (Enzym pengikat CO2 pada tanaman C4) yang tidak mengikat O2 sehingga tidak terjadi kompetisi antara CO2 dan O2. Lokasi terjadinya assosiasi awal ini adalah di sel-sel mesofil )sekelompok sel-sel yang mempunyai klorofil yang terletak di bawah sel-sel “budle sheath” (sekelompok sel-sel di sekitar xylem dan phloem) dimana kemudian pengikatan dengan RuBP terjadi.
Karena tingginya konsentrasi CO2 pada sel – sel
bundle sheath ini, maka O2 tidak mendapat kesempatan untuk bereaksi dengan RuBP, sehingga fotorespirasi sangat kecil dan sangat rendah, PEP mempunyai daya ikat yang tinggi terhadap CO2, sehingga reaksi fotosintesis terhadap CO2 di bawah 100 m mol m-2 s-1 sangat tinggi, laju assimilasi tanaman C4 hanya bertambah sedikit dengan meningkatnya CO2. BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Fotosistesis merupakan cara atau proses tumbuhan dalam
menghasilkan energi yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Pada tanaman C4 menggunakan fosfoenolpirupat PEP dalam
memebentuk produk berkarbon 4.
Fotosintesis C4 meminimumkan fotorespirasi dan
meningkatkan produksi gula. Adaptasi ini sangat bermanfaat dalam daerah panas dengan cahaya matahari yang banyak. DAFTAR PUSTAKA
Jakarta. Gardner. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI Press : Jakarta. Salisbury, Frank B. 1998. Photosynthesis 6th Edition. Cambridge University Press : London.