Anda di halaman 1dari 10

Fotosintesis Tanaman C4

Laporan Praktikum Fisiologi Tanaman

Oleh :
Richad Adi Nugroho 20170210152
Dzikri Imam Zaenuri 20170210153
Imam Wahyu Utomo 20170210155
Fitrah Hasanah Sihaloho 20170210156
Syahni Rachman 20170210157

C2 / 3

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YUGYAKARTA
2018
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Fotosistesis merupakan cara atau proses tumbuhan dalam


menghasilkan energi yang digunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Setiap tumbuhan memiliki daur fotosistesis yang
berbeda-beda, sehingga dibedakan menjadi 3 jenis tumbuhan dan daur
fotosistesisnya.

Tumbuhan C4 lebih adaktif di daerah panas dan kering.


Tumbuhan yang hidup di daerah panas seperti jagung, tebu, rumput –
rumputan. Tumbuhan memiliki kebiasaan saat siang hari mereka tidak
membuka stomatanya secara penuh untuk mengurangi kehilangan air
melalui evaporasi.

B. Tujuan

Tujuan dari makalah antara lain :


1. Mengetahui apa itu tumbuhan C4.
2. Mengetahui ciri – ciri tumbuhan C4 beserta contohnya.
3. Mengetahui proses fotosintesis pada tumbuhan C4.
BAB II. ISI

A. Apa itu Tumbuhan C4 ?


Tumbuhan C4 adalah tumbuhan tropis yang
melibatkan dua enzim di dalam pengelolaan CO2 menjadi
glukosa yaitu Enzim Phosphosphenol pyruvat carbixilase
(PEPco) adalah enzim yang akan mengikat CO2 dari udara
dan kemudian akan menjadi oksaloasetat yang akan diubah
menjadi malat (Salisbury, 1998).
Tanaman C4 adalah tanaman yang menghasilkan asam
4 karbon sebagai produk utama penambahan CO2 Tumbuhan
C4 memfiksasi kabon dengan membentuk senyawa
berkarbon empat sebagai produknya. Tergolong tumbuhan
C4 yang penting dalam pertanian adalah tebu, jagung dan
familia rumput. Dalam tumbuhan C4 terdapat dua jenis sel
fotosintetik : sel seludang-berkas pembuluh dan sel mesofil.
Sel seludang berkas pembuluh tersusun menjadi kemasan
yang pakai di sekitar berkas pembuluh. Di antara seludang-
berkas pembuluh dan epidermis daun terdapat sel mesofil
(Salisbury, 1998).
Tanaman C4 adalah kelompok tumbuhan yang
melakukan persiapan reaksi gelap fotosintesis melalui jalur 4
karbon / 4C (jalur hatch – slack) sebelum memasuki siklus
calvin, untuk meminimalkan keperluan forespirasi (Budiarti,
2000).
Tanaman C4 adalah tanaman dengan hasil pertama
dalam fotosintesis di mesofil berupa suatu molekul dengan 4
atom C (Gardner, 1991).
C4 fiksasi karbon merupakan salah satu dari
mekanisme biokimia bersama dengan C3 dan CAM
fotosintesis, berfungsi untuk memperbaiki karbondioksida di
lahan tanaman.

B. Ciri – Ciri Tumbuhan C4


Tanaman yang melakukan fotosintesis C4 memiliki
susunan khusus di jaringan daunnya. Susunannya dalam
bentuk lingkaran mengelilingi buntalan pembuluh (terdiri
dari tabung-tabung xilem dan floem). Sel mesofil menyusun
bagian interior daun lainnya. Ruang udaranya sangat kecil.
Tanaman di daerah tropis dan gurun dengan tingkat
fotosintesis sangat tinggi adalah tanaman C4 ; diantaranya
rumputkepiting, tebu, millet dan sorgum. Menariknya,
jagung, sebuah tanaman iklim sedang, juga melakukan
fotosintesis C4.
Berdasarkan tipe fotosintesis, tumbuhan dibagi ke
dalam tiga kelompok besar, yaitu C3, C4, dan CAM
(crassulacean acid metabolism). Tanaman adalah makhluk
hidup yang mendapat makanannya sendiri dengan
fotosintesis.
Tanaman C3 dan C$ dibedakan oleh cara mereka
mengikat CO2 dari atmosfer dan produk awal yang
dihasilkan dari proses assimilasi. Pada tanaman C3, encim
yang menyatukan Co2 adalah RuBP dalam proses awal
assimilasi, yangjuga dapat mengikat O2 pada saat yang
bersamaan untuk proses fotorespirasi. Jika konsentrasi CO2
di atmosfir ditingkatkan, hasil dari komperisi antara C0@ dan
O2 akan lebih menguntungkan CO2, sehingga fotorespirasi
terhambat dan assimilasi akan bertambah besar.
Pada tanaman tipe C4 yang menjadi cirinya adalah
produk awal reduksi CO2 (fiksasi CO2) adalah asam
oksaloasetat, malay dan aspartat (hasilnya berupa asam-
asamyang berkarbon C4). Reaksinya berlangsung di mesofil
daun, yang terlebih dahulu bereaksi dengan H2O membentuk
HCO dengan bantuan enzim karbonik anhidrase. Memiliki
sel seludang di samping mesofil. Tiap molekul CO2 yang
difiksasi memerlukan 2 ATP. Tanaman C4 juga mengalami
siklus calvin seperti pada tanaman C3 dengan bantuan enzim
Rubisko.

C. Proses Fotosintesis pada Tumbuhan C4


Di akhir tahun 1960an, tiga ahli botani (Kortschak,
Hatch dan Slack) menemukan jalur fotosintesis baru, yang
disebut C4 atau jalur fotosintesis Hatch-Slack. Pda dasarnya
inilah yang terjadi. Karbon dioksida menyatu dengan sebuah
senyawa yang disebut PEP (Phosfoenolpiruvat), membentuk
sebuah senyawa karbon-4, malat. Malat ditransfer ke sel-sel
lapisan buntalan di daun. Senyawa karbon-4 ini memberikan
karbon dioksida, yang memasuki C3 atau Calvin di sel
lapisan buntalan fotosintetik.
Pada tumbuhan C4 terdapat pembagian tugas antara 2
jenis sel fotosintetik, yakni :
1. Sel mesofil.
2. Sel – sel bundle sheath / sel seludang-berkas
pembuluh.

Sel seludang berkas pembuluh disusun menjadi


kemasan yang sangat padat disekitar berkas pembuluh.
Diantara seludang-berkas pembuluh dan permukaan daun
terdapat sel mesofil yang tersusun agak longgar. Siklus
Calvin didahului oleh masuknya CO2 ke dalam senyawa
organik dalam mesofil.

Langkah pertama ialah penambahan CO2 pada


fosfoenolpiruvat (PEP) untuk membentuk produk berkarbon
empat yaitu oksaloasetat, Enzim PEP karboksilase
menambahkan CO2 pada PEP. Karbindioksida difiksasi
dalam sel mesofil oleh enzim PEP karboksilase. Senyawa
berkarbon-empat-malat, dalam hal ini menyalurkan atom
CO2 kedalam sel seludang-berkas pembuluh, melalui
plasmodesmata. Dalam sel seludang-berkas pembuluh,
senyawa berkarbon empat melepaskan CO2 yang diasimilasi
ulang kedalam materi organik oleh robisco dan siklus Calvin.

Dengan cara ini, Fotosintesis C4 meminimumkan


fotorespirasi dan meningkatkan produksi gula. Adaptasi ini
sangat bermanfaat dalam daerah panas dengan cahaya
matahari yang banyak, dan dilingkungan seperti inilah
tumbuhan C4 sering muncul dan tumbuh subur.

Daya ikat yang tinggi terhadap CO2 pada tanaman C4,


menyebabkan perbandingan antara pemasukan CO2 dan
konduktivitas stomata (kemampuan stomata menyalurkan
H2O persatuan waktu) optimum. Dengan kata lain, tanaman-
tanaman C4 mempunyai efisiensi penggunaan air yang tinggi
sehingga jumlah air yang dikeluarkan untuk sejumlah CO2
yang dimasukkan jauh lebih sedikit pada tanaman C4
dibandingkan dengan tanaman C3. Pada tanaman C3, daya
ikat yang rendah terhadap CO2 menyebabkan tanaman ini
boros dalam penggunaan air.
Pada tanaman C4, CO2 diikat oleh PEP (Enzym
pengikat CO2 pada tanaman C4) yang tidak mengikat O2
sehingga tidak terjadi kompetisi antara CO2 dan O2. Lokasi
terjadinya assosiasi awal ini adalah di sel-sel
mesofil )sekelompok sel-sel yang mempunyai klorofil yang
terletak di bawah sel-sel “budle sheath” (sekelompok sel-sel
di sekitar xylem dan phloem) dimana kemudian pengikatan
dengan RuBP terjadi.

Karena tingginya konsentrasi CO2 pada sel – sel


bundle sheath ini, maka O2 tidak mendapat kesempatan
untuk bereaksi dengan RuBP, sehingga fotorespirasi sangat
kecil dan sangat rendah, PEP mempunyai daya ikat yang
tinggi terhadap CO2, sehingga reaksi fotosintesis terhadap
CO2 di bawah 100 m mol m-2 s-1 sangat tinggi, laju
assimilasi tanaman C4 hanya bertambah sedikit dengan
meningkatnya CO2.
BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan

Fotosistesis merupakan cara atau proses tumbuhan dalam


menghasilkan energi yang digunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangannya.

Pada tanaman C4 menggunakan fosfoenolpirupat PEP dalam


memebentuk produk berkarbon 4.

Fotosintesis C4 meminimumkan fotorespirasi dan


meningkatkan produksi gula. Adaptasi ini sangat bermanfaat dalam
daerah panas dengan cahaya matahari yang banyak.
DAFTAR PUSTAKA

Budiarti. 2008. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia:


Jakarta.
Gardner. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI Press :
Jakarta.
Salisbury, Frank B. 1998. Photosynthesis 6th Edition.
Cambridge University Press : London.

Anda mungkin juga menyukai