NIM : 21/485396/PPT/01169
Mata Kuliah : Pakan Ternak Tropis
Jadwal : 09.15 – 10.55
Dosen : Ir. Nafiatul Umami, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM., ASEAN Eng.
TUGAS INDIVIDU
Merangkum terkait C3 dan C4 Pathway
Terdapat dua fase dalam fotosintesis yaitu fase I dan fase II.
a. Fase I (reaksi fotokimia, reaksi fotolisis, reaksi Hill, reaksi fotofosforilasi, reaksi
terang)
energi matahari
H2O + NADP+ + ADP + Pi O2 + H+ + NADPH + ATP
Pembentukan ATP dari ADP dan Pi merupakan mekanisme penyimpanan
energi matahari yang diserap dan kemudian diubah menjadi energi kimia, sehingga
fase ini disebut fotofosforilasi (Ai 2012).
2. Tanaman C4
Tanaman C4 merupakan tanaman dimana sebagian besar senyawa yang
pertama kali dihasilkan pada fotosintesisnya adalah senyawa dengan 4 atom karbon
yaitu asam malat dan asam aspartat. Anatomi daun tanaman C4 dikenal dengan
anatomi Kranz, yaitu terdapat sel-sel seludang parenkim yang mengelilingi ikatan
pembuluh dan memisahkannya dengan sel-sel mesofil. Pada tanaman C4 terdapat
pembagian kerja antara sel-sel mesofil dan sel-sel seludang parenkim, yaitu
pembentukan asam malat dan aspartat dari CO2 terjadi di sel-sel mesofil, sedangkan
siklus Calvin berlangsung di sel-sel seludang parenkim. Tanaman yang termasuk ke
dalam tanaman C4 antara lain dari beberapa spesies gramineae di daerah tropis
termasuk jagung, tebu, sorghum (Ai 2012). Fotosintesis C4 terjadi pada taksa
tanaman yang lebih maju terutama tanaman monokotil, seperti rumput dan gulma
rumput teki-tekian, dan beberapa tanaman dikotil (pohon dan semak) (Ehleringer dan
Cerling 2002).
Fotosintesis C4 merupakan modifikasi biokimia dan morfologi fotosintesis C3
untuk mereduksi Rubisco aktivitas oksigenase dan dengan demikian meningkatkan
laju fotosintesis di lingkungan CO2 rendah. Siklus C3 pada tanaman C4 terbatas pada
sel-sel interior di dalam daun (biasanya bundle sheat cells). Sekeliling bundle sheat
cells adalah sel mesofil di mana enzim jauh lebih aktif yaitu fosfoenolpiruvat (PEP)
karboksilase memfiksasi CO2 (tetapi sebagai HCO3) menjadi oksaloasetat, asam C4.
Asam C4 berdifusi ke bundle sheat cells, di mana ia didekarboksilasi dan direfiksasi
di jalur C3 normal. Akibat semakin tinggi aktivitas PEP karboksilase, CO2
terkonsentrasi secara efektif di tempat di mana Rubisco berada dan ini menghasilkan
rasio CO2/O2 yang tinggi dan aktivitas fotorespirasi yang terbatas. Adenosin trifosfat
(ATP) dibutuhkan untuk regenerasi PEP dari piruvat.
Keuntungan fotosintesis C4 terjadi di lingkungan CO2 yang lebih rendah
dan/atau pada lingkungan bersuhu tinggi, di mana laju fotorespirasi lebih tinggi. Pada
kondisi ini efisiensi fotosintesis C4 lebih besar dibandingkan fotosintesis C3. Namun,
tambahan ATP yang digunakan fotosintesis C4 membuatnya kurang efisien. Tanaman
C4 akan tumbuh baik pada lokasi dengan kadar CO2 di atmosfer kurang dari 600 ppm.
Beberapa hal penting dalam proses fiksasi CO2 pada tanaman C4 jika
dibandingkan dengan tanaman C3 adalah sebagai berikut:
1. Membutuhkan lebih banyak ATP
2. Sintesis glukosa berlangsung lebih luas per satuan luas daun
3. Berlangsung lebih efisien dalam keadaan intensitas cahaya yang tinggi
4. Afinitas enzim fosfoenolpiruvat karboksilase yang besar terhadap CO2
5. Proses fotosintesis dapat berlangsung dengan cukup baik pada saat
konsentrasi CO2 sangat sedikit di udara
6. Tidak terjadi atau sedikit sekali terjadi fotorespirasi (pernafasan dalam keadaan
terang di kloroplas).
Gambar siklus fotosintesis pada tanaman C3 dan C4 adalah sebagai berikut:
REFERENSI
Ai, N.S. Evolusi Fotosintesis pada Tanaman. Jurnal Ilmiah Sains. Vol. 12 (1): 28-34.
Diakses dari https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JIS/article/view/398/0
Yumori, W., dan D. A. Way. 2014. Temperature response of photosynthesis in C3, C4,
and CAM plants: temperature acclimation and temperature adaptation.
Photosynthesis Research. Vol. 119:101-17