Anda di halaman 1dari 22

ANABOLISME

• Agrippina Thomasina A (01)


• Eka Hening W (10)
• Nafisyah
• Pegy Melati Rahayu (25)
• Qonita Amaliyah
• Ziyadatus Saidah (34)
ANABOLISME

Anabolisme adalah reaksi penyusunan zat dari senyawa sederhana


menjadi senyawa kompleks yang berlangsung dalam sel. Proses
penyusunan pada umumnya memerlukan energy, misalnya energi
cahaya untuk fotosintesis dan energi kimia untuk kemosintesis
FOTOSINTESIS

• Fotosintesis merupakan proses penyusunan atau pembentukan zat


organik (karbohidrat) dari zat anorganik (H 2O dan CO2) dengan
menggunakan energy cahaya atau foton.
• Selain menghasilkan karbohidrat, fotosintesis juga menghasilkan
oksigen.
• Fotosintesis terjadi pada tumbuhan berklorofil dan terjadi di
kloroplas.
Reaksi fotosintesis :
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
PEMBENTUKAN KLOROFIL ANTARA LAIN :

• Gen : bila gen untuk klorofil tidak ada maka tanaman tidak
akan memiliki Klorofil

• Cahaya : beberapa tanaman dalam pembentukan klorofil


memerlukan cahaya, tanaman lain tidak memerlukan cahaya.

• Unsur N, Mg dan Fe : merupakan unsur-unsur pembentuk dan


katalis dalam sintesis klorofil.

• Air : bila kekurangan air akan terjadi desintegrasi klorofil.


REAKSI TERANG
• Terjadi pada membran tilakoid, yaitu di dalam grana.
• Reaksi terang terjadi dalam membran tilakoid yang di dalamnya
terdapat pigmen klorofil a (berwarna hijau), klorofil b (berwarna hijau
tua), dan pigmen tambahan yaitu karoten (berwarna kuning sampai
jingga). Pigmen-pigmen ini menyerap cahaya ungu, biru, dan merah
lebih baik daripada warna cahaya lain.
• Reaksi terang merupakan reaksi penangkapan energi cahaya. Energi
cahaya yang diserap oleh membran tilakoid akan menaikkan elektron
berenergi rendah yang berasal dari H 2O. Elektron-elektron bergerak
dari klorofil a menuju sistem transpor elektron yang menghasilkan
ATP.
• Elektron-elektron berenergi ini juga ditangkap oleh NADP+. Setelah
menerima elektron, NADP+ segera berubah menjadi NADPH. Molekul-
molekul ini (ATP dan NADPH) menyimpan energi untuk sementara
waktu dalam bentuk elektron berenergi yang akan digunakan untuk
mereduksi CO2
Selama reaksi terang fotosintesis terdapat dua kemungkinan rute
untuk aliran elektron, yaitu non siklik dan siklik.

• Aliran elektron non siklik


Melibatkan 2 fotosistem, yaitu Fotosistem I dan II
1. Fotosistem I (P700) fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada
panjang gelombang 700 nm
2. Fotosistem II (P680) fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada
panjang gelombang 680 nm

• Aliran elektron siklik


Pasa kondisi tertentu, elektron terfotoeksitasi mengambil jalur aliran
elektron siklik.Aliran elektron siklik merupakan hubungan yang
singkat.Aliran elektron siklik menggunakan fotosistem I, tetapi tidak
menggunakan fotosistem II.
REAKSI GELAP
Reaksi gelap berlangsung di stroma tanpa bantuan energi cahaya.
Reaksi ini menurunkan energi berupa ATP dan NADPH yang berasal dari
reaksi terang untuk fiksasi CO 2. Pada saat ini terjadi pengikatan CO2 di
udara oleh RuBP (ribulosa biphosphat) menjadi PGA (asam 3-fosfogliserat)
yang akan berikatan dengan ion H+ (dari reaksi terang) menjadi PGAL
(phosphor gliseral dehide). Melalui reaksi yang diselenggarakan oleh enzim,
PGAL dibentuk menjadi glukosa atau amilum. Reaksi ini ditemukan oleh
Melvin Calvin dan Andrew Benson, karena itu reaksi gelap disebut juga
reaksi Calvin-Benson.
Salah satu substansi penting dalam proses ini ialah senyawa gula
beratom karbon lima yang terfosforilasi yaitu ribulosa fosfat. Jika diberikan
gugus fosfat kedua dari ATP maka dihasilkan ribulosa difosfat (RDP).
Ribulosa difosfat ini yang nantinya akan mengikat CO2 dalam reaksi gelap.
Secara umum, reaksi gelap dapat dibagi menjadi tiga tahapan (fase), yaitu
fiksasi, reduksi, dan regenerasi.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FOTOSINTESIS

Faktor Luar
• CO2 Meningkat, laju fotosintesis meningkat
• Harus ada air (H2O)
• Panjang gelombang tertentu efektif untuk fotosintesis
• Oksigen tinggi, laju fotosintesis rendah
• Laju maksimum ketika banyak cahaya

Faktor Dalam
Faktor internal menyangkut kondisi jaringan/organ fotosintetik,
kandungan klorofil, umur jaringan, aktivitas fisiologi yang lain seperti
transpirasi, respirasi dan adaptasi fisiologis
KEMOSINTESIS

Kemosintesis adalah anabolisme karbohidrat yang membutuhkan


senyawa kimia sebagai sumber energi.

Kemosintesis dilakukan oleh oleh bakteri kemoautotrof, dan


merupakan reaksi oksidasi.
CONTOH-CONTOH KEMOSINTESIS

1. Bakteri nitritasi
Contoh: Nitrosomonas dan Nitrosococcus.
2NH4+ + 3O2 → 2NO2- + 2H2O + energi
2. Bakteri nitratasi
Contoh: Nitrobacter dan Nitrococcus.
2NO2- + 3O2 → 2NO3- + energi
3. Bakteri hidrogen
Contoh: Hydrogenobacter dan Bacillus panctotrophus.
2H2 + O2 → 2H2O + energi
4. Bakteri metana
Contoh: Methanonas.
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O + energi
5. Bakteri belerang
Contoh: Beggiatoa dan Thiospirillum.
2H2S + O2 → 2S + 2H2O + energi
2S + 2H2 + 3O2 → 2H2SO4 + energi
6. Bakteri besi
Contoh: Galionella, Thiobacillus ferooxidans, Leptothrix.
Fe2+ → Fe3+ + energi
4FeCO3 + O2 + 6H2O → 4Fe(OH)3 + 4CO2 + energi
 
Energi yang dihasilkan dari kemosintesis selanjutnya digunakan
untuk membentuk glukosa dari CO2, CO 32- atau CH4.
Tabel Perbandingan Fotosintesis dan Kemosintesis Faktor
pembanding Fotosintesis Kemosintesis.

Faktor pendukung Fotosintesis kemosintesis

Bahan dasar CO2 dan H2O CO2 dan H2O

Sumber energi Sinar matahari Zat –zat kimia

Tumbuhan tak berklorofil


pelaku Tumbuhan berklorofill
misalnya bakteri

Hasil Karbohidrat/glukosa Glukosa


JALUR C3, C4, CAM

Tumbuhan dikelompokan berdasarkan tipe fotosintesisnya, yaitu


tumbuhan C3, C4, dan CAM (crassulacean acid
metabolism).Tumbuhan C4 dan CAM lebih adaptif di daerah panas
dan kering dibandingkan dengan tumbuhan C3.Namun tanaman C3
lebih adaptif pada kondisi kandungan CO2 atmosfer tinggi.Sebagian
besar tanaman pertanian, seperti gandum, kentang, kedelai, kacang-
kacangan, dan kapas merupakan tanaman dari kelompok C3.
a. Tanaman C3

Dalam fotosintesis C3 berbeda dengan C4, pada C3 karbon dioksida


masuk ke siklus calvin secara langsung. Struktur kloroplas pada
tanaman C3 homogen.Tanaman C3 mempunyai suatu peran penting
dalam metabolisme, Tanaman C3 mempunyai kemampuan fotorespirasi
yang rendah karena mereka tidak memerlukan energi untuk fiksasi
sebelumnya. Tanaman C3 dapat kehilangan 20 % karbon dalam siklus
calvin karena radiasi, tanaman ini termasuk salah satu group phylogenik.

Konsep dasar reaksi gelap fotosintesis siklus Calvin (C3) adalah sebagai
berikut:
CO2 diikat oleh RUDP untuk selanjutnya dirubah menjadi senyawa
organik C6 yang tidak stabil yang pada akhirnya dirubah menjadi
glukosa dengan menggunakan 18ATP dan 12 NADPH.Siklus ini terjadi
dalam kloroplas pada bagian stroma.Untuk menghasilkan satu molekul
glukosa diperlukan 6 siklus C3.
b. Tanaman C4

Tebu (Saccharum officinarum), jagung (Zea mays), dan


tumbuhan tertentu lain tidak mengikat karbon dioksida secara
langsung. Pada tumbuhan ini senyawa pertama yang terbentuk
setelah jangka waktu pelaksanaan fotosintesis yang sangat
pendek, bukanlah senyawa 3-C asam fosfogliserat (PGA),
melainkan senyawa 4-C asam oksaloasetat (OAA).Metode
alternatif fiksasi karbon dioksida untuk fotosintesis ini disebut
jalur Hatch-Slack. Tumbuhan yang menggunakan jalur ini disebut
tumbuhan C4 atau tumbuhan 4 karbon.
c. Tanaman CAM

Berbeda dengan gerakan stomata yang lazim, stomata tumbuhan CAM


membuka pada malam hari, tetapi menutup pada siang hari.Pada malam
hari jika kondisi udara kurang menguntungkan untuk transpirasi, stomata
tumbuhan CAM membuka, karbon dioksida berdifusi ke dalama daun dan
diikat oleh sistem PEP karboksilase untuk membentuk OAA dan malat .
malat lalu dipindahkan dari sitoplasma ke vakuola tengah sel-sel mesofil
dan disana asam ini berkumpul dalam jumlah besar. Sepanjang siang
hari stomata menutup, karena itu berkuranglah kehilangan airnya, dan
malat serta asam organic lain yang terkumpul didekarboksilasi agar ada
persendiaan karbon dioksida yang langsung akan diikatoleh sel melalui
daur calvin.
JALUR JALUR C2 ( JALUR GLIKOLAT)

• Jalur C2 adalah peristiwa pembebasan CO2 pada tumbuhan hijau


yang terjadi di saat intensitas cahaya matahari relative tinggi.
Jadi, jalur c2 bukan pengikatan CO2 seperti pada jalur C3, C4, dan
jalur CAM.
• Jalur C2 yang disebut fotorespirasi ditemukan oleh J.P Decker,
pakar fisiologi tumbuhan dari amerika serikat. Oleh Tolbert dari
Michigan state university, jalur C2 (fotorespirasi) dinamakan jalur
glikolat.
KETERKAITAN PROSES KATABOLISME DAN ANABOLISME

• Proses katabolisme dan anabolisme dalam suatu organisme


berlangsung secara kontinyu dan bersamaan. Keduanya merupkan
proses pengubahan energi sehingga energi dalam tubuh organisme
tersebut tetap tersedia. 

• Tumbuhan hijau sebagai organisme fotoautotrof menyediakan


sumber energi kimia bagi organsime heterotrof, sebaliknya organisme
heterotrof akan melepaskan sisa metabolsime berupa CO 2 dan H2O
yang akan dimanfaatkan kembali oleh tumbuhan hijau untuk proses
fotosintesis. 

• Secara ekologis terdapat hubungan antara tumbuhan hijau sebagai


produsen dan hewan sebagai konsumen dalam proses transformasi
energi. Dalam tubuh individu organisme itu sendiri terjadi proses
penyusunan dan dan pembongkaran zat untuk transformasi energi. 
Pada skema tersebut, dapat dilihat bahwa di dalam kloroplas, energi
dari sinar matahari disimpan, kemudian diubah menjadi molekul
glukosa. Di dalam mitokondria, energi yang telah diubah menjadi
molekul glukosa dibongkar kembali kemudian digunakan untuk proses-
proses dalam sel. Oksigen yang dihasilkan dalam kloroplas digunakan
oleh mitokondria selama proses pembongkarang glukosa. Sejalan
dengan itu, CO2 dan H2O yang diproduksi dalam mitokondria dapat
digunakan oleh kloroplas sebagai bahan dasar dalam melakukan
fotosintesis.
KETERKAITAN

Reaksi pada katabolisme merupakan reaksi penguraian yang


memecah molekul dan cenderung melepas energi. Reaksi pada
anabolisme cenderung memerlukan energi.

Jadi, reaksi katabolisme memicu anabolisme, karena katabolisme


menghasilkan ATP yang digunakan untuk anabolisme.

Anda mungkin juga menyukai