STRUKTUR KLOROPLAS
2. Kloroplas (pigmen berwarna hijau)
Kloroplas biasanya berukuran 4-6 mikron
Kloroplas terdiri dari :
45-50% protein, 50-55% lipid, sedikit DNA
dan RNA, protein yang berhubung dengan
Mn,Fe,Cu
Kloroplas pada tumbuhan tinggi terutama
terdapat pada daun yaitu pada jaringan
palisade dan jaringan spons.
Kloroplas mengandung pigmen klorofil yang
bertindak sebagai penangkap energi cahaya
matahari, absoben dan sebagai zat yang
dapat merubah energi cahaya menjadi energi
kimia.
Penyebaran klorofil tidak merata di dalam
kloroplas.
Klorofil terdapat dalam benda-benda kecil yang
disebut gerana. Gerana ini terbungkus dalam
matrik tidak berwarna yang disebut stroma.
Klorofil ada dua jenis:
Klorofil A (C55H72O5N4Mg) hijau kebiruan
Klorofil B (C55H70O6N4Mg) hijau kekuningan
Molekul klorofil merupakan suatu cincin yang
terdiri atas empat pirol dengan Mg sebagai inti.
Klorofil tidak larut dalam air melainkan larut
dalam etanol, metanol, eter, aseton, bensol,
kloroform.
Pembentukan klorofil dipengaruhi oleh
keturunan, ketersediaan O2, karbohidrat, unsur
N, Mg, Fe, Mn, cahaya, air, temperatur.
PIGMEN FOTOSINTESIS
3. Leukoplas ( Pigmen tidak berwarna)
Tempat penimbunan produksi tumbuhan
seperti: pato (amiloplas), lamak
(elaioplas), protein (proteinoplas) dan
mengandung enzim yang khusus.
REAKSI TERANG
Reaksi terang terjadi di Grana. Terjadi 2
peristiwa:
1. Sensibilitas (pengaktifan klorofil) yang
mengakibatkan terjadinya fotofosforilasi yang
diproses secara siklik (menghasilkan ATP) dan
non siklik (menghasilkan ATP dan NADPH2).
2. Fotolisis air : reaksi pemecahan air dgn
bantuan sinar matahari yg membebaskan O2
Reaksinya adalah:
Sinar matahari
2H2O 2H2 + O2
Keterangan:
RDP = Ribulosa diphosphat
PGA = Phosphoglyceric acid
PGAL = Phosphoglyceraldehyde
CAHAYA
REAKSI TERANG
(DALAM GRANA)
DIAGRAM
REAKSI
GELAP DAN ATP NADPH ADP + Pi NADP +
REAKSI
TERANG CO2
REAKSI
GELAP
(DLM
STROMA)
GULA
KLASIFIKASI TUMBUHAN
SIKLUS SIKLUS
C3 CALVIN
GULA
TUMBUHAN C4
1
2
1. EPIDERMIS ATAS
2. SEL MESOFIL
3 3. PEMBULUH DAUN
4. SEL SELUDANG
PEMBULUH
4 5. EPIDERMIS BAWAH
6. STOMATA
6
TUMBUHAN C4
Pengikatan CO2 di udara melalui lintasan C4 di sel
mesofil dan reduksi karbon melalui siklus Calvin
(siklus C3) di dalam sel seludang pembuluh.
Fotorespirasi tidak terjadi/rendah sekali.
Sel
seludang pembuluh berkembang dengan baik dan
banyak mengandung kloroplas.
Fotosintesis
terjadi di dalam sel mesofil dan sel
seludang pembuluh.
Lintasan Asam Dikarboksilat C4
Pengikatan CO2 di udara terjadi di dalam sel mesofil
melalui lintasan C4 dan reduksi karbon terjadi di dalam
sel seludang pembuluh melalui siklus Calvin (siklus
C3). Beberapa tumbuhan tropis termasuk dalam C4
seperti jagung, tebu dan bayam (Amaranthus sp.).
LINTASAN
C4
LINTASAN MALAT
ASAM MALAT
DIKARBOK
co2 PIRUVAT
SILAT C4
SIKLUS
CALVIN
GULA
TUMBUHAN CAM
Umumnya tumbuhan yang beradaptasi
pada keadaan kering seperti kaktus,
anggrek dan nenas. Reduksi karbon
melalui lintasan C4 dan C3 dalam sel
mesofil tetapi waktunya berbeda. Pada
malam hari terjadi lintasan C4 pada siang
hari terjadi siklus C3. Pada malam hari
asam malat tinggi, pada siang hari malat
rendah.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI FOTOSINTESIS
Cahaya matahari
Ada tiga ciri dari cahaya yang
mempengaruhi fotosintesis yaitu:
a. Intensitas cahaya : banyaknya energi
cahaya yang diterima per satuan luas per
satuan waktu yang dinyatakan dengan
satuan egrs/cm2/detik. Makin rendah
intensitas cahayanya makin rendah
kecepatan fotosintesis, karena produksi
ATP dan NADPH2 tidak cukup tinggi.
Intensitas cahaya pada siang hari tidak
merupakan penghambat.
b. Kualitas cahaya
Kualitas cahaya yang ditentukan oleh
proposi dari warna-warna cahaya :
merah, kuning, hijau, biru dan
sebagainya. Klorofil menyerap warna di
daerah merah dan biru, yaitu panjang
gelombang yang paling banyak digunakan
dalam proses fotosintesis, sedangkan
penyerapan yang terendah adalah warna
hijau. Warna hijau dari daun menunjukan
bahwa sinar hijau banyak dipantulkan.
c. Lama Penyinaran
Apabila CO2 serta faktor-faktor lain tidak
terbatas, maka penyinaran terus menerus
akan menyebabkan terjadinya fotosintesis
secara terus menerus pula.
Pengaruh temperatur
Apabila intensitas cahaya cukup tinggi,
maka makin tinggi temperatur, makin tinggi
kecepatan fotosisntesis, akan tetapi apabila
intensitas cahaya rendah, maka kenaikan
temperatur tidak diikuti oleh kenaikan
fotosintesis, karena pada keadaan demikian,
reaksi terang tidak berlangsung dengan
baik.
Kadar CO2 di udara
Pada siang hari kadar CO2 disekitar
tanaman manjadi sangat rendah dan hal
ini menghambat proses fotosintesis.
Beberapa hasil penelitian menunjukan
bahwa kadar CO2 disekitar daun akan
meningkatkan fotosintesis.
Air tanah
Tersedianya air tanah secara tidak
langsung mempengaruhi kadar air dalam
sel daun yang seterusnya mempengaruhi
terbukanya stomata sehingga
mempengaruhi proses fotosintesis.
Kadar O2 di udara
Melalui percobaan didapati bahwa bila kadar O2
dari udara diturunkan dari 20% menjadi 1%,
maka fotosintesis naik menjadi 30%. Jadi O2
mempunyai daya menghambat fotosintesis.