Anda di halaman 1dari 6

BAB 2

METABOLISME
Fermentasi
❖ Fermentasi merupakan proses pembongkaran zat untuk memperoleh energi yang
berlangsung tanpa adanya oksigen (anaerob).
❖ Dalam keadaan normal, organisme melakukan pembakaran zat denagn respirasi
aerob. Akan tetapi saat kadar oksigen sangat rendah maka oksidasi biologi tidak
lagi dapat berlangsung.
Contoh:
a. tumbuhan darat yang tergenang air sehingga akar tidak dapat melakukan respirasi
aerob karena kadar oksigen dalam rongga tanah sangat rendah.
b. Atlet lari jarak jauh yang memiliki kebutuhan oksigen lebih besar dari oksigen yang
tersedia di paru-paru.
Fermentasi dapat dibedakan atas dua macam, sesuai dengan nama jenis senyawa akhir
yang dihasilkannya, yaitu fermentasi asam laktat dan fermentasi alcohol:
a. Fermentasi Asam Laktat.
❖ Pada fermentasi asam laktat, hasil akhir fermentasi adalah senyawa asam laktat/
asam susu/ asam lelah.
❖ Contoh fermentasi asam laktat terjadi pada tubuh manusia yang melakukan kerja
berat dan kebutuhan oksigen untuk respirasi tidak mencukupi.
❖ Asam laktat dapat menjadi racun bagi sel karena mengakibatkan penurunan pH
hingga titik tertentu yang mengakibatkan gangguan serius bagi fungsi sel.
❖ Proses fermentasi asam laktat dimulai dengan proses glikolisis yang
menghasilkan asam piruvat.
❖ Jika cukup oksigen, glikolisis akan dilanjutkan dengan Daur Krebs.
❖ Namun bila kondisinya kekurangan oksigen, asam piruvat akan diubah menjadi
asam laktat. Akibatnya rantai transportasi electron tidak terjadi karena tidak lagi
menerima electron dari NADH dan FADH yang dalam reaksi aerob dihasilkan
oleh Daur Krebs.
❖ Karena tidak terjadi penyaluran electron maka NAD+ dan FAD+ yang mutlak
diperlukan dalam reaksi kimia Daur Krebs juga tidak terbentuk sehingga Siklus
Krebs berhenti.
Gambar Reaksi Fermentasi Asam Laktat

b. Fermentasi Alkohol.
❖ Pada fermentasi alcohol yang biasa dijalani oleh ragi / Saccharomyces cereviseae
terjadi jika kondisi kurang oksigen.
❖ Namun dalam kondisi cukup oksigen/ biasa ragi menjalankan respirasi aerob.
❖ Proses fermentasi dimulai dengan glikolisis dan asam piruvat diubah menjadi
asam asetat dan CO2. Selanjutnya asam asetat diubah menjadi alcohol.
❖ Porses perubahan asam asetat menjadi alcohol tersebut diikuti pula oleh
perubahan NADH menjadi NAD+, peristiwa glikolisis dapat terjadi lagi.
Gambar Reaksi Fermentasi Alkohol:

Perbandingan Energi Respirasi Aerob dan Anaerob


❖ Dalam fermentasi alcohol, satu molekul glukosa dapat menghasilkan 2 molekul ATP.
Jika dibandingkan dengan respirasi aerob, maka satu molekul glukosa menghasilkan
38 ATP.
❖ Dengan demikian pada organisme tingkat tinggi, proses fermentasi merupakan
pemborosan penggunaan sumber energi (glukosa).
❖ Jika dibandingkan dengan respirasi aerob, fermentasi sangat merugikan karena :
1). Sering dihasilkan senyawa yang merusak sel, seperti alcohol.
2). Jumlah mol zat yang sama menghasilkan energi yang lebih rendah.
Eksperimen Fermentasi bahan yang mengandung Karbohidrat/ glukosa.
Eksperimen Fermentasi dengan bahan substitusi: Kentang, Ketan, Nasi, dll.
Fermentasi alcohol :
Enzim
C6H12O6 2C H OH +
2 5 2CO 2 + 2 ATP
Glukosa Etil Alkohol Karbondioksida Energi

ANABOLISME :
Fotosintesis
❖ Fotosintesis merupakan proses penyusunan senyawa anorganik menjadi bahan kimia
organic dengan menggunakan energi dari cahaya, disertai dengan pembebasan CO2.
❖ Fotosintesis memegang peranan penting bagi manusia karena menyediakan oksigen yang
diperlukan untuk pernafasan dan mendaur ulang CO2 yang dihasilkan.
❖ Fotosintesis akan membentuk gula dari bahan baku CO2 dan H2O dengan bantuan sinar
matahari dan butiran klorofil.

Reaksi kimia fotosintesis adalah:

Cahaya matahari
6CO2 + 6 H2O ( CH2O)6 + 6 O2
klorofil

Komponen-Komponen Esensial pada Fotosintesis


1. Bahan Baku
CO2 diudara akan masuk melalui stomata ke jaringan spons dan palisade. CO2 di udara
memiliki konsentrasi 0,03 %. Sedangkan H2O di absorbsi oleh akar dan diangkut
menuju ke daun.
2. Cahaya.
Cahaya matahari terdiri atas beberapa spectrum, mulai dari infra merah, merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila, ungu, dan ultra ungu. Setiap spectrum cahaya memiliki
panjang gelombang yang berbeda. Makin besar panjang gelombang maka makin kecil
energi yang dikandungnya. Gelombang cahaya terpanjang adalah merah. Dalam
fotosintesis pengaruh spectrum cahaya berbeda-beda, spectrum vahaya terpenting yang
diserap klorofil adalah merah dan biru-ungu (nila). Pengaruh spektrum cahaya terhadap
fotosintesis dilakukan dengan percobaan Ingenhouz.
3. Pigmen
Pigmen fotosintesis yang dikandung kloroplas berfungsi untuk menyerap/ mengabsorbsi
energi cahaya dan menggunakan energi tersebut untuk menghasilkan gula (glukosa).
Diantara pigmen terpenting dalam fotosintesis adalah klorofil.
Pigmen fotosintesis berupa klorofil memiliki beberapa macam, yaitu klorofil a, b, c, d,
dan e. Pada tumbuhan tingga umumnya memiliki tipe klorofil a dan b. sedangakan
korofil yang lain terdapat pada jenis ganggang tertentu (klorofil c padaDiatom, ganging
pirang, sedangkan kolorofil d pada Rhodophita).
Kloroplas sebagai tempat terdapatnya klorofil pada tumbuhan berbentuk seperti cakram
dengan bagian-bagian:
- tilakoid/ grana, merupakan tempat berlangsungnya raksi terang. Mengandung
protein, klorofil α dan β, karotenoid, dan lipid.
- Stroma, merupakan tempat terjadinya reaksi gelap. Mengandung protein,
enzim, DNA, RNA, gula pospat, ribosom, vitamin, ion Mn, Fe, dan Cu.
Klorofil akan terkonsentrasi dalam Fotosistem. Fotosistem adalah suatu unit yang
mampu menangkap cahaya matahari. Fotosistem merupakan system protein yang
terdapat dalam membran tilakoid.
Setiap Fotosistem terdiri atas klorofil a, kompleks antenna, dan akseptor eketron. Dalam
tilakoid/ grana, klorofil a dan b berkelompok dengan perbandingan 12:1 membentuk
Fotosistem I sedangkan kelompok dengan perbandingan 1:2 membentuk Fotosistem II.
- Fotosistem I (P 700), terdapat klorofil a 683 dan karotenoid yang sensitive
dengan cahaya yang memiliki panjang gelombang 700 nm.
- Fotosistem II (P 680), terdapat klorofil a 673 dan klorofil b.
4. Suhu
Aktifitas fotosintesis dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Pada umumnya fotosintesis
dapat berlangsung pada suhu 5- 40 0 C. kecepatan fotosintesis bertambah sampai
maksimal pada suhu 35 0C dan setelah itu kecepatannya menurun tajam.
Tahapan Fotosintesis
❖ Reaksi Fotosintesis terjadi dalam dua tahap, yaitu reaksi terang (fotokimia) dan reaksi
gelap (termokimia):
a.Reaksi Terang (Fotokimia).
Merupakan reaksi yang melibatkan energi cahaya matahari yang terjadi di grana.
Pada reaksi terang terjadi dua langkah reaksi:
1). Reaksi Fotolisis, terjadi reaksi penguraian air dengan bantuan cahaya matahari
menjadi hydrogen dan hidroksida. Electron yang terbentuk akan masuk kedalam
reaksi fosforilasi.
2). Reaksi Fosforilasi, terjadi pembebasan electron yang memasuki system transport.
Terdapat dua
macam system transport electron, yaitu lintasan siklik dan nonsiklik.
- Lintasan Siklik, Fosforilasi siklik terjadi pada PS I, yaitu dimulai dari P 700 dan
kembali ke P 700. electron yang dilepaskan P 700 akan pindah dari akseptor yang
satu ke yang lain. Dalam rangkaian transport electron dihasilkan ATP.
- Lintasan Nonsiklik, Fosforilasi nonsiklik bermula dari P 700. electron yang
dilepaskan P 700 ditingkatkan sedemikian rupa sehingga dapat mereduksi akseptore
electron. Electron disumbangkan ke protein yang berisi zat besi (feredoksin).
Feredoksin akan menghasilkan NADP+. NADP + mereduksi dan membentuk
NADPH. P 700 yang kehilangan electron menjadi molekul dalam keadaan
teroksidasi hingga mampu menyedot electron bernergi tiggi dari P680 yang sudah
menyerap energi cahaya. Elektron tersebut selanjutnya akan mengikuti rute yang
ditenpuh oleh electron siklik, tapi tidak kembali ke P 700.
Gambar Reaksi terang:

b. Reaksi Gelap.
Reaksi gelap adalah suatu proses fiksasi CO2 untuk membentuk glukosa dengan
menggunakan energi yang dihasilkan pada reaksi terang (ATP dan NADPH2). Reaksi
gelap terjadi di stroma, dan tidak memerlukan cahaya.
Reaksi biokimiawi berlangsung melalui siklus yang dikenal dengan Siklus Calvin-
Benzon
Siklus Calvin –Benzon terjadi melalui tiga tahapan:
1). Fase Fiksasi, yaitu fiksasi karbon (CO2) dari udara oleh senyawa karbon beratom
C5 yang dikenal dengan Ribulosa Bi Pospat (RuBP). Hasil reaksi fiksasi adalah
senyawa beratom C6 yang tidak stabil dan akan segera pecah menjadi dua
senyawa beratom C3 yang dikenal dengan asam fosfogliserat (APG). Sumber
posfatnya adalah ATP.
2). Fase Reduksi, yaitu pemakaian H dari NADPH untuk mereduksi senyawa antara
dalam
pembentukan glukosa, yang terdiri dari ataom C3 dikenal dengan
fosfogliseraldehid (PGAL).
Selanjutnya dua molekul PGAL membentuk glukosa.
3). Fase Regenerasi, yaitu terbentuknya kembali RuBP untuk melanjutkan fungsinya
sebagai fiksator
CO2.

Jadi reaksi gelap menghasilkan Glukosa dan RuBP kembali.


Gambar Reaksi Calvin-Benzon:

Eksperimen Ingenhouz: membuktikan factor-faktor luar yang berpengaruh terhadap


kecepatan fotosintesis (pengaruh spectrum cahaya, cahaya, suhu dan zat kimia).
Eksperimen Sachs: membuktikan fotosintesis menghasilkan glukosa.

Kemosintesis
Kemosintesis merupakan reaksi penyusunan molekul kompleks dengan menggunakan
energi kimia. Energi kimia yang digunakan adalah energi yang dihasilkan dari suatu
reaksi kimia (reaksi oksidasi).
Kemampuan melakukan kemosintesis hanya dimiliki oleh beberapa jenis
mikroorganisme, seperti:
a. Bakteri belerang nonfotosintetik.
Reaksi:
6CO2 + 6H2S C6H12O6 + 6S + 6H2O
Bakteri klorofil

b. Bakteri besi.
Bakteri besi melakukan kemosintesis dengan menggunakan energi hasil oksidasi ferro
(Fe++) menjadi ferri.
c. Bakteri Nitrogen.
Bakteri nitrogen memperoleh energi dari mengoksidasi NH3 yang telah bereaksi
dengan CO2 atau mengoksidasi senyawa nitrit.
1). Bakteri nitritasi (pembentuk nitrit dari senyawa ammonium):
Reaksi:
(NH4)2 CO3 + O2 Nitrosomonas HNO2 + CO2 + 3H2O + energi
Nitrosococcus

2). Bakteri Nitratasi (pembentuk nitrat dari nitrit):


Reaksi:

Ca (NO2)2 + O2 Ca (NO3)2 + energi

Anda mungkin juga menyukai