METABOLISME
Fermentasi
❖ Fermentasi merupakan proses pembongkaran zat untuk memperoleh energi yang
berlangsung tanpa adanya oksigen (anaerob).
❖ Dalam keadaan normal, organisme melakukan pembakaran zat denagn respirasi
aerob. Akan tetapi saat kadar oksigen sangat rendah maka oksidasi biologi tidak
lagi dapat berlangsung.
Contoh:
a. tumbuhan darat yang tergenang air sehingga akar tidak dapat melakukan respirasi
aerob karena kadar oksigen dalam rongga tanah sangat rendah.
b. Atlet lari jarak jauh yang memiliki kebutuhan oksigen lebih besar dari oksigen yang
tersedia di paru-paru.
Fermentasi dapat dibedakan atas dua macam, sesuai dengan nama jenis senyawa akhir
yang dihasilkannya, yaitu fermentasi asam laktat dan fermentasi alcohol:
a. Fermentasi Asam Laktat.
❖ Pada fermentasi asam laktat, hasil akhir fermentasi adalah senyawa asam laktat/
asam susu/ asam lelah.
❖ Contoh fermentasi asam laktat terjadi pada tubuh manusia yang melakukan kerja
berat dan kebutuhan oksigen untuk respirasi tidak mencukupi.
❖ Asam laktat dapat menjadi racun bagi sel karena mengakibatkan penurunan pH
hingga titik tertentu yang mengakibatkan gangguan serius bagi fungsi sel.
❖ Proses fermentasi asam laktat dimulai dengan proses glikolisis yang
menghasilkan asam piruvat.
❖ Jika cukup oksigen, glikolisis akan dilanjutkan dengan Daur Krebs.
❖ Namun bila kondisinya kekurangan oksigen, asam piruvat akan diubah menjadi
asam laktat. Akibatnya rantai transportasi electron tidak terjadi karena tidak lagi
menerima electron dari NADH dan FADH yang dalam reaksi aerob dihasilkan
oleh Daur Krebs.
❖ Karena tidak terjadi penyaluran electron maka NAD+ dan FAD+ yang mutlak
diperlukan dalam reaksi kimia Daur Krebs juga tidak terbentuk sehingga Siklus
Krebs berhenti.
Gambar Reaksi Fermentasi Asam Laktat
b. Fermentasi Alkohol.
❖ Pada fermentasi alcohol yang biasa dijalani oleh ragi / Saccharomyces cereviseae
terjadi jika kondisi kurang oksigen.
❖ Namun dalam kondisi cukup oksigen/ biasa ragi menjalankan respirasi aerob.
❖ Proses fermentasi dimulai dengan glikolisis dan asam piruvat diubah menjadi
asam asetat dan CO2. Selanjutnya asam asetat diubah menjadi alcohol.
❖ Porses perubahan asam asetat menjadi alcohol tersebut diikuti pula oleh
perubahan NADH menjadi NAD+, peristiwa glikolisis dapat terjadi lagi.
Gambar Reaksi Fermentasi Alkohol:
ANABOLISME :
Fotosintesis
❖ Fotosintesis merupakan proses penyusunan senyawa anorganik menjadi bahan kimia
organic dengan menggunakan energi dari cahaya, disertai dengan pembebasan CO2.
❖ Fotosintesis memegang peranan penting bagi manusia karena menyediakan oksigen yang
diperlukan untuk pernafasan dan mendaur ulang CO2 yang dihasilkan.
❖ Fotosintesis akan membentuk gula dari bahan baku CO2 dan H2O dengan bantuan sinar
matahari dan butiran klorofil.
Cahaya matahari
6CO2 + 6 H2O ( CH2O)6 + 6 O2
klorofil
b. Reaksi Gelap.
Reaksi gelap adalah suatu proses fiksasi CO2 untuk membentuk glukosa dengan
menggunakan energi yang dihasilkan pada reaksi terang (ATP dan NADPH2). Reaksi
gelap terjadi di stroma, dan tidak memerlukan cahaya.
Reaksi biokimiawi berlangsung melalui siklus yang dikenal dengan Siklus Calvin-
Benzon
Siklus Calvin –Benzon terjadi melalui tiga tahapan:
1). Fase Fiksasi, yaitu fiksasi karbon (CO2) dari udara oleh senyawa karbon beratom
C5 yang dikenal dengan Ribulosa Bi Pospat (RuBP). Hasil reaksi fiksasi adalah
senyawa beratom C6 yang tidak stabil dan akan segera pecah menjadi dua
senyawa beratom C3 yang dikenal dengan asam fosfogliserat (APG). Sumber
posfatnya adalah ATP.
2). Fase Reduksi, yaitu pemakaian H dari NADPH untuk mereduksi senyawa antara
dalam
pembentukan glukosa, yang terdiri dari ataom C3 dikenal dengan
fosfogliseraldehid (PGAL).
Selanjutnya dua molekul PGAL membentuk glukosa.
3). Fase Regenerasi, yaitu terbentuknya kembali RuBP untuk melanjutkan fungsinya
sebagai fiksator
CO2.
Kemosintesis
Kemosintesis merupakan reaksi penyusunan molekul kompleks dengan menggunakan
energi kimia. Energi kimia yang digunakan adalah energi yang dihasilkan dari suatu
reaksi kimia (reaksi oksidasi).
Kemampuan melakukan kemosintesis hanya dimiliki oleh beberapa jenis
mikroorganisme, seperti:
a. Bakteri belerang nonfotosintetik.
Reaksi:
6CO2 + 6H2S C6H12O6 + 6S + 6H2O
Bakteri klorofil
b. Bakteri besi.
Bakteri besi melakukan kemosintesis dengan menggunakan energi hasil oksidasi ferro
(Fe++) menjadi ferri.
c. Bakteri Nitrogen.
Bakteri nitrogen memperoleh energi dari mengoksidasi NH3 yang telah bereaksi
dengan CO2 atau mengoksidasi senyawa nitrit.
1). Bakteri nitritasi (pembentuk nitrit dari senyawa ammonium):
Reaksi:
(NH4)2 CO3 + O2 Nitrosomonas HNO2 + CO2 + 3H2O + energi
Nitrosococcus