fotorespirasi.
Fotorespirasi
adalah
respirasi,proses
pembongkaran
karbohidrat untuk menghasilkan energi dan hasil samping, yang terjadi pada
siang hari. Contoh tanaman C3 antara lain kacang tanah, kentang dll (Jain 1999).
Pada tanaman C4, CO2 diikat oleh PEP (enzim pengikat CO2 pada tanaman
C4) yang tidak dapat mengikat O2 sehingga tidak terjadi kompetisi antara CO2 dan
O2. Lokasi terjadinya assosiasi awal ini adalah di sel-sel mesofil
yaitu
Metode Praktikum
Praktikum Metabolisme dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2013
dimulai pukul 13.00-16.00 WIB. Praktikum ini dilakukan di Laboratorium
Pendidikan Departemen Biokimia FMIPA IPB.
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain, gunting, pinset,
botol besar dan kecil, pipet Mohr, bulb, pH-meter, lampu UV dan baskom. Bahanbahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain, daun bayam dan rumput,
akuades, larutan bikarbonat 100 M, bromo timol biru 0.7%, plastik, dan karet
gelang.
Preparasi Sampel. Rumput dan bayam dipotong dari batangnya. Kedua
jenis daun tersebut dipotong kembali dalam baskom yang berisi air menjadi
sepiluh bagian. Daun tersebut dimasukkan ke dalam botol kecil sebanyak sepuluh
potong di dalam baskom yang berisi air. Larutan bikarbonat 100 M sebanyak 10
mL ke dalam botol besar. Indikator warna bromo timol biru ditamnbahkan ke
dalam botol besar sebanyak tiga tetes. Botol kecil yang berisikan daun
dimasukkan ke dalam botol besar dan ditutup dengan plastik dan diikat dengan
karet gelang. Rumput diletakkan dalam dua botol yang berbeda.
Pengukuran pH. Botol yang berisikan rumput dan yang berisikan daun
bayam diletakkan di bawah lampu UV selama 45 menit. Botol yang berisikan
rumput lainnya diletakkan ditempat yang gelap selama 45 menit. Ketiga botol
diambil dan pH larutan bikarbonat diukur dengan pH-meter.
Hasil dan Pembahasan
Fotorespirasi adalah sejenis respirasi pada tumbuhan yang dibangkitkan
oleh penerimaan cahaya yang diterima oleh daun. Diketahui pula bahwa
kebutuhan energi dan ketersediaan oksigen dalam sel juga mempengaruhi
fotorespirasi. Walaupun menyerupai respirasi (pernafasan) biasa, yaitu proses
oksidasi yang melibatkan oksigen, mekanisme respirasi karena rangsangan cahaya
ini agak berbeda dan dianggap sebagai proses fisiologi tersendiri (Garnerd 1991).
Proses yang disebut juga "asimilasi cahaya oksidatif" ini terjadi pada sel-sel
mesofil daun dan diketahui merupakan gejala umum pada tumbuhan C3, seperti
kedelai dan padi. Lebih jauh, proses ini hanya terjadi pada stroma dari kloroplas,
dan didukung oleh peroksisom dan mitokondria (Salisbury 1980).
matahari,
suhu
lingkungan,
ketersediaan
karbondioksida
(CO2),
ketersediaan air (H2O), serta pigmen penyerap cahaya yaitu klorofil, maupun
faktor yang tidak mempengaruhi secara langsung seperti terganggunya beberapa
fungsi organ penting bagi proses fotosintesis (Kimball 1992).
Indikator BTB atau brom timol biru dalam larutan asam berwarna kuning
dan dalam larutan basa berwarna biru. Trayek pHnya pada 6,0 7,6 (Kimball
1992). Pemberian indikator ini akan mendeteksi tingkat hilangnya CO2 yang
dideteksi dengan pengukuran pH buffer di akhir pengamatan. Larutan bikarbonat
yang digunakan berfungsi sebagai sumber karbondioksida pada proses fotosintesis
sehingga larutan akan lebih basa karena berkurangnya jumlah CO 2 yang
digunakan pada siklus Calvin. Oleh karena itu, pada percobaan ini dilakukan
pengaturan di tempat yang berbeda agar dapat diamati perbedaan kecepatan
penyerapan CO2. Hasil percobaan dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1 Hasil pengamatan efisiensi fotosintesis tanaman C3 dan C4
Tanaman
C3 (Bayam)
C4 (Rumput)
C4 (Rumput)
Kondisi
Terang
Terang
Gelap
Waktu (menit)
60
60
60
pH buffer
6.10
pH akhir
6.43
6.33
6.27
Reaksi yang terjadi di botol antara air dan larutan bikarbonat adalah:
NaHCO3 + H2O NaOH + CO2 + H2O
KHCO3 + H2O KOH + CO2 + H2O
(Kimball 1992)
C4 terang sebesar 6.33, C4 gelap sebesar 6.27 dan C3 terang sebesar 6.43.
Perbandingan kapasitas fotosintesis tidak ditinjau dari laju perubahan warna
buffernya melainkan hanya berdasarkan pH tertinggi yang berarti menghasilkan
basa paling banyak atau menyerap CO2 paling banyak.
Daftar Pustaka
Cheng WDA, Sims Y Luo, James Colemann dan DW Johnshon. 2000.
Photosynthesis, respiration and net primary production of sunflower stands
in ambient and elevated atmospheric CO2 concentration: an invariant
NPP: GPP ratio. Global Change Biology. (6) : 931 - 941.
Heldt HW. 2005. Plant Biochemistry 3rd Ed. California: Elsevier Inc.
Jain VK. 1999. Fundamentals of Plant Physiology. New Delhi: S. Chand &
Company LTD.
Kimbal W. John. 1992. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Pardal, Saptowo J. Mekanisme Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan
Tanaman.http://biogen.litbang.deptan.go.id/index.php/2013/10/mekanisme
-fisiologi-pertumbuhan-dan-perkembangan-tanaman/ Diakses pada hari
Rabu tanggal 11 Desember 2013.
Pilumwong J, C Senthong, S Srichuwong and KT Ingram. 2007. Effects of
Temperature and Elevated CO2 on Shoot and Root Growth of Peanut
(Arachis hypogaea L.) Grown in Controlled Environment
Chambers. Science Asia. 33 : 79-87.
Salisbury, Frank B, Cleon W Ross. 1980. Fisiologi Tumbuhan. Bandung: Institut
Teknologi Bandung Press.
Sitompul SM. 1995. Fisiologi Tanaman Tropis. Lombok: Universitas Mataram
press.
Wilkins MB. 1989. Fisologi Tanaman.Jakarta: Bumi Aksara.