Anda di halaman 1dari 2

PROSES FOTOSINTESIS PADA BEBERAPA TIPE TUMBUHAN

1. Tumbuhan C3

Ketika stomata menutup pada hari yang panas dan kering, tumbuhan tersebut akan
memproduksi sedikit makanan. Menurunnya ketersediaan CO2 menyebabkan berkurangnya
bahan untuk siklus Calvin. Rubisco ternyata dapat menerima O2 sebagai CO2 sehingga pada
konsentrasi O2 yang lebih tinggi daripada CO2 pada daun, O2 masuk ke dalam siklus Calvin.
Produk yang dihasilkan dari fiksasi tersebut kemudian terurai dan sepotong produk dengan
atom karbon dua dikeluarkan dari kloroplas. Mitokondria dan peroksisom dalam sel
kemudian memecah molekul tersebut menjadi CO2. Peristiwa itu disebut fotorespirasi, yaitu
reaksi konsumsi O2 (respirasi) dengan ketersediaan cahaya matahari. Namun, fotorespirasi
tidak menghasilkan ATP ataupun makanan. Dapat dikatakan bahwa fotorespirasi adalah
suatu mekanisme yang menurunkan efisiensi fotosintesis karena menyedot bahan organik
dari siklus Calvin.

2. Tumbuhan C4

Terdapat dua jenis sel fotosintetis dalam tumbuhan C4, yaitu sel mesofil dan sel
seludang pembuluh. Sel seludang tersusun rapat di sekitar berkas pembuluh. Di antara
seludang pembuluh dan permukaan daun terdapat sel-sel mesofil yang tersusun lebih longgar.
Siklus Calvin terjadi pada kloroplas seludang berkas pembuluh. Akan tetapi, siklus
tersebut didahului oleh masuknya CO2 ke dalam senyawa organik dalam mesofil.
Karbondioksida (CO2) yang masuk akan bergabung dengan FosfoEnol Piruvat (PEP)
untuk membentuk produk berkarbon empat, yaitu oksaloasetat, dengan bantuan enzim
PEP karboksilase. Dibandingkan dengan rubisco, PEP karboksilase memiliki afinitas
yang lebih tinggi terhadap CO2. Dalam kondisi hari kering dan panas serta sebagian
stomata tertutup, PEP karboksilase tetap dapat memfiksasi CO2 secara efisien
(sedangkan rubisco tidak dapat memfiksasi CO2 dengan baik). Setelah CO2 di fiksasi,
sel mesofil menghasilkan produk berkarbon empat ke seludang pembuluh melalui
plasmodesmata. Di dalam seludang pembuluh, senyawa tersebut melepas CO2 yang
selanjutnya diasimilasi ulang dalam siklus Calvin. Fotosintesis pada tumbuhan C4 bersifat
meminimalisasi fotorespirasi dan meningkatkan produksi glukosa. Hal tersebut
disebabkan konsentrasi CO2 dalam seludang tetap cukup tinggi berkat suplai dari
mesofil sehingga Rubisco dapat menerima CO2, bukan oksigen. Mekanisme tersebut
merupakan adaptasi yang sangat berguna sehingga tumbuhan C4 tetap dapat tumbuh subur di
daerah panas dan kering.

3. Tumbuhan CAM

Tumbuhan CAM membuka stomata pada malam hari dan menutupnya pada siang hari.
Menutupnya stomata pada siang hari adalah salah satu bentuk adaptasi tumbuhan gurun
untuk menghemat air. Namun, hal tersebut juga akan menyebabkan CO2 tidak dapat masuk
ke dalam daun. Karbondioksida (CO2) yang diambil pada malam hari akan diubah ke
dalam bentuk asam organik. Pada siang harinya, ketika tumbuhan mendapat cahaya
matahari dan dapat melakukan reaksi fotosintesis, asam organik akan melepas CO2.
Persamaan antara tumbuhan C4 dan CAM adalah CO2 yang difiksasi diubah menjadi
senyawa organik intermediet terlebih dahulu sebelum masuk ke siklus Calvin.
Sementara itu, perbedaannya adalah jika pada tumbuhan C4 fiksasi karbon terjadi pada
tempat yang berbeda, pada tumbuhan CAM fiksasi karbon terjadi pada waktu yang
berbeda.

Sumber : BMP BIOL4110/MODUL 3;Halaman 3.15 – 3.17

Anda mungkin juga menyukai