Anda di halaman 1dari 7

Matematika Ekonomi II

OPTIMASI

Ilmu ekonomi adalah ilmu untuk memilih. Bila suatu proyek ekonomi harus
diselesaikan biasanya ada sejumlah alternatif cara pencapaian.

Diantara alternatif tersebut adalah tujuan maksimisasi (memaksimumkan laba)


atau tujuan minimisasi (meminimumkan biaya). Secara ekonomi maksimisasi
dan minimisasi merupakan istilah umum dari optimasi yang artinya “mencari
yang terbaik”.
Sebagai contoh, suatu perusahaan ingin memaksimumkan laba (π) yaitu
memaksimumkan perbedaan antara pendapatan total (TR) dan biaya
total (TC). Dimana TR dan TC merupakan fungsi dari tingkat output (Q),
berarti laba dapat dinyatakan sebagai berikut :

π(Q) = TR (Q) – TC (Q)

Persamaan ini merupakan fungsi tujuan, dengan π sebagai objek


maksimisasi dan Q sebagai satu-satunya variabel pilihan. Dengan
demikian persoalan optimisasi adalah pemilihan Q sedemikian rupa
sehingga π akan menjadi maksimum.
Kondisi Untuk Maksimisasi Laba
π(Q) = TR (Q) – TC (Q)

Untuk mendapatkan tingkat output yang pada maksimum laba, kita harus memenuhi
kondisi tingkat pertama yang diperlukan untuk suatu maksimum : dπ/dQ = 0 (first order
necessary condition)

dπ/dQ = π’(Q) = TR’(Q) – TC’(Q) = 0


maka TR’(Q) = TC’(Q)
MR = MC

Maka kondisi MR = MC merupakan kondisi tingkat pertama untuk memaksimumkan


laba.
Lanjutan kondisi untuk maksimisasi laba

Second Order Necessary Condition (SOSC)

Pada kondisi tingkat pertama bisa menimbulkan suatu minimum dan bukan maksimum.
Oleh karena itu kita harus melihat dari kondisi kedua. Kita dapat mengetahui derivatif
kedua dengan mendiferensialkan derivatif pertama.

π’’(Q) = TR’’(Q) – TC’’(Q)


Bila TR’’(Q) < TC’’(Q)
π’’(Q) > 0 (Minimum)
π’’(Q) < 0 (Maximum)
Kondisi TR’’(Q) < TC’’(Q) adalah cukup untuk membuatnya sebagai suatu output yang
memaksimumkan laba.
Maka Q yang memaksimumkan
laba adalah 18.

Lalu masukan Q = 18 ke
persamaan laba

Π = TR – TC
= 200Q - 5Q2 – (40 + 20Q)
= 1580
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai