Tien Turmuktini
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Ekofisiologi Tumbuhan Lanjut
Magister Pertanian Program Studi Agroteknologi
Oleh :
HERU AMARUDIN
4122.5.21.31.0004
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
2021
A. PERTANYAAN : APA PERBEDAAN SINAR UVV, UVA DAN UVB?
Sinar Ultra Violet merupakan pancaran sinar dari hasil sinar matahari yang merupakan
radiasi sinar matahari. Sinar ultra violet ini tidak bisa dilihat oleh mata manusia, hanya mata
dari hewan tertentu saja yang dapat melihat sinar ultra violet. Tidak semua sinar UV ini
dapat sampai kebumi karena dibumi ada lapisan ozon. Oleh karena itu lapisan ozon sangat
penting agar energi radiasi matahari tidak membahayakan bagi manusia.
Radiasi sinar matahari mempunyai tiga jenis sinar radiasi berdasarkan panjang
gelombang. Semakin pendek panjang gelombangnya semakin berbahaya. Adapun jenis-
jenis sinar ultra violet adalah :
1. Sinar UVA. Sinar UVA memiliki panjang gelombang 315-400 nm dan memiliki
panjang gelombang yang paling panjang diantara sinar UV lainnya. Tahukah kamu
kalau 95% dari sinar ultraviolet yang mencapai bumi adalah sinar UVA.
Sinar ini dianggap sebagai sinar ultraviolet yang paling kuat dan mampu menembus
awan serta kaca dan bahkan tetap ada di saat cuaca mendung ataupun hujan. Sinar
UV A juga dapat menyerap lebih dalam hingga ke lapisan dermis. Dermis adalah
lapisan kulit kedua setelah epidermis dimana ia berfungsi sebagai pelindung dalam
tubuh.
2. Sinar UVB. Sinar UVB memiliki panjang gelombang 280-315 nm. Sinar UVB dapat
terserap oleh awan dan tidak dapat menembus kaca, namun jangkauan paparannya
hanya dapat mencapai lapisan epidermis kulit. UVB dapat menyebabkan kulit
memerah, perih dan terbakar.
3. Sinar UVC. Sinar UVC memiliki panjang gelombang yang paling pendek yaitu 180-280
nm dan merupakan sinar ultraviolet yang paling berbahaya bagi kulit. Namun sinar
UVC tidak bisa menembus lapisan ozon, sehingga sinar ini tidak bisa mencapai
permukaan bumi.
Tanaman C3 adalah tanaman yang dominan di bumi yang sekaligus memiliki ciri-
ciri tertentu. Ini terkait dengan proses fotositesis, profil tumbuhan (morfologi) dan
selainnya. Berikut ciri-ciri dari tanaman C3:
Penyesuaian tanaman C3 pada keadaan yang panas dan lembab lebih kuat
Laju fotosintesis lebih rendah disebabkan tanaman tidak menggunakan banyak
energi.
Contoh Tanaman C3
Semua tanaman yang memiliki sitem fotosintesis dengan cara mengikat C02 dari atmosfir
lalu menghasilkan produk asimiliasi, akan disebut Tanaman C3.
Di antaranya adalah kedelai, gandum, padi serta durian. Tanaman golongan leguminosae dan
aglonema juga termasuk tanaman C3.
C02
C
Siklus Calvin
Glukosa
2. Tanaman C4
Tempat pembentukan proses fotosistesis yang berbeda juga menimbulkan proses reaksi yang
juga berbeda. Untuk tempat yang pertama proses fiksasi CO2-nya menggunakan molekul
berkarbon 4 dikolaborasikan dengan enzim PEP. Sedangkan untuk prosesnya terjadi di dalam
sel mesofil.
Perbedaan kedua tempat tersebut membuat tumbuhan C4 terjadi dua proses reaksi. Senyawa
pertama yang melakukan fiksasi CO2 adalah oksaloasetat (molekul berkarbon 4) dengan
bantuan enzim PEP karboksilase yang dilakukan di dalam sel mesofil. Selanjutnya,
oksaloasetat dikonversi menjadi malat dan kemudian masuk ke dalam seludang pembuluh.
Malat dipecah dan menghasilkan piruvat dan CO2. Piruvat akan menuju ke sel mesofil lagi
untuk dikonversi menjadi PEP sedangkan CO 2 akan di fiksasi oleh PGA dengan bantuan
enzim rubisco.
Fisiologi Tanaman C4
Sedangkan reaksi gelapnya bertugas untuk melahirkan reaksi siklik, namun ketika sudah
terbentuk maka akan muncul gula yang terbuat dari campuran CO2 dan energi.
Dari segi narasi di atas bisa dikatakan kalau fisiologi tanaman C4 masih sama dengan C3.
Namun yang membedakan ialah tanaman C4 memiliki dua jenis sel fotosintesis. Yaitu
mesofil dan bundle shealth. Selain itu tanaman jenis ini juga memiliki unsur pemisah reduksi
yang disebut NO2 + NO3.
Ciri-Ciri Tanaman C4
Tanaman C4 memiliki ciri yang berbeda dari tanaman C3. Maka dari itu, dari segi morfologi
tanaman saja memiliki banyak perbedaan sehingga tanaman C4 dianggap tidak begitu
populer di bumi. Ini dia ciri-ciri tanaman yang lebih lengkap:
Contoh Tanaman C4
Karena tanaman ini memiliki proses fotosintensis yang sangat pendek makanya keberadaan
tanaman tidak begitu populer di bumi.
C02
Terjadi di seludang pembuluh
Glukosa
3. TANAMAN CAM
Tanaman CAM adalah tanaman yang proses fotosintesis-nya menggunakan sistem lintasan CAM
atau Crassulacean Acid Metabolism. Salah satu fungsi dari sistem ini ialah untuk memperkecil
peluang terjadinya fotorespirasi ketika fotosintesis sedang terjadi. Fakta ilmiah ini ditemukan
pertama kali dalam pembentukan fotosintesis untuk tanaman crassulaceae.
CIRI-CIRI FISIOLOGI :
Fisiologi Tanaman CAM terletak pada sistem penambatan CO2 yang nyaris sama dengan
Tanaman C4. Namun yang membedakan ialah tanaman CAM melakukan proses
penambatan Co2 di malam hari supaya bisa terbentuk senyawa gugus yang disebut 4-C.
Sedangkan kalau siang hari biasanya stomata tertutup akibat adanya dekarboksilase
senyawa C4.
Jika dibaca dari analisis ini maka antara Tanaman CAM dengan C4 ada persamaannya. Salah
satunya adalah terdapat dua tahapan reaksi pembentukan fotosintesis.
Tanaman CAM adalah tanaman yang paling sukar ditemukan di muka bumi. Dari segi
morfologi tanaman juga memiliki perbedaan dibandingkan jenis tanaman yang lain. Ini dia
ciri-ciri yang berbeda tersebut:
Tanaman CAM biasanya memiliki morfologi berpembuluh dan berduri halus. Hal ini bisa
dilihat pada nanas, kaktus, cocor bebek dan lain sebagainya. Dari ketiga contoh tersebut bisa
dibaca dengan jelas terkait perbedaan ciri-ciri tanaman.Proses fotosintesis pada tanaman
CAM :
C02
C02
glukosa
Untuk mempermudah pemahaman, berikut adalah perbedaan tumbuhan C3, C4 dan CAM dalam
bentuk tabel:
No Ciri Pembeda Tumbuhan C3 Tumbuhan C4 Tumbuhan CAM
1 Anatomi daun – Sel fotosintesis tidak – Sel seludang Biasanya tidak ada
memiliki berkas yang pembuluh tertata sel-sel palisade dan
jelas dengan baik dan kaya terdapat vakuola yang
– Sel mesofil besar organel besar di dalam mesofil
dan tidak rapat – Sel mesofil tidak
– Sel-sel seludang terlalu besar dan lebih
ikatan pembuluh rapat
kecil dan banyak – Ikatan pembuluh lebih
sedikit
2 Kloroplas Mesofil daun Mesofil daun dan Mesofil
(tempat (monomorfik) seludang (monomorfik)
fotosintesis) (dimorfik)
3 Jenis Tanaman Angiospermae: – Monokotil: tebu, Tumbuhan
durian, apel, jagung sukulen/xerofit
mangga – Dikotil: famili contoh: kaktus, lidah
Amaranthaceae buaya
4 Penggolongan Disebut C3 karena Disebut C4 karena Mengikat CO2 pada
menghasilkan menghasilkan senyawa malam hari dan siang
senyawa pertama pertama berupa hari stomata menutup
berupa berkarbon berkarbon empat
tiga
5 Kebutuhan 3:2 5:2 6,5:2
energi ATP :
NADPH
6 Fiksasi CO2 CO2 langsung masuk Fiksasi CO2 melewati Fiksasi CO2 melewati
dalam sikulus calvin lintasan C4 yang terjadi lintasan C4 yang
saat siang hari di dua tempat yang terjadi di waktu yang
berbeda (mesofil dan berbeda (siang dan
seludang) malam)
7 Kebutuhan air 450 – 950 g 250 – 350 g 18 – 55 g
per penambahan
berat kering
8 Senyawa Asam fosfogliserat Asam oksaloasetat Asam oksaloasetat
pertama yang
dihasilkan
9 Enzim pertama RuBP karboksilase PEP karboksilase – PEP karboksilase
saat fiksasi CO2 (Rubisco) kemudian RuBp (malam)
karboksilase – RuBP karboksilase
(siang)
10 Tempat reaksi Sel-sel mesofil daun – Sintesis asam malat di Sintesis asam malat
sel mesofil daun dan pemecahan asam
– Pemecahan asam malat terjadi di sel
malat di seludang mesofil daun
pembuluh
11 Waktu fiksasi CO2 Siang hari Sintesis asam malat – Sintesis asam malat
dan pemecahan asam terjadi waktu malam
malat terjadi di siang hari
hari – Pemecahan asam
malat terjadi di siang
hari
12 Mekanisme – Siang hari: stomata – Siang hari: stomata – Siang hari: stomata
membuka/menut membuka membuka menutup
up stomata – Malam hari: – Malam hari: stomata – Malam hari: stomata
stomata menutup menutup membuka
13 Fotorespirasi Ada Ada, tapi hanya di Ada, tetapi hanya
seludang pembuluh terjadi di sore
dan bahkan hampir menjelang malam hari
tidak melakukan
fotorespirasi
14 Hambatan Ya Tidak Ya
fotosintesis oleh
O2
15 Kompensasi 30 – 70 ppm 0 – 10 ppm 0 – 5 ppm (dalam
terhadap CO2 gelap)
16 Laju fotosintesis Rendah Tinggi Rendah
17 Laju fotorespirasi Tinggi Rendah Rendah
18 Efisiensi terhadap Kurang efisien Efisien Efisien
H2O
19 Adaptasi Mudah beradaptasi Mudah adaptasi di Mudah adaptasi di
terhadap ketika CO2 tinggi, daerah kering dan lingkungan yang
lingkungan habitat lahan basah banyak sinar matahari sangat kering.
20 Adaptasi dalam Mati Mati Dapat tumbuh
keadaan walaupun lambat
kekeringan hebat
21 Temperatur 15 – 25°C 30 – 40°C ~35°C
optimum saat
fotosintesis
22 Efek temperatur Menghambat Memacu Memacu
(30-40°C) pada
penangkapan
CO2
23 Produksi bahan 20 – 25 ton 35 – 40 ton Rendah dan sangat
kering per tahun beragam
C. BAGAIMANA PERANAN ORGANEL MANA SAJA YANG BERPERAN DALAM REAKSI GELAP
DAN REAKSI TERANG DALAM PROSES FOTOSINTESA
Reaksi Terang adalah proses fotosintesis yang terjadi pada saat siang hari dan memerlukan
sinar matahari. Proses Reaksi Terang merupakan fotosintesis yang terjadi pada membran
tilakoid kloroplas. Reaksi terang adalah reaksi fotosintesis yang telah lama kita kenal, yaitu
proses pembuatan karbohidrat dari air, karbon dioksida dan tentunya cahaya Matahari.
Proses reaksi terang dapat dijelaskan sebagai berikut :
Reaksi terang diawali dengan masuknya sinar Matahari (cahaya) kedalam kloroplas, dan
memberikan energi tinggi pada elektron yang berada didalamnya. Elektron tersebut
kemudian masuk kedalam fotosistem II. menghasilkan oksigen dan H+ dan energi elektron
meningkat lalu diteruskan ke rantai transport elektron. Dari rantai transport elekron
kemudian masuk ke fotosistem I dan mendorong ion H+ membentuk gradien.
Elektron yang masuk kedalam fotosistem I mereduksi NADP+ menjadi energi dalam bentuk
NADPH. Ion H+ terus mengalir menambah gradien dan mendorong pembentukan energi
dalam bentuk ATP. Setelah reaksi terang selesai, ATP dan NADPH hasil reaksi terang
kemudian akan dijadikan sumber energi pada reaksi gelap fotosintesis.
Elektron yang masuk kedalam fotosistem I mereduksi NADP+ menjadi energi dalam bentuk
NADPH. Ion H+ terus mengalir menambah gradien dan mendorong pembentukan energi
dalam bentuk ATP. Setelah reaksi terang selesai, ATP dan NADPH hasil reaksi terang
kemudian akan dijadikan sumber energi pada reaksi gelap fotosintesis.
Reaksi terang terjadi pada grana, tepatnya pada bagian membran tilakoid. Pada reaksi terang, terjadi
konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan menghasilkan produk yang akan digunakan saat
reaksi gelap, yaitu ATP dan NADPH, serta hasil samping berupa oksigen (O 2) yang akan dikeluarkan
ke lingkungan melalui stomata.
Reaksi Gelap adalah reaksi fotosintesis yang terjadi pada stroma kloroplas. Reaksi gelap
seperti namanya, tidak membutuhkan cahaya dalam prosesnya, dan tentunya tidak
menggunakan pigmen klorofil juga. Karena klorofil merupakan pigmen yang menangkap
cahaya. Reaksi gelap menggunakan ATP dan NADH hasil reaksi terang merupakan sumber
energi untuk reaksi gelap. Reaksi gelap memiliki jalur reaksi yang disebut sebagai siklus
Calvin. Pada siklus Calvin, NADPH dan karbon dioksida bereaksi menghasilkan karbohidrat
dalam bentuk gula.
Reduksi
Tahapan kedua dari siklus Calvin adalah reduksi. Masing-masing dari molekul tiga PGA
menerima fosfat ATP. Nantinya akan berubah menjadi 1,3 difosfofliserat. Jumlah ATP untuk
meneruskan proses ini adalah 6.
Molekul 1,2 difosfogliserat akan mengalami reduksi oleh NADPH dan berubah sebagai
gliseraldehida 3 fosfat. Nah, proses ini akan membutuhkan 6 molekul NADPH dalam sekali
putaran siklus Calvin fotosintesis.
Regenerasi
Tahapan ketiga adalah regenerasi atau pembentukan glukosa dan pembuatan RuBp. Salah
satu molekul dari gliseraldehida 3 fosfat akan keluar dan berfungsi sebagai bahan baku
glukosa. Sedangkan 5 molekul gliseraldehid 3 fosfat sisanya untuk membuat RuBp.
Dalam hal ini, akan melakukan penangkapan CO2 kembali. Akan ada 3 molekul ATP yang
mendonorkan fosfat. Molekul glukosa tersusun atas 6 karbon. Hasil dari tahapan ini adalah 1
molekul PGAL.