Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanaman adalah mahluk hidup yang mendapat makanannya sendiri dengan fotosintesis.
Berdasarkan tipe fotosintesis, tumbuhan dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu C3,
C4, dan CAM (crassulacean acid metabolism). Tumbuhan C4 dan CAM lebih adaptif di
daerah panas dan kering dibandingkan dengan tumbuhan C3.

Tanaman C3 dan C4 dibedakan oleh cara mereka mengikat CO2 dari atmosfir dan
produk awal yang dihasilkan dari proses assimilasi. Pada tanaman C3, enzim yang
menyatukan CO2 adalah RuBP dalam proses awal assimilasi, yang juga dapat mengikat
O2pada saat yang bersamaan untuk proses fotorespirasi . Jika konsentrasi CO2 di
atmosfir ditingkatkan, hasil dari kompetisi antara CO2 dan O2 akan lebih
menguntungkan CO2, sehingga fotorespirasi terhambat dan assimilasi akan bertambah
besar.

Tipe crassulacean acid metabolism ( CAM) merupakan tipe tanaman yang mengambil
CO2 pada malam hari, dan mengunakannya untuk fotosistensis pada siang harinya.
Tumbuhan CAM yang dapat mudah ditemukan adalah nanas, kaktus, dan bunga lili.

Dalam kaitannya dengan proses fotosintesis, tumbuhan dibagi menjadi tumbuhan C3, C4
dan CAM, masing-masing mempunyai cara tersendiri untuk mengelola kebutuhan dasar
fotosintesis yaitu karbon dioksida dan air. Perbedaan cara mengelola kebutuhan tersebut
terletak pada perbedaan morfologi dan fisiologi kelompok tumbuhan tersebut. Morfologi
dan fisiologi merupakan bentuk adaptasi suatu organism untuk bertahan hidup.
Tumbuhan CAM, merupakan contoh tubuhan dengan morfologi yang khusus, daun
tebal, kecil, duri, batang berair, agar dapat bertahan hidup di iklim yang ekstrim.

Dalam pertanian, ketiga kelompok tanaman ini memiliki cara yang berbeda dalam
budidayanya karena memiliki cara metabolism yang berbeda. Tanaman CAM, nanas,
harus mendapatkan tempat di daerah yang kering, penyinaran matahari terik dan
kelembaban rendah agar optimal, akan berbeda dengan padi sawah, C3, yang butuh air
cukup banyak, selain itu, jagung dan tebu, C4, membutuhkan iklim kering hamper
seperti tanaman CAM.

B. Rumusan Masalah
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tanaman CAM (Crassulation Acid Metabolism Plants)

Tanaman CAM (Crassulation Acid Metabolism Plants) pada dasarnya


adalah tanaman sukulen yaitu tanaman yang berdaun atau berbatang tebal yang
bertranspirasi rendah. Dalam kondisi kering, stomata pada malam hari akan terbuka
untuk mengabsorbsi CO2 dan menutup pada siang hari untuk mengurangi transpirasi.
Fiksasi CO2 tanaman CAM sama seperti tanaman C4, hanya saja terjadinya pada malam
hari dan energi yang dibutuhkan diperoleh dari glikolisis. Namun dalam kondisi cukup
lemah, banyak spesies CAM merubah fungsistomata dan karboksilasi seperti tanaman
C3. Tanaman CAM juga mempunyai metode fisiologis untuk mereduksi kehilangan air
dan menghindari kekeringan (Salisburry, 1998).
Tipe crassulacean acid metabolism (CAM) merupakan tipe tanaman yang
mengambil CO2 pada malam hari, dan mengunakannya untuk fotosistensis padasiang
harinya. Pengukuran konsentrasi asam malat dapat menunjukkan jalur fotosintesis CAM
cekaman karena asam malat merupakan hasil penambatan CO 2 di malam hari.
Penambatan ini merupakan ciri yang didapat pada tanaman CAM. . Tanaman CAM
mengurangi penguapan air akibat respirasi dengan cara melakukan respirasi di malam
hari dimana suhu lingkungan lebih rendah daripada ketika siang hari, menyimpan CO 2
tersebut dalam vakuola dalam bentuk asam malat. Kemampuan beralih dari jalur
fotosintesis C3 ke CAM merupakan cara untuk beradaptasi ketika terjadi kekeringan dan
kembali ke jalur fotosintesis C3 ketika ketersediaan air meningkat. Tanaman CAM
melakukan fiksasi CO2 pada malam hari dan asimilasi pada siang hari sehingga
kebutuhan air tanaman ini 5% sampai 10% dibandingkan tanaman C3, akan tetapi, laju
pertumbuhan tanaman dengan sistem fotosintesis CAM lebih rendah daripada tanaman
C3 karena terbatasnya penyimpanan malat sebagai sumber CO 2 . Beberapa tanaman
CAM akan mengalami peningkatan aktivitas enzim yang berfungsi dalam metabolisme
malat dan glukogenesis ketika mengalami cekaman kekeringan (Hastilestari, 2015).
B. Ciri-ciri CAM (Crassulation Acid Metabolism Plants)
Tanaman CAM adalah tanaman yang dapat berubah seperti tanaman C3 pada
saat pagi hari (suhu rendah) dan dapat berubah seperti tanaman C4 pada siang hari dan
malam hari. Spesies CAM mengikat CO2 menjadi asam beratom C-4 dengan PEP
karboksilase seperti spesies tumbuhan C4, hanya bedanya terjadi pada malam hari pada
saat stomata terbuka dan energi yang diperlukannya diperoleh melalui proses glikolisis.
Radiasi matahari menyebabkan penutupan stomata dan penyinaran daun: energi cahaya
ini digunakan untuk menjalankan daur Calvin, yaitu dengan mengambil CO 2 dari asam
beratom C-4 seperti pada reaksi di dalam sel-sel seludang ikatan pembuluh spesies C4.
Kloroplas tumbuhan CAM lebih mirip dengan kloroplas spesies C3. Dalam kondisi
kelembaban yang menguntungkan, banyak spesies CAM berubah fungsi stomatanya dan
karboksilasinya serupa dengan spesies C3 (Gardner, 1991).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tanaman CAM (Crassulation Acid Metabolism Plants) pada dasarnya

adalah tanaman sukulen yaitu tanaman yang berdaun atau berbatang tebal yang

bertranspirasi rendah. Dalam kondisi kering, stomata pada malam hari akan terbuka

untuk mengabsorbsi CO2 dan menutup pada siang hari untuk mengurangi transpirasi.

Fiksasi CO2 tanaman CAM sama seperti tanaman C4, hanya saja terjadinya pada malam

hari dan energi yang dibutuhkan diperoleh dari glikolisis. Namun dalam kondisi cukup

lemah, banyak spesies CAM merubah fungsistomata dan karboksilasi seperti tanaman

C3. Tanaman CAM juga mempunyai metode fisiologis untuk mereduksi kehilangan air

dan menghindari kekeringan


DAFTAR REFERENSI

Gardner, F. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta: UI Press.


Hastilestari, B. R. 2015. Plastisitas Sistem Fotosintesis pada Tanaman CAM. PROS
SEM NAS MASY BIODIV INDON, 1(4), pp. 864-867.
Salisburry, F. B. 1998. Photosynthesis 6th Edition. London: Cambridge University
Press.

Anda mungkin juga menyukai