HOTONOMI
Di susun oleh:
Nama: Irwan Sugiarto
NIM: 2018009044
Kelas: Hortonomi B
PENDAHULUAN
Membudidayakan tanaman dilakukan dengan memperhatikan seluruh aspek kultur
teknis yang mencakup semua faktor-faktor pertumbuhan tanaman yang bersifat
internal dan eksternal. Memperhatikan setiap aspek dalam budidaya merupakan
tindakan bijaksana karena merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman dan menyangkut keberhasilan di akhir budidaya.
Membudidayakan tanaman umumnya dilakukan dengan pengadaan tanaman muda
(bibit) yang dapat dimulai dengan menyemai biji (secara generatif) maupun
menggunakan bagian tanaman induknya (secara vegetatif). Sebelum bibit ditanam
di lapangan (lahan budidaya) maka dipelihara terlebih dulu pada sistem pembibitan.
Teknis budidaya tanaman yang harus diperhatikan salah satunya berupa
pengelolaan media tanam, berupa komposisi perbandingan bahan-bahan penyusun
media tanam yang secara langsung dan tidak langsung akan meningkatkan kuantitas
dan kualitas hasil tanaman yang dibudidayakan.
ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Gunting
2. Tisu
3. Label
4. Lidi
5. Besek
6. Nampan semai
7. Krai semai
8. Cetok
9. Ember
10. Gembor
11. Sepidol
B. Bahan
1. Benih tomat
2. Benih sawi
3. Benih caisin
4. Benih kangkung
5. Daun pisang
6. Pasir
7. Kompos
8. Sekam
9. Air
PEMBAHASAN
1. Benih caisim
Caisim (Brassica juncea L.) merupakan tanaman sayuran dengan iklim sub-tropis,
namun mampu beradaptasi dengan baik pada iklim tropis. Caisim pada umumnya
banyak ditanam dataran rendah, namun dapat pula didataran tinggi.
Caisim mempunyai nilai ekonomi tinggi setelah kubis crop, kubis bunga dan
brokoli. Sebagai sayuran, caisim atau dikenal dengan sawi hijau mengandung
berbagai khasiat bagi kesehatan. Kandungan yang terdapat pada caisim adalah
protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C.
2. Benih kangkung
Kangkung darat (Ipomoea reptans Poir) adalah tanaman semusim atau tahunan
yang merupakan sayuran daun yang penting di kawasan Asia Tenggara dan Asia
Selatan. Sayuran kangkung mudah dibudidayakan, berumur pendek dan harga
relatif murah. Karena itu, kangkung merupakan sumber gizi yang baik bagi
masyarakat secara umum. Konsumsi kangkung mulai digemari oleh masyarakat
terbukti dengan sadarnya masyarakat peduli dengan gizi yang terkandung disayuran
kangkung. Kandungan gizi kangkung cukup tinggi terutama vitamin A, vitamin C,
zat besi, kalsium, potasium, dan fosfor.
3. Benih tomat
Tomat (Solanum lycopersicum) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang
bernilai ekonomi tinggi dan sangat banyak digemari masyarakat. Buah tomat
memiliki banyak manfaat dan mengandung vitamin yang sangat pentingbagi tubuh
manusia. Potensi pasar buah tomat jugadapat dilihat dari segi harga yang terjangkau
olehseluruh lapisan masyarakat sehingga membukapeluang yang lebih besar
terhadap serapan pasar.
4. Benih sawi
Sawi hijau (Brassica juncea L) merupakan salah satu komoditas tanaman
hortikultura dari jenis sayuran yang dimanfaatkan daunnya yang masih muda,
sebagai makanan sayuran dan memiliki macam-macam manfaat serta kegunaan.
Sawi hijau bukan tanaman asli Indonesia, menurut asalnya di Asia. Karena
Indonesia mem-punyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga
dikembangkan di Indonesia.Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang
berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran
rendah maupun dataran tinggi.
Siapkan 1 bagian media pasir
Berbeda dengan plastik atau polybag saat tanam harus dibuka. Plastik juga tidak
mudah membusuk sehingga mencemari lingkungan, serta untuk memakai polybag,
harus membeli pula yang berarti menambah ongkos tanam.
Setelah selesai membuat wadah dari daun pisang, masukan
media tanam kedalam daun pisang sampai penuh. Setelah itu
buat lubang menggunakan lidi dengan kedalaman 3-5cm lalu
masukan benih kedalam lubang dan ditutup kembali dengan
media.
PENDAHULUAN
Kotoran kambing mengandung bahan organik yang dapat menyediakan zat hara
bagi tanaman melalui proses penguraian. Proses ini terjadi secara bertahap dengan
melepaskan bahan organik yang sederhana untuk pertumbuhan tanaman. Feses
kambing mengandung sedikit air sehingga mudah terurai. Pupuk organik cair ini
dapat dibuat dari kotoran kambing (feses) disebut biokultur ataupun biourine (urine
kambing).
Pada biokultur dan biourine diberikan aktivator yang sama yaitu EM4. Karena
EM4 mengandung Azotobacter sp, Lactobacillus sp, ragi, bakteri fotosintetik, dan
jamur pengurai sellulosa. Yang mana keunggulan dari EM4 ini adalah akan
mempercepat fermentasi bahan organik sehingga unsur hara yang terkandung akan
cepat terserap dan tersedia bagi tanaman (Hadisuwito,2012), dalam (Warta
Penelitian dan Pengembangan Pertanian,2008) didapat bahwa kadar N, P, K, dan
C-organik pada biokultur lebih tinggi dibandingkan urine atau feses yang belum
difermentasi. Pupuk cair dari Kotoran kambing (feses) memiliki kandungan unsur
hara relatif lebih seimbang dibandingkan pupuk alam lainnya karena kotoran
kambing bercampur dengan air seninya (mengandung unsur hara), hal tersebut
biasanya tidak terjadi pada jenis pupuk kandang lain seperti kotoran sapi (Parnata,
2010).
ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Gunting
2. Ember
3. Timbangan
4. Bambu aduk
5. Label
B. Bahan
1. Air 20l
2. Gula 500g
3. NPK 0,5kg
4. ZA 1kg
5. EM4 20ml ( untuk 20 liter air)
6. Pupuk kandang 2kg
PEMBAHASAN
Siapkan ember berukuran besar dan masukan air sebanyak 20 liter kedalam ember.
Masukan gula pasir sebanyak 500g dan NPK sebanya 0,5kg kedalam air lalu aduk
sampai gula dan NPK larut dalam air. Gula berfungsi sebagai makanan untuk
mikroorganisme.
Setelah tercampur rata, masukan ZA sebanyak 1kg kedalam ember lalu aduk
kembali sampai ZA teylarut dalam air.
Masukan larutan EM4 sebanyak 20ml kedalam ember aduk kembali sampai rata.
Fungsi EM4 yaitu sebagai mikroorganisme yang akan memproses kotoran kambing
dalam pembuatan POC.
Masukan pupuk kandang sebanyak 2kg kedalam larutan dengan cara sedikit demi
sedikit agar semua tercampur rata. Setelah tercampur rata tutup ember dengan
penutup. Lakukan pengadukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari sampai 14 hari.
Hari pertama
Hari ke dua Hari ke tiga
Hari ke sembilan
ACARA III
PENANAMAN DALAM POT
PENDAHULUAN
Dalam dunia pertanian dan perkebunan sering mendengar istilah Polybag terutama
dalam pembibitan serta bertanam dalam polybag untuk menghemat lahan pertanian.
Polybag dalam pertanian dan perkebunan adalah plastik biasanya berwarna hitam
(ada juga warna lain misal putih, biru, dll), ada beberapa lubang kecil untuk
sirkulasi air, biasanya digunakan untuk bertanam sebagai pengganti pot, atau lebih
sering digunakan untuk tempat pembenihan tanaman perkebunan (kelapa sawit,
karet, jati, jabon, akasia, dll).
Hampir semua jenis tanaman Hortikultura dan yang berumur pendek seperti cabai
dapat ditanam di dalam polybag. Produktivitas buah / hasil panen tidak berbeda
jauh dengan yang ada di lahan yang sebenarnya, begitu pula mutu produk.
Bertanam di polybag merupakan alternative pemecahan masalah bila kita
memerlukan konsumsi segar buah / sayuran daun. (Lim, 2013)
Pemilihan polybag sebagai wadah tanam untuk budidaya dipengaruhi oleh beberapa
factor yang dimilikinya seperti, harga murah, tahan karat, tahan lama, ringan bentuk
seragam, tidak cepat kotor dan mudah diperoleh pada toko perlengkapan pertanian
atau toko plastik. Selain itu polybag sangat baik untuk drainase, aerasi sehingga
tanaman dapat tumbuh subur seperti dilahan.
ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Gembor
2. Cangkul
3. Polibag
B. Bahan:
1. Tanah
2. Sekam (bakar)
3. Pupuk kambing organik
4. Bibit Sawi
5. Bibit Tomat
PEMBAHASAN
Siapkan campuran media tanam yang terdiri dari tanah, sekam bakar, pupuk
kandang yang masing-masing perbandingan nya yaitu 1:1:1. Media tanam yang
baik yaitu media yang porus arti nya memiliki drainase yang baik. Jadi ketika
disiram air tidak boleh menggenang agar oksigen dapat masuk kedalam tanah.
Masukan media tanam kedalam polibag sampai penuh agar nantinya akar tanaman
dapat tumbuh dengan baik.
Siapkan bibit tanaman tomat dan sawi. Pilih bibit yang sehat dan subur,tidak kerdil
dan tidak memiliki penyakit agar pertumbuhan tanaman baik dan hasil panen yang
banyak.
Buat lubang tanam sekitar 5cm lalu masukan bibit kedalam lubang tanam lalu
timbun kembali lubang dengan media tanam sampai rata.
PENDAHULUAN
Vertikultur dapat diartikan sebagai teknik budidaya tanaman secara vertikal
sehingga penanaman dilakukan secara bertingkat. Teknik budidaya ini tidak
memerlukan lahan yang luas, bahkan dapat dilakukan pada rumah yang tidak
memiliki halaman sekalipun. Salah satu solusi untuk masyarakat dapat
mengembangkan pertanian untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan menanan
tanaman secata vertikultur.
Lahan yang sempit memang membuat kegiatan berkebun jadi kurang leluasa,
terutama di perumahan di perkotaan, namun dengan memanfaatkan ruang secara
vertikal, berkebun menjadi lebih menyenangkan dengan kuantitas yang dapat
ditingkatkan. Perumahan yang tidak mempunyai lahan pekarangan tetapi masih
mempunyai ruang terbuka di atas bangunan masih dapat dimanfaatkan sebagai
penghasil tanaman.
Vertikultur adalah pola bercocok tanam yang menggunakan wadah tanam vertikal
untuk mengatasi keterbatasan lahan. Tempat media vertikultur dapat menggunakan
bambu, talang, rak kayu bertingkat dll. Media tanam digunakan bisa campuran
tanah, kompos, dan sekam. Jenis tanaman yang ditanam dari tanaman sayur-sayuran
dan sayuran buah serta tanaman hias.
ALAT DAN BAHAN
A. Alat:
1. Gembor
2. Cangkul
3. Wall Planting
B. Bahan:
1. Tanah
2. Sekam (bakar)
3. Pupuk kambing organik
4. Bibit Kangkung
5. Bibit Sawi
PEMBAHASAN
Siapkan campuran media tanam yang terdiri dari tanah, sekam bakar, pupuk
kandang yang masing-masing perbandingan nya yaitu 1:1:1. Media tanam yang
baik yaitu media yang porus arti nya memiliki drainase yang baik. Jadi ketika
disiram air tidak boleh menggenang agar oksigen dapat masuk kedalam tanah.
Wall planting di paku pada dinding secara vertikal. Setelah itu masukan media
tanam kedalam wall planting samapi penuh.
Buat lubang tanam sekitar 5cm lalu masukan bibit kedalam lubang tanam lalu
timbun kembali lubang dengan media tanam sampai rata.
Setelah selesai menanam, siram tanaman dengan menggunakan gembor sampai
kapasitas lapang. Lakukan penyiraman setiap 2 hari sekali agar tanaman dapat
tumbuh dengan baik.