Anda di halaman 1dari 19

PENYUSUNAN RENCANA BISNIS

“AYAM KRISPY”

OLEH :

JAMES SULAIMAN

1910223028

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2022
A. SUMBER IDE USAHA, PELUANG USAHA, DAN SKALA LIKERT
1. Sumber Ide Usaha
 Kuliner beranekaragam sayuran
Sumber ide ini berawal dari lihat-lihat dari google dan digabung juga dengan pribadi
saya yang menyukai hampir semua jenis sayuran jadi ini ide yang bagus menurut
saya
 Ikan bakar bumbu sendiri
Sumber ide ini berasal dari hasil buatan bumbu ikan bakar saya sendiri dari
kombinasu bumbu yang saya racik sendiri
 Gorengan Kulit usus ayam
Sumber ide ini saya peroleh dari banyaknya orang-orang suka kulit dan usus ayam,
dan kenapa saya pakai ide ini karena belum ada saya liat orang-orang menjual ini di
sekitar saya
2. Peluang Usaha

 Kuliner beranekaragam sayuran


Menurut saya merupakan ide yang baru dan jarang orang melakukan menjual makan
beranekaragam sayuran dan ide yang cukup menarik

 Ikan bakar bumbu sendiri


Kenapa saya ajukan ide ini karena ada beberapa kali saya buat ikan bakar di rumah
dan dari respon orang-orang yang mencicipi ikan bakar nya dia bilang enak ,jadi
saya ajukan ide ini
 Gorengan kulit usus ayam
Karena mencari kulit ayam dan usus ayam tidak terlalu sulit dan harga dari hal
tersebut tidak terlalu mahal karena ada sebagian itu tidak dijual orang tukang ayam,
sedangkan banyak orang menyukai kulit ayam goreng dan usu goreng dan peluang
nya pun sangat terbuka
3. Skala Likert
Aspek Penilaian USAHA 1 USAHA 2 USAHA 3
Ketersediaan bahan baku 5 5 5

Ketersediaan tenaga kerja 5 5 5

Modal finansial 5 4 5

Lokasi usaha 5 5 5

Risiko yang mungkin terjadi 3 3 4

Permintaan konsumen 4 5 5

Persaingan produk 5 4 5

RATA-RATA 4.5 4.4 4.8

Keterangan nilai bobot 1-5

Jadi usaha yang akan dijalankan berdasarkan penilaian likert adalah goreng kulit usus ayam

B. ANALISIS KELAYAKAN USAHA


1. ASPEK TEKNIS
a. Lokasi usaha
usaha ini berlokasi di Jl. Dr. Moh. Hatta, kecamatan pauh, kota padang lokasi ini berada di
pinggir jalan, dekat pasar baru dekat kampus dan kos-kosan mahasiswa sehingga mudah
dijangkau, meminimalisis biaya transportasi serta didukung sarana dan prasarana yang memadai
untuk memudahkan dalam akses pemberlanjaan dan pemasarannya
b. Bahan baku
Bahan baku utama Ayam usus kulit krispy yaitu Ayam, usus, kulit ayam sedangkan
bahan baku tambahan yaitu tepung, antaka dan saus olahan asam pedes serta biji wijen
c. Tenaga kerja
Tenaga kerja dalam usaha ini akan mengandalkan tenaga kerja dalam keluarga dan
luar keluarga. Tenaga kerja yang dibutuhkan pada bagian produksi, distribusi , pemasaran
dan keuangan.
d. Alat dan teknologi

Alat yang diperlukan untuk proses produksi yaitu satu set mesin penggorengan,
Penyaring ayam goreng, Wadah penggorengan, Sendok Penyaring, Spatula, Gas 12kg,
wadah prasmanan stainless, wadah baskom stainless, Baskom stainless kecil, Baskom
stainless besar, Nampan stainless, Mangkok, Sendok, Sendok takar bumbu dan lainnya.

e. Proses produksi
1. Campurkan tepung dengan antaka buat jadi dua bagian
2. Bagian satu ditambahkan air dan satu nya lagi tidak
3. Masukkan ayam ke dalam campuran tepung basah diaduk rata
4. Kemudian masukkan lagi ke campuran tepung kering
5. Selanjutnya masukkan ke dalam penggorengan, goreng setengah masak
6. Angkat dan keringkan minyak nya kemudian masukkan lagi kedalam
penggorengan
7. Setelah masak mateng campurkan dengan saos olahan (saos pedas atau saos asam
pedas)
8. Sajian siap dinikmati
,

2. ASPEK KELEMBAGAAN – ORGANISASI – MANAJERIAL


Kelembagaan : UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah).

Organisasi : usaha gorengan kulit usus ayam merupakan usaha yang dikelola oleh pemilik
yang sekaligus menjadi tenaga kerja dalam memantau kegiatan usaha dan menggaji pegawai
serta pegawai yang menjalankan proses produksi usaha.
Manajerial : dalam proses produksi, tenaga kerja sangat berperan penting agar suatu bisnis
dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan suatu produk yang baik serta berkualitas tinggi.
Adapun pelatihan yang akan diberikan dalam 2 tahap dimana tahap pertama diadakan untuk
tenaga kerja yang berada di manajemen tengah yang didalamnya meliputi pelatihan tentang
pengenalan jabatan, jobdesc, dan simulasi kerja. Pada tahap kedua diadakan untuk tenaga kerja
manajemen bawah seperti tahap rekrutmen, orientasi, pelatihan dan penilaian kerja.
3. ASPEK SOSIAL
Aspek sosial dari usaha ini memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat sekitar dengan
merekrut pekerja yang akan membantu dalam proses produksi, pemasaran, dan lain-lain sekaligus

4. ASPEK KOMERSIL
Pemasaran output usaha ini ditujukan kepada masyarakat umum. Dengan melakukan strategi
pemasaran dengan menerapkan 4P yaitu Product, promotion, price dan place. Cara memasarkan
produk secara langsung , yaitu pembeli datang langsung ke tempat untuk menikmati sajian kami.
Jika bisnis ini dijalankan dan permintaan produk yang cukup tinggi, tentunya akan bertahan
lama dan mendapatkan keuntungan.
Input yang akan digunakan berasal dari pendistribusi bahan baku dari pemasok. Adapun input
seperti bahan penolong dan bahan tambahan memilih tempat dengan harga yang terjangkau,
tetapi tetap memperhatikan kualitas dari bahan-bahan tersebut. Sehingga dapat menekan
pengeluatan dari kegiatan produksi, dan dapat meningkatkan keuntungan yang diperoleh.

5. Aspek Manajemen

Usaha ini menjalankan fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian,


pelaksanaan, dan pengawasan agar usaha dapat berkembang sebaik mungkin. Dan
dibutuhkan pengelolaan barang, keuangan, dan tenaga kerja seperti jenis pekerjaan yang
akan dilakukan, struktur organisasi yang digunakan, dan mengetahui persyaratan untuk
memangku jabatan, deskripsi jabatan, spesifikasi jabatan dan cara memperoleh tenaga kerja
untuk memangku jabatan dalam melaksanakan kegiatan produksinya.

6. ASPEK EKONOMI
Dengan adanya bisnis ini akan meningkatkan pendapatan daerah dan meningkatkan
kesejahteraan karyawan. Bisnis ini juga memberikan lapangan kerja bagi masyarakat dan dapat
mengurangi tingkat pengangguran yang ada di daerah tersebut jika usaha ini bisa berkembang
dengan baik.

7. ASPEK FINANSIAL
Dalam aspek finansial, usaha ini melakukan penyusunan anggaran, memperhitungkan
seluruh biaya produksi dan melakukan manajemen keuangan dengan baik.

a. Biaya tetap
Jumlah Harga Harga Umur Nilai Sisa Biaya
N Alat (unit) Satuan Peroleh Ekonomi (10%) Penyusutan
o s
1 Sewa Tempat 1 Rp25.000.000 Rp25.000.000

2 Etalase 1 Rp1.500.000 Rp1.500.000 5 Rp150.000 Rp270.000


3 Mesin pendinginan 1 3.000.000 3.000.000 5 300.000 540.000
4 Mesin penggorengan 2 3.000.000 6.000.000 5 600.000 1.080.000

5 Penyaring ayam 2 100.000 200.000 3 20.000 60.000


goreng
Timbangan elektrik 1 30.000 30.000 1 3.000 27.000
7 Sendok penyaring 4 10.000 40.000 1 4.000 36.000
` Wadah prasmanan 4 60.000 240.000 3 24.000 72.000
stainless
Waskom stainless 2 22.000 44.000 3 4.400 13.200

Baskom stainless kecil 2 28.000 56.000 3 5.600 16.800


Baskom besar 2 70.000 140.000 3 14.000 42.000
stainless
Nampan stainless 3 22.000 66.000 3 6.600 19.800
Mangkok 7 23.000 3 2.300 6.900
Sendok 12 18.000 1 1.800 17.200
Sendok takar bumbu 1 5.000 1 500 4.500
Meja 10 270.000 2.700.000 3 270.000 810.000

Kursi 40 40.000 1.600.000 3 160.000 480.000


Penjepit 1 16.000 16.000 3 1.600 4.800
Gunting 1 6.000 6.000 1 600 5.400

Blender 1 210.000 210.000 3 21.000 63.000


Ballon whisk 1 10.000 10.000 3 1.000 3.000
Capitan gorengan 1 15.000 15.000 1 1.500 3.500
Centongan 1 30.000 33.000 3 3.300 9.900
6.000

Gas 12kg 5 200.000 1.000.000 5 100.000 180.000


Set pisau 1 25.000 1 2.500 22.500
Spatula 1 40.000 40.000 1 4.000 36.000
TOTAL Rp 42.017.000 Rp 3.823.500
Maka dapat disimpulkan biaya tetap produk ini dengan kuantitas 3.000 box/bulan adalah
Rp 42.017.000 dengan biaya penyusutan yang dihasilkan dalam 1 bulan sebesar Rp 3.823.500.

b) Biaya Variabel
1. Biaya Bahan Baku Utama

No Bahan Jumlah (kg) Harga Satuan Harga Peroleh


1 Ayam 1000 Rp 35.000 Rp 35.000.000
2 Tepung serbaguna 100 Rp 15.000 Rp 1.500.000
3 Antaka 50 Rp 45.500 Rp 2.275.000
Total Rp 38.775.000

Maka dapat disimpulkan biaya bahan baku utama produk ini dengan kuantitas 2.500box/bulan
adalah Rp 38.775.000

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung


No Tenaga Kerja Jumla Upah Satuan Kuantitas Harga Peroleh
h
1 Orang 3 Rp 83.000 30 Rp 7.500.000
Total Rp 7.500.000

Maka dapat disimpulkan biaya tenaga kerja langsung untuk 2 orang karyawan pada usaha ini
dengan kuantitas 26 hari kerja/bulan adalah sebesar Rp7.500.000.
c) Biaya Total Variabel
No Keterangan Biaya Harga Peroleh
1 Biaya Bahan Baku Rp22.500.000 Rp 36.775.000
2 Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp5.200.000 Rp 7.500.000
Total Rp 44.275.000
d) Biaya Overhead Pabrik
1. Biaya Bahan Penolong

No Bahan Jumlah (kg/L) Harga Satuan Harga Peroleh


1 Minyak Goreng 50 Rp47.000 Rp 2.300.000
2 Biaya Listrik Rp 500.000 Rp 500.000
3 Biaya Air Rp70.000 Rp 70.000
4 Total Rp 2.870.000

2. Biaya Packaging
No Bahan Jumlah (unit) Harga Satuan Harga Peroleh
1 Box Kertas 3000 Rp600 Rp1.800.000
Total Rp1.800.000

3. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung


No Tenaga Kerja Jumlah Upah Satuan Kuantitas Harga Peroleh
1 Direktur 1 Rp150.000 26 Rp3.900.000
2 Manajer Operasional 1 Rp100.000 26 Rp2.600.000
3 Manajer Keuangan 1 Rp100.000 26 Rp2.600.000
4 Manajer Pemasaran 1 Rp100.000 26 Rp2.600.000
Total Rp 11.700.000

d) Biaya Overhead Pabrik


No Keterangan Biaya
1 Biaya Penyusutan Rp 3.823.500
2 Biaya Bahan Penolong Rp 2.870.000
3 Biaya Packaging Rp1.800.000
4 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Rp 11.700.000
Total Rp 20.193.000
e) Biaya Pokok Produksi

No Keterangan Biaya
1 Biaya Bahan Baku Utama Rp 38.775.000
2 Biaya Overhead Pabrik Rp 20.193.000
3 Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 7.500.000
Total Rp70.345.500

f) Harga Pokok Penjualan

No Keterangan Biaya
1 Harga Pokok Produksi Rp70.345.500

2 Persediaan Barang Jadi Awal Rp-


3 Persediaan Barang Jadi Yang Tersedia Di Akhir Rp-
Total Rp70.345.500

g) Harga Jual

Dalam hitungan per 1 bulan produksi, produk krispy ayam dengan bahan baku utama
ayam dan tepung yang digunakan sebanyak 1.000 kg daing ayam dan 100 kg tepung
serbaguna menghasilkan krispy ayam sebanyak 3000 box dengan berat 500 gram.

Harga Jual = (HPP / Unit produksi) + (% keuntungan x HPP / unit produksi)


= (Rp 70.345.500 / 3.000) + (50% x Rp70.345.500/ 3.000)
= Rp23.448 + Rp11.724
= Rp 35.172 Rp 35.000

h) Break Even Point (BEP)


1. BEP Kuantitas
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝
BEP Kuantitas =
Harga jual – biaya variable
Unit produksi

= Rp 42.017.000

Rp 35.000 - Rp 44.275.000
3.000

= 2.075,73

BEP Rupiah = BEP Kuantitas x Harga jual


= 2.075,73 x Rp 35.000
= Rp 72.650.550
Jadi, untuk mencapai titik impas maka ayam krispy yang harus terjual adalah 2076
boxdalam satu bulan dengan harga jual produk sebesar Rp35.000.
i) Pendapatan
Pendapatan = Harga jual x Unit produksi
= Rp35.000 x 3.000
= Rp 105.000.000

j) Keuntungan
Keuntungan = Pendapatan – HPP
= Rp 105.000.000 – Rp 70.345.500
= Rp 34.654.500

k) B/C
B/C = Total Pendapatan / Harga Pokok Produksi
= Rp 105.000.000/ Rp 70.345.500
= 1,49
B/C dari produk ayam krispy adalah sebesar 1,49. Jika B/C suatu perusahaan bernilai <
1, maka produk perusahaan itu tidak layak diproduksi dan sebaliknya jika B/C suatu
perusahaan bernilai > 1, maka produk perusahaan itu layak diproduksi. Dengan demikian,
produk ayam krispy layak untuk dijalankan dan dilanjutkan usahanya.

C. ANALISIS KEUANGAN
1. Sumber dan Penggunaan Dana
Sumber Nominal
1. Modal Sendiri Rp 50.000.000
2. Modal Asing Rp 50.000.000
Total Rp 100.000.000
Penggunaan
1. Sewa Tempat Rp 25.000.000
2. Biaya Peralatan Rp 14.688.000
3. Persediaan Rp 10.000.000
4. Renovasi Rp 3.000.000
Total Rp 52.688.000

2. Neraca Keuangan / bulan


Aktiva Lancar
Kas Rp 25.000.000
Persediaan Rp 10.000.000
Jumlah Aktiva Lancar Rp35.000.000
Aktiva Tetap
Peralatan Rp14.688.000
Sewa tempat Rp 2.083.333
Renovasi Rp 3.000.000
Jumlah Aktiva Tetap Rp 19.771.333
Jumlah Aktiva Rp 44.771.333
Kewajiban -
Kewajiban Lancar

Beban Sewa Tempat Rp 2.083.333


Beban Upah Tenaga Kerja Rp 2.000.000
Jumlah Kewajiban Lancar Rp 4.083.333
Kewajiban Jangka Panjang
Hutang Rp 4.166.000
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang Rp 4.166.000
Jumlah Kewajiban Rp 8.249.333
Kekayaan Bersih (Ekuitas Pemilik) Rp 36.522.000

Jumlah Kekayaan Dan Kewajiban


Rp 44.771.333
Bersih
3. Laba Rugi
Tahun 1
Penjualan Bersih (Eceran, Grosir, Dll) Rp 1.260.000.000
1. Jumlah Penjualan Rp 1.260.000.000
2. Harga Pokok Penjualan Rp 844.146.000
Biaya Bahan Baku Rp 465.300.000
Pekerja Variabel Rp 90.000.000
Jumlah HPP Rp 844.146.000
3. Laba Kotor (1-2) Rp 415.854.000
4. Beban Operasi
Biaya Listrik Rp 6.000.000
Biaya Air Rp 840.000
Sewa Bangunan Rp 25.000.000
Upah Tenaga Kerja Rp 90.000.000
Penyusutan Alat Rp 3.823.500
5. Total Beban Operasi Rp 125.663.500
6. Beban Lainnya
Hutang Rp 50.000.000
7. Jumlah Beban Rp 175.663.500
8. Laba Kotor Sebelum Pajak (3-7) Rp 240.190.500
9. Pajak Rp 52.841.910
10. Laba Bersih (8-9) Rp 187.348.590
D. BUSSINESS MODEL CANVAS

E. RENCANA OPERASIONAL DAN PENGORGANISASIAN SDM

1. Rencana Operasional Usaha


a) Profil Usaha

Nama : ayam krispy

Alamat Usaha : Pasar Baru Pauh / GOR , Kota Padang

Visi : Menjadikan es krim labu kuning sebagai produsen jajanan es krim yang diminati oleh
masyarakat dengan produk olahan yang inovatif, kreatif, serta dan bersahabat dengan lingkungan

Misi :

1. Menyediakan menu istimewa dengan cita rasa khas untuk seluruh kalangan pelanggan.

2. Memperhatikan kualitas produk yang didukung dengan bahan-bahan pilihan dan proses produksi
yang maksimal

3. Melakukan promosi melalui berbagai media komunikasi.

PENGORGANISASIAN SDM

Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang mempunyai peran penting dalam pencapaian
tujuan suatu organisasi, sehingga Sumber Daya Manusia harus melalui pengorganisasian yang baik. Dalam
hal melakukan pengorganisasian SDM, proses persiapan diawali dengan perencanaan kebutuhan akan
sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaaan yang sangat dibutuhkan. Pemilik
menentukan dan merencanakan berapa jumlah kebutuhan karyawan baru, bagaimana struktur organisasi
yang akan diterapkan, departemen yang ada, dan lain-lain. Tahap pengorganisasian akan dilakukan oleh
semua tenaga kerja dengan di bagi per bidang sesuai keahlian masing-masing tenaga kerja.
b) Flowchart Proses Produksi

Mulai

Menyiapkan alat dan bahan

Campurkan tepung dengan bumbu antaka 2 : 1

Bagi tempung jjadi dua bagian ,bagian basah dan bagian kering

Masukkan ayam di bagian campuran tepung basah

Setelah itu masukkan ayam ke campuran tepung kering

Masukkan ayam ke penggorengan masak hingga setenga matang

Kemudian angkat dan keringkan ayam nya dari minyak

Selanjutnya masukkan lagi ayam tadi ke penggorengan

Masak hingga matang

c. Layout Perusahaan Prooduk siap dinikmati


2. Pengorganisasian Sumber Daya Manusia

Pengorganisasian SDM merupakan proses membagi kerja kedalam tugas-tugas yang


lebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai dengan kemampuannya,
dan mengalokasikan sumber daya, serta mengkoordinasikan dalam rangka efektivitas
pencapaian tujuan perusahaan. Adapun struktur pengorganisasiannya yaitu :
a) Direktur Utama, bertugas mengkoordinasikan, mengawasi serta memimpin manajemen
perusahaan dan memastikan semua kegiatan perusahaan berjalan sesuai dengan visi misi
yang sudah ditetapkan.
b) Divisi Keuangan, bertugas untuk mengatur arus keuangan perusahaan, dan memastikan
penggunaan dana telah efektif dan efisien
c) Divisi Pemasaran, bertugas dalam menjalankan fungsi pemasaran dengan tujuan
menjangkau konsumen lebih luas serta mempertahankan loyalitas konsumen melalui
produk-produk yang telah diproduksi oleh perusahaan.
d) Divisi Operasional, bertugas terhadap kegiatan-kegiatan perusahaan meliputi kegiatan
manajerial, produktivitas hingga pengawasan efektivitas dan efisiensi yang sejalan
dengan standar yang dijalankan oleh perusahaan.

BAGAN PERUSAHAAN

PEMILIK

MANAJER
SDM

KEUANGAN PRODUKSI PEMASARAN

F. PEMASARAN
1. Konsumen
Konsumen untuk usaha ini adalah semua kalangan sosial, semua usia, dan tidak terbatas
pada satu segmentasi pasar. Karakteristik pasar produk yang ditawarkan yaitu adanya
permintaan dari pembeli dan proses jual beli produk oleh konsumen dalam membeli produk
ayam krispy ini, sehingga terjalin interaksi antara penjual dengan konsumen. Segmentasi
pasaryang dilakukan berdasarkan dari gaya hidup konsumen yang dimana suka menikmati
ayam

2. Segmentation, Targetting, Positioning (STP)

SEGMENTASI
Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen
yang homogen, dimana tiap kelompok (bagian) dapatdipilih sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk
pemasaran suatuproduk. Dalam penetapan segmentasi pasar, terdapat beberapa hal yangmenjadi dasarnya
yaitu:
a. Geografis  Secara geografis, krispy usus kulit ayam dapat dinikmati oleh seluruh warga di Kota
Padang dan Sekitarnya.
b. Demografi  Secara demografi, segmentasi pasar krispy usus kulit ayam untuk semua umur dan
semua jenis kelamin. Secara tingkat ekonomi, krispy usus kulit ayam dapat dinikmati oleh semua
kalangan baik kalangan menengah kebawah sampai menengah keatas.
c. Psikografi  Secara psikografi diutamakan bagi para kaum milenial yang tertarik dengan makanan
yang unik dan menarik, pencinta krispy usus kulit ayam .
d. Tingkah laku  Secara tingkah laku, krispy usus kulit ayam menargetkan pasar pada konsumen
pecinta usus kulit ayam
TARGETING
Target penjualan pasar krispy usus kulit ayam ditujukan pada mahasiswa dan masyarakat di sekitar
Pasar Baru Pauh Kota Padang. Hal ini disebabkan karena masyarakat, terutama mahasiswa-mahasiswa
cenderung menyukai makanan yang harganya relatif murah dan unik.
POSITIONING
Positioning merupakan suatu cara untuk menempatkan produk sehingga tertanam dalam benak
pelanggan. Jadi, positioning merupakan penentuan persepsi konsumen terhadap produk. Dalam
pemasarannya, krispy usus kulit ayam menggunakan berbagai media, seperti brosur, spanduk, media sosial
instagram, facebook, dan lain sebagainya. Dengan media-media tersebut kami ingin menanamkan pada
pelanggan bahwa krispy usus kulit ayam merupakan makanan enak dan unik. Selain itu, untuk
mendapatkan posisi dihati pelanggan, kami menjaga kualitas produk, meningkatan pelayanan serta
mengembangkan kreativitas dan inovasi pada produk.

3. Bauran Pemasaran 7P
Bauran pemasaran adalah suatu strategi penjualan atau promosi serta penentuan harga yang bersifat
unik serta dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling menguntungkan untuk pasar yang
dituju.
a. Product
ayam krispy yang dikreasikan dengan saos olahan, rasa yang khas dan dikemas dengan menarik
b. Place
usaha ini berlokasi di Jl. Dr. Moh. Hatta, kecamatan pauh, kota padang
c. Price
Harga yang ditawarkan yaitu Rp 35.000/bungkus
d. Promotion
Kegiatan promosi dilakukan melalui sosial media, baik itu whatsapp, instagram dan sosial media
lainnya. Selain itu juga adanya pamflet/banner.
e. Process

Proses pemesanan produk ini dilakukan secara online melalui akun


Instagram/lainnya dan offline dengan mengunjungi outlet yang ada. Informasi mengenai
pemesanan dapat dilihat pada akun instagram perusahaan. Proses produksi produk
dilakukan dengan bersih, dimulai dari proses persiapan alat dan bahan,hingga
penggorengan. Produk dikemas dalam box dan dijaminkehigienisannya.
e) Physical Evidence

Usaha ini memiliki bukti fisik yang bersih, rapi, berkualitas yang disertai dengan
logo perusahaan, Usaha ini juga memilki bukti akun instagram pribadi, akun whatsapp,
mitra dengan e-commerce, seragam karyawan, logo produk, serta sarana dan prasarana
pada outlet.

G. Manajemen Strategi

a. Visi

Menjadi perusahaan pengolah ayam krispy yang bermutu tinggi, dinikmati


masyarakat, dan terkemuka di Kota Padang.
b. Misi

1) Menggunakan bahan baku berkualitas

2) Melakukan proses produksi dengan efisien dan efektif

3) Melakukan pengembangan produk untuk menghadapi pasar yang semakin kompetitif

c. Tujuan

 Memperoleh keuntungan maksimal.

 Melakukan inovasi dan cita rasa terbaru hidangan berbahan dasar ayam (usus kulit )

 Berusaha membuat cemilan olahan bawang bombay berbeda dengan cemilan


lainnya.
 Membuka lapangan pekerjaan sehingga mengurangi angka pengagguran.

d. Analisis SWOT

i. Strength (Kekuatan)
o Memiliki varian topping dan harga yang terjangkau.

o Waktu produksi yang singkat.

o Lokasi yang strategis.

o Outlet yang bersih dan nyaman.

o Produk dapat dinikmati oleh semua kalangan.

ii. Weakness (Kelemahan)

o Memiliki banyak pesaing dan produk yang mudah ditiru.

o Produk yang tidak tahan lama.

iii. Opportunity (Peluang)

o Segmen pasar yang bisa dimasuki semua kalangan usia.

o Banya reseller yang bisa membantu menjual cemilan onion ring.

o Target pasar yang luas.

o Cemilan yang mudah viral sehingga dapat membantu proses pemasaran.

o Masih sedikitnya pesaing dalam olahan cemilan ini.

iv. Threat (Ancaman)

o Signifikan harga bahan baku

o Adanya competitor yang menjual dengan harga yang lebih murah.

e. Strategi yang Disarankan

Ada beberapa strategi pemasaran dalam meningkatkan penjualan yaitu :

i. Penetrasi pasar : Ayam krispy akan memberikan kupon dengan 15 kotak


stampel untuk pembelian dan setiap pembelian kupon tersebut akan
distampel, jika sudah penuh maka pembelian setelahnya akan diberikan gratis
1 cemilan ayam krispy.
ii. Diskon : Memberikan potongan harga untuk 5 buah cemilan sebesar 10%.

iii. Pengembangan pasar : Bisnis ini membuka cabang di seluruh Indonesia dan
juga mall-maall ternama.
iv. Pengembangan produk : Produk dibuat secara berkualitas dan higienis.

H. Manajemen Risiko

a. Penggolongan Risiko

1) Risiko Alam
Yaitu kekurangan bahan baku ayam karena hama dan penyakit yang mudah
menyerang sehingga produk berkualitas buruk dan rusak.
2) Risiko Pemasaran

Yaitu terjadinya penurunan penjualan oleh perusahaan dikarenakan banyak produk


yang tidak terjual.
3) Risiko Produksi

Yaitu kemungkinan produk yang tidak sesuai dengan standar kualitas dari perusahaan
sehingga terjadinya kecacatan produk.
4) Risiko Tenaga Kerja

Yaitu kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja akibat kelalaian tenaga kerja dan tidak
mengikuti SOP dengan baik, misalnya kebakaran.
5) Risiko Finansial

Yaitu kemungkinan adanya pencurian hasil penjualan, pemalsuan buku keuangan serta
kekurangan modal.

b. Pengelolaan Risiko

1) Identifikasi Risiko dan Inventarisasi Risiko

 Kerusakan bahan baku

 Penurunan penjualan

 Kecacatan produk

 Pencurian

 Kebakaran

2) Pengukuran Frekuensi dan Kehebatan Risiko yang Dihadapi


Skala nilai untuk dampak :
 Nilai 1 = dampak yang ditimbulkan kecil

 Nilai 2 = dampak yang ditimbulkan sedang

 Nilai 3 = dampak yang ditimbulkan besar


Usaha Produk “Ayam krispy”
No Identifikasi Risiko Dampak Kejadian Nilai Risiko
1. Kekurangan bahan baku 2 3 6
2. Penurunan penjualan 3 3 9
3. Kecacatan produk 2 2 4
4. Pencurian 2 2 4
5. Kebakaran 2 3 6

1) Pengendalian risiko yang dihadapi


No Identifikasi Dampak Kejadian Nilai Pengendalian Risiko
Risiko Risiko
1. Kekurangan 2 3 6 Membeli bahan baku diluar
bahan baku petani mitra untuk
memperlancar
keberlangsungan proses
produksi.

2. Penurunan 3 3 9 Melakukan inovasi terhadap


penjualan produk, meningkatkan
kekuatan brand dan kualitas
pelayanan, serta memberikan
beberapa promo untuk menarik
banyak konsumen.

3. Kecacatan 2 2 4 Memberikan pelatihan kepada


produk karyawan. Serta mengolah
kembali produk yang tidak
sesuai standar kualitas menjadi
produk lain agar bisa
dimanfaatkan dan dapat terjual
walaupun nilai jualnya sudah
menurun.

4. Pencurian 2 2 4 Memasang CCTV/kamera


pengawas di sekitar
perusahaan, menyimpan uang
ditempat yang aman dan
memiliki satuan keamanan
(SATPAM) untuk menjaga
lingkungan perusahaan.

5. Kebakaran 2 3 6 Memiliki tabung APAR (Alat


Pemadam Api Ringan),
mengawasi penggunaan
barangelektronik yang
memicu kebakaran.

c. Metode Pengendalian Risiko

Berdasarkan tabel diatas maka pengendalian yang digunakan oleh pemilik usaha adalah
metode Risk Reduction yaitu pengendalian resiko dengan mengurangi dampak dan kejadian
yang akan ditimbulkan. Serta metode Loss Prevention yaitu pengendalian risiko dengan cara
melakukan pencegahjan terhadap suatu risiko.

Anda mungkin juga menyukai