Anda di halaman 1dari 8

STUDI KELAYAKAN USAHA

USAHA KATERING “HURRY BOWL”

Disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester mata kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Kartawan., S.E., M.P.

Disusun oleh:

Ismi Nur Widya (213402008)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SILIWANGI

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan Studi Kelayakan Usaha pada
Usaha Katering “Hurry Bowl”.

Penulisan makalah ini bertujuan guna memenuhi salah satu Ujian Akhir Semester mata
kuliah Kewirausahaan. Diharapkan pembuatan studi kelayakan usaha ini dapat menjadikan
sarana pembelajaran serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan.

Di samping itu, penulis menyadari akan segala kekurangan dan ketidaksempurnaan, baik
dari segi penulisan maupun dari cara penyajiannya. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati
menerima kritik dan saran demi perbaikan studi kelayakan usaha ini di masa yang akan datang.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tasikmalaya, 4 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makanan merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia karena dalam makanan
terdapat sumber nutrisi bagi tubuh. Apabila tubuh kekurangan nutrisi maka tubuh tidak dapat
menjalankan fungsinya dengan baik.

B. Tujuan
1. Mendapatkan keuntungan.
2. Menarik minat konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.
3. Membantu memenuhi kebutuhan konsumen sesuai dengan yang diharapkan.
4. Menjadi mahasiswa yang kreatif dan inovatif dengan jiwa wirausaha.
5. Menambah pengetahuan usaha di bidang kuliner.
6.
C. Manfaat
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ikhtisar
1. Nama dan Alamat Usaha

Nama usaha : Hurry Bowl

Alamat usaha : Jalan Raya Ciawi No. 32, Jatihurip, Cisayong.

2. Bentuk Hukum Perusahaan

Bentuk hukum dari usaha ini yaitu perusahaan perorangan.

3. Bidang Usaha

Usaha ini bergerak di bidang kuliner

4. Perkiraan Investasi
B. Gambaran Umum Usaha

“Hurry Bowl” merupakan usaha yang bergerak di bidang kuliner. Nama “Hurry Bowl”
dipilih karena pemilik memiliki filosofi bahwa hurry berarti cepat dan bowl berarti cepat.
Artinya “Hurry Bowl” ini dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan cepat dan praktis
khususnya konsumen di lingkungan Universitas Siliwangi.

Rice bowl merupakan makanan yang dinilai praktis karena dalam satu mangkuk sudah tersaji
makanan pokok beserta lauk pauk. Kandungan gizinya lengkap, serta unsur estetika di dalam
penyajiannya menjadi daya tarik tersendiri. Dalam usaha “Hurry Bowl” ini disajikan nasi
sebagai makanan pokok dan terdapat dua pilihan jenis lauk pauk yaitu ayam katsu atau telur
dadar dengan tiga varian rasa yaitu sambal matah, sambal geprek dan barbeque.
C. Aspek Pemasaran
1. Permintaan dan Penawaran
2. Penentuan Harga Jual

Penetapan harga berdasarkan persaingan (competition-based pricing). Penetapan harga yang


dilakukan berdasarkan pada strategi, biaya, harga dan penawaran pasar yang dilakukan pesaing.
Konsumen mendasarkan keputusan pada nilai produk dari harga yang dibebankan pesaing pada
produk yang hampir sama.

Penetapan harga berdasarkan analisis titik impas dan target laba (breakeven analysis and target
profit pricing). Penetapan harga yang digunakan perusahaan dimana harga akan mencapai titik impas
atau mendapatkan target pengembalian yang dicari.

3. Persaingan

Persaingan bidang kuliner di wilayah Universitas Siliwangi cukup ketat karena terdapat
banyak pilihan produk usaha secara langsung yang ditawarkan. Namun sejauh ini, usaha rice
bowl dengan system pre-order masih jarang ditemukan sehingga akan membuka peluang usaha
yang baik bagi konsumen yang ingin praktis dalam memenuhi kebutuhannya untuk makan
karena tidak perlu antri sehingga dapat menghemat waktu.

4. Wilayah Pemasaran

Untuk saat ini, wilayah pemasaran berada di lingkungan Universitas Siliwangi yang nantinya
diharapkan dapat berkembang secara luas tidak hanya di lingkungan Universitas Siliwangi tetapi
juga di kota Tasikmalaya.

5. Saluran Distribusi

Saluran distribusi yang digunakan yaitu distribusi langsung dimana produsen bertransaksi
langsung dengan konsumen.

6. Promosi = menginformasika, membujuk, mengingatkan

Media sosial. Melalui media sosial, perusahaan dapat berinteraksi dengan


pelanggan potensial. Mereka dapat mempromosikan produk baru atau
penawaran khusus. Perusahaan mungkin juga mengarahkan pelanggan ke toko
online mereka.
Strategi tarik promosi (pull promotional strategy). Dalam hal ini,
perusahaan menargetkan konsumen akhir untuk mendorong mereka membeli
produk perusahaan.

D. Aspek Teknik
1. Proses Produksi
2. Sarana Produksi
3. Rencana dan Jadwal Produksi
4. Rincian Rencana Investasi
E. Aspek Keuangan

Investasi

Total
No. Harga per Biaya Umur
Komponen Jumlah Satuan Unit (Rp) (Rp) Ekonomis Penyusutan/Tahun
(tahun)
1. Kompor
Gas 1 Unit 150.000,- 150.000,- 5 30.000,-
2. Tabung Gas
3 kg 1 Unit 120.000,- 120.000,- 5 24.000,-
3. Rice
Cooker 1 Unit 100.000,- 100.000,- 5 20.000,-
4. Spatula 1 Unit 20.000,- 20.000,- 2 10.000,-
5. Pisau 2 Unit 10.000,- 20.000,- 1 20.000,-
6. Talenan 2 Unit 10.000,- 20.000,- 1 20.000,-
7.
Teflon 1 Unit 100.000,- 100.000,- 5 20.000,-
Jumlah
430.000,- 144.000,-

Biaya Bahan Baku Produksi

No. Bahan Jumlah Total Harga per Total Harga per Total Harga per
Minggu (Rp) Bulan (Rp) Tahun (Rp)
1. Beras 7 kg Rp36.000,00 Rp144.000,00 Rp1.728.000,00
2. Ayam fillet
2. Telur 5 kg 90.000,- Rp168.000,00 Rp2.016.000,00
3. Minyak 3 liter Rp19.000,00 Rp76.000,00 Rp912.000,00
4. Bawang merah
5. Bawang putih
6. Cabai merah
7. Daun jeruk
8. Tepung
9. Saus barbeque
10.
Total Rp2.707.500,00 Rp10.830.000,00 Rp129.960.000,00

1. Biaya Usaha
2. Keadaan Keuangan
3. Sumber Dana

Sumber dana berbentuk modal sendiri dari pemilik usaha “Hurry Bowl”

4. Asumsi dalam Proyeksi Keuangan


5. Kebutuhan Modal Kerja
6. Proyeksi Keuangan
F. Aspek Manajemen dan Organisasi
G. Aspek Agunan

Anda mungkin juga menyukai