Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

BUDI DAYA UNGGAS PETELUR


“ AYAM ”

DISUSUN OLEH :

1. Arya Virgiawan

2. Ervina Fairust

3. Fahrizal

4. Insariyani

5. M.Ronal

6. Rahma Nidiyanti

7. Rizkyta Alyanisyah

Kelas : XII MM 2

SMK CITRA NEGARA


KOMPETESI. KEAHLIAN MULTIMEDIA

JL. Raya Tanah Baru No. 99 Kemiri Jaya Beji Depok

Tahun Pelajaran 2018– 2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena rahmat serta karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Salawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan kita sebagai umatnya. Semoga kita semua
tetap berada dalam lindungan Allah SWT. Pada kesempatan ini penulis akan menguraikan sedikit
tentang budidaya unggas petelur dan bagaimana perencanaan dan produksi usaha budidaya
unggas petelur ? Sebelum kita menjawab hal tersebut, perlu kiranya kita mengetahui apa budidaya
itu sebenarnya. Pengertian budidaya unggas petelur dan produksi usaha unggas petelur akan kita
bahas pada bab-bab dalam makalah ini. Kemudian penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada
Bapak / Ibu Guru mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan SMK CITRA NEGARA yang telah
banyak memberikan pelajaran kepada kami. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada siswa/siswi
SMK CITRA NEGARA mungkin dalam pembuatan makalah ini tidaklah sempurna. Namun, besar
harapan kami agar makalah ini menjadi sumber referensi bagi pembaca serta bisa dimanfaatkan untuk
memperluas ilmu pengetahuan

Depok , 20 Oktober 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

Cover
Kata Pengantar ...................................................................................................................... 2
Daftar Isi ............................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4
1.2 Tujuan ......................................................................................................................... 4
1.3 Manfaat ....................................................................................................................... 4
1.4 Peluang Usaha ............................................................................................................ 5
1.5 Analisis Pasar ............................................................................................................. 5

BAB II ANALSIS BIAYA


2.1 Investasi alat dan bahan .............................................................................................. 6
2.2 Biaya tetap .................................................................................................................. 6
2.3 Total Biaya ................................................................................................................. 6
2.4 Pemasukan .................................................................................................................. 6
2.5 Kerugian ..................................................................................................................... 6

BAB III ANALISIS BIAYA


3.1 Perencanaan usaha ...................................................................................................... 7
3.2 Produksi usaha ............................................................................................................ 7

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesibukan semakin lama semakin menyita waktu, lelah dan letih setelah bekerja pasti akan selalu
menghinggapi. Kadar hemoglobin dalam darah juga akan menurun apabila tubuh dipaksa bekerja terus
menerus.. Oleh karena itu untuk menjaga agar pekerjaan dapat sesuai dengan yang diinginkan, maka
kesehatan harus diperhatikan dengan cara memerhatikan pola makan. Salah satunya dengan
mengkonsumsi makanan yang bergizi, di antaranya adalah telur.

Di dunia ini terdapat berbagai macam telur, diantara banyak telur tersebut yang biasa dikonsumsi
adalah telur ayam. Telur ayam mengandung banyak protein dan zat-zat lain yang dapat menjaga
kesehatan sehingga tubuh tidak akan mudah kelelahan dan lemas.

Dengan demikian setiap orang akan membutuhkan telur untuk dikonsumsi demi terpenuhinya gizi
setiap hari. Usaha ternak ayam petelurpun menjadi sangat menguntungkan apabila ditekuni dengan
sungguh-sungguh.

B. Tujuan

Tujuan usaha wirausaha peternakan ayam petelur yaitu mendapatkan keuntungan yang setinggi-
tingginya dengan biaya produksi seminim mungkin. Agar dapat memperoleh keuntungan yang
maksimal, maka harus diperhitungkan segi-segi teknis pemeliharaan secara ekonomis. tujuan dari usaha
budidaya ayam petelur adalah :

 Dapat melakukan usaha ayam petelur dengan baik dan memberikan manfaat yang besar.
 Dapat memasarkan telur ayam dengan baik.
 Dapat menjaga kelangsungan usaha dan mengembangkannya.
 Dapat meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi tingkat pengangguran.
 Untuk memenuhi kebutuhan telur sebagai pemenuh gizi penduduk setempat.
 Sebagai pengetahuan atau menambah wawasan dalam menjalankan usaha.

C. Manfaat

 Bagi masyarakat, diharapkan agar memahami secara baik tentang budidaya unggas petelur ini
supaya mereka yang ingin memulai usaha di bidang ini dapat memperkecil kemungkinan
kerugian.Dapat memasarkan telur ayam dengan baik.
 Bagi siswa, diharapkan agar dapat menerapkan karya tulis ini dalam kehidupan sehari-hari
untuk serta dapat mengembangkan karya tulis ini menjadi inovasi-inovasi yang lebih menarik
Untuk memenuhi kebutuhan telur sebagai pemenuh gizi penduduk setempat.
 Bagi guru, diharapkan agar dapat memberikan informasi mengenai budidaya unggas petelur ini
dalam proses belajar mengajar agar tercipta pembelajaran yang bermanfaat.

4
D. Peluang Pasar

Saat ini banyak orang yang mendirikan usaha beternak aya petelur, namun kurang sukses dan banyak
yang merugi.Hal tersebut mungkin disebabkan saat mereka akann mendirikan usaha mereka tidak
memperhatikan konsep-konsep dasar berusaha dalam membentuk usaha, membina serta
mengembangkan usaha.Selain itu, mereka kurang sukses karena meraka tidak memiliki sikap-sikap
wirausahawan yang baik dan tanggguh.Maka dari itu kita bisa sukses dalam berwirausaha kita harus
melaksanakan konsep-konsep dasar berusaha dan memiliki sikap wirausahawan yang baik serta sabra
dan ulet dalam berwirausaha.

E. Analisis Pasar Bagi Usaha

1) Konsumen
Konsumen terdiri dari penduduk di sekitar wilayah produksi yang sangat mengapresiasi dengan baik
produk unggas petelur berupa telur ayam. Konsumen yang mayoritasnya adalah ibu rumah tangga yang
ada di daerah sekitar lebih memilih produk unggas petelur ini dibanding yang lainnya untuk keperluan
sehari-hari di dapur maupun usaha kuliner sangat berpotensi menjadikan usaha ini berhasil.

2) Situasi Persaingan
Persaingan untuk industri ini masih belum terlalu banyak karena tempat pelaksanaan usaha yang masih
berada di daerah pedesaan. Serta harga pasaran produk ini cenderung lebih tinggi karena jarak produsen
yang cenderung membuatnya lebih mahal dapat menjadikan usaha ini menjanjikan dijalankan pada
daerah yang masih belum atau sedikit prosusen atau tempat budidayanya.

3) Penetapan Harga
Harga untuk produk yang pada umumnya dijual menggunakan satuan kerat atau jumlah telur ini
ditentukan berdasarkan harga dipasaran pada umumnya tergantung dari jenis telurnya.

4) Cara Pemasaran
Menggunakan metode distribusi langsung dalam memasarkan barang, yaitu dengan menunggu pembeli
datang ke tempat penyimpanan hasil produksi.Serta menjajakan hasil produksi ke pedagang – sekitar
yang berada tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh dari tempat usaha.Akan mudah lagi menjaring
pembeli di sekitar tempat produksi karena usaha ini belum banyak ditekuni di daerahnya.

5
BAB II
ANALISIS BIAYA

A. Investasi Alat dan Bahan


No. Item Jumlah Harga Satuan Total
1. Kandang ayam 3 x 3 2 unit Rp.100.000 Rp 200.000
2. Tempat minum 5 buah Rp. 6.000 Rp 30.000
3. Tempat makan 5 buah Rp. 4.000 Rp 20.000
4. Lampu penerangan 2 buah Rp. 5.000 Rp 10.000
5. Induk ayam 100 ekot Rp.20.000 Rp 2.000.000
Modal Awal Rp 2.260.000
Biaya penyusutan alat/bulan = total investasi : umur alat = 2.260.000 :24 bulan = 94.000

B. Biaya Tetap

No. Item Jumlah Harga Satuan Total

1. Pakan ayam 2 unit Rp.100.000 Rp 15.000


2. Listrik/Air 5 buah Rp. 6.000 Rp 50.000
3. Penyusutan alat 5 buah Rp. 4.000 Rp 94.000
4. Vaksinasi 2 buah Rp. 5.000 Rp 14.000

Total Biaya/Bulan Rp 173.000

C. Biaya Tidak Tetap


No. Item Jumlah Harga Satuan Total
1. Konsentrat (BR) 1 karung Rp.325.000 Rp 325.000
2. Obat-obatan 1 set Rp. 100.000 Rp 100.000

Jumlah Rp 425.000

D. Total Biaya
Total biaya yaitu jumlah keseluruhan biaya tidak tetap dan biaya tetap. Total biaya = biaya tidak tetap
+ biaya tetap = Rp. 425.000 + Rp. 173.000 = Rp. 598.000

E. Pemasukan
Hasil penjualan telur ayam (1 ayam dalam sehari menghasilkan 1 telur) : 1 butir telur Rp. 800,00 Maka
100 ayam = 100 x Rp. 800,00 = Rp. 80.000. Jadi, total pendapatan dalam satu bulan = 30 x 80.000 =
Rp. 2.400.000,

F. Keuntungan
Pendapatan selama 1 bulan adalah Rp. 2.400.000. Keuntungan bersih dalam 1 bulan: Rp. 2.400.000 –
Rp. 598.000 = Rp. 1.802.000.

6
BAB III
PELAKSANAAN WIRAUSAHA

I. Perencanaan Usaha
A. Ide dan Peluang Usaha

Secara umum telur adalah pangan yang sering diburu dipasar telur . mudahnya telur unggas diperoleh
dipasaran membuat peemintaan telur terus meningkat.

B. Sumber Daya yang di butuhkan

Usaha budi daya unggas petelur memerlukan SDM yang mengetahui tentang unggas petelur dengan
prinsip 6M (Man), (Money), (Material), (Machine), (Method), (Market).

C. Administrasi dan Pemasaran

Pemsaran bisa menggunakan teknik diantaranya konsinyasi maupun penjualan langsung kepada
konsumen

II. Produksi Usaha


A. Penentuan Lokasi Kandang

Kandang adalah kebutuhan utama dalam budidaya ternak ungas. Kandang berguna untuk menjaga agar
unggas peliharaan tidak berkeliaran, memudahkan pemeliharaan, seperti pemberian pakan dan obat-
obatan, serta memudahkan pemanenan atau pengumpulan hasil peternakan.Selain itu, kandang juga
berfungsi untuk memperoleh hasil panen yang berkualitas Lokasi tempat usaha ini cukup strategis dan
jauh dari permukiman masyarakat sehingga jauh dari kebisingan sehingga tidak menyebabkan ayam
menjadi stres, sebab apabila ayam tersebut megalami stress maka ayam akan banyak yang susah
bertelur. Penerangan dan atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang
agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara
yang baik. Kandang dibangun dengan sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan
kesegaran di dalam kandang.

B. Pemilihan Jenis Unggas

Jenis ayam petelur dibagi menjadi dua tipe:

1. Tipe Ayam Petelur Ringan.


Tipe ayam ini disebut dengan ayam petelur putih. Ayam petelur ringan ini mempunyai badan yang
ramping/kurus-mungil/kecil dan mata bersinar. Bulunya berwarna putih bersih dan berjengger merah.
Ayam ini berasal dari galur murni white leghorn. Ayam galur ini sulit dicari, tapi ayam petelur ringan
komersial banyak dijual di Indonesia dengan berbagai nama. Setiap pembibit ayam petelur di Indonesia
pasti memiliki dan menjual ayam petelur ringan (petelur putih) komersial ini. Ayam ini mampu bertelur
lebih dari 260 telur per tahun produksi hen house. Sebagai petelur, ayam tipe ini memang khusus untuk
bertelur saja sehingga semua kemampuan dirinya diarahkan pada kemampuan bertelur, karena
dagingnya hanya sedikit.

7
2. Tipe Ayam Petelur Medium.
Bobot tubuh ayam ini cukup berat. Meskipun itu, beratnya masih berada di antara berat ayam petelur
ringan dan ayam broiler. Oleh karena itu ayam ini disebut tipe ayam petelur medium. Tubuh ayam ini
tidak kurus, tetapi juga tidak terlihat gemuk. Telurnya cukup banyak dan juga dapat menghasilkan
daging yang banyak. Ayam ini disebut juga dengan ayam tipe dwiguna. Karena warnanya yang cokelat,
maka ayam ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai warna bulu yang
cokelat juga. Dipasaran orang mengatakan telur cokelat lebih disukai daripada telur putih, kalau dilihat
dari warna kulitnya memang lebih menarik yang cokelat daripada yang putih, tapi dari segi gizi dan
rasa relatif sama. Satu hal yang berbeda adalah harganya dipasaran, harga telur cokelat lebih mahal
daripada telur putih. Hal ini dikarenakan telur cokelat lebih berat daripada telur putih dan produksinya
telur cokelat lebih sedikit daripada telur putih. Selain itu daging dari ayam petelur medium akan lebih
laku dijual sebagai ayam pedaging dengan rasa yang enak.

C. Penyediaan Kandang

Kandang dibuat berdasarkan penentuan kandang usaha yang telah jelaskan sebelumnya. Setelah
kandang dibangun maka perlengkapan usaha dapat disiapkan.Kandang dapat dibuat dari bahan-bahan
sederhana yang penting dapat mencegah ternak kabur dan dapat dilindungi dari hujan dan panas.Selain
itu juga harus bersih.

D. Penyediaan Bibit

Bibit ayam dapat dibeli pada penyediaan bibit sesuai kriteria bibit yang telah ditentukan dalam
pembahasan sebelumnya. Bibit dibeli setelah kandang disiapkan untuk para bibit.Untuk mengurangi
resiko, dapat menggunakan bibit yang sudah agak besar namun bukan yang terlalu tua.

E. Pakan

Pakan untuk budidaya ayam menggunakan jagung, dedak, dan sentrat yang disediakan setiap bulannya.
Pakan diberikan setiap 2 kali dalam sehari dengan menyebar rata pada tempat pakan yang ada di
kandang. Namun untuk menghemat biaya pakan dapat membuat pakan alternative berbahan dedak,
jagung, dengan campuran bahan lainnya. Air pada tempat air di kandang diganti setiap pemberian pakan
atau ketika airnya kotor. Air yang sudah sedikit akan diisi kembali.

F. Pemeliharaan

Penyediaan pakan dan air di dalam kandang dilakukan secara teratur. Pencegahanpenyakit
pada unggaspetelur dilakukan dengan cara memberikan vitamin ataupun vaksin bagi unggas ketika
cuaca sedang tidak bagus,menjaga kebersihan kandang serta perlengkapan yang diperlukan dalam usaha
untuk meminimalisir adanya ayam yang sakit. Kebersihan kandang selalu dikontrol setiap hari ketika
pemberian pakan, hal ini bertujuan untuk meringankan biaya perbaikan atau pengobatan dengan cara
mengatasi masalah yang ada sebelum menimbulkan masalah lainnya.Pemberian vaksin dapat
disesuaikan dengan kondisi unggas. Unggas selalu dipantau kesehatannya setiap hari saat pemberian
pakan, jika ada yang sakit segera dipisahkan sementara waktu dari kandang untuk diobati sebelum
menular ke unggas yang lainnya. Dan bila ayam yang tidak dapat diobati mati maka akan segera
dimusnahkan dengan cara dibakar.

8
G. Panen

Telur ayam akan dipanen setiap hari sebanyak 2 kali yaitu pada pagi hari jam 10 dan sore hari jam 3.
Biasanya ayam akan bertelur pada tempat yang telah disediakan namun ada juga yang bertelur
sembarangan. Telur diambil dari tempatnya lalu dikumpulkan dalam wadah, lalu telur dibersihkan dari
kotoran yang menempel, dan telur yang buruk akan dibuang. Telur yang sudah bersih lalu disusun rapi
untuk disimpan sebelum didistribusikan.

H. Pengemasan

Telur biasanya dijual dalam kemasan dus atau plastic. Fungsi kemsan tidak hanya untuk keamanan telur
sendiri tetapi juga untuk nilai jual dari telur .

9
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pemahaman tersebut dapat saya simpulkan bahwa dalam membuka usaha beternak ayam petelur
cukup menguntungkan.Selain itu, usaha ini juga cukup mudah untuk ditekuni. Apabila usaha ini sudah
berkembang akan membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak dan di bagi ke dalam bagian-bagian.
Dalam suatu usaha, tentunya akan menentukan hambatan-hambatan, antara lain harga bahan baku yang
tidak stabil, dalam hal ini adalah harga pakan induka yang cenderung naik. Selain itu, untuk mencapai
kesuksesan dalam setiap usaha diperlukan kegigihan dan pantang menyerah. Pemeliharaan akan ayam
petelur yang tidak begitu sulit untuk dilaksanakan,beternak ayam petelur tidak membutuhkan tenaga
kerja yang banyak. Berwirausaha dibidang pemeliharaan ayam petelur memiliki prospek yang cerah
dengan resiko yang kecil dan tidak memerlukan modal yang besar. Usaha peternakan unggas petelur
ini merupakan suatu kegiatan yang menjanjikan di bidang kewirausahaan.

10

Anda mungkin juga menyukai