METODE PENELITIAN
1. Alat
cm, hand sprayer, spidol, label nama, ember, kasa nilon, shading net.
2. Bahan
tanah sawah, imago L. acuta, aquadest , Urea, SP-36, KCl dan pupuk
kandang sapi,
23
24
C. Metode Penelitian
minggu, U3= 8 minggu) dan faktor yang ke-dua yaitu konsentrasi B. bassiana
D. Pelaksanaan Penelitian
1. Persemaian
konsentrasi 10 mL/L air, kemudian tanah yang telah diberi pupuk kandang
merata di bak semai dan dilakukan perawatan dan penyiraman setiap hari.
Setelah 21 hari bibit padi siap dipindah tanam di polybag yang diletakkan
di greenhouse.
3. Pembuatan sungkup
berbentuk persegi dengan tinggi 120 cm, panjang? dan lebar 40 cm.
shading net yang berventilasi kasa nilon pada bagian sisi kiri dan kanan
untuk tempat aplikasi. Setiap satu sungkup digunakan untuk satu unit
percobaan.
21 hari atau mempunyai 3-4 helai daun dan siap untuk dipindahkan ke
dan pada saat padi berumur 30 HST diberi pupuk Urea sebanyak 0,69
g/polybag dan SP-36 0,36 g/polybag serta KCl sebanyak 0,45 g/polybag
menghindari stres.
5. Pembiakan B.bassiana
beras yang dibungkus dalam kantong plastik yang telah disterilisasi dengan
perbandingan 500 gram g konidia dalam beras dicampur dengan 1000 gram
g bubuk kaolin. Panen dilakukan dengan cara mengayak media beras untuk
hari pada suhu ruang. Konsentrasi konidia per gram formula B. bassiana
tanaman padi yang sudah masak susu umur 65 hari setelah tanaman. Imago
tanaman padi yang telah matang susu satu minggu sebelum diberi perlakuan
agar imago walang sangit dapat beradaptasi. Serangga uji yang digunakan
adalah walang sangit stadia imago, dipilih yang sehat dengan ciri-ciri aktif
bergerak, sehat, dan tidak ada kecacatan (Waisanjani, 2011). Walang sangit
7. Pengujian Lapangan
pada saat tanaman padi matang susu dan 7 hari setelah imago walang sangit
E. Parameter Pengamatan
1. Kerapatan konidia
S= x
X 103
Lxtxd
Keterangan :
K : Kerapatan konidium/ml
c, d, dan e)
d : Faktor pengenceran
2. Viabilitas Spora
jumlah walang sangit yang mati setiap selang waktu 24 jam selama 7 hari
MH = x – y
x 100%
x
Keterangan:
dilakukan setiap hari dengan cara menghitung waktu yang dibutuhkan dari
dianalisis dalam SPSS dimana data akan diregresi dalam nilai probit.
Serangan walang sangit pada fase kritis yaitu pada fase pembungaan
dan masak susu menentukan kerusakan bulir padi saat panen. Hasil panen
padi dipisahkan menjadi 2 kelompok yaitu yang sehat dengan dan yang
31
total tiap rumpun tanaman. Pengamatan ini dilakukan pada saat panen.
analitik.
F. Analisa Data
(DMRT) pada taraf 5%. Antara perlakuan dengan Kcontrol diuji lanjut