Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KONSEP AGAMA,TRADISI DAN NUTRISI DALAM PERSPEKTIF BUDAYA


KKESEHATAN

OLEH:

RAMLAH

PO713201181140

II. C

TINGKAT II C
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
JURUSAN KEPERAWATAN
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan YME karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah tentang konsep agama,tradisi dan nutrisi dalam
perspektif budaya kesehatan.Dan juga kami berterimakasih kepada bapak Dr.Ruslan Hasani
S.Kep,Ns.M.kes selaku dosen Transkulural Nursing yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.

       Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang lain. Sebelumnya kami mohon maaf bila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Makassar, 6 Februari 2020

             Penulis


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Faktor budaya sangat berperan penting dalam status gizi seseorang. Budaya memberi peranan dan
nilai yang berbeda terhadap pangan dan makanan. Misalnya tabu makanan yang masih dijumpai di
beberapa daerah. Tabu makanan yang merupakan bagian dari budaya menganggap makanan makanan
tertentu berbahaya karena alasan - alasan yang tidak logis. Hal ini mengindikasikan masih rendahnya
pemahaman gizi masyarakat dan oleh sebab itu perlu berbagai upaya untuk memperbaikinya.
Pantangan atau tabu adalah suatu larangan untuk mengkonsumsi suatu jenis makanan tertentu karena
terdapat ancaman bahaya atau hukuman terhadap yang melanggarnya.

Selain itu unsur - unsur budaya mampu menciptakan suatu kebiasaan makan penduduk yang
kadang bertentangan dengan prinsip prinsip ilmu gizi. Kebiasaan makan adalah tingkah laku manusia
atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhannya akan makan yang meliputi sikap,
kepercayaan dan pemilihan makanan (Khumaidi, 1989). Suhardjo (1989) menyatakan bahwa
kebiasaan makan individu atau kelompok individu adalah memilih pangan dan mengonsumsi sebagai
reaksi terhadap pengaruh fisiologis, pskologis, social dan budaya.

Kebiasaan makan yang terbentuk sejak kecil dapat dipngaruhi oleh berbagai hal antara lain
perbedaan etnis, tingkat social ekonomi, geografi, iklim, agama dan kepercayaan serta tingkat
kemajuan teknologi (wardiatmo,1989). Kebiasaan makan banyak dipengaruhi oleh variable
lingkungan. Menurut den Harog (1995) kebiasaan makan dapat dibentuk oleh lingkungan sekitar
dimana seseorang hidup. Adapun beberapa variable lingkungan yang berpengaruh terhadap kebiasaan
makan suatu masyarakat adalah lingkungan hidup yang meliputi topografi, keadaan tanah, iklim, dan
flora, lingkungan budaya (system produksi pertanian) dan populasi (kelahiran, kematian, migrasi,
pertambahan penduduk, umur dan jenis kelamin).

Oleh karena itu, penyuluhan gizi penting untuk terus menerus dilakukan untuk memperbaiki
pengetahuan izi dan kebiasaan makan masyarakat. Penyuluhan gizi menjadi landasan terjadinya
perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Kelembagaan penyuluhan gizi seperti posyandu
perlu lebih diperkuat sehingga penyuluhan aktivitas tidak terabaikan.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan nutrisi ?

2.      Apa yang dimaksud dengan konsep tradisi ?

3.      Bagaimana hubungan antara budaya dengan makanan ?

4.      Bagaimana pengaruh akibat kekurangan nutrisi dalam suatu kebudayaan atau transkultural ?

5.      Apa saja contoh – contoh makanan pantangan yang justru adalah makanan bergizi ?
6.      Bagaimana gambaran masyarakat dengan kasus nutrisi yang berhubungan dengan budaya?

C.    Tujuan

1.      Untuk mengetahui pengertian nutrisi.

2.      Untuk mengetahui pengertian transkultural nursing.

3.      Untuk mengetahui hubungan antara budaya dengan makanan.

4.      Untuk mengetahui pengaruh akibat kekurangan nutrisi dalam suatu kebudayaan atau


transkultural.

5.      Untuk mengetahui contoh – contoh makanan pantangan yang justru adalah makanan bergizi.
BAB II

PEMBAHASAN

A.    Definisi Nutrisi

Nutrisi adalah zat-zat yang terkandung dalam makanan. Nutrien (zat gizi) adalah komponen
kimia dalam makanan yang digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi dan membantu
pertumbuhan, perbaikan, dan perawatan sel – sel tubuh. Terdapat enam kelas zat gizi yaitu protein,
karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan air. Protein, karbohidrat, lemak merupakan termasuk
makronutrien, sedangkan vitamin, mineral, dan air merupakan termasuk mikronutrien. 

Beberapa ahli memberikan penjelasan mengenai pengertian nutrisi adalah ikatan kimia yang
diperlukan oleh tubuh untuk melakukan fungsinya yang berupa energi. Selain itu energi juga dapat
membangun dan memelihara jaringan dalam tubuh serta mengatur proses kehidupan. Nutrisi
digunakan untuk makanan sebagai pembentuk energi, dimana setiap jaringan dalam tubuh bekerja
dengan baik. Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai suatu proses organism yang menggunakan objek
utamanya yaitu makanan yang sering dikonsumsi dalam kondisi yang normal, dengan menggunakan
proses degesti, absorsi serta metabolisme yang pada nantinya akan membuang beberapa zat yang
memang tidak digunakan oleh tubuh.

B.     Definisi Transkultural Nursing

Keperawatan transkultural adalah suatu pelayanan keperawatan yang berfokus pada analisis dan studi
perbandingan tentang perbedaan budaya (Leininger,1987). Keperawatan transkultural merupakan
ilmu dan kiat yang humanis, yang difokuskan pada prilaku individu atau kelompok, serta proses
untuk mempertahankan atau meningkatkan perilaku yang sehat atau perilaku sakit secara fisik dan
psikokultural sesuai latar belakang budaya (Leininger, 1984). Pelayanan keperawatan transkultural
diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang budayanya.

C.    Hubungan antara Budaya dengan Makanan

Budaya dan makanan memiliki hubungan yang sangat erat.

1.      Makanan berfungsi untuk mempertahankan, meningkatkan dan mengembalikan kesehatan yang


optimal. Pemilihan bahan, pengelolahan, penyajian dan pengomsumsiannya berkaitan dengan budaya
individu, keluarga, dan komunitas tempat. Misalkan budaya makan nasi saat panen padi dan
meninggalkan makan sayur-sayuran (wortel) di daerah Cianjur pada era 70-an, ternyata menyebabkan
angka rabun senja meningkat saat musim padi dan menurun saat musim tanam padi, dll.

2.      Budaya mempengaruhi individu dan keluarga dalam menentukan makanan yang dikonsumsi.
Orang muslim tidak akan memakan daging anjing, babi, atau hewan yang dianggap halal, misalnya
ayam, jika tidak disembelih dengan menyebut nama Allah SWT, dll.

3.      Makanan juga dikaitatkan dengan jenis kelamin, makanan maskulin atau feminim. Gado-gado,
rujak, ketoprak, sate ayam, soto ayam, atau teh adalah makanan yang feminim yang identik dengan
perempuan. Sate kambing, sop kambing, atau kopi adalah makanan maskulin yang berindentik
dengan lelaki.
4.      Makanan juga dikaitkan dengan usia, susu dan madu adalah makanan untuk anak-anak. Makanan
untuk orang dewasa adalah kacang goreng, kopi atau teh tubruk.

5.      Makanan juga berkaitan dengan kondisi kesehatan seseorang, makanan orang sakit biasanya
dengan sedikit garam dan tanpa cabe sehingga terasa hambar.

6.      Makanan dapat juga memperat hubungan kekerabatan. Pada orang jawa atau orang sunda saat
lebaran, mereka akan mengantar makanan kepada orang yang lebih dituakan walaupun yang lebih
muda lebih miskin. Makanan hantaran di sini berfungsi sebagai bentuk pengakuan bahwa yang
menerima dituakan dihormati sekaligus ucapan syukur  orang yang lebih muda kepada orang yang
lebih tua. 

7.      Makanan dapat membangun dan mempertahankan hubungan antar manusia, misalnya makanan


yang dibawa sendiri-sendiri kemudian diletakkan ke suatu tempat selanjutnya di santap bersama-
sama.

D.    Pengaruh akibat Kekurangan Nutrisi dalam Suatu Kebudayaan atau Transkultural

Kekurangan gizi secara umum (makanan kurang dalam kuantitas dan kualitas) menyebabkan pada
proses-proses yakni :

1.      Pertumbuhan

anak-anak tidak tumbuh menurut potensialnya. Protein digunakan sebagai zat pembakar, sehingga
otot-otot menjadi lembek dan rambut mudah rontok. Anak-anak yang berasal dari tingkat social
ekonomi menengah keatas rata-rata lebih tinggi daripada yang berasal  dari keadaan social ekonomi
rendah.

2.      Produksi tenaga

Kekurangan energy berasal dari makanan, menyebabkan seorang kekurangan tenaga untuk
bergerak,bekerja, dan melakukan aktivitas. Orang menjadi malas, merasa lemah, dan produktivitas
kerja menurun.

3.      Pertahanan tubuh

Daya tahan terhadap tekanan atau stress menurun. System imunitas dan anti bodi berkurang, sehingga
orang mudah terserang infeksi seperti pilek, batuk, dan diare. Pada anak-anak hal ini dapat membawa
kematian.

4.      Stuktur fungsi otak

Kurang gizi pada usia muda dapat berpengaruh terhadap perkembangan mental, dengan demikian
kemampuan berpikir. Otak mencapai bentuk maksimal pada usia dua tahun. Kekurangan gizi dapat
berakibat terganggunya fungsi otak secara permanen.

5.      Perilaku

Bagi anak-anak maupun orang dewasa yang kurang gizi menunjukkan perilaku tidak tenang. Mereka
mudah tersinggung, cengeng, dan apatis. Dari keterangan diatas tampak, bahwa gizi yang baik
merupakan  modal bagi pengembangan sumberdaya manusia.
6.      Akibat gizi lebih pada proses tubuh

Gizi lebih menyebabkan kegemukan atau obesitas. Kelebihan energi yang dikonsumsi disimpan di
dalam jaringan dalam bentuk lemak. Kegemukan merupakan salah satu faktor risiko dalam terjadinya
berbagai penyakit degenerative, seperti hipertensi atau tekaan darah tinggi, penyakit-penyakit
diabetes,  jantung koroner, hati dan kantung empedu.

Kebutuhan gizi tiap orang berbeda-beda dan hal tersebut berhubungan dengan jenis kelamin, usia,
berat badan, tinggi badan dan juga aktifitas seseorang. Oleh karena itu setiap individu sangat berbeda
dalam menerima konsumsi makanan. Di samping itu keanekaragaman makanan juga harus
diperhatikan karena pada dasarnya setiap jenis makanan tertentu tidak mengandung semua kebutuhan
yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga perlu beberapa makanan lain untuk mendapatkan komposisi
makanan sesuai yang dianjurkan. Oleh karena makanan yang beraneka ragam yang mengandung
protein, lemak, karbohidrat serta beberapa mineral lain yang dibutuhkan tubuh dari beragam jenis
makanan yang dikonsumsi setiap hari. 

E.     Contoh – contoh Makanan Pantangan yang Justru Adalah Makanan Bergizi

1.      Kalkun

Ada mitos yang menyebutkan bahwa mengkonsumsi kalkun menyebabkan kantuk. Hal itu tidak
benar, rasa kantuk seseorang disebabkan oleh kandungan tryptophan atau asam amino dalam tubuh.
Daging kalkun tidak memiliki asam yang memungkinkan terciptanya zat – zat tersebut. Daging
kalkun memiliki banyak kelebihan karena selain bergizi tinggi, dapat menyembuhkan penyakit. Di
samping itu, daging kalkun membantu pertumbuhan dan kecerdasan anak. Masih banyak manfaat
daging kalkun seperti mencegah penuaan dini. Daging kalkun diyakini memiliki kandungan protein
34,3 persen atau setara dengan dua kali daging sapi dan sangat baik untuk mengganti sel tubuh yang
rusak.

Selain itu, daging kalkun memiliki kandungan asam amino dan lysine yang banyak dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan otak dan kecerdasan anak mulai 3-6 tahun. Daging kalkun
mempunyai kandungan rendah lemak yang bisa menghindari kelebihan kolesterol. Daging kalkun
juga mengandung energi yang lebih tinggi dari ayam maupun telur ayam.

2.      Kolostrum

Pada mitos yang salah disebutkan bahwa ASI pertama atau kolostrum (yang berwarna kekuningan)
tidak baik bagi bayi, karena ASI pertama atau kolostrum adalah susu basi. Mitos tersebut sangat tidak
benar. Kolostrum adalah zat terbaik bagi bayi. Kolostrum adalah cairan yang kaya dengan zat
kekebalan tubuh dan zat penting lain yang harus dimiliki bayi. Bayi menyusui langsung akan
merangsang ASI cepat keluar.

3.      Kedelai

Mitos bahwa jika ingin hamil hindari kedelai.mitos ini tidak benar. Anak adalah dambaan tiap
pasangan suami istri. Namun untuk memperoleh keturunan sangatlah salah apabila menghindari
kedelai agar hamil. Kacang kedelai dikenal sebagai makanan terbaik kadar proteinnya, dapat
mencapai 35 persen daripada beratnya. Dikatakan bahwa kacang kedelai dibandingkan dengan
beratnya dapat menghasilkan dua kali protein daging, empat kali telur, empat kali gandum, lima atau
enam kali roti dan dua belas kali susu.
Ternyata protein kacang kedelai bukan saja jumlahnya yang banyak, tetapi juga mempunyai kualitas
yang baik. Umumnya cukup dikenal bahwa protein hewani seperti daging, susu, dan telur adalah
protein yang lengkap, sementara protein nabati adalah protein yang tidak lengkap. Tetapi ternyata
protein kacang kedelai, walaupun termasuk protein nabati lebih mirip menggambarkan protein
hewani daripada protei nabati.
Penggunaan minyak kacang kedelai ternyata dapat menghindarkan penyakit jantung. Sebab utamanya
adalah, oleh karena minyak kacang kedelai adalah sumber lechitin.

Berbagai penelitian yang dibuat menunjukkan bahwa lechitin dari kacang kedelai bila diberikan
kepada binatang atau manusia dapat menurunkan kadar kolesterolnya.
Jumlah mineral – mineral dari 100 gram kacang kedelai sebagai berikut :

a.       Kedelai memiliki mineral yang tertinggi dari semua makanan, yaitu 3261 mg, dibandingkan
dengan makanan berikut yang terbanyak hanya 2121 mg, yaitu terdapat dalam air tebu.

b.      Kacang kedelai mempunyai mineral kalium yang tertinggi dari semua makanan yaitu 1835 mg,
sedangkan yang kedua tertinggi ialah buah apricot kering yang mengandung 1790 mg kalium.

c.       Setelah coklat pahit 292 mg, dan kacang mente 267 mg, kacang kedelai adalah sumber
magnesium yang ketiga tertinggi dengan jumlah 225 mg.

d.      Kacang kedelai mengandung natrium yang rendah, hanya 4 mg saja.

e.       Kacang kedelai mempunyai kalsium yang kaya yaitu 227 mg, dikalahkan hanya oleh tujuh
makanan yang lainnya.

f.        Setelah hati, (12.1 mg) kacang kedelai adalah sumber besi yang kedua tertinggi, dengan jumlah 8
mg.

Kedelai terkenal sebagai makanan antikanker. Dalam kedelai terdapat sejumlah zat yang secara
bersama – sama saling menguatkan dalam menghabisi benih kanker. Senyawa inhibitor protease
kedelai, yang punya nama khusus inhibitor Bowman-Birk, ampuh melumpuhkan berbagai jenis
kanker. Daya bunuh kanker tersebut dibantu serat kasar kedelai, yang kadarnya lumayan tinggi (2
gram per 100 gram). Dalam hal melawan kanker, inhibitor protease dan serat kasar bekerja sama
dengan genistein. Senyawa satu ini akan menghentikan pembentukan suatu enzim pemasok
“makanan” bagi benih kanker dan merusak lintasan penyalurannya. Karena pasokan makanannya
dihabisi, maka terhenti pulalah pertumbuhan kanker. Itulah sebabnya mengapa kedelai dipastikan
mampu mencegah dan membantu penyembuhan segala jenis kanker. Dari kanker usus besar, kanker
paru-paru, kanker kulit, kanker payudara, kanker prostat, hingga kanker darah (leukimia).

4.      Nanas dan Pisang

Ibu hamil tidak boleh mengkonsumsi pisang dan nanas. Mitos ini sangat dipercaya oleh sebagian
masyarakat di Jawa, karena bisa mengakibatkan keputihan. Konsumsi pisang dan nanas justru
disarankan karena kaya akan vitamin C dan serat yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan
melancarkan proses pembuangan sisa – sisa pencernaan. Adapun keputihan tidak selalu
membahayakan. Saat hamil maupun setelah melahirkan adalah normal apabila ibu mengalami
keputihan. Kecuali jika keputihan tersebut terinfeksi bakteri, jamur, & virus yang biasanya dengan
keluhan gatal, bau, dan warnanya kekuningan atau kecoklatan.
Mungki pernah mendengar bahwa nanas dan pisang menyebabkan becek ? Padahal, tak ada bukti
ilmiahnya. Jadi, sama sekali tidak beralasan karena takut dan membatasi diri untuk menyantapnya.
Apalagi, tidak ada kaitan jelas antara mengonsumsi buah-buahan tersebut dan kerja organ-organ
seksual, baik pria maupun wanita. Nanas dan pisang justru mengandung zat-zat tertentu yang
dibutuhkan tubuh, terutama vitamin C dan kalium dalam pisang yang justru berkhasiat menahan
cairan tubuh. Lagi pula kondisi basah sebetulnya merupakan pertanda alamiah bahwa pihak istri telah
siap menerima kehangatan dari suaminya. Sementara kondisi kering malah akan menimbulkan lecet
dan rasa sakit yang bakal menyiksa keduanya. Boleh dibilang yang paling berperan dalam hal ini
adalah sensitivitas dan kekencangan otot-otot tubuh, terutama otot-otot dasar panggul yang
melingkari tulang organ kelamin. Kedua hal inilah yang amat berperan menentukan daya cengkeram
sekaligus meningkatkan kualitas hubungan suami-istri. Jadi, pada mereka yang sensitivitasnya tidak
mengalami gangguan, tersentuh sedikit saja sudah akan terbangkitkan gairahnya. Jika pun menurun
tingkat kepekaannya, entah pada bagian-bagian tertentu atau justru seluruh tubuh, masih
memungkinkan untuk diterapi lewat pengobatan dan pelatihan. Sambil tak lupa menggali akar
permasalahannya kenapa bisa terjadi demikian, mengingat akibatnya dirasakan secara fisik, meski
awalnya bersifat psikis.

“ Nanas mengakibatkan keguguran.“ Pendapat ini belum dibuktikan secara medis. Tetapi bagi
beberapa orang, nanas bisa menyebabkan gangguan lambung, terlebih asam lambung memang
meningkat dikala hamil. Tentu orang yang sensitive lambungnya terhadap nanas, sebaiknya
menghindari buah ini dikala hamil. Tetapi bagi mereka yang aman-aman saja terhadap nanas justru
baik menyantap buah ini. Tak lain karena nanas mengandung vitamin A dan C serta mengandung
enzim bromelin yang baik untuk mencerna protein. Apalagi bila nanas ada pada acar dan beberapa
masakan dengan variasi olahan menggunakan nanas.

Pisang bisa membuat gemuk. Mungkin pernyataan ini sudah akrab di telinga Anda. Tetapi, apakah
pernyataan ini benar? Pisang merupakan buah yang sarat gizi, hampir tidak mengandung lemak dan
mudah dicerna. Karbohidrat didalam pisang sekitar 23-35%, lemak 0,2% dan seperti bahan nabati
lainnya, pisang bebas kolesterol. Sebanyak 100 gram pisang akan memberikan kalori sebesar 120
kalori.

Buah ini juga kaya kalium dan mengandung magnesium, selenium, besi dan vitamin – vitamin serta
bebas Natrium. Pisang kaya dengan vitamin B-6 yang dibutuhkan untuk kesehatan mental seseorang.
Kekurangan vitamin B-6 ini dapat menyebabkan seseorang mudah lelah dan marah serta susah tidur.

Mengkonsumsi satu setengah buah pisang setiap hari akan mencukupi kebutuhan tubuh terhadap
vitamin B-6 ini. Menyantap makanan kaya kalium dan vitamin B6, khususnya pisang segar (bukan
pisang rebus atau pisang goreng) juga dapat mengurangi rasa nyeri, ngilu dan sakit pada persendian.
Mengkonsumsi pisang 3-4 kali sehari bahkan dipercaya dapat membantu mengurangi gejala radang
sendi (arthritis). Pisa ng merupakan makanan kaya kalium. Satu buah pisang berukuran sedang
mengandung 467 mg kalium, yang memberikan 13% kebutuhan kalium harian. Data penelitian
menunjukkan bahwa pengambilan kalium oleh tubuh berhubungan dengan efek penurunan tekanan
darah.

Pada tahun 2001, FDA (Food and Drug Administration; semacam Badan POM di USA), menyetujui
bahwa makanan yang merupakan sumber kalium dan rendah natrium barangkali dapat mengurangi
resiko terjadinya peningkatan tekanan darah dan stroke. Sebagai sumber kalium, pisang dapat
membantu mengurangi resiko peningkatan tekanan darah.

Di dalam New England Journal of Medicine bahkan disebutkan, bahwa mengkonsumsi satu buah
pisang sehari dapat menurunkan resiko stroke sampai 40%. Jika anda merasa lesu di antara waktu
makan, ambil saja pisang. Gula buah yang terkandung di dalamnya (yang tergolong karbohidrat
sederhana), akan mudah dicerna dan masuk ke aliran darah sehingga menghasilkan energi instant.
Selain itu, dengan pasokan kalium dari pisang, jaringan otot akan bertenaga kembali selama beberapa
saat sebelum tubuh mendapatkan pasokan energi darurat dari makanan utama. Karena hal ini pula,
tidak heran jika para atlet terutama atlet tennis seringkali mengkonsumsi pisang sebelum dan pada
saat bertanding untuk pengusir lelah dan pemberi tenaga.

Didalam The Food Pharmacy oleh Jean Carper, pisang bahkan disebut sebagai makanan mujarab bagi
penderita penyakit mag. Barangkali sifat spasmolitik pisang, yang menurunkan kerja lambung dan
mengurangi sekresi enzim serta asam lambung, turut berperan dalam menghasilkan khasiat
ini.Kandungan pektin yang tinggi didalam pisang juga dapat melindungi selaput lendir lambung
terhadap pengaruh asam lambung dan enzim (pepsin). Pisang juga kaya serat makanan atau
karbohidrat kompleks yang akan membantu memperlancar buang air besar dan sangat baik untuk
mencegah kanker usus besar.

5.      Telur

Ibu hamil dilarang mengkonsumsi telur, karena dikhawatirkan ASI-nya berbau amis. Mitos tersebut
tidak benar. Telur mengandung protein hewani yang sangat dibutuhkan ibu hamil. Selain itu, seiring
dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan bahaya kolesterol, selain daging, kuning telur kini
termasuk makanan yang dihindari. Padahal, para ahli kini menyimpulkan bahwa telur tidak
mempengaruhi kadar kolesterol secara signifikan. Bukan kolesterol yang mempengaruhi kadar
kolesterol dalam darah, tetapi lemak jenuh. Telur diketahui hanya mengandung sedikit lemak jenuh.
Mengkonsumsi telur bisa memperbaiki kadar lipid (kolesterol) seseorang yang kolesterolnya naik saat
mengkonsumsi makanan kaya kolesterol.

Ada begitu banyak nutrisi penting dalam sebutir telur. Sebut saja choline, yang sangat penting untuk
fungsi otak dan kesehatan. Satu buah kuning telur mengandung lebih dari 25 persen kebutuhan
choline setiap hari. Orang dewasa membutuhkan 425 gram choline per hari, sedangkan anak balita
butuh 250 gram per hari. Sebuah penelitian mengungkapkan konsumsi choline yang cukup bias
menurunkan risiko kanker payudara.

Telur juga mengandung antioksidan serta lutein yang membantu mencegah gangguan penglihatan
akibat penuaan dan katarak. Kadar lutein dalam telur bahkan lebih banyak dibanding pada sayuran
berdaun hijau. Telur mempunyai kandungan zat gizi yang cukup tinggi, antara lain mengandung
delapan asam amino esensial yang baik untuk pertumbuhan anak dan kesehatan tubuh. Selain itu,
telur juga mengandung mineral selenium (Se). Pria membutuhkan asupan selenium untuk
pembentukan kualitas dan kuantitas sperma. Satu butir telur dapat menghasilkan 10 persen dari total
kebutuhan tubuh terhadap selenium. Telur juga mengandung vitamin D yang dapat membantu
penyerapan kalsium untuk pembentukan tulang. Selain itu, telur juga mengandung vitamin E.
Kombinasi antara selenium dan vitamin E berperan sebagai antioksidan yang dapat mengurangi risiko
kerusakan sel tubuh akibat radikal bebas.Telur juga diketahui sebagai sumber vitamin B12, vitamin
B6, dan folat yang dibutuhkan untuk kesehatan tubuh dan melindungi sel – sel saraf. Kekurangan
vitamin B12 dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan sel – sel saraf. Wanita hamil yang
kekurangan vitamin B12 mempunyai risiko anaknya akan mengalami kerusakan pada sistem saraf.

6.      Jeruk

Ada mitos yang menyatakan bahwa jeruk menyebabkan meningkatkan lendir pada paru bayi dan
resiko kuning saat bayi lahir. Justru jeruk sumber vitamin C yang tinggi. Kandungan jeruk bukan
hanya vitamin C tinggi, tetapi juga potasium, folat, kalsium, thiamin, niacin, vitamin B6, fosfor, dan
lain sebagainya. Kelebihan jeruk, mengandung serat tinggi. Walau begitu, tidak mengandum sodium,
lemak, dan kolesterol, karena itu aman bagi yang berdiet. Serat membantu menurunkan kadar
kolesterol dalam plasma dengan cara mengganggu proses reabsorpsi asam empedu. Vitamin C dalam
jeruk berperan menyerap zat besi non-organik (zat besi dari makanan non – hewani), sehingga dapat
mencegah dan membantu penyembuhan penyakit. Vitamin C juga berfungsi sebagai antioksidan yang
dapat mencegah kerusakan sel serta penyakit jantung dan kanker. Vitamin C berguna sekali bagi
mereka yang menderita infeksi atau penyakit yang telah berlarut – larut.

7.      Makanan Laut

Mungkin kita sering mendengar ungkapan bahwa ibu hamil dilarang mengkonsumsi ikan laut karena
menyebabkan ASI berbau amis dan luka jahitan sulit kering. Mitos tersebut tidak benar. Justru ikan
laut mengandung protein yang sangat dibutuhkan ibu hamil untuk mengganti sel – sel rusak.

Ada juga pernyataan bahwa salah satu cara menurunkan kolesterol dengan pantang makanan laut.
Tidak perlu menghindari makanan laut sama sekali. Kuncinya adalah konsumsi dalam jumlah wajar
karena makanan laut memang mengandung kolesterol. Kadar kolesterol dalam tubuh sebagian besar
dipengaruhi oleh lemak jenuh dan trans fatty acid. Keduanya ini terdapat dalam daging merah dan
makanan kemasan olahan. Trans fatty acid terdapat di snack kemasan, gorengan, atau margarin yang
berisi minyak hydro genated.

Protein, zat besi, serta asam lemak omega-3 dalam makanan laut bisa membantu meningkatkan
pertumbuhan otak bayi. Menurut penelitian yang dilakukan di Inggris, kekurangan konsumsi
makanan laut selama masa kehamilan bisa mengakibatkan lemahnya kemampuan verbal, gangguan
perilaku, serta masalah tumbuh kembang lain pada anak.

Ikan dan kerang – kerangan saat ini sudah terbukti merupakan makanan yang baik untuk otak.
Makanan – makanan tersebut mengandung asam lemak esensial yang bermanfaat, yakni Omega-3,
serta sejumlah vitamin, mineral,dan asam amino. Asam lemak omega-3 jenin DHA dan EPA yang
banyak ditemukan dalam ikan berminyak terbukti berperan sangat penting untuk kesehatan dan
perkembangan fungsi saraf dan otak. Minyak hati ikan cod yang menjadi favorit pada zaman dulu,
ternyata bukanlah sumber utama lemak esensial untuk anak- anak karena sisa polutan yang tersimpan
dalam hati ikan cod.

Asam lemak esensial tidak dihasilkan di dalam tubuh, karena itu kita harus mendapatkannya dari luar,
yaitu dari makanan. Ada kekhawatiran bahwa makanan modern tidak mengandung cukup lemak
Omega-3. Kekurangan zat gizi ini dikaitkan dengan lemahnya konsentrasi dan memori, disleksia,
masalah perilaku, kesulitan belajar, juga hiperaktif pada beberapa anak yang sensitive.

Ikan juga merupakan sumber kolin, yaitu nutrisi yang diperlukan (bersama lesitin dan vitamin B
kompleks) untuk menghasilkan bahan kimia asetilkolin di otak, agar memori dapat bekerja cepat dan
meningkatkan kemampuan belajar. Kerang – kerangan merupakan sumber seng, mineral penting bagi
kemampuan memori dan konsentrasi otak. Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan sedikit saja
seng dapat mengakibatkan ketidakseimbangan fungsi mental. Akibatnya, anak menjadi sensitif,
suasana hati mudah berubah, dan hilang nafsu makan. Bila kekurangan tersebut teratasi, biasanya
kemampuan memori akan membaik kembali. Hidangan laut juga mengandung asam amino tirosin,
yang dikaitkan dengan peningkatan energi mental dan kewaspadaan jika digunakan bersama vitamin
B kompleks dalam jumlah cukup, yang penting untuk produksi energi.
8.      Daging Kambing

Benarkah ibu hamil dilarang mengkonsumsi daging kambing ? Jawabannya adalah ibu hamil boleh
saja mengkonsumsi daging kambing dengan porsi yang wajar, kecuali ibu hamil yang menderita
kelebihan kolesterol atau penyakit jantung.

Daging kambing mentah memiliki kandungan lemak 50 persen hingga 60 persen lebih rendah
dibandingkan dengan daging sapi, akan tetapi kandungan proteinnya hampir sama. Daging kambing
juga memiliki kandungan lemak 42 persen hingga 59 persen lebih rendah jika dibandingkan dengan
daging domba.

Hal yang sama untuk daging kambing yang sudah dimasak, presentase lemak jenuh daging kambing
40 persen lebih rendah jika dibandingkan dengan daging ayam (tanpa kulit) dan masing – masing 850
persen, 1100 persen, dan 900 persen lebih rendah jika dibandingkan dengan daging sapi, babi, dan
domba.

Kandungan kolesterol daging kambing ternyata hampir sama dengan daging sapi, domba, babi, dan
ayam dan lebih rendah jika dibandingkan dengan beberapa produk susu dan daging ayam olahan dan
makanan laut.

Daging kambing mengandung kolesterol sebanyak 76 mg persen, sedangkan untuk daging sapi, ikan,
dan domba adalah 70 mg persen. Kandungan kolesterol daging babi dan ayam adalah 60 mg persen.
Daging kambing juga sumber lemak yang sehat dengan risiko mengkonsumsi kolesterol yang
minimum. Di samping itu, daging kambing mengandung lebih banyak zat besi, potasium dan tiamin
yang berhubungan dengan kandungan garam yang lebih rendah.

Daging kambing mengandung semua asam amino esensial dan mengandung lebih rendah kalori. Oleh
karena itu, daging kambing tergolong ke dalam bahan makanan yang bersahabat dan sehat untuk
dikonsumsi, asalkan saja tidak secara berlebihan.

9.      Yoghurt

Ibu hamil tidak boleh minum yoghurt. Tidak ada penelitian yang mendukung pernyataan ini. Jadi
pernyataan ini hanya mitos belaka. Lagipula yoghurt itu baik untuk melancarkan pencernaan ibu
hamil. Yang mana semenjak dalam kehamilan tidak jarang ibu hamil mengalami namanya sembelit.

Yoghurt memiliki gizi yang lebih tinggi dibanding susu segar. Kandungan lemaknya pun juga lebih
rendah, sehingga cocok bagi mereka yang sedang menjalankan diet rendah kalori. Yoghurt juga dapat
membantu proses penyembuhan lambung dan usus yang luka. Meminum yoghurt secara teratur dapat
menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Selain itu juga yoghurt diyakini baik untuk
memperpanjang umur.

Yoghurt dapat membantu penderita lactose intolerance. Penyebabnya adalah defisiensi/kekurangan


enzim pencerna laktosa. Sehingga setiap kali minum susu, butiran laktosanya akan tertinggal di
permukaan lubang usus halus dan menyerap air dari sekitarnya yang kemudian memunculkan diare.
Dalam yoghurt, laktosa susunya sudah dipecah oleh bakteri baik Lactobacillus bulgaricus melalui
proses fermentasi, hingga mudah diserap tubuh. Itulah mengapa yoghurt sangat disarankan sebagai
pengganti susu bagi orang / anak yang tidak mampu mencerna laktosa dengan baik. Dengan minum
yoghurt, anda dan si kecil tidak akan diare lagi.
Yoghurt dapat menghambat pathogen flora usus pengonsumsi yoghurt terbukti sulit ditumbuhi kuman
– kuman patogen atau kuman yang dapat menyebabkan penyakit. Dengan terhambatnya pertumbuhan
sekaligus matinya mikroba patogen dalam lambung dan usus halus bisa menghindari munculnya
berbagai penyakit akibat infeksi atau intoksikasi mikroba. Dengan kata lain, mengonsumsi yoghurt
secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan.

Mengkonsumsi antibiotik memang berfungsi mematikan kuman, namun ia tidak pandang bulu mana
kuman yang perlu dibunuh dan mana yang sebetulnya tidak perlu dimusnahkan.sebenarnya ada
kuman yang harus berada di saluran cerna guna menjaga keseimbangan flora usus. Yoghurt dapat
menetralisir efek samping antibiotik ini.
Yoghurt sebagai antikanker saluran cerna. Bakteri-bakteri yang berperan dalam yoghurt dapat
mengubah zat-zat prekarsinogenik (zat-zat pemicu kanker) yang ada dalam saluran pencernaan,
hingga mampu menghambat terjadinya kanker.

Yoghurt dapat mencegah jantung koroner. Bakteri baik yakni, Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus yang terdapat dalam yoghurt, akan menghasilkan asam folat dan vitamin B kompleks,
kedua vitamin ini berguna mencegah munculnya penyakit jantung koroner.

F.     Gambaran Masyarakat dengan Kasus Nutrisi yang berhubungan dengan Budaya

1.      Di Kalimantan Barat masih banyak yang percaya bahwa ibu yang setelah melahirkan tidak boleh
mengkonsumsi ikan dan telur, karena bisa menyebabkan ASI ibu amis dan luka jahitan lama kering. 
Mereka hanya boleh memakan lada hitam tumbuk yang dicampur ikan teri untuk menghangatkan
tubuh.

2.      Di Bogor masih ada yang percaya bahwa kepada bayi dan balita laki-laki tidak boleh diberikan
pisang ambon karena bisa menyebabkan alat kelamin/skrotumnya bengkak.

3.      Di Indramayu, makanan gurih yang diberikan kepada bayi dianggap membuat pertumbuhannya
menjadi terhambat. Untuk balita perempuan, mereka dilarang untuk makan nanas dan timun. Selain
itu balita perempuan dan laki-laki juga tidak boleh mengonsumsi ketan karena bisa menyebabkan
anak menjadi cadel. Mereka menganggap bahwa tekstur ketan yang lengket menyebabkan anak tidak
bisa menyebutkan aksara ‘r’ dengan benar.

4.      Di beberapa daerah seperti Madura, Surabaya masih banyak ditemukan kepercayaan tentang jenis
makanan tertentu yang dihubungkan dengan mitos dan tabu, seperti mitos  keperkasaan pada laki-laki
dengan mengkonsumsi makanan yang dikategorikan sebagai makanan panas seperti sate kambing.
Sebaliknya, tidak dianjurkan untuk perempuan yang sedang hamil.

5.      Pantangan ini pasti sudah sering didengar karena hampir semua orang yang masih menganut adat
Jawa mengatakan bahwa orang hamil dilarang minum es. Alasannya nanti susah saat melahirkan
karena bayi akan menjadi sangat besar dalam kandungan.

6.      Penganut adat Jawa kental, melarang ibu hamil makan telur karena nanti membuat janin di dalam
perut terus gelisah dan terus bergerak sehingga membuat ibu hamil tidak bisa tidur.
Peran perawat dlmmengatasi masalah yang berhubungan dengan budaya.

Konflik budaya antara pasien dengan perawat dapat diaatasi dengan jalinan komunikasi yang baik.
Komunikasi merupakan interaksi universal, dimana komunikasi yang baik biasanya berlaku pada
semua budaya yang ada.

Terkait dengan komunikasi antara pasien dan perawat, peran perawat menjadi sangat penting dalam
membina komunikasi yang baik diantara kedua entitas tersebut.

Dalam ilmu keperawatan, dikenal istilah Teknik Komunikasi Terapeutik, berdasarkan referensi dari


Shives (1994), Stuart & Sundeen (1950) dan Wilson & Kneisl (1920). Berikut beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam teknkik komunikasi terapeutik :

1) Mendengarkan dengan penuh perhatian

Berusaha mendengarkan klien menyampaikan pesan nonverbal bahwa perawat memberikan perhatian
terhadap kebutuhan dan masalah klien.

Mendengarkan dengan penuh perhatian merupakan upaya untuk mengerti seluruh pesan verbal dan
nonverbal yang sedang dikomunikasikan.

Keterampilan mendengarkan penuh perhatian adalah dengan: pandang klien ketika sedang bicara,
pertahankan kontak mata yang memancarkan keinginan untuk mendengarkan, sikap tubuh yang
menunjukkan perhatian dengan tidak menyilangkan kaki atau tangan, hindarkan gerakan yang tidak
perlu, anggukan kepala jika klien membicarakan hal penting atau memerlukan umpan balik,
condongkan tubuh ke arah lawan bicara.

2) Menunjukkan penerimaan

Menerima tidak berarti menyetujui. Menerima berarti bersedia untuk mendengarkan orang lain tanpa
menunjukkan keraguan atau tidak setuju. Tentu saja sebagai perawat, kita tidak harus menerima
semua perilaku klien.
Perawat sebaiknya menghindarkan ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang menunjukkan tidak setuju,
seperti mengerutkan kening atau menggelengkan kepala seakan tidak percaya.

3) Menanyakan pertanyaan yang berkaitan.

Tujuan perawat bertanya adalah untuk mendapatkan informasi yang spesifik mengenai klien. Paling
baik jika pertanyaan dikaitkan dengan topik yang dibicarakan dan gunakan kata-kata dalam konteks
sosial budaya klien. Selama pengkajian, ajukan pertanyaan secara berurutan.

4) Mengulang ucapan klien dengan menggunakan kata-kata sendiri.

Dengan mengulang kembali ucapan klien, perawat memberikan umpan balik sehingga klien
mengetahui bahwa pesannya dimengerti dan mengharapkan komunikasi berlanjut. Namun harus
berhati-hati ketika menggunakan metode ini, karena pengertian bisa rancu jika pengucapan ulang
mempunyai arti yang berbeda.

5) Klarifikasi

Apabila terjadi kesalahpahaman, perawat perlu menghentikan pembicaraan untuk mengklarifikasi


dengan menyamakan pengertian, karena informasi sangat penting dalam
memberikan pelayanan keperawatan.

Agar pesan dapat sampai dengan benar, perawat perlu memberikan contoh yang konkrit dan mudah
dimengerti klien.

6) Memfokuskan

Metode ini dilakukan dengan tujuan membatasi bahan pembicaraan sehingga lebih spesifik dan
dimengerti.

Perawat tidak seharusnya memutus pembicaraan klien ketika menyampaikan masalah yang penting,
kecuali jika pembicaraan berlanjut tanpa informasi yang baru.

7) Menyampaikan hasil observasi


Perawat perlu memberikan umpan balik kepada klien dengan menyatakan hasil pengamatannya,
sehingga dapat diketahui apakah pesan diterima dengan benar. Perawat menguraikan kesan yang
ditimbulkan oleh syarat nonverbal klien.

Menyampaikan hasil pengamatan perawat sering membuat klien berkomunikasi lebih jelas tanpa
harus bertambah memfokuskan atau mengklarifikasi pesan.

8) Menawarkan informasi

Tambahan informasi ini memungkinkan penghayatan yang lebih baik bagi klien terhadap
keadaannya. Memberikan tambahan informasi merupakan pendidikan kesehatan bagi klien. Selain itu,
akan menambah rasa percaya klien terhadap perawat. Apabila ada informasi yang ditutupi oleh
dokter, perawat perlu mengklarifikasi alasannya.

Perawat tidak boleh memberikan nasehat kepada klien ketika memberikan informasi, tetapi
memfasilitasi klien untuk membuat keputusan.

9) Diam

Diam memberikan kesempatan kepada perawat dan klien untuk mengorganisasi pikirannya.
Penggunaan metode diam memerlukan keterampilan dan ketepatan waktu, jika tidak maka akan
menimbulkan perasaan tidak enak.

Diam memungkinkan klien untuk berkomunikasi terhadap dirinya sendiri, mengorganisasi


pikirannya,
dan memproses informasi. Diam berguna terutama pada saat klien harus mengambil keputusan

10) Meringkas

Meringkas adalah pengulangan ide utama yang telah dikomunikasikan secara singkat. Metode ini
bermanfaat untuk membantu topik yang telah dibahas sebelum meneruskan pada pembicaraan
berikutnya. Meringkas pembicaraan membantu perawat mengulang aspek penting dalam interaksinya,
sehingga dapat melanjutkan pembicaraan dengan topik yang berkaitan.
11) Memberikan penghargaan

Memberi salam pada klien dengan menyebut namanya, menunjukkan kesadaran tentang perubahan
yang terjadi menghargai klien sebagai manusia seutuhnya yang mempunyai hak dan tanggung jawab
atas dirinya sendiri sebagai individu.

Penghargaan tersebut jangan sampai menjadi beban baginya, dalam arti kata jangan sampai klien
berusaha keras dan melakukan segalanya demi mendapatkan pujian atau persetujuan atas
perbuatannya. Dan tidak pula dimaksudkan untuk menyatakan bahwa ini “bagus” dan yang
sebaliknya “buruk”.

12) Menawarkan diri

Klien mungkin belum siap untuk berkomunikasi secara verbal dengan orang lain atau klien tidak
mampu untuk membuat dirinya dimengerti. Seringkali perawat hanya menawarkan kehadirannya,
rasa tertarik, teknik komunikasi ini harus dilakukan tanpa pamrih.

13) Memberi kesempatan kepada klien untuk memulai pembicaraan.

Memberi kesempatan pada klien untuk berinisiatif dalam memilih topik pembicaraan. Biarkan klien
yang merasa ragu-ragu dan tidak pasti tentang peranannya dalam interaksi ini.

Perawat dapat menstimulasinya untuk mengambil inisiatif dan merasakan bahwa ia diharapkan untuk
membuka pembicaraan.

14) Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan.

Teknik ini menganjurkan klien untuk mengarahkan hampir seluruh pembicaraan yang
mengindikasikan bahwa klien sedang mengikuti apa yang sedang dibicarakan dan tertarik dengan apa
yang akan dibicarakan selanjutnya.

15) Menempatkan kejadian secara teratur akan menolong perawat dan klien untuk melihatnya dalam

suatu perspektif.
Kelanjutan dari suatu kejadian secara teratur akan menolong perawat dan klien untuk melihatnya
dalam suatu perspektif. Kelanjutan dari suatu kejadian secara teratur akan menolong perawat dan
klien untuk melihat kejadian berikutnya sebagai akibat kejadian yang pertama.

Perawat akan dapat menentukan pola kesukaran interpersonal dan memberikan data tentang
pengalaman yang memuaskan dan berarti bagi klien dalam memenuhi kebutuhannya.

16) Menganjurkan klien untuk menguraikan persepsinya.

Apabila perawat ingin mengerti klien, maka ia harus melihat segala sesungguhnya dari perspektif
klien. Klien harus merasa bebas untuk menguraikan persepsinya.

17) Refleksi

Refleksi menganjurkan klien untuk mengemukakan dan menerima ide dan perasaannya sebagai
bagian dari dirinya sendiri. Apabila klien bertanya apa yang harus ia pikirkan dan kerjakan atau
rasakan maka perawat dapat menjawab: “Bagaimana menurutmu?” atau “Bagaimana perasaanmu?”

Dengan demikian perawat mengindikasikan bahwa pendapat klien adalah berharga dan klien
mempunyai hak untuk mampu melakukan hal tersebut, maka ia pun akan berpikir bahwa dirinya adalah
manusia yang mempunyai kapasitas dan kemampuan sebagai individu yang terintegrasi dan bukan
sebagai bagian dari orang lain.
BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Nutrisi adalah zat-zat yang terkandung dalam makanan. Nutrien (zat gizi) adalah komponen kimia
dalam makanan yang digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi dan membantu pertumbuhan,
perbaikan, dan perawatan sel – sel tubuh.

Budaya dan makanan memiliki hubungan yang sangat erat.

1.      Makanan berfungsi untuk mempertahankan, meningkatkan dan mengembalikan kesehatan yang


optimal

2.      Budaya mempengaruhi individu dan keluarga dalam menentukan makanan yang dikonsumsi

3.      Makanan juga dikaitatkan dengan jenis kelamin, makanan maskulin atau feminim.

4.      Makanan juga dikaitkan dengan usia

5.      Makanan juga berkaitan dengan kondisi kesehatan seseorang

6.      Makanan dapat juga memperat hubungan kekerabatan.

7.      Makanan dapat membangun dan mempertahankan hubungan antar manusia.

Kekurangan gizi secara umum (makanan kurang dalam kuantitas dan kualitas) menyebabkan pada
proses-proses yakni :

1.      Pertumbuhan

2.      Produksi tenaga

3.      Pertahanan tubuh

4.      Stuktur fungsi otak

5.      Perilaku

6.      Akibat gizi lebih pada proses tubuh


DAFTAR PUSTAKA

Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

James, Joyce., Colin Baker., & Helen Swain. 2008. Prinsip – Prinsiip Sains untuk
Keperawatan. Jakarta: Erlangga.

https://aanborneo.blogspot.com/2016/05/makalah-hubungan-nutrisi-dengan.html

Anda mungkin juga menyukai