Anda di halaman 1dari 32

MATERI KEBUDAYAAN DAN MAKANAN Dinar Lubis

Dosen Divisi Promkes

MK SOSIOLOGI DAN ANTRO PSSKM-FK


UNUD
OUTLINE
Zat gizi, Makanan dan Kesehatan
Antropologi Gizi
Klasifikasi dan Simbolisme dalam Makanan
Peranan makanan dalam kebudayaan
• Zat gizi makro yang
terdiri dari :
Makro Karbohidrat, Protein,
Lemak
• ) Zat gizi mikro yang
ZAT GIZI Mikro terdiri dari : Mineral
dan vitamin
• Air
Air
BERBAGAI MACAM JENIS
MAKANAN
MAKANAN & ZAT GIZI

Struktur kimia protein:


Protein : merupakan polimer asam
amino, terdiri dari 20 jenis asam amini
ANTROPOLOGI GIZI
DISKUSI
Tuliskan di Mentis : hal hal apa saja yang diatur oleh kebudayaan

Go to www.menti.com and use the code2320 1624


ANTROPOLOGI GIZI
Kebiasaan makan sangat dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya masyarakat
Karena itu sangat perlu untuk memahami faktor faktor sosial dan budaya yang
mempengaruhi pola makan masyarakat
Dengan mengetahui hal tersebut, kita akan mengetahui cara meningkatkan pola
makan masyarakat
One potential area of study to which sociologists have much to contribute is the interplay between
biology and culture. It is widely acknowledged in medical sociology that culture constrains the
perceptual, explanatory, and behavioral options that individuals have for responding to disease
(Angel and Thoits 1987; Kleinman 1988). Individuals learn from their cultures vocabularies of
health and illness which structure help-seeking options and limit the possibilities for the
interpretation
of physical and psychological states (Angel and Thoits 1987). However, what has been largely
28 Taking the Medical Sciences Seriously 553
ignored by health researchers are the ways in which biological realities might constrain cultural
aspects of health, illness, and healin
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
PERILAKU
MAKAN
SOSIAL DAN BUDAYA
Konsep budaya termasuk nilai, sikap, kebiasaan yang dipelajari dan diperoleh
masyarakat sejak dari kecil.
Kebudayaan adalah suatu rangkaian peraturan peraturan yang mengatur tingkah
laku anggota masyarakat, termasuk dalam hal pola makan.
Oleh karena itu kita perlu mempelajari budaya dan karakteristik masyarakat terkait
pola makan jika ingin merubah perilaku mereka.
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia
dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik iri manusia dengan belajar
(Koenjaraningrat, 2009). Namun dalam tindakan manusia, ada beberapa hal yang
diperoleh dari yang bukan dipelajari seperti tindakan naluri, reflex, fisiologi atau
kelakuan membabi buta
Culture is socially constructed, with social norms, roles, and meanings emerging and
being institutionalized through human interaction (Berger and Luckmann 1966;
Peterson and Anand 2004; Turner 1992).
GEORGE M FOSTER, MEDICAL
ANTHROPOLOGIST
(1936-2006)

https://www.berkeley.edu/news/media/releases/2006/05/26
_foster.shtml
KARAKTERISTIK KEBUDAYAAN MENURUT FOSTER

Kebudayaan diperoleh dengan cara Aspek kebudayaan saling berhubungan


belajar. Kebudayaan ini dipelajari dan sehingga merubah satu aspek
bukan diwariskan. Tidak semua kebudayaan akan mempengaruhi yang
kebudayaan yang menurun secara turun lain. Perubahan kebiasaan makan dapat
temurun. Kebiasaan tentang makan juga membantu kelompok untuk memenuhi
demikian, diperoleh dari akumulasi kebutuhan gizinya. Namun dapat juga
pengalaman. Jadi untuk merubah sikap merubah aspek sosial lainnya yang sangat
terhadap makanan harus memahami diperlukan masyarakat untuk solidaritas
sikap masyarakat terhadap makanan kelompok. Misalnya peran nenek dalam
memberikan MPASI
KARAKTERISIK KEBUDAYAAN MENURUT FOSTER

Setiap kebudayaan mempunyai Kebudayaan memungkinkan


Semua kebudayaan sistem nilai. Semua orang dalam adanya suatu interaksi yang
batas tertentu, memberikan reaksi otomatis diantara individu
berubah secara tetap dan terhadap hal hal kebudayaan. individu. Interaksi dapat
tidak ada kebudayaan Reaksi dapat positip maupun dilakukan melalui komunikasi
yang statis. kebudayaan negative tergantung pengalaman verbal dan non verbal.
pribadi. Sistem nilai adalah reaksi
dinamis dan selalu terhadap hal hal yang disenangi.
Seseorang belajar tentang
menyesuaikan terhadap Sistem nilai tidak dapat dengan makanan yang baik dan tidak
perubahan mudah merubah, jadi perlu ada baik sejak kecil melalui ucapan,
change agent atau agen tingkah laku dan pengawasan
perubah. Namun diperhatikan dari orang tua
agar perubahan yang
ditawarkan tidak bertentangan
dengan nilai nilai masyarakat
sendiri.
CHANGE AGENT ATAU AGEN PEMBAHARUAN
Harus mengenal situasi sosial dimana masyarakat hidup
Anggota masyarakat saling mempengaruhi denan cara yang berbeda beda dan
menggunakan bermacam macam saluran yang ada di masyarakat, duta
pembaharuan dapat menggunakan channels ini untuk memperkenalkan ide ide
perubahan
Saluran saluran ini dapat berupa kelompok agama, politik dan jaringan jaringan
komunikasi yang ada di masyarakat.
Seorang agen/duta pembaharuan perlu mempelajari saluran saluran ini untuk
perbaikan gizi msyarakat
Selain itu, perlu pemahaman akan strata sosial, kelas kelas sosial dan hubungan
antar masyarakat.
MAKANAN SEBAGAI PHENOMENA SOSIAL BUDAYA
Makanan tidak sekedar produk organik yang mengandung zat gizi/bahan biokimia
Makanan juga berkaitan dengan sosial dan budaya masyarakat
Perlu adanya legitimasi dari kebudayaan untuk jenis makanan apa yang dapat diterima.
Banyak orang yang memilih makanan berdasarkan referensi budaya/keyakinan dan tidak
sekedar hanya karena selera.
Hal ini berimplikasi juga pada pemilihan makanan bergizi
Foster membedakan konsep gizi dan makanan, dimana gizi lebih berkaitan dengan unsur bio-
kimia yang terdapat didalam makanan yang berguna untuk kesehatan kita, sementara
makanan adalah pemahaman yang menjelaskan tentang bahan bahan yang cocok untuk gizi
kita
Budaya mengatur jenis makanan yang bisa dikonsumsi dan yang tidak. Mengatur klasifikasi
makanan yang memunculkan penggolongan makanan
MAKANAN SEBAGAI PHENOMENA SOSIAL BUDAYA
Dibeberapa kelompok masyarakat, banyak makanan yang mengandung sumber gizi yang
baik namun tidak dapat dimakan karena ada pertimbangan budaya.
 Misalnya di Amerika tidak mengkonsumsi binatang ternak seperti anjing, kuda, kodok, burung kecil, dll
karena pertimbangan budaya
 Agama Islam dan Yahudi tidak mengkonsumsi daging babi, sementara itu agama Hindu tidak mengkonsumsi
daging sapi

Beberapa orang tidak mengkonsumsi sesuatu makanan karena pengalaman masa kecil.
Makanan yang telah dikonsumsi sejak masa kecil akan lebih digemari dibandingkan dengan
makanan yang dikenal pada masa dewasa
Ada beberapa jenis makanan yang tidak disukai oleh kelompok tertentu seperti orang
Amerika tidak suka memakan sayur terong, otak, ginjal, hati , dan ceker, namun sebaliknya
dengan orang Tiongkok yang menyukai makanan makanan tersebut karena dianggap
mempunyai nilai gizi yang tinggi
Makanan VS GIZI

Antropologi gizi mengingatkan kita bahwa


manusia tidak mengkonsumsi mikro nutrisi
yang ada di dalam makanan atau zat zat
gizi, namun mengkosumsi makanan seperti
rendang, sate, rujak, sayur hijau dll
(Mcelroy, 2008)
Cultural Anthropology and Food

HTTPS://YOUTU.BE/TAEO4AGPC5G
KLASIFIKASI DAN SIMBOLISME DALAM
MAKANAN
Klasifikasi makanan dilakukan dengan cara yang beraneka ragam seperti status
sosial, umur, keadaan sehat , sakit, dll
1) Klasifikasi berdasarkan status sosial
Makanan berdasarkan status sosial, jenis kelamin, posisi dalam rumah tangga dan
jumlah anggota rumah tangga.
 Misalnya: bapak sebagai kepada rumah tangga selalu diberikan kesempatan untuk memilih makanan
pertama kali, mertua laki laki (jika tinggal serumah), susu yang dianggap minuman berstatus tinggi di
Afrika, dll
 Warna makanan juga sangat mempengaruhi pemahaman atas status gizi. Dibeberapa tempat di
Amerika Tengah ada yang menganggap bahwa makanan yang berwarna gelap lebih rendah nilainya
dari makanan yang berwarna terang. Misalnya beras merah lebih tinggi nilainya disbanding dengan
beras putih. Demikian juga dengan roti.
KLASIFIKASI DAN SIMBOLISME DALAM
MAKANAN
2. Klasifikasi berdasarkan sehat dan sakit.
Dibeberapa masyarakat, makanan yang ringan diberikan pada yang menderita
sakit, namun sebaliknya makanan yang berat yang mengandung zat gizi yang baik
diberikan pada yang sehat. Misalnya pada masyarakat yang tinggal di pedesaan,
ada yang melarang anak anak penderita penyakit cacing untuk mengkonsumsi daging
dan minum susu karena dianggap dapat menstimulasi aktivitas cacing. Jadi ketika
seseorang sakit dan membutuhkan zat nutrisi, dia tidak dibenarkan untuk
mengkonsumsi makanan bergizi.
Namun sebaliknya ada juga dibeberapa kebudayaan yang memberikan makanan
tinggi lemak dan protein kepada orang yang sakit
KLASIFIKASI DAN SIMBOLISME DALAM
MAKANAN
3. Konsep panas dan dingin dan teori humoral pathology
Teori ini menyatakan bahwa manusia dapat mempertahanan kesehatannya dengan
cara melalui keseimbangan makanan panas dan dingin dan dengan menghindari
makanan yang tidak terlalu panas dan dingin. Penelitian Hasan di India menunjukan
bahwa masyarakat India sebelah Utara mengklasifikasikan makanan panas adalah:
gula, susu kerbau, telur, ikan, daging, bawang merah dan bawang putih. Susu tidak
boleh dicampur dengan daging atau ikan karena mengakibatkan badan panas dan
cepat marah
Pemilihan makanan berdasarkan panas-dingin akan dapat menyebabkan masalah
serius sewaktu seseorang mengalami sakit atau dalam keadaan mengandung, masa
menyusui, dan pada masa setelah melahirkan
KLASIFIKASI DAN SIMBOLISME DALAM
MAKANAN
Jika menghadapi situasi seperti ini, sebaiknya petugas kesehatan harus melakukan
pendekatan yang pragmatis, melakukan kompromi antara kepercayaan masyarakat
dengan pandangan yang bersifat ilmiah. Untuk itu seorang petugas kesehatan perlu
mengetahui tentang pandangan pasien mengenai kesehatan, penyebab penyakit dan
bagaimana masyarakat menangulanginya.
PERANAN MAKANAN DALAM KEBUDAYAAN
Makanan tidak sekedar bermanfaat untuk kelangsungan hidup dan sebagai interaksi sosial.
Makanan mempunyai beberapa peran yang lain yaitu:
1. Sebagai pernyataan adanya hubungan sosial : menerima makanan dari seseorang dapat berarti
menerima pernyataan rasa persahabatan, dan jika menolak bisa berarti menolak rasa
persahabatan.
2. Sebagai symbol pernyataan solidaritas kelompok: Sebagai simbol identitas suku bangsa, misalnya
Gudeg melambangkan masyarakat Jawa tengah, Rendang sebagai identitas suku bangsa
Minangkabau, Oncom sebagai masyarakat suku bangsa Sunda.
3. Sebagai pernyataan rasa stress: mengkonsumsi makanan lebih banyak dari biasanya bisa
menandakan stress. Tindakan menghindari makanan tertentu bisa merupakan cara mennghindari
pengaruh buruk, misalnya pengaruh guna guna. Jadi pertimbangannya adalah dampak mistiknya
bukan status gizi.
4. Sebagai simbol Bahasa
Misalnya: muka masam menunjukkan orang yang sedang marah. Cabe rawit orang yang pandai,
ungkapan banya makan asam garam menunjukkan orang yang berpengalaman. Kalau cabe cabean?
TABU MAKANAN
TABU MAKANAN MERUPAKAN MAKANAN YANG DILARANG, BIASANYA DISEBABKAN OLEH TRADISI. TABU DAPAT DISEBABKAN
OLEH KARENA KEPERCAYAAN AKAN HAL HAL YANG MAGIS, KEPERCAYAAN, KESEHATAN DAN LAIN LAIN. BEBERAPA HAL
MENYEBABKAN TABU MAKANAN (SIMONS):

1. Disebabkan karena asing terhadap makanan tersebut.


2. Tidak mengkonsumsi makan dari binatang yang di pelihara kecuali perang
3. Tabu disebabkan untuk menghindari punahnya sekelompok binatang, seperti daging kuda
4. Status sosial, di beberapa masyarakat ada pembedaan terhadap makanan berdasarkan status seperti
di Afrika susu hanya boleh dimakan oleh kelompok menengah ke atas
5. Alasan tidak higienes, misalnya orang Yahudi tidak mengkonsumsi daging babi karena alasan tidak
higienes. Namun di beberapa negara di Timur tengah mengangap babi sebagai sumber kesucian, Tuhan
dibidang pertanian dan Asia menganggap babi adalah sumber kemakmuran. Ketakutan mengenai
higienis makanan juga dikaitkan dengan ketakutan terkontaminasi dengan hal hal magis
TABU MAKANAN
6. Adanya kepercayaan bahwa makanan tertentu dapat mengakibatkan ketidak
suburban. Misalnya adanya larangan makan telur ayam bagi anak anak dan
wanita untuk menghindari kemandulan
7. Kepercayaan atau religi
KLASIFIKASI TABU LAINNYA:
Menurut waktu : sementara dan permanen
Menurut anggota kelompok : seluruh anggota masyarakat, kelompok tertentu dalam
sistem kekerabatan, Profesi sosial, Jenis kelamin dan Individu/individu tertentu
Menurut periode dalam lingkaran hidup
 Tabu pada saat mengandung, menyapih, sesudah menyapih bayi, saat puber dan saat seseorang
menderita sakit
DISKUSI
Diskusikan dengan teman disebelahmu, bentuk klasifikasi dan tabu makanan yang
ada didaerahmu. Sebagai seorang mahasiswa IKM, apa yang dapat kamu lakukan
dalam menghadapi situasi ini?
HASIL DISKUSI KELOMPOK
Kel 1:
Larangan mengkonsumsi daging sapi
 Anjuran: pengganti protein saoi menjadi protein nabati

Kel 5:
Ibu hamil dilarang makan seafood (gurita dan cumi)
Bersifat sementara
Anjuran: penyuluhan dan memberikan penjelasan ilmiah tentang manfaat seafood bagi Kesehatan ibu dan janin)

Kel 4:
Tabu makanan: ibu hamil dilarang memakan nanas muda, karena dikhawatirkan dapat menyebabkan keguguran
Anjuran: penjelasan bahwa nanas bisa menghindari kecemasan tetapi harus memakan kadar yang cukup dan
tidak . Kuantitas, takaran ini menjadi penting.
HASIL DISKUSI KELOMPOK
Kel II
Di Lamongan: Ada pembatasan meminum air putih (600ml) bagi ibu yang melahirkan SC dan
Normal.
Anjuran: Edukasi manfaat air putih dan bahaya dehidrasi bagi ibu melahirkanKel
Kel I0.
Di Tambraw, Papua Barat: anak anak dilarang makan penyu, anak akan rabun
Anjuran: penyu adalah hewan langka, jadi dicari alternatif makanan lainnya.
Kel 7.
Beberapa daerah di Indo: Getah mentimun bisa memaju kanker Rahim jika di konsumsi pada saat
menstrusi
Anjuran: menjelaskan bukti ilmiahnya dan mentimun bagus dikonsumsi untuk menghindari dehidrasi.
TERIMAKASIH
Sampai bertemu minggu depan dalam sessi : Kebudayaan Rumah Sakit dan
Interaksi Antar Peranan Profesional

Anda mungkin juga menyukai