Anda di halaman 1dari 12

Telaah Dan Masalah Dalam Pembentukan Kebiasaan Makan

A. Pengertian Kebiasaan Makan


Kebiasaan makan adalah ekspresi setiap individu dalam memilih makanan yan
g akan membentuk pola perilaku makan. Oleh karena itu, ekspresi setiap individu dala
m memilih makanan akan berbeda satu dengan yang lain (Khomsan dkk, 2004). Menu
rut Hadi (2003) ketidakseimbangan asupan energi (energy intake)yang melebihi energ
y yang digunakan (energy expenditure) dapat menyebabkan obesitas.
Kegiatan budaya mempunyai pengaruh yang kuat terhadap bagaimana pendud
uk makan. Pola kebudayaan yang berkenaan dengan suatu masyarakat dan kebiasaan
pangan yang mengikutinya, berkembang disekitar arti pangan dan penggunaannya yan
g cocok..pola kebudayaan ini mempengaruhi orang dalam memilih pangan. Hal itu ju
ga mempengaruhi jenis pangan apa yang harus diproduksi, bagaimana diolahnya, disa
lurkannya,disiapkannya dan disajikaanya.

B. Contoh Kebudayaan Makan


Contoh pengaruh kebudayaan pada kebiasaan makan ialah di Irian Jaya pada s
uku Mimika, Kabupaten Fakfak yang diteliti oleh J. Pouer dimasa pendudukan beland
a.disana pengolahan sagu dianggap urusan wanita, sementara berburu dan menangkap
ikan pekerjaan pria. Begitu penting dan berakarnya sagu dan ikan dalam kehidupan su
ku ini, sehingga kata amota, yang berarti sagu, kini diterapkan pada semua pangan po
kok lainnya, sementara kata ereka, atau ikan, diterapkan pada semua jenis ikan atau da
ging yang dapat dimakan. Bahkan seluruh sisitem pertanian pangan Mimika kontemp
orer dapat dikembalikan ke dualitas “sagu – ikan” tadi,yang juga mencerminkan dualit
as wanita – pria, atau dalam bidang ekologi, dualitas “tanah-air” atau “kering – basah”
yang begitu dominan dalam system pertanian Indo-Pasifik. Dengan demikian, kebiasa
an makan dapat diartikan sebagai cara individu atau kelompok induvidu memilih pang
an dam mengkonsumsinya sebagai reaksi terhadap pengaruh fisiologik, psikologik, so
cial, dan budaya.
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Makan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan makan, antara lain (Lisdiana, 1998) :
1. Pengaruh Sosial Budaya
Di dalam budaya masyarakat terdapat istilah makanan pantangan, misalnya an
ak gadis dilarang makan pisang ambon. Anak kecil dilarang makan ikan karen
a akan menyebabkan cacingan. Kedua kepercayaan tersebut akan berpengaruh
terhadap keputusan seseorang dalam memilih makanan. Dipandang dari sudut
nilai gizi, kedua contoh kepercayaan tersebut berlawanan dengan konsep-kons
ep nilai gizi. Dari segi kesehatan, pisang ambon dan ikan termasuk makanan y
ang bergizi tinggi. Nilai sosial budaya merupakan nilai yang dianut oleh suatu
kelompok masyarakat.Antara kelompok masyarakat yang satu dengan kelomp
ok masyarakat lainnya bisa berbeda-beda, bahkan mungkin bertentangan.Oleh
karena itu, nilainya tidak mutlak. Bisa jadi nilai budaya yang tadinya dipegang
erat, akhirnya sedikit demi sedikit luntur oleh kemajuan zaman dan perkemban
gan ilmu pengetahuan.Pada zaman globalisasi ini, berbagai macam menu mak
anan dari seluruh dunia semakin mudah dijumpai, sepertifast foodyang makin
marak ditawarkan kepada masyarakat. Sebagian orang, terutama yang muda-m
uda menjadi ketagihan fast foodyang kebanyakan memiliki susunan yang tidak
seimbang, yakni berkalori tinggi namun miskin serat.
2. Pengaruh Agama
Masalah makanan termasuk salah satu hal yang termuat dalam ajaran agama H
indu melarang umatnya makan daging sapi.Ajaran agama Islam melarang uma
tnya makan daging babi, darah, dan minum khamr (minuman yang memabukk
an).Oleh karena itu, nilai gizi tidak dapat dijadikan pertimbangan seandainya
makanan tersebut dilarang dikonsumsi berdasarkan aturan agama.
3. Pengaruh Psikologis
Sikap seseorang terhadap makanan banyak dipengaruhi oleh pengalaman dan r
espon yang diperlihatkan oleh orang lain terhadap makanan, sejak ia masih an
ak-anak. Pengalaman yang diperoleh ada yang dirasakan menyenangkan atau t
idak menyenangkan.Hal ini menyebabkan setiap individu dapat mempunyai si
kap suka dan tidak suka terhadap makanan.Sebagai contoh, seorang anak yang
pada waktu kecilnya sering dipaksa makan telur, mungkin saja ketika besar tid
ak suka mengonsumsi telur.Pengalaman emosional pada masa kecilnya memb
uat dia bersikap negatif terhadap telur.
Menurut Kumaidi (1994) ada dua factor utama yang mempengaruhi kebiasaan makan
manusia, yaitu faktor ekstrinsik (yang berasal dari luar manusia) dan faktor intrinsik
(yang berasal dari dalan diri manusia).
1. Faktor Ekstrinsik
Yang termasuk factor ekstrinsik adalah:
a. Lingkungan Alam
Pola pangan pokok mrenggambarkaan salah satu ciri dari kebiasaan ma
kan. Di daerah dengan pola pangan pokok beras biasanya belum puas a
tau mengatakan belum makan apabila belum makan nasi,meskipun per
ut sudah kenyang oleh makanan lain non beras. Demikian juga dengan
yang pola pangan pokoknya berbeda seperti jagung, ubi kayu, dan seba
gainya. Bias diartikan bahwa cara seseorang atau kelompok untuk me
milih makanan juga sangat dipengaruhi oleh produksi dan ketersediaan
pangan setempat.
b. Lingkungan social
Lingkungan social memberikan gambaran yang jelas tentang perbedaa
n kebiasaan makan.Tiap-tiap bangsa dan suku bangsa mempunyai kebi
asaan makan yang berbeda-beda sesuai dengan kebudayaan yang telah
dianut turun temurun.
c. Lingkungan budaya dan agama
Lingkungan budaya yang berkaitan dengan kebiasaan makan biasanya
meliputi nilai-nilai kehidupan rohani dan kewajiban –kewajiaban socia
l.Nilai-nilai dan kewajiban-kewajiban social yang dimaksud berkaitan
dengan kepercayaan terhadap sesuatu pangan baik ditinjau dari asperk
budaya maupun agama.
d. Lingkungan ekonomi
Distribusi pangan banyak ditentukan oleh kelompok-kelompok masyar
akat menurut staf taraf ekonominya.Golongan masyarakat dengan ekon
omi kuat mempunyai kebiasaan makan yang cenderung dengan konsu
msi rata-rata melebihi angka kecukupannya.Sebaliknya masyarakat ek
onomi rendah, justru pada umumnya produsen pangan mereka mempu
nyai kebiasaan makan yang memberikan nilai gizi dibawah kecukupan
jumlah maupun mutunya.
2. Faktor intrinsik
Yang termasuk faktor intrinsik adalah:
a. Asosiasi emosional
Ada kecenderungan seseorang tidak mau makan daging dar hewan peli
haraannya, sebab telah tumbuh saling kasih saying antara yang memeli
hara dan yang dipelihara sehingga tidak sampai hati memakan dagingn
ya. Contoh lain tentang ikatan batin dari seorang ibu yang memberikan
ASI dengan penuh kasih saying akan memberikan pertumbuhan jasma
ni dan rohani anak dengan baik. Kenangan manis dalam bentuk cara pe
mberian makanan oleh ibu akan mendasari kebiasaan makan anak dala
m kehidupan akan selanjutnya.
b. Keadaan jasmani dan kejiwaan yang sedang sakit
Status kesehatan sangat mempengaruhi kebiasaan makan terutama berh
ubungan dengan nafsu makan seseorang. Pada umumnya seseorang ya
ng menderita suatu penyakit akan turun nafsu makannya sekaligus kon
sumsi zat gizinya juga turun.
c. Penilaian yng lebih terhadap mutu makanan
Ada anggapan bahwa telur mentah, madu, dan beberaa jenis bahan ma
kanan lain,sebagai bahan makanan superior yang melebihi mutu zat giz
i yang dikandungnya. Pada golongan masysrakat yang makanan pokok
nya beras,sering menganggap bahwa kebutuhannya akan makan telah t
ercukupi apabila sudah makan nasi,meskipun lauk pauknya hanya keru
puk atau kecap. Keadaan yang demikian apabila tampak menonjol dala
m kebiasaan makan akan menimbulkan kekurangan beberapa zat gizi.
d. Pengetahuan gizi
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini telah terjadi set
elah orang melakuakn penginderaan terhadap suatu objek tertentu.peng
inderaan terjadi melaui panca indera manusia,yakni indera penglihatan,
pendengaran,penciuman,rasa,dan raba. Sebagian besar pengetahuan ma
nusia duperoleh dar mata dan telinga.pengetahuan atau kognitif merup
akan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseora
ng.
Pengetahuan gizi sebaiknya telah ditanamkan sedini mungkin,s
ehingga apabila seseorang telah memasuki usia remaja atau dewasa ma
mpu memenuhi kebutuhan energy tubuhnya dengan perilaku makanny
a.karena pengetahuan tentang gizi sangat bermanfaat dalam menentuka
n apa yang akan kita konsumsi setiap harinya.
Dengan adanya pengetahuan gizi pada seseorang, maka kita da
pat menyesuaikan tingkat kebutuhan zat gizi yang sesuai dengan banya
k kalori yang kita perlukan setiap harinya dalam melakuakn sktovitas a
tau produktivitas kita sehari-hari sehingga dapat dicapai tingakat keseh
atan yang optimal.
Perkembangan dan perubahan teknologi juga dapat berpengaru
h pada kebiasaan makan. Perubahan teknologi tersebut terutama adalah
teknologi yang menyangkut produksi,distribusu,pengolahan dan penyia
pan makanan.perubahan teknologi ini memeng membawa perubahan b
esar bagi masyarakat secar umum.kebiasaan makan masyarakat banyak
berubah.pada masyarakat kota modern dimana hamper semua orang m
enghabiskan waktu dari pagi sampai sore di tempat kerja sudah tentu ti
dak punya banyak waktu untuk menyiapkan makanan. Biasanyan pada
masyarakat demikian akan berkembang kebiasaan makan diluar rumah
seperti di restoran”fast food” atau di tempat kerja dimana makanan dis
ediakan oleh usaha catering.mahasiswa yang terkadang cukup sibuk ju
ga sering mengkonsumsi makanan yang disajikan dengan cepat atau m
embeli makanan diluar.sementara kegitan mahasiswa banyak membutu
hkan energi dan untuk itu diperlukan suatu kebiasaan makan yang baik.
Kebiasaan makan yang baik akan mencerdaskan seseorang, me
ningkatkan kondisi kesehatan tubuh, dan menghasilkan gairah atau se
mangat kerja yang tinggi. Yang dimaksud dengn kebiasaan makan yan
g baik adalah:
1) Menyukai makanan yang bergizi
Gizi yang baik hanya diperoleh dari makanan yang bergizi.
2) Waktu makan yang teratur
Makan teratur dapat membuat alat pencernaan bekerja secara teratu
r. Agar proses pencernaan efisien ia harus bekerja secara alamiah d
an wajar.artinya pola makan kita pun harus sesuiai dengan siklus pe
ncernaan dan kemampuan fungsi pencernaan.
3) Menghindari makanan yang dapat merugikan kesehatan
Yang masuk golongan ini antara lain penggunaan bumbu penyedap
seperti vetsin maupun sari manis sebagi pengganti gula untuk minu
man.hal lain yang perlu diperhatikan adalah kebersihan makanan d
an minunan sewaktu dibeli.
4) Berusaha supaya suasana makan selalu tenang,sehingga makan pun
dapat dilakuakan dengan tidak tergesa-gesa. Kebiasaan ini sangat b
aik dan bermanfaat bagi tubuh,terutama untuk pencernaan.

D. Kebiasaan Makan Yang Buruk


1. Makan Terlalu Cepat
Makan terlalu cepat dapat mengakibatkan suatu masalah pada perut anda.Anda
menekan udara terlalu berlebihan, sehingga dapat mengakibatkan perut kembu
ng. Anda juga kemungkinan tidak akan mengunyah dengan sempurna, hanya a
ir liur yang menghancurkan makanan. Kebiasaan ini menyebabkan kerja keras
saluran pencernaan yang kemudian menjadi salah satu pemicu terjadinya gang
guan pencernaan.Makan cepat tidak memberikan otak cukup waktu untuk men
gejar makanan ke perut.Kebiasaan ini akhirnya dapat meningkatkan berat bada
n anda.Setidaknya dibutuhkan 20 menit untuk memperoleh pesan bahwa perut
sudah kenyang.
2. Mengabaikan Sarapan Pagi
Tidak sarapan pagi dapat mengakibatkan ketidaknyamanan saat anda menyogs
ong pagi serta akan membutuhkan makanan berlebih di siang hari. Gula darah
biasanya menurun pada malam hari, sehingga otak anda terasa hampa hingga a
nda mengkonsumsi sarapan.Sejumlah penelitian menjabarkan bahwa kecakapa
n dan memori otak meningkat di pagi hari.Riset baru juga menunjukkan sarapa
n pagi cenderung memberikan lebih banyak kalori sepanjang hari dibandingka
n mereka yang mengabaikannya.Sarapan pagi benar-benar membantu anda me
mperoleh dan menjaga berat badan.Sarapan pagi yang teratur memastikan and
a memiliki kalori yang cukup untuk melakukan segala kegiatan hingga siang h
ari.
3. Kebiasaan Makan di Malam Hari
Metabolisme melemah dan pembakaran lebih lambat pada malam hari. Jika an
da terlalu banyak makan di malam hari, tubuh akan bekerja lebih keras untuk
menyerap nutrisi dibandingkan kebutuhan normal. Disamping itu juga akan m
embangunkan organ pencernaan, walaupun anda tertidur namun organ pencern
aan akan melek sepanjang malam, sehingga mengakibatkan kerja keras organ i
ni keesokan harinya. Makan sebelum tidur merupakan kebiasaan buruk. Jika a
nda tidak dapat menghilangkan kebiasaan ini sebaiknya anda cukup mengkons
umsi makanan kecil, buah-buahan atau sayuran segar.
4. Kecanduan Kopi
Sejumlah ilmuwan dari Johns Hopkins Medical School belum lama ini melapo
rkan bahwa orang yang minum kopi lebih dari lima cangkir sehari, hampir tiga
kali lipat kemungkinan terserang penyakit jantung dibandingkan yang tidak mi
num kopi sama sekali. Penelitian lain yang dilakukan di Belanda juga menunju
kkan bahwa wanita yang mengkonsunsi kopi terlalu banyak dapat mengakibat
kan masalah pada kesuburannya. Sejumlah riset juga membabarkan bahwa ko
pi merangsang produksi gastrin yang dapat merangsang hiperplasia pankreas d
an neoplasia.Minum kopi lebih dari tiga cangkir sehari dapat mengakibatkan k
anker pankreas. Solusinya hanya dengan mengurangi atau menghilangkan sam
a sekali kebiasaan minum kopi berlebih.
5. Kegemaran Mengkonsumsi Makanan Manis
Diabetes merupakan efek samping yang paling buruk akibat mengkonsumsi gu
la terlalu banyak.Obesitas juga seringkali menyerang karena kebiasaan kita me
ngkonsumsi gula terlalu rakus.Orang menjadi gemuk bukan karena kandungan
kalori pada gula, namun karena gula memiliki kapasitas untuk mempengaruhi
keseimbangan hormon anda.Meningkatnya napsu makan dan jaringan lemak d
apat mengakibatkan meningkatnya lemak tubuh.Konsumsilah gula secukupny
a atau temukan gula yang rendah kalori untuk menghindari hal-hal tersebut.
6. Merokok Setelah Makanan
Merokok sangat berbahaya bagi kesehatan anda setiap saat.Bahkan ketika and
a merokok setelah makan.Sejumlah penelitian dari para ilmuwan membuktika
n bahwa merokok setelah makan sebanding dengan merokok sepuluh batang
(Kemungkinan terserang kanker lebih besar).Hilangkanlah kebiasaan anda mer
okok setelah makan.
7. Makan Berlebih di Akhir Pekan
Saat berhasil mempertahankan diet seimbang sepanjang minggu, orang cender
ung membanggakan dirinya dengan berlebihan. Akibatnya, mereka akan cende
rung menambahkan lebih banyak kalori untuk diet mereka di akhir pekan. Ini s
ama sekali bukan hal yang baik jika ingin menjaga kesehatan dengan sempurn
a. Cobalah kendalikan napsu makan anda di akhir pekan.
8. Mengkonsumsi Makanan Mentah Terlalu Banyak
Saat ini makanan mentah sangat populer.Banyak orang sukes dengan kebiasaa
n ini. Sebenarnya jika anda mengkonsumsi makanan dan sayuran mentah terlal
u banyak, kesehatan anda akan dipengaruhi bakteri yang terdapat dalam maka
nan tersebut. Memasak dan mengolah makanan dengan tepat akan membunuh
kuman serta bakteri yang terkandung di dalamnya. Kurangilah mengkonsumsi
makanan-makanan seperti ini.
9. Makan Lebih Banyak Saat Hati Kurang Nyaman
Fakta menunjukkan bahwa kebanyakan orang cenderung makan lebih banyak
saat hati mereka kurang nyaman.Banyak orang mengkonsumsi karbohidrat da
n kalori berlebih saat hati mereka kurang tenang atau dalam situasi tertekan.Jik
a anda dalam suasana hati seperti ini konsumsilah makanan sehat secukupnya
dan pertahankan kebiasaan hidup yang lebih sehat.
10. Tidak Minum Cukup Air
Tahukah anda, saat anda haus anda sudah mengalami dehidrasi?Air adalah keb
utuhan tubuh kedua setelah oksigen.Namun banyak diantara kita mengabaikan
waktu untuk minum air sehingga mengalami dehidrasi ringan sepanjang hari.D
ehidrasi membuat kita merasa lapar dan lelah.Setelah makan konsumsilah air s
ecukupnya.Bawalah sebotol air dan minumlah sesuai kebutuhan tubuh.Minum
air secukupnya dapat menghindarkan anda dari dehidrasi dan membantu anda
mengendalikan napsu makan serta menurunkan berat badan.

E. Cara Mempelajari Kebiasaan Makan


1. Pengamatan Berpartisipasi sebagai Metode Ilmiah
Pengamatan berpartisipasi adalah metode anthropologi untuk mengadakan kon
tak yang lama, intensif, dan bervariasi dengan orang-orang lain serta pendapat-
pendapat mereka. Pendekatan ini memiliki tiga tujuan :
a. Pengembangan pengertian intensif terhadap kebudayaan lain
Pengembangan intuisi terjadi karena kontak yang lama dengan suatu k
ebudayaan lain, dan penelaahan pengalaman dengan kebudayaan itu.
b. Pengumpulan data yang akurat
Peneliti mengetahui bahwa informan sangat berhati-hati dalam membe
rikan keterangan – keterangannya kepada orang asing. Oleh sebab itu, i
a berusaha untuk mengadakan hubungan pribadi, dan berdasarkan itu
memperoleh informasi yang lebih baik mengenai bidang-bidang kehid
upan yang penting yang sering kali tidak dapat dimasuki oleh tamu yan
g hanya datang untuk waktu yang singkat dan tidak mendalam.
c. Pembentukan perspektif yang menyeluruh (holistik)
Maksudnya adalah memperoleh gambaran dari keseluruhan.
2. Peneliti Survei
Dalam penelitian survey sifatnya lebih formal dari pada penelitian berpartisipa
si. Biasanya dalam penelitian survei nilai-nilainya (jawaban-jawabannya) bisa
mempunyai dua bentuk :
a. Mereka tidak sistematis, artinya sebelumnya tidak dibagi dala kategori
yang tetap. Ini merupakan wawancara-wawancara yang tidak distruktur
kan. Dalam hal sedemikian para responden bebas memilih dan merumu
skan jawaban mereka.
b. Mereka dapat sistematis, artinya sudah dibagi dalam kategori tetap. Ini
adalah wawancara-wawancara yang distrukturkan. Para responden tida
k bebas merumuskan jawabannya sendiri, tetapi kepada mereka diberik
an sejumlah kemungkinan memilih yang terbatas.

F. Kebiasaan Makan yang Ada di Indonesia


1. Kebiasaan Makan Orang Minang
Masakan Minangkabau telah terlanjur dikenal masyarakat awam dengan sebut
an Masakan Padang, yang dikenal banyak menggunakan santan dan daging, m
emiliki rasa pedas dari penggunaaan bumbu dan rempah-rempah.
Ciri utama dari lauk-pauk, makanan pokok dan parabuang; umumnya lauk pau
knya berasa pedas dengan bumbu yang beragam, sedangkan parabuang umum
nya manis. Proses pembuatan lauk pauk dan parabuang tersebut umumnya me
mbutuhkan waktu yang lama. Umumnya lauk-pauk dan parabuang memakai s
antan kelapa. Lauk pauk yang dikonsumsi untuk upacara adat berbeda dengan
lauk-pauk yang dikonsumsi sehari-hari. Lauk pauk utama untuk upacara adat b
atagak pangulu adalah: gulai daging sapi dalam dua macam; gulai merah dan g
ulai putih. Sedangkan parabuangnya; nasi kuning, wajik, gelamai.
Resep makanan. Terdapat banyak resep, resep dan variasi masakan Sumatera
Barat berdasarkan daerah, kota atau kabupatennya, antara lain Bukittinggi, Pad
ang, Padang Panjang, Payakumbuh, Solok, Batusangkar, Agam, Dharmasraya
dan sebagainya. Meskipun beraneka ragam masakan Minangkabau bukan han
ya berasal dari kota Padang.
2. Kebiasaan Makan Masyarakat Jawa
Orang jawa memiliki kebiasaan yang mungkin aneh disbanding suku lain. Saat
kita makan kita tidak boleh mengeluarkan suara karena dianggap mirip hewan
terutama sapi yang jika makan mereka selalu mengeluarkan suara. Pada zaman
dulu orang jawa makan dengan piring yang terbuat dari tanah liat sehingga seb
elum meletakkan makanan akan diberi sehelai daun pisang karena jika tidk ma
kanan akan kotor. Orang jawa, sama seperti halnya suku lain,tidak punya alat
makan. Oleh karena itu orang jawa menggunakan tangan saat makan. Di zama
n sekarang piring sudah terbuat dari keramik dan sendok bisa dijumpai diman
a-mana karena itu orang jawa sekarang makan menggunakan sendok. Namun
kebiasaan makan pakai tangan tetap tidak bisa hilang terutama saat prosesi ada
t seperti “genduren“.
Yang unik pada orang jawa lainnya adalah suka makan di atas lantau dan tidak
terlalu suka makan di kursi seperti suku batak atau orang barat. Saat makan lak
i-laki duduk bersila sedangkan wanita duduk dengan merapatkan selakangann
ya karena jika membuka selakangan dianggap tidak sopan, selain itu pakaian a
dat wanita zaman dulu tidak memungkinkan wanita untuk duduk mengangkan.
Saat makan bersama keluarga atau ada acara makan bersama anggota keluarga
atau tamu akan mengellilingi nasi dan lauk dan biasanya ada acara basa basi d
ulu. Maksudnya tuan ruah akan menyuruh tamu makan dulu dan tamu biasany
a akan mengatakan “tidak, sudah kenyang, sudah makan” dan lain-lain, yang
mana hanya untuk basa basi dan bukan berarti tamu tersebut tidak menyukai m
akanannya. Setelah beberpa lama tuan rumah memaksa tamu untuk makan tam
upun langsung makan dengan wajah malu-malu. Namun biasanya jika tamu ti
dak mau juga tuan rumah akan makan lebih dulu agar tamu tidak malu untuk
makan karena biasanya tamu menganggap “tuan rumah saja tidak makan, mas
ak saya makan terlebih dulu”. Mungkin ini sedikit rumit karena tidak ada atura
n pasti siapa dulu yang harus makan. Namun jika tidak ada ini bisa dianggap ti
dak sopan.
Setelah makan maka kita membasuh tangan dengan air kobokan yang telah dis
ediakan. Kadang-kadang dalam air koboka ada kemang yang bisa menghilang
kan bau pada tangan yang telah menyentuh makanan.
3. Kebiasaan Makan Orang Papua
Masyarakat Papua sangat menggemari memakan buah pinang yang menghasil
kan air ludah berwarna merah itu bisa membuat lingkungan menjadi kotor, Me
reka yang makan pinang ditambah campuran lainnya, sama seperti orang maka
n sirih yang menghasilkan air ludah berwarna merah. Biasanya air ludah itu di
muntahkan begitu saja di jalan, atau di mana saja. Bisa dibayangkan kalau air l
udah itu dibuang di sembarang tempat maka semua jalanan dan tempat-tempa
t santai akan berwarna merah, dinding-dinding juga berwarna merah akibat air
ludah yang berwarna merah itu.
4. Kebiasaan Makan Orang Madura
Budaya yang ada di Madura, seperti budaya nasi jagung ini sangat memukau s
ekali. Mengapa? Karena kata orang Madura "mon tak e capok nase’ jagung tak
kobassa, apa pole juko’ acan pas e koae gengan maronggi" artinya makan tanp
a nasi jagung tidak enak rasanya apalagi ikan terasi dan di campur air kelor ya
ng sudah di rebus dikasih garam dan beras, kalau orang Madura makan tanpa a
danya campuran jagung itu rasanya ada yang kurang lengkap. Karena saking e
naknya nasi jagung bagi orang Madura. Setiap ingin memasak nasi pagi, siang,
sore dan malam itu pasti campurannya tidak lain adalah nasi jagung itu sendiri.

Jadi simbol bangsa kita Indonesia itu sebenarnya berada di Madura, bagaiman
a tidak mungkin kalau makanan setiap harinya saja merah putih nasinya merah
putih. Tidak lengkap kiranya Indonesia ini tanpa adanya Palau Garam atau pul
au Madura. Sebenarnya garam adalah simbol keeksistensian mereka dalam ma
sakan apa saja masak sayur, masak ikan, masak daun-daun dan masak makana
n yang akan di makan dan masak-masakan yang lain .
Madura memang penuh dengan keanehan dan keindahan. Keanehan karena tid
ak sesuai dengan realitas yang ada, seperti saat ini orang banyak yang makan d
i KFC malah orang Madura masih enak dengan nasi jagungnya sendiri. Ini sua
tu keunikan yang luar biasa. Bangsa dalam keadaan tidak menentu orang Mad
ura masih enak dengan nasi jagung lauk terasi, bagaimana ini tidak aneh jika d
ihadapkan pada realitas bangsa saat ini.

Anda mungkin juga menyukai