karo
BAB I PENDAHULUAN
2. Manfaat praktis
a. Bagi mahasiswa
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi ilmiah bagi
mahasiswa mengenai pengolahan makanan trites khas karo sebagai
sajian bergizi.
b. Bagi masyarakat umum
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah
informasi mengenai pengolahan makanan trites khas karo sebagai
sajian bergizi.
c. Bagi penulis
Penelitian ini dibuat untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan
tugas serta mendapatkan nilai dan menyelesaikan matakuliah
antropologi kesehatan, serta dapat memahami pengolahan makanan
trites khas karo sebagai sajian bergizi.
Penelitian ini tentang pengolahan makanan trites khas karo sebagai sajian
bergizi bagi masyarakat. Untuk menghindari plagiarisme peneliti mencantumkan
beberapa penelitian terdahulu sebagai acuan dari penelitian ini. Rujukan yang
diambil penulis yaitu :
Trites merupakan makanan khas suku karo yang sering disebut juga
sebagai pagit-pagit atau pahit-pahit. Trites biasa disajikan pada saat pesta budaya,
seperti perayaan merdang merdem (pesta tahunan), pesta pernikahan, pesta panen,
dan pesta memasuki rumah baru. Masakan ini merupakan menu favorit dan
suguhan pertama yang diberikan kepada orang yang dihormati.
Bahan utama trites adalah rumput yang ada dilambung sapi. Tetapi bukan
rumput yang dari lambung itu yang kita makan, melainkan air perasannya.
Rumput itu diperas kemudian disaring berulang kali dengan kain tipis. Dengan
begitu tidak ada serat rumput yang masuk. Air perasan rumput tersebut kemudian
direbus 2-3 jam perebusan untuk menghasilkan kaldu. Untuk menghilangkan bau
amis kaldu rebusan biasanya masyarakat karo mencampurnya dengan kulit pohon
tertetu. Masyarakat karo menyebutnya pohon cingkam. Trites biasanya dimasak
dengan tulang lembu, kerbau, kambing atau kikil. Untuk sayurnya dicampur
dengan daun ubi dan juga rimbang.
Dari bagan diatas dapat dilihat bahwa trites merupakan salah satu makanan
khas karo, sajian makanan khas karo ini memiliki keunikan dari segi bahan pokok
dan pengolahan makanan trites. Dengan bahan pokok rumput yang ada dilambung
sapi, biasanya bahan pokok trites tersebut sedikit sulit didapatkan, dan untuk
mendapatkannya harus dipesan dahulu dengan jangka waktu yang cukup lama
dengan seseorang penjual atau pemotong daging sapi. Untuk pengolahannya
rumput yang ada dilambung sapi tersebut diperas berkali-kali menggunakan kain
tipis sampai ampas rumput tidak masuk kedalam hasil perasan, selanjutnya Air
perasan rumput tersebut kemudian direbus 2-3 jam perebusan untuk menghasilkan
kaldu. Untuk menghilangkan bau amis kaldu rebusan biasanya masyarakat karo
mencampurnya dengan kulit pohon tertetu. Trites biasanya dimasak dengan tulang
lembu, kerbau, kambing atau kikil. Hasil dari pengolahan tersebut kemudian
disajikan sebagi sajian yang bergizi bagi masyarakat karo, sajian ini juga sangat
baik bagi kesehatan dan dapat menyembuhkan penyakit, salah satunya penyakit
mag.