(INTERPREANUR SMADIGA)
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
biologi tentang krispi lumut sri dempok Adapun karya tulis ilmiah tentang krispi lumut sri
dempok ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan karya ilmiah ini. Untuk itu kami
tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu
dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca
yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki karya
tulis ilmiah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari karya tulis ilmiah tentang krispi lumut
sri dempok ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi
terhadap pembaca.
Bungah,
PENDAHULUAN
Bagi masyarakat setempat sri dempok dianggap sebagai sayuran, walaupun mereka
meyakininya sebagai lumut. Lumut sri dempok dikenal masyarakat setempat secara turun
temurun dan dari mulut ke mulut berdasarkan cerita penduduk yang sudah mengenalnya
terlebih dahulu.
Dari hasil pengamatan di habitatnya, diketahui bahwa ciri-ciri botani lumut tidak terdapat
pada lumut sri dempok. Pada permukaan bawah talus sri dempok tidak dijumpai rizoid
maupun sisik yang melekat pada substratnya, sedangkan permukaan atas tidak nampak
"pertulangan" dan alat reproduksi seksual. Dengan demikian nampak bahwa nama lumut
yang diberikan penduduk Gresik memang benar-benar nama awam bukan lumut dalam
ilmu botani. Dari pengamatan singkat diketahui bahwa sri dempok memiliki kemiripan ciri
dengan alga antara lain warna biru hijau, berlendir, berbentuk lembaran tanpa organ lain
pada talusnya. Ciri lain yang umum dijumpai pada alga terutama alga biru yaitu kelompok
makhluk hidup ini dapat memfiksasi nitrogen. Dengan demikian kemungkinan pada talus
sri dempok banyak mengandung protein. Demikian pula dengan tanah sebagai substrat
hidupnya kemungkinan kandungan nitratnya tinggi. Terkait dengan kandungan protein dan
nitrat maka informasi ini bisa digunakan sebagai dasar pemanfaatan sri dempok sebagai
bahan makanan secara optimal dan usaha pelestariannya oleh masyarakat setempat.
Pangan merupakan suatu permasalahan vital karena menyangkut kebutuhan gizi
seseorang. Guna menunjang hal tersebut diperlukan makanan yang memiliki nutrisi baik
dan tentunya didukung oleh teknologi pengolahan pangan yang tepat. Adanya beraneka
ragam produk yang beredar di pasar membuat masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan,
sehingga muncul trend untuk kembali menggunakan bahan-bahan alami (back to nature).
Salah satu pengolahan dengan membuat makanan ringan yang diminati yaitu
mengolahnya menjadi krispi sri dempok.
Hasil pemaparan di atas menunjukan fakta – fakta yang melatar belakangi penelitian, antara
lain :
1) Semakin bervariasinya kebutuhan masyarakat akan kebutuhan pangan.
2) Banyaknya makanan bergizi rendah dan membahayakan kesehatan yang beredar
dipasaran.
3) Adanya keinginan untuk kembali menggunakan produk-produk yang alami karena
dianggap lebih menyehatkan.
4) Membuka usaha agroindustri baru untuk menciptakan produk yang mampu bersaing
dipasaran.
Hal-hal tersebut di atas, menjadi dasar mengapa penulis tertarik untuk memanfaatkan
lumut sri dempok sebagai bahan baku pembuatan krispi.
1.3. Tujuan Penelitian
Melalui penulisan karya ilmiah ini, maka tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai
berikut :
1) Menemukan alternatif baru untuk memanfaatkan tanaman lumut sri dempok sebagai
bahan baku pembuatan produk makanan ringan,
2) Menciptakan produk makanan ringan yang sehat, bernutrisi, dan bernilai jual tinggi,
3) Membuka usaha agroindustri baru.
1.4 Alternatif Pemecahan Masalah
Mengajak masyarakat untuk dapat mengelola atau membuat sendiri krispi lumut sri
dempok menjadi makanan ringan yang enak dan menyehatkan.
Lumut sri dempok banyak dijumpai di kabupaten Gresik tepatnya desa Petiken dan
kabupaten Sidoarjo tepatnya kecamatan Wonoayu. Lumut ini nampak tumbuh subur dan
melimpah pada saat musim hujan. Tubuhnya berupa lembaran berwarna hijau tumbuh
mendatar berwarna biru kehijauan. Dari identifikasi singkat melalui pengamatan mikroskop,
lumut sri dempok bukan lumut dalam arti botani, namun termasuk kelompok alga biru. Sri
dempok merupakan kolonisasi taksa alga biru filament, masing- masing filamen dilengkapi
dengan heterosis.
Adapun ciri-ciri alga biru antara lain, sel prokariotik, mengandung pigmen fikosianin
dan fikoeritrin, klorofil a, cadangan makanan berupa glikogen, dinding sel tersusun atas
peptidoglikan. Bentuk tubuh alga biru bisa uniseluler dengan berbagai macam bentuk, koloni
bisa berbentuk bulat, tidak teratur, lembaran dan multiseluler berbentuk filamen. Berdasar
hasil pengamatan makroskopis dan mikroskopis, lumut sri dempok diklasifikasi sebagai
berikut:
Divisi : Cyanophyta Famili : Nostocaceae
Gambar 1. Makroskopis lumut sri dempok: bentuk lembaran berwarna biru kehijaun.
Wisanti dan Novita Kartika Indah 67
Marga : Nostoc
Nostoc commune (lumut sri dempok: nama daerah) tumbuh menempel pada permukaan
tanah liat alusol yang berwarna kuning, lembab. Makroskopis: kolonisasi berbentuk
lembaran, hijau tua, kecokelatan pada lembaran yang terlipat, panjang 10 cm, lebar 5 cm;
permukaan tubuh berlendir, licin. Mikroskopis: struktur sel prokariotik, bentuk tubuh
filamen, tidak bercabang, panjang 20–25μm, 15 sampai dengan 25 sel vegetatif, selubung
lendir ketebalan 1μm. Sel vegetatif berbentuk bulat, berwarna hijau biru, Ø 1μm. Sel
heterosis 1–2 sel tiap filament, terletak di ujung atau tersebar di tengah filament, bulat,
berwarna jernih, Ø 2μm.
Tanah alusol. Adapun faktor lingkungan yang diperoleh ditunjukkan dalam Tabel 1.
Kajian nutrisi dilaksanakan di Balai Penelitian dan Pengembangan Industri, yang dituangkan
dalam Tabel 2.
Hasil kajian nutrisi menunjukkan bahwa lumut sri dempok mempunyai kadar gizi yang
cukup baik. Kadar protein tinggi (31.88% per gram) disebabkan bahwa lumut sri dempok
mampu memfiksasi nitrogen melalui heterosis. Heterosis berfungsi mengubah nitrogen
menjadi amoniak dengan bantuan enzim nitroginase. Amoniak yang dihasilkan digunakan
untuk pembentukan glutamin. (Sze, 1986). Glutamin adalah asam amino yang paling
banyak dalam tubuh manusia dan lebih banyak terlibat dalam proses metabolisme
daripada asam amino lainnya. Sumber makanan alami yang merupakan sumber glutamin
meliputi sumber hewan seperti ikan, telur, susu, daging babi, daging sapi, unggas, yogurt,
dan keju. Kandungan nutrisi lainnya dari lumut sri dempok adalah karbohidrat 40,50% per
gram, serat 15.45% per gram, vitamin A 140 mg/100g, fosfor 410 mg/100 gr dan besi 35
mg/100 g. Dengan demikian lumut sri dempok dapat dimanfaatkan sebagai bahan
makanan khususnya untuk sayuran. Kandungan nutrisi lumut sri dempok hampir sama
dengan kacang kedele kering, protein 34.9% per gram, dan karbohidrat sebesar 34,8% per
gram (Departemen Kesehatan, 1996).
Dari hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa lumut sri dempok
bukan lumut dalam arti botani tetapi termasuk alga prokariotik. Lumut sri dempok
diklasifikasikan dalam Cyanophyta, family Nostocaceae, marga Nostoc dan
diidentifikasi sebagai Nostoc commune. Lumut sri dempok memiliki potensi sebagai
bahan makanan dengan kandungan gizi yang baik, karena protein cukup tinggi.
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Wajan
3. Alat Peniris Minyak
4. Timbangan
3.2 2 Bahan
1. lumut sri dempok
2. tepung krispi dan tepung kanji
3. minyak goreng
Setelah dibersihkan, lumut di cuci dengan air mengalir selama 7 kali pencucian biar bersih
dan tidak berbau tanah.
d. pencampuran bahan
Dalam pencampuran ini menggunakan tepung krispi satu wadah kemudian tepung kanji
setelah kilo di campur jadi satu.
e. penggorengan
Dalam penggorengan ini ada tehnik tertentu di pembuatan krispi yaitu pencampuran
tepung di lakukan setelah minyak yang di panaskan sdh mendidih sehigga krispi yang di
dapatkan lbh renyah, kemudian lama penggorengan tergantung krispi klu minyak sdh
bening dan tdk terlihat busa berarti krispi sdh bs di angkat.
f. peniris minyak
peniris ini adalah alat untuk memisahkan minyak pada krispi, krispi di masukkan wadah
peniris kemudian di putar selama 2 kali, setiap kali peniris sekitar 10 menit, Kemudian di
ambil minyaknya tujuan peniris ini adalah agar minyak pada krispi tdk banyak dan
menguranggi lemak di makanan.
g. pengepakan
Setelah proses peniris, krispi di diamkan dulu agar dingin kemudian di kemas di wadah
sesuai pesanan dan di beri perisai(rasa) seperti balado, sapi panggang, balado pedas
manis tergantung pemesanan ada jg yang original tanpa rasa.
3.4 Pengamatan hasil Produk
Dari percobaan yang dilakukan, penulis dapat mengetahui tekstur, penampilan, aroma,
dan rasa yang dihasilkan dari produk yang dihasilkan. Berikut adalah hal-hal yang diperoleh
dari hasil pengamatan:
3.4.2 Rasa
Setelah melalui beberapa percobaan, dapat di simpulkan bahwa rasa yang dihasilkan
oleh krispi lumut sri dempok sangat dipengaruhi oleh kadar tepung krispi dan lama
penggorengan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Sifat Fisik Hasil Olahan
Setelah melakukan percobaan tersebut dapat diketahui sifat-sifat dari hasil olahan
krispi lumut sri dempok tersebut. Sifat tersebut antara lain:
Krispi yang dihasilkan berwarna kuning keemasan apabila tidak dicampur dengan
pewarna dan perisa makanan.
Teksturnya renyah dan krispi.
Rasanya sesuai dengan perisa makanan yang ditambahkan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian manfaat tanaman lumut sri dempok menjadi krispi ini, dapat
penulis simpulkan sebagai berikut :
Dalam pembuatannya diperlukan ketelitian dalam penggunaan zat. Hal ini telah
dibuktikan melalui percobaan yang telah penulis lakukan. Dengan perbandingan yang
tepat, krispi hasil olahannya akan baik dan diminati para konsumen.
Krispi lumut sri dempok memiliki kandungan gizi yang baik bagi tubuh kita.
Pemanfaatan lumut sri dempok menjadi produk olahan seperti krispi sri dempok ini
sangat memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai usaha agroindustri baru bagi
produsen. Karena selain rasanya yang enak, krispi sri dempok ini juga bernutrisi tinggi
dan kaya manfaat.
5.2. Saran
Saran yang dapat penulis kemukakan dalam rangka upaya peningkatan pengelolaan
perpustakaan :
1. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk dapat lebih meningkatkan kualitas produk
yang baik.
2. Perlu diperhatikan penggunaan bahan dan zat dalam proses pembuatannya agar
mampu menghasilkan produk yang baik dan tetap (cita rasa selalu terjaga).
3. Pemerintah dan instansi terkait, diharapkan dapat mengembangkan lumut sri dempok
sebagai bahan pembuatan produk makanan.