Disusun oleh :
Nama : Arledi Hati Karo-Karo
NPM : E1G020045
Prodi : Teknologi Industri Pertanian
Kelompok :1
Hari/tanggal : Rabu/ 15 Mei
Dosen : 1. Tuti Tutuarima, S.TP, M.Si.
2. Ir. Marniza, M.Si
Ko-Ass : Ananda Ferlisman E1G018048
PENDAHULUAN
2. Densitas kamba, Tekstur, Daya serap air, Rasio pengembangan, dan Kadar
protein.
GambardanStrukturBahan Bentuk
Bahan
Utuh Melintang Membujur
Bahan
Biji kopi segar Bulat sedikit
oval
Komposisi
Berat Jenis Ukuran Bahan (mm) Berat bagian-
bagian
Bahan
Tebal/ Kulit Daging
Ulangan Ulangan Ulangan
Panjang Lebar diamet Umbi Umbi
1 2 3
er
Biji - -
Kopi 0,9 g/ml 0,9 g/ml 0,9 g/ml 11,8 9,2 5,1
beras
Kopi
Coklat Khas kopi Pahit - 2,23%
Bubuk
Khas
Teh Coklat Sedikit
aroma dari - -
Bubuk Gelap pahit
teh bubuk
Hampir
bulat
sempurna
Buah
dengan
Kelapa 3
sedikit
lonjong
(oval)
Buah
Bulat
Kelapa
Lonjong
Sawit 1
Buah
Bulat
Kelapa
Lonjong
Sawit 2
Bahan dari rimpang kunyit kulit rimpang jingga kecoklatan atau bau khas kunyit agak pahit dan
berwarna terang agak kuning pedas
kehitaman. Warna daging rimpangnya
jingga kekuningan
Berbentuk
Sayuran Daun seperti jantung
hati
Berbentuk
Sayuran Buah panjang dan
keriting
Bulat lonjong
Sayuran Bunga 1 menyerupai
jantung pisang
Berbentuk mirip
Sayuran Bunga 2 seperti jantung
pisang
Berbentuk pipih
Sayuran Umbi
agak bulat
Sayuran Daun
Sayuran Buah
Sayuran Bunga 1
Sayuran Bunga 2
Sayuran Umbi
Berat
Bahan
Hari Ke- Hari Ke- Hari Ke- Hari Ke- Hari Ke- Laju Respirasi
1 2 3 4 5
Sayuran Daun 100 gr 80 gr 70 gr 50 gr 30 gr 0,83
Sayuran Buah 5 gr 4 gr 4 gr 3 gr 3 gr 0,041
Sayuran Bunga 1 59 gr 53 gr 47 gr 41 gr 35 gr 0,3
Sayuran Bunga 2 150 gr 138 gr 126 gr 114 gr 102 gr 0,5
Sayuran Umbi 6 gr 6 gr 5 gr 5 gr 4 gr 0,041
4. Perhitungan bagian yang dapat dimakan
Bahan Berat bagian Berat bagian yang tidak dapat Laju Respirasi
yang dapat dimakan
dimakan Kulit Batang Akar
Sayuran Daun 15 gr - 40 gr -
Sayuran Buah 3 gr - 1 gr -
Sayuran Bunga 1 55 gr 4 gr
Sayuran Bunga 2 132 gr 10 gr
Sayuran Umbi 8 gr 1 gr - -
5. Penanganan Sayuran
Buah Memanjang
matang (1)
Buah Melengkung
mentah (1)
Buah ......... Bulat
matang (2)
Buah
mentah (2)
Bulat
2. Pengamatan warna, dan kekerasan
Tekstur/kekerasan
Bahan Warna
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5
Kehilangan berat
Bahan Laju respirasi
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5
Buah pisang
70 gram 69 gram 68 gram 66 gram 64 gram 1,5 gram
matang (1)
Buah Pisang
mentah (1)
Buah Jeruk
130 gram 128 gram 126 gram 123 gram 121 gram 1,6 gram
matang (2)
Buah Jeruk
125 gram 124 gram 123 gram 122 gram 120 gram 1 gram
mentah (2)
Tingkat Mutu
No Faktor Mutu
Ayam Ras
60 gram berdasarkan
mutu telur menurut SNI-
1. Pengukuran berat butir telur 3926:2008
Sedang (50gr sampai
dengan 60 gr)
2. Kondisi Kerabang
a. Bentuk Oval
b. Kehalusan Halus
c. Ketebalan Tebal
d. Keutuhan Utuh
e. Kebersihan Bersih
3. Pemeriksaan mutu telur dengan peneropongan
a. Kedalaman kantung udara <0,5 cm
b. Kebebasan bergerak Tetap ditempat
c. Kebersihan Bebas dari bercak darah
Pemeriksaan mutu telur dengan metode
4.
pemecahan
a. Tinggi kuning telur dan diameter kuning telur 4,5cm & 9cm
b. Indeks kuning telur 0,5
c. Tinggi putih telur dan diameter putih telur 2 cm & 12 cm
d. Indeks putih telur 0, 166
e. Berat bagian yang dapat dimakan 59,3
4.8 Acara 8 (Susu)
1. Uji alkohol 70%
Bahan Jam ke-0 Jam ke-12 Jam ke-24 Perubahan yang terjadi
Susu
UHT
Bahan Perasan jeruk nipis 0,5 Perasan jeruk nipis 1 Perasan jeruk nipis 2
sendok sendok sendok
Susu (+) (+ +) (+ ++)
UHT
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Acara 1 (Serelia dan Kacang-kacangan)
Pada praktikum pertama yaitu melakukan percobaan pada serealia dan kacang-
kacangan. Pada percobaan pada serealia mengamati yaitu Berat, Ukuran, dan
Warna dan Densitas kamba, Tekstur, Daya serap air, Rasio pengembangan, dan
Kadar protein. Pada percobaan ini menggunakan 5 sampel yaitu beras, beras
ketan, jagung, kacang hijau dan kacang kedelai.
Pada percobaan ini didapati data densitas kamba pada beras sebesar 40 gr,
pada beras ketan 50 gr, pada jagung sebesar 45 gr, pada kacang hijau sebesar 18
gr, pada kacang kedelai sebesar 90 gram. Dengan daya serap air pada masing
masing sampel adalah beras 0,5 mm, beras ketan sebesar 1,6 mm, pada jagung
sebesar 45 gr, pada kacang hijau sebesar 0,2 mm, pada kacang kedelai sebesar 1,5
mm.
Dan rasio pengembangan dan kadar air dari beras adalah 0,8 mm dan 12%,
pada beras ketan sebesar 2 dan 4%, pada jagung sebesar 0,9 dan 33,3%, pada
kacang hijau sebesar 0,4 dan 40% dan pada kacang kedelai sebesar 2,5 dan 40%.
5.2 Acara 2 (Bahan Penyegar)
Pada praktikum kali ini kami mengamati sifat bahan pada kelompok bahan
penyegar.Bahan penyegar adalah semua bahan yang nabati yang dapat
merangsang pemakainya. Padaumumnya bahan-bahan tersebut mengandung zat
perangsang. Adapun bahan yang kami amatidiantaranya kopi bubuk, teh bubuk
dan biji kakako segar dan Biji kopi beras. Yang kami lakukan adalah mengamati
bentuk, berat, warna, aroma, rasa, nilai cacat dan kadar sari yang terdapat bahan-
bahan tersebut.
Pengamatan pertama yaitu pada biji kopi beras. Dari hasil pengamatan kami
didapat bahwa bentuk pada biji kopi beras adalah oval, berat jenisnya 0,9 gram/ml
dan warna pada bijikopi beras adalah coklat kehitaman serta beraroma kopi yang
dikeringkan serta rasa pahit ataudengan kata lain memiliki aroma khas kopi.
Untuk nilai cacat dan kadar sari pada biji kopi berastidak ada. Pada ukuran biji
kopi beras dapat dilihat secara detail pada tabel hasil pengamatan diatas. Menurut
Ridwansyah (2003), buah kopi terdiri atas tiga bagian yaitu : lapisan kulit
luar(exocarp), lapisan daging (mesocarp), lapisan kulit tanduk (endoscarp).
Dilakukan pengamatan pada biji kopi beras antara lain keadaan biji. Berdasarkan
hasil pengamatan warna dominan bijikopi yang diamati adalah hijau kecoklatan,
tetapi terdapat pula biji kopi yang berwarna kuning,hijau, coklat dan abu-abu.
Sedangkan parameter kerusakan atau cacat yang diamati antara lain : biji
berlubang, biji pecah, biji kisut, dan biji utuh. Dan menurut SNI 01-2907-2008,
Pada kopi beras ini tidak adanya nilai cacat pada biji maka kopi beras yang kami
amati ini termasuk pada mutu I dimana maksimum nilai cacat 11. Jadi dapat
disimpulkan dari literature dan SNI bahwa biji kopi beras yang kami amati sudah
sesuai dan memiliki kualitas yang bagus.
Pada pengamatan kedua yaitu pada biji kakao segar. Kakao yang kami
gunakan disiniadalah kakao utuh yang masih segar. Berdasarkan pengamatan fisik
didapat bahwa berat kakaosegar 2 gr /ml dengan bentuk lonjong dengan ujung
pangkal meruncing, panjang biji kakao 20 mm, lebar 100 mm dan tebal 15 mm.
Untuk aroma kakao sendiri adalah harum coklatdengan warna kulit kuning dan
isinya berwarna putih serta rasanya yang manis keasaman.Menurut literature
pebedaan aroma kakao yang ditimbulkan dapat dipengaruhi oleh komponen
pembentuk aroma belum sempurna pembentukannya akibat perbedaan lama
fermentasi dan pengeringan. Dan menurut SNI 01-2323-2000, kakao yang kami
gunakan ini sudah memenuhistandar nasional salah satunya karena tidak adanya
pecah pada biji yang menandakan bahwa bijikakao yang kami gunakan bisa
tergolong mutu I, II atau III tergantung dari aspek yang lainnya.
Pada pengamatan ketiga yaitu pada kopi bubuk. Memiliki warna coklat gelap,
beraromakhas kopi bubuk, dan berasa pahit. Untuk kadar sari pada kopi bubuk
sebesar 2,23 %. MenurutSNI 01-3542-1994, Kopi bubuk yang kami gunakan
sudah memenuhi standar nasional dapatdilihat dari nilai kadar sari yang sesuai
dengan SNI yaitu 20-30% dimana kopi bubuk initergolong mutu I. Jika dilihat
dari segi bau, rasa dan warna semuanya normal.
Pada pengamatan terakhir yaitu pada teh bubuk, warnanya coklat gelap,
beraroma khasteh bubuk dan rasa yang kelat. MenurutSetyamidjaja (2000)
Senyawa tanin/katekin merupakan senyawa yang sangat kompleks dan tidak
berwarna dan paling penting pada daun teh karena dapat menentukan kualitas
daun teh. Hampirsemua sifat produk teh termasuk didalamnya warna, rasa dan
aroma secara langsung maupuntidak langsung dihubungkan dengan modifikasi
pada katekin ester menjadi katekin non esterdapat menemukan rasa pahit dan
sepet dari teh hijau. Serta berdasarkan menurut SNI 01-3143-1992 teh bubuk yang
kami gunakan sudah memenuhi standar nasional yang telah ditetapkan
olehPemerintah.
upaya yang bisa dilakukan agar rempah dapat disimpan lama adalah
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.1.1 Acara 1 (Serelia dan Kacang-kacangan)
6.2 Saran
Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam melakukan praktikum, supaya dapat
meminimalisir kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Tien R. Muchtadi dan Fitriyono A. (2010). Teknologi Proses Pengolahan Pangan.
Alfabeta. Bandung.
Koswara dalam Siti. 2012. Jurnal Karakteristik Kimia Tepung Kecambah
Serealia dan Kacang-Kacangan dengan variasi blanching, 209-217.
Ahmad dalam Siti. 2012. Kacang-kacangan. Bandung
Soedjono, 2012. Pengertian Kacang-kacangan dalam Pertanian. Universitas
Brawijaya
Soedjono, 2011. Bahan Baku Tepung Campuran Dari Kacang-Kacangan. Jakarta
Soekaryo.2017. Pengertian Bahan Penyegar. Jakarta
Rahmitasari, 2011. Buku Panduan Tanaman Kakao. Bandung
Tien, 2011. Mutu dan Kualitas dalam Teh . Surabaya
Meter, 2013. Jurnal Minyak dan Lemak. ITB. Bandung
Anonim. 2012. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Laboratorium Biologi UMS :
Surakarta.
Naufa, 2014. Buku Ajar Lemak dan Minyak. Surakarta.
Oneparmo.2011. Bumbu dan Rempah – Rempah. Banjarmasin
Abdul Kadir. 2013. Dasar Pengolahan Citra Dengan Delphi. Yogyakarta
Melda F, 2014. Rempah Umbi Akar dan Jahe. Yogyakarta
Rafi dan Pillai. 2014. Autentikasi Bahan Baku Herbal. Banjarmasin
Astawan, 2012. Bahan Pangan Gizi dan Kesehatan. Alfabeta : Bandung.
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI
Achmad, D Sediaoetama. 2012. Daftar Ilmu Gizi. Jakarta
Waluyo, 2012. Buku Panduan Tentang Sayuran. Jakarta
Anonim, 2014. Konsumsi Terhadap Buah-buahan. Surakarta.
Suparlan, 2012. Alternatif Penyimpanan Produk Buah. Yogyakarta
Adrian, 2011. Manfaat Buah. Bandung