MAKALAH
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Annisah Rachmawati Ariyadi 170342615556
Chalimatus Sa’diyyah 170342615511
Dila Amelia 170342615507
Novi Sanita Putri 170342615585
A. Latar Belakang
Dalam kegiatan peternakan, pakan merupakan salah satu kunci atas keberhasilan ternak
tersebut. Pada ternak, pakan yang digunakan harus memiliki kualitas dan kuantitas yang baik
untuk untuk menjaga keberlangsungan hidup, produksi dan reproduksinya. Salah satu jenis
pakan yang baik yaitu yang berasal dari alam sehingga tidak terdapat bahan kimia yang dapat
mengancam kesehatan ternak. Dalam hal ini dapat disebut sebagai etnoveteriner, etnoveteriner
merupakan usaha pemeliharaan dan pengobatan ternak secara tradisional, meliputi pengetahuan
dan ketrampilan yang dimiliki, metode dan bahan yang dipergunakan juga tercakup hal-hal
yang berkaitan dengan kepercayaan yang dianut dalam pengobatan dan pemeliharaan ternak
(Rahayu, 2006).
Tanaman-tanaman disekitar kita merupakan salah satu contoh pakan dan obat yang baik
untuk ternak. Tanaman tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat atau etnis untuk penyakit
ternak tertentu. Tanaman-tanaman tersebut dapat beraneka ragam, bahkan satu tanaman dapat
digunakan untuk berbagai obat banyak penyakit ternak selain itu, cara pengolahan antara satu
etnis dengan etnis lain akan mungkin berbeda, namun yang terpenting tanaman tersebut dapat
digunakan untuk pengobatan. Contoh tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk pakan yaitu
tanaman jenis rumput-rumputan (graminae) dan jenis legum (leguminosae). tanaman jenis
rumput-rumputan tersebut merupakan sumber serat kasar untuk membentuk energi bagi ternak
tersebut, sedangkan jenis legum merupakan merupakan sumber protein untuk ternak
(Suherman, 2015).
Banyaknya keanekaragaman yang ada disekitar kita yang dapat dimanfaatkan untuk
berbagai macam pakan dan obat ternak karena merupakan bahan alamiah yang ramah
lingkungan, banyak manfaat, dan aman untuk digunakan contohnya yaitu tanaman, maka akan
mendorong masyarakat akan memanfaatkan tanaman-tanaman tersebut, sehingga tanaman-
tanaman yang ada disekitar kita harus kita lestarikan. Selain memanfaatkan tanaman untuk obat
ternak agar hasil ternak baik, masyarakat juga harus melestarikan tanaman tersebut agar
tanaman-tanaman yang kaya manfaat tersebut tidak akan punah dan dapat dimanfaatkan terus
menerus, sehingga tanaman tetap lestari pakan yang dihasilkanpun baik
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pemanfaatan tumbuhan sebagai keamanan etnoveteriner?
2. Apa sajakah jenis-jenis tanaman etnoveteriner?
3. Apa sajakah faktor yang mendorong penggunaan tumbuhan sebagai keamanan
etnoveteriner?
4. Apa sajakah kelemahan penggunaan tumbuhan sebagai keamanan etnoveteriner?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pemanfaatan tumbuhan sebagai keamanan etnoveteriner
2. Untuk mengetahui jenis-jenis tanaman etnoveteriner
3. Untuk mengetahui faktor yang mendorong penggunaan tumbuhan sebagai keamanan
etnoveteriner
4. Untuk mengetahui kelemahan penggunaan tumbuhan sebagai keamanan etnoveteriner
BAB II
ISI
Anggraeni, Ria., Silalahi, Marina., Nisyawati. 2016. Studi Etnobotani Masyarakat Subetnis
Batak Toba Di Desa Peadungdung, Sumatera Utara, Indonesia. Jurnal Pro-Life
Volume 3 Nomor 2
Arobaya, Agustina. Y.S., Pattisellano, Freddy. 2007. Jenis Tanaman Berguna Bagi Suku Dani
di Lembah Baliem, Papua.Biota Vol. 12 (3)
Asriany, A. 2017. Kearifan Lokal Dalam Pemeliharaan Kerbau Lokal Di Desa Randan Batu
Kabupaten Tana Toraja. Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak, 12(2): 64-72
Chaudhary, S. K., J. J. Rokade, G. N. Aderao, A. Singh, M. Gopi, A. Mishra, and K. Raje. 2018.
Saponin in poultry and monogastric animals: A review. International Journal of
Current Microbiology and Applied Science, 7(7): 3218-3225.
Dalimartha S. 2008. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 5. Pustaka Bunda, Grup Puspa
Swara, Jakarta
Diwyanto, K., B.R. Prawiradiputra, dan D. Lubis. 2002. Integrasi tanaman-ternak dalam
pengembangan agribisnis yang berdaya saing, berkelanjutan dan berkerakyatan.
Wartazoa, Buletin Ilmu Peternakan Indonesia 12(1): 1-8
Farida, Y., dkk. 2018. Pemanfaatan Tanaman Lokal sebagai Pakan Ternak Fermentasi dan
Suplemen Pakan di Desa Sendang, Kabupaten Wonogiri. Jurnal Ilmiah Pengabdian
kepada Masyarakat. 4(1). 6167
Febriana, Dini. 2018. Kandungan Bahan Kering dan Bahan Organik Hijauan Rumput Odot dan
Rumput Gajah di Bawah Naungan Pohon Kelapa Sawit pada Kondisi Tanaman
Campuran dengan Tanaman Leguminosa Siratro. Skripsi. Universitas Lampung
Herawati , E., & Royani, M. 2017. Kualitas Silase Daun Gamal dengan Penambahan Molase
Sebagai Zat Aditif. IJAS, 7(2): 29-32
Hikmat, A., Zuhud, E.A.M., Hidayat, S. 2010. Kajian Etnobotani Masyarakat Kampung Adat
Dukuh Kabupaten Garut, Jawa Barat. Media Konservasi, 15(3) : 139-151
Ibo, Liberina. K., Arimukti, Septiani. D. 2019. Studi etnobotani pada masyarakat sub-etnis
Batak Toba di Desa Martoba, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Pros Sem Nas
Masy Biodiv Indon. 5 (1): 234-241
Joni, A., Oramahi, H.A., & Ardian, H. 2015. Etnobotani Masyarakat Dayak Suru’ Studi Kasus
Dusun Sungai Tekuyung Desa Tangai Jaya Kecamatan Mentebah Kabupaten Kapuas
Hulu. Jurnal Hutan Lestari, 3(4): 617-624
Katuromunda S, Sabiiti EN, Mateete Bekunda A. 2012. Effect of legume foliage supplementary
feeding to dairy cattle offered Pennisetum purpureum basal diet on feed intake and
manure quality Uganda. Journal of Agricultural Sciences, 13 (1): 25-34
Kuni B E, Hardiansyah G dan Idham. 2015. Etnobotani Masyarakat Suku Dayak Kerabat Di
Desa Tapang Perodah Kecamatan Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau. Jurnal Hutan
Lestari Vol (3) : Hal 383-400.
Lima, D.D. 2012. Pengaruh Waktu Perendaman Dalam Air Panas Terhadap Daya Kecambah
Leguminosa Centro (Centrosema pubescens) Dan Siratro (Macroptilium
atropurpureum). Agrinimal, 2(1):26-29.
Lumowa, S.V.T & Rambitan, V.M.M. 2017. Analisis Kandungan Kimia Daun Gamal
(Gliricidiasepium ) Dan Kulit Buah Nanas (Ananascomosus L ) Sebagai Bahan Baku
Pestisida Nabati. Prosiding Seminar Nasional Kimia.
McSweeney, C.S., N.T. Ngu., M.J. Halliday, S.R. Graham. H.E. Giles, S.A Dalzell and H.M
Shelton. 2011. Enhanced ruminant production from leucaena – New insights into the
role of ‘leucaena bug’. Proc. Of the 3rd International Conference on Sustainable
Animal Agriculture For Development Countries, Nakhon Racthasima, Thailand, p: 88-
89
Mutaqin, A.Z.dkk,. 2015. Studi etnoveterinari farmakologi pada masyarakat Pasir Biru,
Rancakalong, Sumedang, Jawa Barat. Pros Semnas Masy Biodiv Indon. 1(6). 1420-
1424
Prawiradiputra, B.R. 2015. Tumbuhan Pakan Ternak Lokal di Kabupaten Pandeglang, Banten.
Patura, 5(1): 1-6
Rahayu, I.D. 2006. Aloe barbadensis Miller Dan Aloe chinensis Baker Sebagai Antibiotik
Dalam Pengobatan Etnoveteriner Unggas Secara Invitro. Jurnal Protein, (13):1
Rusdiana, S., & Herdiawan, I. 2017. Pengetahuan Peternak dan Analisis Ekonomi Penggunaan
Rumput Chloris gyana Sebagai Pakan Kerbau DiLahan Penggembalaan. Bulletin
Peternak, 41(2): 219-229. DOI:10.21059/buletinpeternak.v41i1.18159
Setiadi, D., Batoro, J., Chikmawati, T., Purwanto, Y. 2011. Pengetahuan tentang Tumbuhan
Masyarakat Tengger di Bromo Tengger Semeru Jawa Timur. Bogor : LIPI Bogor
Suherman, D., dan Herdiawan, I. 2015. Tanaman Legum Pohon Desmodium Rensonii Sebagai
Tanaman Pakan Ternak Bermutu. Pastura, (4):2
Suhubdy. 2007. Strategi Penyediaan Pakan Untuk Pengembangan Usaha Ternak Kerbau.
Pusat Kajian Sistem Produksi Ternak Gembala dan Padang Pengembalaan Kawasan
Tropis. Fakultas Peternakan Universitas Mataram.
Sunu, P., & Abdurrahman, H. 2019. Pengaruh Penggunaan Lidah Buaya (Aloe vera) dalam
Ransum Terhadap Performa dan Karkas Broiler Pejantan. Sains Peternakan, 17 (1):
12-16. DOI: http://dx.doi.org/10.20961/sainspet.v%vi%i.24348
Widiyono, Irkham., dan Sarmin. 2017. Pemberdayaan Peternak Marginal: Studi Kasus di
Wilayah Banguntapan Bantul. Indonesian Journal of Community Engagement 2(2)
Yanuartono., Purnamaningsih, H., Indarjulianto, S., & Nururrozi, A. 2017. Potensi Jerami
Sebagai Pakan Ternak Ruminansia. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 27 (1): 40 – 62. DOI
: 10.21776/ub.jiip.2017.027.01.05