PENDAHULUAN
2.5.3. Kelemahan
Untuk dapat memberikan jaminan mutu di bidang obat tradisonal,
tantangan yang dihadapi utamanya adalah berupa kondisi sangat
kurangnya ketersediaan standar dan metode sebagai instrumen untuk
melakukan evaluasi mutu. Sebagaimana telah disebutkan bahwa manfaat
dan mutu obat tradisional dipengaruhi oleh banyak faktor. Sementara itu
penelitian mengenai faktor-faktor tersebut sangat terbatas yang pada
gilirannya menyebabkan terbatasnya data, standar dan metodologi.
2.5.4. Peluang
Penggunaan obat tradisional terus meningkat, baik di negara-negara
berkembang maupun di negara-negara maju. Badan Kesehatan Dunia
(WHO) melalui World Health Asembly merekomendasikan penggunaan
pengobatan tradisional, termasuk obat tradisional, dalam pemeliharaan
kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama
penyakit-penyakit kronis, penyakit-penyakit degeneratif dan kanker.
2.5.5. Ancaman dan Tantangan
Eksploitasi oleh pihak asing terus berlangsung sementara banyak jenis
tumbuhan obat yang terancam kepunahan belum sempat diteliti,
dikembangkan dan dibudidayakan. Menurut UU No.5 Tahun 1990
tentang konservasi sumber daya alam dan ekosistem, dan UU No 12
Tahun 1992 tentang sistem budidaya tumbuhan, pencarian dan
pengumpulan plasma nuftah dalam rangka pemuliaan dilakukan oleh
pemerintah dan dalam kegiatannya dapat dilakukan pula oleh perorangan
dan badan hukum yang diberi izin khusus, sedangkan untuk
pelestariaannya dilakukan pemerintah bersama masyarakat. Perlu ada
regulasi yang mengatur pertukaran dan pemanfaatan sumber daya alam
obat tradisional dan kearifan lokal melalui pembagian keuntungan yang
ideal.
Beberapa obat tradisional sudah digunakan untuk penyembuhan
penyakit dan beberapa penelitian menunjukkan potensi obat tradisional
untuk digunakan dalam penyembuhan terutama penyakit degeneratif.
Namun harganya kadang kala lebih mahal dibandingkan dengan obat
konvensional.
BAB 3
METODE
Luas wilayah kerja Puskesmas Tahtul Yaman adalah 15.29 Km2 dengan
batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sekernan (Kabupaten
Muaro Jambi)
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Jambi Luar Kota
(Kabupaten Muaro Jambi)
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Danau Teluk Kota
Jambi
Sebelah Selatan berbatasan dengan Sungai Batanghari
Gambar: Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tahtul Yaman (Kecamatan
Pelayangan)
Sumber: kecpelayangan.jambikota.go.id
Tabel.Data geografi wilayah kerja Puskesmas Tahtul Yaman
No Kelurahan Luas Wilayah (Ha) Jumlah RT
1 Tengah 211 4
2 Jelmu 194 3
3 Mudung Laut 223 9
4 Arab Melayu 118 12
5 Tahtul Yaman 324 12
6 Tanjung Johor 1529 6
Total 2599 46
Sumber: Laporan Profil UPTD Puskesmas Tahtul Yaman Tahun 2019
4.1.3 Demografi
Wilayah kerja Puskesmas Tahtul Yaman meliputi 6 kelurahan yang
merupakan bagian dari Kecamatan Pelayangan. Semua wilayah kerja
Puskesmas Tahtul Yaman rata-rata sudah bisa dilalui dengan kendaraan roda
dua maupun roda empat.
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tahtul Yaman
berdasarkan registrasi keadaan bulanDesember 2019:
1. Jumlah penduduk : 13.854 jiwa
2. Jumlah KK : 4.248 KK
3. Jumlah rumah : 2.346 rumah
4. Jumlah laki-laki: 7.043 jiwa
5. Jumlah perempuan: 6.811 jiwa
5.5 Kesimpulan
Program inovasi kampung herbal berjalan kurang maksimal
karena adanya pandemi Covid-19, akan tetapi kampung herbal
memberikan manfaat bagi masyarakat dan sudah mulai dikenal
masyarakat di Kecamatan Pelayangan serta mendapatkan perhatian
dari Pemerintahan Kota Jambi dan Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia. Dalam pelaksanam program ini memang tidak terlepas dari
kendala-kendala yang alami, namun sudah ada solusi-solusi yang dapat
dilakukan agar kampung herbal menjadi lebih baik dikemudian hari.
5.6 Saran