Utilizing Fabaceae for Liver Disease Treatment by Traditional Ethnic Healer in Indonesia
DOI: https://doi.org/10.22435/mpk.v29i1.538
Abstrak
Penyakit liver termasuk salah satu penyakit yang menjadi penyebab kematian utama secara global, dengan
angka kematian terus mengalami peningkatan. Hepatitis merupakan salah satu penyakit liver, prevalensi
di Indonesia pada tahun 2013 mencapai 1,2%. Sebagai negara megabiodiversitas nomor dua di dunia
yang dihuni oleh 1.068 etnis/suku bangsa, Indonesia kaya akan tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk
mengatasi berbagai penyakit. Riset etnomedisin oleh Badan Litbang Kesehatan RI pada tahun 2012, 2015,
dan 2017 menghasilkan metadata pengetahuan lokal etnofarmakologi dan tumbuhan obat Indonesia.
Salah satu informasi pentingnya yaitu data pemanfaatan tumbuhan obat untuk pengobatan penyakit
liver oleh pengobat tradisional (battra) dari berbagai etnis di Indonesia. Analisis terhadap set informasi
tersebut menunjukkan bahwa spesies tumbuhan paling banyak digunakan untuk pengobatan penyakit
liver termasuk dalam famili Fabaceae. Oleh karena itu, dilakukan studi literatur mengenai pemanfaatan
empiris, kandungan senyawa, aktivitas terapeutik dan farmakologi spesies-spesies tumbuhan tersebut
sebagai dukungan atau bahkan koreksi terhadap pemanfaatannya untuk pengobatan penyakit liver.
Berbagai khasiat sebagai antibiotik (terhadap virus, bakteri, parasit, jamur), anti-inflamasi, antioksidan,
hepatoprotektor, dan imunomodulator menyokong pemanfaatan spesies tersebut untuk pengobatan
penyakit liver. Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk memberikan data dasar penggunaannya
dalam pengobatan tradisional, mendapat dan mengembangkan senyawa obat baru, serta mengungkap
pemanfaatan yang lebih luas tak terkecuali pula terhadap senyawa toksik dan anti-nutrisi. Informasi
ini diharapkan dapat bermanfaat bagi yang menggeluti bidang etnobotani, botani, farmakognosi, dan
farmakologi.
Kata kunci: Fabaceae; penyakit liver; pengobat tradisional; etnis
Abstract
Liver disease is one of the leading causes of death globally. Recently, its prevalence and mortality rate
continue to increase. It was reported that Indonesia’s hepatitis prevalence was 1.2% in 2013. Indonesia
is the world second largest megabiodiversity country and inhabited by 1,068 ethnicities. Both are assets
to explore medicinal plants as well as local knowledge to overcome various diseases. Ethnomedicine
research by the National Institute of Health Research and Development (NIHRD) of Republic of Indonesia
in year of 2012, 2015, and 2017 resulted in local etnopharmacology and medicinal plants in Indonesia. One
important information is data on the use of medicinal plants for the treatment of liver disease by traditional
healers from various ethnic groups in Indonesia. Analysis of the information set shows that the most widely
65
Media Litbangkes, Vol. 29 No. 1, Maret 2019, 65 – 88
used plant species for the treatment of liver disease by battra are included in Fabaceae family. Therefore,
further studies of the literature regarding the use of empirical, compound content, therapeutic activities and
pharmacology of plant species are used as support or even correction for their use in the treatment of liver
disease. Various properties as antibiotics (against viruses, bacteria, parasites, fungi), anti-inflammation,
antioxidants, hepatoprotectors, and immunomodulators support the use of these species for the treatment
of liver disease. Further research is needed to provide basic data on its use in traditional medicine,
obtain and develop new drug compounds, and reveal broader use, not to mention toxic and anti-nutritional
compounds. This information is expected to be useful for those who are involved in the ethnobotany,
botany, pharmacognosy, and pharmacology fields.
Key words: Fabaceae; liver disease; traditional healer; Indonesian ethnicities
66
Pemanfaatan Tumbuhan Famili Fabaceae untuk .... (Harto Widodo, Abdul Rohman, dan Sismindari)
terhadap spesies tumbuhan, penggunaan empiris, tenaga kesehatan melalui wawancara mendalam
kandungan kimia, dan aktifitas farmakologi. terhadap battra.12,13 Spesies tumbuhan untuk
Pengetahuan dan pemanfatan tumbuhan penyakit liver dikelompokkan berdasarkan famili,
obat oleh battra bukan hanya sebagai wujud ditentukan habitus dan bagian tumbuhan yang
komponen penting konservasi tradisi, budaya, dan paling banyak digunakan. Pembahasan mengenai
keanekaragaman hayati tetapi juga berguna untuk pemanfaatan empiris, kandungan kimia dan
peningkatan pemeliharaan kesehatan masyarakat aktifitas farmakologi dari masing-masing spesies
secara mandiri, pemanfaatan pada pelayanan tumbuhan diperoleh melalui penelusuran literatur
kesehatan, serta sebagai pijakan penemuan dan menggunakan Google Scholar dengan kata kunci:
pengembangan obat baru yang sangat diharapkan nama ilmiah spesies tumbuhan, penggunaan
di dunia kesehatan. secara tradisional, antioksidan, hepatoprotektor,
antimikrobia, antivirus, antibakteri, antijamur,
METODE dan penyakit hati pada bulan Juli–Oktober 2018.
Data tumbuhan yang digunakan Pembahasan ditekankan pada spesies tumbuhan
untuk pengobatan penyakit liver diperoleh yang ada pada ramuan yang disebutkan oleh battra
dari Laboratorium Manajemen Data, Badan dan dimaknai sebagai objek tunggal. Bahan lain
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dalam satu ramuan seperti air, mineral, dan hewan
(Badan Litbangkes), Kementerian Kesehatan atau bagiannya yang dipakai bersama-sama dalam
RI. Metadata tersebut merupakan set data bagian satu ramuan tidak dibahas dalam makalah ini.
dari hasil Riset Khusus Eksplorasi Pengetahuan
Lokal Etnomedisin dan Tumbuhan Obat Berbasis HASIL
Komunitas di Indonesia atau dikenal sebagai Tumbuhan yang dimanfaatkan untuk
Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (Ristoja) tahun pengobatan penyakit liver oleh battra berbagai
2012, 2015, dan 2017 yang dilakukan oleh Badan etnis di Indonesia yang telah teridentifikasi hingga
Litbangkes. Ristoja melibatkan 2.354 informan tingkat spesies berjumlah 381 tumbuhan tercakup
(battra) dari 405 etnis yang tersebar di 33 provinsi dalam 49 famili. Famili dengan jumlah tumbuhan
di Indonesia. Penggunaan istilah penyakit liver terbanyak adalah Fabaceae, yaitu 29 spesies,
pada Ristoja merujuk pada penyakit kuning, digunakan oleh 43 battra dari 33 etnis (Tabel 1),
yaitu kelainan pada hati, yang ditandai dengan diikuti Euphorbiaceae dan Poaceae (masing-
mual, dispepsia (perut terasa penuh), biasanya masing 17 spesies) serta Zingiberaceae dan
disertai warna kekuningan pada kulit, mata, Asteraceae (masing-masing 16 spesies).
kuku dan telapak tangan, yang ditetapkan oleh
Tabel 1. Tumbuhan dari Famili Fabaceae yang Digunakan untuk Pengobatan Penyakit Liver oleh
Battra Berbagai Etnis di Indonesia
Jumlah
No Nama Ilmiah Nama dearah Habitus Etnis pengguna Provinsi Bagian
battra
A Sub Famili Papilionoideae
1 Crotalaria sp. 1 Kadongkadong Perdu Toraja, Mandar Sulawesi Selatan daun
2 Derris scandens (Roxb.) Benth. 1 Pialu Liana Laut Kepulauan Riau daun
3 Derris trifoliata Lour. 1 Meu Yoya Semak Sula Maluku Utara batang
5 Flemingia macrophylla (Willd.) 1 Pacar Kuning Semak Ut Datum Kalimantan akar
Kuntze ex Merr. Tengah
6 Mucuna sp. 1 Akar Jejangat Semak Batin Jambi akar
7 Parkia spesiosa Hassk. 1 Pete Pohon Gayo Serbe Jadi Aceh kulit buah
8 Pterocarpus indicus Willd. 2 Kau Jawa Pohon Wangi Wangi Sulawesi daun
Wolio Tenggara
Campaga Makasar, Sulawesi Selatan daun
Janeponto
9 Pachyrhizus erosus (L.) Urb. 1 Bengkoang Liana Musi Sumetera akar
Selatan
10 Pongamia pinnata (L.) Pierre 1 Benasi Pohon Nias Sumatera Utara daun
11 Sesbania grandiflora (L.) Pers. 2 Turi Pohon Lamohot Nusa Tenggara kulit batang
Timur
Turi Merah Lamohot Nusa Tenggara daun
Timur
67
Media Litbangkes, Vol. 29 No. 1, Maret 2019, 65 – 88
Fabaceae dalam Plant List terdiri dari famili yaitu Papilionoideae atau Faboideae,
946 genera dan terdapat 67.767 nama ilmiah, Caesalpinioideae, dan Mimosaceae. Cronquist17
24.505 spesies diantaranya berstatus accepted mengklasifikasikan Fabaceae dalam famili
(telah diakui). Fabaceae dibagi dalam tiga sub yang berbeda dengan Caesalpinaceae, dan
68
Pemanfaatan Tumbuhan Famili Fabaceae untuk .... (Harto Widodo, Abdul Rohman, dan Sismindari)
69
Media Litbangkes, Vol. 29 No. 1, Maret 2019, 65 – 88
70
Pemanfaatan Tumbuhan Famili Fabaceae untuk .... (Harto Widodo, Abdul Rohman, dan Sismindari)
2 Derris scandens (Roxb.) badan atau anggota badan terasa sakit derivat isoflavon genisteingliko- daun dan akar: anti-inflamasi.47
Benth. (menghilangkan rasa sakit).42 batang: sida: genistein-7-O-[γ-rhamno- daun: antioksidan.50 batang:
diuretik, antitussif, ekspektoran, piranosil-(1→6)-β-glukopira- lupalbigenin (dari batang):
Sinonim: anti-disenteri, nyeri otot, mencegah nosid].46 induksi kematian sel kanker
- Dalbergia scandens kanker, peningkat stamina pada daun dan akar: flavonoid, oval- paru-paru.49 antiinflamasi;51
(Roxb) penderita kardiovaskular dan wanita iflavanon, dan lupinifolin.47 akar antimikrobia;52 menginduksi
- Derris timoriencis (DC) postmenopaus,43,44 osteoartritis, dan batang: kumarin, triterpen, apoptosis pada karsinoma
- Dalbergia timorienses sakit persendian, rematik, gangguan steroid,42 skandenin, skandenin hepatoselular (HCC).53 akar
(DC) muskuloskeletal, dan ketegangan A, asam betulinat, lupeol, dan batang: antidisenteri, anti
- Milletia littoralis Dunn otot.45 β-amyran-3-one, β-amyrin, diare (antibakteri, antijamur,
β-sitosterol, β-sitosterol glu- antiprotozoal, antialga),42
kopiranosid, kumarin, isoflavon, inhibitor enzim α-glukosidase;
flavon, glikosida isoflavon, antibakteri, antijamur, antialga;
fenil kumarin.48 batang: lupal- asam betulinat: antiartritis;
bigenin.49 lupeol; menghambat maturasi
HIV.54
3 Derris trifoliata Lour Spasmodik, iritasi, rematik, biji: turunan flavonon (S)-lupini- daun: anti-bakteri.55 biji: lupino-
kelumpuhan kronis, dismenorea. folin 4´-metil ether, lupinifolin, lin: antiplasmodia; lupinifolin:
akar: demam, luka dalam.55 batang rotenone.57 akar dan biji: rote- antikanker.57 batang: antibakteri
atau akar: pencahar, karminatif, anti- noloid dan spirohomo-oxarote- dan antioksidan.58
artritis.56 noid (turunan isoflavonoid).57
4 Cassia alata L. sembelit, penyakit kulit (cacing polong: fenol, alkaloid, saponin, daun: merangsang respon
gelang, skabies, eksem), penyakit tannin.61 biji: kardiak glikosida.61 imun,62 anti parasit:
Sinonim: saluran cerna (ulkus), penyakit daun, polong, biji, batang, akar Plasmodium falciparum,66
- Senna alata (L.) Roxb. kuning,59 sakit perut selama : anthraquinon.64 daun dan anti-bakteri, antifungi,67, 68
kehamilan, disenteri, haemoroid, akar: alkaloid, tanin, saponin, antihiperglikemik,69, 70 anti-
kencing darah (sistosomiasis, glikosida, triterpen, fitosterol, anafilaksis,71 anti-bakteri
gonorrhoea), konvulsi, gagal jantung, fenol, flavonoid.65 bunga: terhadap Staphylococcus
oedem, penyakit kuning, sakit kepala, steroid, glikosida, anthraquinon, aureus resisten metisilin.72
hernia, mati separoh/lumpuh,60 volatile oils, tannin.65 bunga: anti-bakteri,61
artritis, tekanan darah tinggi.61 antioksidan, hepatoprotektif,73
daun: penyakit akibat parasit, laksan, imunomodulator.74
kurap, kudis, panu, eksem, malaria,
sembelit, radang luka pada kulit,
sipilis, herpes, influenza, bronchitis.62
getah daun: penyakit kulit akibat
parasit, infeksi dan penyakit kulit.63
biji: mengatur kelancaran menstruasi,
gonorrhea kronik.63
5 Cassia fistula L. daging buah: meredakan gangguan daun, kayu, kulit batang, kulit biji: anti-bakteria, anti
torak;64 daun: infeksi cacing akar, akar, bunga, daging buah, depresan, antiprotozoa,
Sinonim: gelang.64 seluruh bagian tanaman: akar: antraquinon, rhein.64 daun, anti-fertilitas, anti-tumor,75
- Bactyrilobium fistula inflamasi, rematik, ulkus, anoreksia, cabang, kulit batang, bunga, hepatoprotektor, nefroprotektor,
Willd. penyakit kuning, pencahar,64 polong: polifenol: flavonoid, anti-hiperglikemik.87 bunga:
- Cassia excelsa Kunth ulkus, penyakit kulit (impetigo), katekin, antosia idin.81 biji: anti-jamur,75 antioksidan.87
- Cassia rhombifolia kecacingan, pencahar,75 gangguan gliserida, asam linoleat, oleat, daun: penyembuh luka,
Roxb. hati, kelenjar tuberkulus, muntah stearat, palmitat, kaprilat, anti-bakteri, hepatoprotektor,
- Cathartocarpus fistula darah (haematemesis), pruritus, miristat,82 getah, gelatin, minyak larvisidal dan ovisidal terhadap
Pers. leukoderma, diabetes.76 polong tua: (asam krisofanik), krisofanol,83 Culex quinquefasciatus dan A.
pencahar,64 infeksi kulit akut oleh daun: (-)epiafzelekin, (-) stephensi,75 anti-inflamasi,87anti-
bakteri (erisepelas), malaria, rematik, epiafzelekin-3-Oglukosid, ulser,88 antitusif.89 buah:
ulkus.75 biji: cacing gelang, kulit (-) epikatekin, prosianidin anti-parasit, anti-pitetik, anti
gatal, psoriasis,77 penyakit kulit, B2, biflavonoid, triflavonoid, lesmania, anti-bakteri, laksatif,75
sakit perut, demam, lepra.78 akar: sennosid A dan B, krisofanol, anti-inflamasi, hipolipidemik,
adenopati, sensasi terbakar, lepra, fission,64 saponin.84 bunga: antioksidan, hepatoprotektor.87
penyakit kulit, sifilis, kelenjar kaempferol, leukopelargonidin kulit batang: anti-bakteri, anti
tubercular,77 flu, deman, tonikum, tetramer (dengan unit glikol diabetes.75, 87 kuncup bunga:
infeksi tenggorokan (dibakar asap bebas), fistulin, alkaloid anti-piretik.87
dihirup).79 bunga: penyakit kulit, triterpen, proantosianidin,
sakit perut parah, demam, lepra.80 flavonoid.64 daging buah:
gum, bahan astringen,
gluten, proantosianidin
CFI dimer, (-) epiafzelekin,
(+) katekin, kaempferol,64
dihidrokaempferol.85 kulit
polong: flavonoid.86 akar:
rhamnetin-3-O-gentiobiosid.86
71
Media Litbangkes, Vol. 29 No. 1, Maret 2019, 65 – 88
7 Senna tora (L.) Roxb. biji: sakit kepala, demam,9 daun, akar, batang, biji: mengatasi kelelahan, meningkat-
Sinonim: pencahar, penenang, gangguan atraquinon, emodin.64 biji: kan kualitas tidur, penenang.100
- Cassia obfusifolia L., tidur,92 hiperlipemia, diabetes obtusifolin-2 glukosida, biji: menghambat induksi
- Senna oblusifolia L. melitus, alzheimer’s, penyakit kriso-obtusin-6 glukosida, tumor,94 anti-bakteri terhadap
liver akut, inflamasi, fotofobia, norrubrofusarin 6-glukosida, Staphylococcus aureus resisten
sakit kepala, pusing, darah tinggi.93 questin , kriso obtusin;94 metisilin;97 hepatoprotektor,101
daun: pencahar.92 tangkai dan biji antraquinon: aurantio obtusin, agregasi platelet inhibitor.102
(campuran): asma.9 obtusin, krisoobtusin 2-O-beta-
D-glukosida, fiskion, emodin,
krisofanol, obtusifolin, alaternin
2 O-β-D glukopiranosid,95
brassinosteroid (brassinolid,
kastasteron, tifasterol,
teasteron, 28-norkastasteron),
monogliserida (monopalmitin,
monoolein),96 glikosida fenolat:
rubrofusarin triglukosid, nor
rubrofusarin, gentiobiosida,
demetilflavasperon,
gentiobiosida, torakrison
gentiobiosid, torakrison
tetraglukosida, torakrison
apioglukosida.97 akar: asam
betulinat, krisofanol, fission,
stigmasterol, 1-hidrosi-7 metoksi
3-metil-antraquinon, aloe
emodin, 8-O-metilkrisofanol,
1-O-metilkrisofanol.98 daun:
krisofanol.99 tanaman:
anhidrobarakol.100
8 Senna siamea (Lam.) demam tifoid, sakit kuning, sakit daun, kayu, kulit batang, mengatasi kelelahan, meningkat-
H.S.Irwin & Barneby perut, nyeri haid, kadar gula darah kulit akar, akar: atraquinon,65 kan kualitas tidur, penenang.100
Sinonim: tinggi, sembelit, darah kotor, gang- anhidroba akol.100 kayu, daun, daun: anti-bakteri (terhadap
- Cassia florida Vahl guan saluran pencernaan dan saluran kulit batang: krisofanol.99 daun: Escherichia coli, S. aureus,
- Cassia sumatrana Roxb. kemih, herpes, rhinitis.103 tanin, steroid, glikosida,103 Salmonella typhi, Shigella, Pseu-
daun: insomnia.104 daun, kulit batang: alkaloid, flavonoid, glikosida, domonas, Klebsiella.104
malaria.104 buah: kecacingan, kejang saponin, steroid, fenol, terpenoid,
pada anak.105 akar, daun, bunga, biji: antraquinon, tannin.107 kulit
malaria.106 batang: polifenol, antraquinon,
alkaloid, tanin, glikosida,
saponin, flavonoid.108
9 Flemingia macrophylla akar: rematik, atropati, melangia, akar: isoflavon, flavanon, daun, batang: antioksidan.110 akar:
(Willd.) Kuntze ex Merr nefrotis kronik.109 polong: kosmetik, flavanol, yaitu: genistein, antioksidan, hepatoprotektif.112
antelmintik, batuk, kedinginan.110 orobol, 5,7,4′-trihidroksisoflav-
batang: rematik, inflamasi.111 on-7-O-β-D-glukopiranosid;
5,7,4′-trihidroksi-8; 3′-diprenil-
flavanon; 5,7,4′-trihidroksi-6-pre-
nilisoflavon, flemichin D, lespe-
dezaflavanon A, ouratea-catekin;
3,4,5-trimetoksibenzen-O-β-
D-glukopiranosid, stigmasterol,
stigmasterol-3-O-β-D-glukopira-
nosid.112
daun: diabetes,113 sakit gigi dan lidah,
10 Intsia bijuga (Colebr.) berbagai penyakit sering kambuh, daun: flavonoid, tanin, terpenoid, daun: anti-ulser,84 antioksidan.119
Kuntze skabies, sakit kepala;114 kulit batang alkaloid, kardiak glikosida, kayu: antioksidan.121
Sinonim: dan daun: rematik, disenteri, infeksi fenol, saponin, steroid,84
- Afzelia cambodiensis saluran kemih,115 pencahar;116 kulit antron, flavonoid glikosida,
Hance batang: diare,117 artritis rematik, antraquinon, kumarin.119 kulit
- Macrolobium amboin- penyakit dingin, patah tulang,118 asma batang: tanin, polimer larut air,
ense Hassk. (air perasan kulit batang bagian dalam leukosianidin, polifenol, stilben,
dan air kelapa), diabetes (ditambah polisakarida.119 kayu: robinetin
garam).113 (utamanya), dalam jumlah
batang: asma.118 kecil 3,5,4’-trihidroksistilben
(resveratrol), dihidromirisetin,
mirisetin dan naringenin.120
72
Pemanfaatan Tumbuhan Famili Fabaceae untuk .... (Harto Widodo, Abdul Rohman, dan Sismindari)
11 Mimosa pudica L. akar: batu ginjal, gangguan saluran akar: flavonoid, fitosterol, imunomodulator, antioksidan,123
Sinonim: kemih disenteri, demam, sipilis, ca- alkaloid, asam amino, tanin, anti-bakteri.128 daun dan
- Mimosa hispidula Kunth cing perut, penyakit kelamin, gigitan glikosida, asam lemak.124 daun: batang: antioksidan, diuretik,
serangga, insomnia, gelisah, wasir,122 tubulin, fitohormon turgorin,123 hipoglikemik, anti-konvulsan,
lepra, sensasi terbakar, inflamasi, alkaloid, glikosida, flavonoid, anti-depresan, regenerasi
leukoderma, asma, pegal-pegal, fenol, saponin, tanin, kumarin, syaraf siatik.124 daun: analgetik,
penyakit terkait darah, demam karena tanin, steroid, flavonoid, gliko- anti-inflamasi, anti-konvulsan,
ketidaknormalan empedu, batu ginjal, sida,123 leusenin (mimosin),125 anti-diare, anti-malaria, anti-
sakit kuning, lepra.123 terpenoids, asam lemak,126 hepatotoksik, anti-ulkus,124
biji: musilage (D-xylose dan hepatoprotektor, antioksidan.129
asam D-glukoronat 4-O-(asam akar: anti-racun,123,124 anti-
3,5-dihidroksibenzoat)-b-D-glu- mikrobia,130 afrodisiak, anti-
koronida.127 infertilitas.131,132
12 Parkia speciosa Hassk. biji: diabetes, gangguan ginjal, sakit daun: terpenoid, fenolat, daun, polong, dan biji:
Sinonim: kepala.133 akar: hipertensi.134 flavonoid.133 kulit batang: antioksidan.133 polong: anti
- Parkia harbesonii Elmer alkaloid, fenolat.133 polong: mikrobia, antioksidan.135 biji:
tanin,133 polifenol, flavonoid,135 hipoglikemik.139
biji: terpenoid: β-sitosterol,
stigmasterol, lupeol,
kampesterol, squalen,136,137
polisulfida siklik: hexathionin,
tetrathian, tritiolan,
pentathiopan, pentatiokan,
tetrathiepan.138
13 Mucuna sp Parkinson’s, diabetes, kanker, epilep- daun, biji, polong, batang, akar:
si, kolesterol darah, kelemahan pada L-dopa. 141,142
pria, aborsi, sipilis, diare, parasit
pada usus, digigit ular, batu ginjal,
sakit gigi, afrodisiak, lemah daya
ingat, lemah daya belajar.140
14 Pterocarpus indicus akar: sipilis, sariawan.143 daun muda: daun: stigmasterol, flavo- daun: menghambat pertumbuhan
Willd. bisul, borok, panas biang keringat.144 nol-glikosida.144 bunga: lupeol, Ehrlich ascites carcinoma
Sinonim: dan ester fitol.144 (EAC),56 anti-mikrobia,
- Lingoum echinatum antioksidan.144
(Pers.) Kuntze
15 Pachyrhizus erosus (L.) umbi: kosmetik (pemutih kulit).145 akar/umbi: isoflavonoid,145 asam biji: anti-jamur (PaAF
Urb. biji: kudis.146 amino, karbohidrat, lemak, menghambat Trichoderma viride
Sinonim: vitamin (asam askorbat, tiamin, dan Chrysosporium luteum).152
- Pachyrhizus erosus var. niasin riboflavin, piridoksin, umbi: antioksidan, tirosin
erosus asam folat), mineral, enzim,147 inhibitor,146 anti-osreoporosis:
- Pachyrhizus erosus oligofruktosa inulin, saponin, mengurangi kehilangan masa
var. palmatilobus (DC.) fitoestrogen (α-tokoferol, tulang,148 imunomodulator,153
R.T.Clausen glikoprotein (YBG1 dan YBG2), agregrasi platelet akut inhibitor
homolog protease imhibitor: (meningkatkan kesehatan
YBP2,148,149 enzim: β-mananase, kardiovaskular),154 mengurangi
selulase, poligalakturonase, risiko kanker kolon;155
β-1,3-glukanase, invertase, anti-diabetes: meningkatkan
amilase, β-glukosidase, α- dan sensitivitas insulin dan
β-galaktosidase, α-manosi- menghambat glukoneogenesis
dase,150 fenol.151 di hati.156
batang: resin, rotenon, eroson.149
biji: asam lemak (asam palmi-
tate, stearat, oleat, linoleat),147
pachyrhin I dan II, PaAF, albu-
min, globulin, prolamin.149
16 Pongamia pinnata (L.) daun: pilek, batuk, diare, daun, batang: senyawa turunan daun, kulit batang, biji: anti-
Pierre dispepsia, flatulen, gonorrhea, ß avone dan kalkon seperti mikrobia, antioksidan.158
Sinonim: leprosi, kecacingan, permasalahan pongone, galbon, pongalabol, daun: anti-inflamasi, antioxidan,
- Derris indica pencernaan, sembelit, inflamasi, pongagallon A dan B.158 kulit anti-hiperammonemik,
- Pongamia glabra. wasir, luka akar: gusi kotor, sakit batang: asam protokatekuat, anti-diare, anti-mikrobia,
gigi, bisul.157 kulit batang: wasir ellagat, ferulat, gallat, gentisat, antihiperglikemik, anti-lipid
berdarah (internal), gatal, herpes, 4-hidroksibenzoat dan peroksidasi.157 bunga: anti-lipid
pityriasis versicolor, beri-beri, 4-hidroksisinamat.159 daun: asam peroksidasi, antioksidan.160
biji:panas, lemah, bronkitis, batuk sorbat, ferulat, gallat, salisilat, kulit kayu: anti-inflamasi,
rejan, bunga: diabetes.157 p-kumarat.159 biji: asam vanillat, antioksidan.161
gallat dan tannat.159
73
Media Litbangkes, Vol. 29 No. 1, Maret 2019, 65 – 88
17 Sesbania grandiflora (L.) bunga: sakit kepala, atau hidung daun: vitamin C, sterol, saponin, bunga: antioksidan.162 daun:
Pers. tersumbat.162 kulit batang: bisul quersetin, mirisetin, kaempferol. antioksidan, anti-bakteri.166 kulit
Sinonim: mulut dan saluran pencernaan dan biji: leukosianidin, sianidin, batang: antioksidan.167
- Agati grandiflora (L.) gangguan lambung pada bayi, cacar, saponin, sesbanimide bunga:
Desv demam.163 asam oleanolat, metil esternya
& kaemferol-3-rutinosid.164 kulit
batang: tanin, gum, alkaloid,
glikosida, flavonoid, saponin,
fenol.165
18 Tamarindus indica L. daun: inflamasi, tumor, cacing daun: flavonoid, tanin, daun: anti-ulser.84 bunga:
Sinonim: gelang, penyakit darah, cacar, alkaloid, kardiak glikosida, hepatoprotekif.170 daging buah:
- Tamarindus officinalis opthalmia dan penyakit mata, sakit fenol, saponin.84 biji: asam hipolipemik, antioksidan,171 ha
Hook. telinga, gigitan ular.168 daging buah lemak: palmitat, oleat, atoregeneratif, hepatoprotek-
(matang): kurang nafsu makan linoleat, β-amirin, eikosanoat, tif.172
(makan pembuka), pemanasan kompesterol, β-sitosterol,
pencahar, tonik jantung, kecacingan, polifenolat: proantosianidin
luka, fraktur, sakit perut, gangguan (apigenin, katekin, prosianidin
empedu.168 kulit batang: magh, B2, taksifolin, eriodiktiol,
berbagai keluhan hati.168 naringenin).169 daging buah:
asam organik (tartarat,
asetat, sitrat, format, malat,
suksinat).169
19 Erythrina variegata L. kulit batang: panas, gangguan kulit batang: isoflavonoid: kulit batang, bunga:
Sinonim: empedu kecacingan, sakit mata, 4’,5,7-trihidroksi-8 antiosidan.173,177 daun: analgetik,
- Corallodendron penyakit kulit.173 daun: demam, prenilisoflavon, alpinum anti-inflamasi,176 antioksidan:
orientale (L.) Kuntze inflamasi, sakit persendian, sakit isoflavon, 6-hidroksigenistein.174 aktivasi reduced glutathione
telinga, sakit gigi, konstipasi, batuk, daun: flavonoid, glikosida;174 (GSH) dan superoxide
air susu tidak lancer, menstruasi asam galat, kafeat, butanoat, dismutase (SOD) dan catalase
tidak lancer,171 gangguan liver, kon- 3-eikosin, 3-metil-, 3,7-dimetil- (CAT).178 seluruh tanaman:
vulsi, arthritis.174 6-oktenil ester, fitol (diterpen), hepatoprotektif.179
squalen (triterpen), alkohol
terpen,175 alkaloid, steroid,
sapaonin, triterpen.176
20 Caesalpinia bonduc (L.) kecacingan, infeksi bakteri, seluruh bagian tanaman: biji: analgesik, anti-inflamasi,180
Roxb. antidiuretic, inflamasi, diabetes,180 steroidal saponin, asam antioksidan, anti-dabetes, anti
Sinonim: ganguan hati, tumor.181 biji: lemah lemak, asam amino, fitosterol, mikrobia, anti-hiperlipidemia,
- Bonduc minus Medik. syahwat, tonik peremajaan tubuh,182 isoflavon, fenol.184 kulit anti-filaria, anti-malaria,
- Caesalpinia bonducella anti-lepra.183 buah: penyakit saluran batang: (methyl (4E)-5-{2- anti-tumor, imunomodulator,
(L.) Fleming kencing, leukoroea, wasir, luka.184 [(1E)-buta-1,3-dien-1-yl]-4,6- anti-piretik.184 kulit batang: anti
- Caesalpinia crista “L., daun, ranting: tumor, peradangan, dihydroxyphenyl}pent-4- dabetes.184 akar: anti-dabetes.184
p.p.A” gangguan hati, sakit gigi.185 daun: enoat.186 daun: antelmintik, anti-
penyakit kaki gajah, cacar.185 biji: furanoditerpene’s: α-, mikrobia, anti-psoriasis,
β-, γ-, δ-, dan ε-kaesalpin, larvacidal, kontraksi otot,
kaesalpin–F; asam lemak: anti-amiloidogenik,184
palmitat, stearat, oktadeka-4- hepatoprotektor, antioksidan,
enoat, oktadeka-2, 4-dienoat, anti-tumor, antioksidan.185
lignoserik, oleat, linoleate; batang, akar: anti-virus
fitosterinin, β-sitosterol, Vaccinia.185 hepatoprotektor,
homoisoflavone onducellin; ameliorasi kerusakan hati.188
asam amino: aspartat, arginin, bunga: analgetik.189
sitrulin; β-karoten, glikosida-
bondusin, gum, resin.187
21 Caesalpinia sappan L. kayu: kerongkongan kering, darah daun, batang: alkaloid, tanin, kulit batang: sitotoksik, an-
Sinonim: kotor, diabetes, wajah pucat, saponin, fitosterol.192 b0uah: ti-virus.190 daun: anti-jamur,193
- Biancaea sappan (L.) astrigen, haemostatik, pendarahan tannin.192 kayu: senyawa anti-bakteri.194 batang, kayu:
Tod. gusi, gusi lemah, gigi goyah, fenolat: xanthon, kumarin, anti-tumor.195 kayu: anti-virus,
sariawan, stomatitis, pengikisan kalkon, flavon, brazilin, anti-bakteri, anti-koagulan,
gusi, sensasi terbakar, luka, ulkus, homoisoflavonoid,191 sappanin, anti-tumor, anti-inflamasi,
lepra, penyakit kulit, disenteri, brazilin, 3’-O-metilbrazilin, anti-anafilatik,190 imunomodu-
epilepsi, konvulsi, menorrhagia, homoisoflavonoid (sappanol, lator,196 anti-artritis.197
leukorrhea, stomatopati, odontopati, episappanol, sappanon
pendarahan dada dan paru paru, A dan B), dibenzoxocin
rematik,190 tuberkulosis, diarea, (protosapanin A, B, dan C),
disenteri, infeksi kulit, anemia.191 metanodibenzoxosinon dimer,
neosappanon.192
74
Pemanfaatan Tumbuhan Famili Fabaceae untuk .... (Harto Widodo, Abdul Rohman, dan Sismindari)
22 Inocarpus fagifer (Par- kulit batang: infeksi saluran ken- daun: steroid.200 biji: fenolat: daun: antioksidan.200 biji:
kinson) Fosberg cing,198 penyakit sering kambuh, asam kafeat, p-kumarat, ferulat, antioksidan, anti-inflamasi pada
Sinonim: patah tulang (kulit batang bagian gallic, salisilat, sinapinat, isofla- sel liver, hiperkolesterolemia.203
- Aniotum edulis J.R. dalam dicampur dengan minyak vonoid, daidzein, formononetin,
Forst. kelapa).199 genistein, daidzin, 7,4´-di-
- A. fagiferum Parkinson kulit buah: gigitan serangga, metoksisoflavon, genistin,
luka bakar (mesokarp buah yang glisitein, glisitin, prunetin,
hijau),198 skabies, pneumonia.199 sissotrin, tektoridin, flavonoid,
akar: sakit perut.199 batang: sakit apigenin, epikatechin, isokver-
tulang (airnya); daun: lemah setelah sitrin, kaempferol, luteolin,
meahirkan, keracunan ikan; seluruh liquiritigenin, naringenin, rutin,
tanaman: pendarahan bagian koumestan, koumestrol.201
dalam.199 kulit batang: fenol, flavonoid.202
23 Vigna radiata (L.) biji: lesu mental, heat stroke, biji, kecambah biji: flavonoid: biji: antioksidan, anti-mikrobia,
R.Wilczek pembengkakan di musim panas, daidzin, daizein, ononin, anti-inflamasi, anti-tumor,
Sinonim: gangguan saluran cerna, kulit formononetin, isoformononetin, terlibat dalam metabolisme
- Vigna radiata var. gla- kering,204 jerawat, eksem, dermatitis, isoflavon, genistin, sissotrin, lemak, anti-hipertensi,207
bra (Roxb.) Verdc. gatal-gatal,205 lumpuh, rematik, genistein, prunetin, biokanin, anti-diabetes,208 anti-
- Phaseolus abyssinicus batuk, demam, penyakit hati, beri- 6′′-O-asetilgenistin, isovitexin, sepsis,209 anti kanker, anti-
Savi beri, kegemukan.206 2′-hidroksigenistein, rutin, oksidan anti-hiperlipidemik,
- Phaseolus aureus Roxb. apigenin, vitexin, quersetin- hepatoprotektor.210
3-glukosid, quersetin,
kaempferol, mirisetin, ramnetin,
kaempferitrin, kaempferol-3-
rutinoside, flavonol, naringin,
neohesperidin, naringenin-
7-glukosida, eriodiktiol,
hesperetin, eriodiktiol-
7-glukosida, naringenin,
rhododendrin, skopoletin,
pomiferin, delphinidin,
2′,4,4′-trihidroksikalkon,
floretin, koumestrol, osajin;
asam fenolat: p-hidroksibenzoat,
protokatekuat, siringat, asam
organik (galat, vanilat, gentisat,
sikimat, p-kumarat, sinamat,
kafeat, ferulat, klorogenat).207
24 Archidendron pauci- daun, kulit batang: sakit gigi, kulit buah: alkaloid, flavonoia, daun, polong, biji: antimikrobia
florum (Benth.) I.C.Niels- sakit gusi, sakit dada, penyakit saponin, tanin, glikosida, steroid biji: anti-jamur (Exserohilum
en kulit.211 daun (abu daun muda yang atau triterpenoid.212 biji: asam turcicum, Fusarium oxysporum,
Sinonim: dibakar): luka, luka (tergores).211 jengkolat,211 lektin.213 daun: Colletotrichum cassiicola).213
- Albizia jiringa (Jack) biji (koteledon): darah kotor, anti- flavan-3-ol (flavan-3-ol gallat, daun (pucuk): antioksidan,216
Kurz. diabetes, diuretik.211 gallokatekin 3‘- dan 4‘-O-gal- anti-virus (anti-HCV).217
lat, gallokatekin 7,3‘- dan biji: anti-tumor.218
7,4‘-di-O-gallat).214 polong:
proanthosianidin (prosianidin
B-3 dan B-4, prodelphinidin
B-1, flavan-3-ol).214 daun
(pucuk): polifenol.215
Tumbuhan dari Famili Fabaceae dan Penyakit itu juga memiliki aktivitas sebagai antimikrobia,
Liver antiinflamasi, dan antitumor.190 Ekstrak metanol
Radang hati akut akibat infeksi virus daun A. pauciflorum dan fraksinya mempunyai
merupakan hal yang paling umum terjadi, dan aktivitas sebagai anti-HCV melalui penghambatan
sering kali berkembang menjadi radang hati masuknya virus.217 Beberapa senyawa tumbuhan
kronik yang selanjutnya mengarah pada sirosis Fabaceae seperti asam kafeat (terkandung pada
dan kanker hati khususnya akibat infeksi virus E. variegata,175 V. radiata,207 I. fagifer201) juga
hepatitis B (HBV) dan C (HCV). Angka kematian mampu menghambat multiplikasi virus dengan
penderita penyakit liver akibat inveksi virus dari berikatan langsung pada enzim yang diperlukan
tahun ke tahun terus meningkat.32 Caesalpinia untuk replikasi RNA.219 Infeksi virus lainnya
sappan mengandung senyawa yang efektif sebagai seperti HIV akan mempengaruhi sistem imunitas
anti-HbsAg (Hepatitis B surface Antigen) selain dan memicu terjadinya stres oksidatif pada organ
75
Media Litbangkes, Vol. 29 No. 1, Maret 2019, 65 – 88
hati penderita yang dapat berkembang menjadi walaupun umumnya dimanfaatkan sebagai
penyakit hati.220 pencahar karena mereka memiliki bahan
Stres oksidatif khususnya pada organ aktif turunan antrakuinon dan glukosida yang
hati merupakan peristiwa yang tidak dapat disebut sennosides atau senna glikosida,91 genus
dihindarkan, karena hati berperan dalam berbagai utama dari Caesalpiniaceae ini digunakan
poses metabolisme tubuh. Paparan radikal oleh masyarakat secara luas untuk mengatasi
bebas, selain berasal dari lingkungan (polusi berbagai permasalahan kesehatan karena
udara, asap tembakau, obat-obatan, konsumsi beragam kandungan fitokimia dan aktivitasnya.
alkohol berlebihan, pestisida, sinar ultraviolet, Aktivitas yang mendukung untuk pengobatan
X-rays, dan ozon),221 radikal bebas juga penyakit liver dari berbagai spesies dari
berasal dari metabolime sel.215 Stres oksidatif genus Cassia (Senna) yaitu: hepatoprotektif,
merusak berbagai molekul komponen sel yang antivirus, antibakteri, antiparasit, antiinflamasi,
mengakibatkan kerusakan sel hati, perlukaan dan antioksidan,64 hipoglikaemik, antiplasmodik,
peradangan hati. Konsumsi pangan kaya akan larvisidal, antimutagenik dan anti-kanker.59
senyawa antioksidan (flavonoid, fenol, saponin, Berbagai aktivitas terapetik dan
dan lainnya) yang banyak terdapat pada legum farmakologis spesies genus Senna diantaranya
berkorelasi positif dengan kejadian penyakit disebabkan kandungan senyawa antraquinon
degeneratif yang lebih rendah.205,222 Tabel 2 dan turunannya. Senyawa barberin, antraquinon
menunjukkan bahwa semua tanaman dari famili tersubsitusi polisulfonat, rhein, emodin,
Fabaceae yang digunakan untuk pengobatan quinalizalin, hiperisin, asam krisofanat memiliki
penyakit liver oleh battra memiliki aktivitas aktivitas sebagai antiviral;226,227 emodin memiliki
antioksidan. Brazilin, senyawa fenolat dari C. aktivitas antimikrobia dan mampu menginduksi
sappan memiliki aktivitas sebagai antioksidan, pembentukan ROS pada sel tumor64 sehingga
antiinflamasi, dan hepatoprotektor.191 Penggunaan meningkatkan terjadinya apoptosis dari sel
A. pauciflorum untuk gejala awal penyakit kuning tumor. Derivat antraquinon memiliki aktivitas
oleh battra etnis Lembak di Kabupaten Bengkulu antioksidan, dengan urutan: BHA (96%)
sangat relevan karena kandungan polifenol yang anthron (95%), alizarin (93%), aloe-emolin
tinggi pada daun muda menyebabkan kuatnya (78%), rein (71%), emolin (36%), antraquinon
aktivitas antioksidan (1 mg berat daun kering (8%).228 Krisoobtusin yang ditemukan dalam
>150 μg asam galat).216 C. tora memiliki aktivitas biologi yang potent
Fabaceae diketahui banyak mengandung dalam menekan mitogenisitas dari mikotoksin,
flavonoid dan senyawa terkait lainnya, sekitar antioksidan, dan hipolipidemik.
28% dari total flavonoid dan 95% struktur Gangguan fungsi liver dapat terjadi
aglikon isoflavonoid yang telah diketahui kerena pelemakan liver karena adanya faktor
dihasilkan oleh keluarga tumbuhan berbunga risiko, antara lain kegemukan, kolesterol, dan
ini. Dihasilkannya kelompok senyawa isoprenil trigliserida darah yang tinggi, diabetes tipe 2,
dan variasinya seperti dimetilpiran merupakan konsumsi alkohol berlebih, dan obat-obatan.
hal sangat penting.223 Hampir semua prenilated Kondisi tersebut dapat menyebabkan inflamasi
flavonoid dijumpai pada beberapa genera dari organ hati dan timbulnya penyakit liver kronis
Fabaceae diantaranya Deris dan Flemingia.224 lain yaitu sirosis hati.229 Saponin memiliki efek
Senyawa tersebut mempunyai aktivitas hipokolesterolemik sehingga mampu mengurangi
sebagai antimikrobia, antitumor, antiandrogen, beban metabolik organ hati karena dapat
antilesmania dan antiproduksi NO.225 mengikat kolesterol melalui interaksi fisikokimia
Kandungan flavonoid, ovaliflavanon, dan intra-luminal.105 Saponin juga dapat mengurangi
lupinifolin dari D. scanden mempunyai aktivitas risiko terjadinya kanker, merangsang dan
sebagai anti inflamasi.47 Genistein-7-O-[γ- meningkatkan imunitas serta memiliki aktivitas
rhamnopiranosil-(1→6)-β-glukopiranosida yang antioksidan. Selain itu flavonoid yang banyak
dihasilkan oleh D. scanden memiliki aktivitas dijumpai pada keluarga legum dapat mengurangi
sebagai antioksidan dan anti-inflamasi,46 yang kolesterol darah, menurunkan low density
mampu dengan baik menghambat pembentukan kolesterol, memiliki aktivitas antioksidan, dan
siklooksigenase 1 (COX-1) dan leukotrien-B4 antiinflamasi.230
(LTB4), mengurangi sintesis eikosanoid baik Kerusakan organ hati dapat terjadi
melalui jalur siklooksigenase dan lipoksigenase atau diperparah kerena terjadinya sepsis. Pada
serta pelepasan myeloperoksida.42 sepsis, sel-sel hati mengalami cedera oleh
Genus Cassia (Senna) telah memiliki infeksi patogen, toksin, atau mediator inflamasi,
peran penting dalam jamu dan obat tradisional, selanjutnya berkembang menjadi disfungsi
76
Pemanfaatan Tumbuhan Famili Fabaceae untuk .... (Harto Widodo, Abdul Rohman, dan Sismindari)
hepatoselular aktif terjadi kerusakan hati dan Kandungan senyawa tertentu dari famili
kemudian gagal hati.231 Analisis metadata oleh Fabaceae menjadi permasalahan tersendiri seperti
Liang et al232 menunjukkan bahwa penggunaan protease inhibitor, lektin, pitat, oksalat, bahkan
obat tradisional (tumbuhan obat) menghasilkan senyawa yang memiliki peran farmakologis
efek terapi yang lebih baik dibandingkan terapi penting bagi kesehatan, seperti alkaloid, tanin,
konvensional saja. Senyawa tumbuhan dengan glukosida di sisi lain dapat menjadi komponen
aktivitas antimikrobia, antitoksin (penangkap faktor anti nutrisi.237, 238 Mereka dapat merusak
tokin radikal bebas), antioksidan, anti inflamasi, dan mengganggu pencernaan makanan, bahkan
pelindung pencernaan dapat meringankan dapat menjadi racun yang dapat memperburuk
kerusakan organ hati karena sepsis. Famili status keseimbangan mineral yang penting
Fabaceae sangat kaya akan kandungan senyawa untuk kesehatan.236 Cassia mengandung oksalat
dengan aktivitas tersebut. Polifenol, asam galat, yang dapat membentuk komplek dengan logam
viteksin, dan isoviteksin seperti yang terkandung sehingga apabila logam dalam jumlah kecil akan
dalam biji V. radiata mampu menekan sitokin- menyebabkan tidak tersedia bagi proses enzimatik
sitokin pro-inflamasi,207 terlebih lagi asam dan berbagai aktivitas metabolisme lainnya.105
klorogenat mempunyai aktivitas antiinflamasi Namun demikian akan bermanfaat jika logam-
yang diinduksi oleh endotoksemia dan sepsis logam dalam tubuh dalam kondisi berlebih,
polimikrobia.209 Leguminosae merupakan seperti yang terjadi pada penyakit Wilson’s dan
salah satu keluarga tumbuhan yang umum haemokromatosis. Resveratrol (dari I. bijuga),
mengandung alkaloid.4 Alkaloid memiliki quersetin, asam ferulat (dari V. radiata) selain
aktivitas antimikrobia, anti-jamur, anti-inflamasi, sebagai antioksidan, senyawa tersebut mampu
dan anti-fibrogenik.233 Saponin dengan aktivitas mengkelat besi sehingga mengurangi absorbsi
anti-yeast, antijamur, antidote, antimikrobia, dan besi intraselular.239
dan antiinflamasi61 yang sangat diperlukan pada Asupan antraquinon terhidroksilasi dalam
penderita ganguan hati kronis dan sepsis. jangka panjang dapat meningkatkan toksisitas
Kelainan metabolisme dan proses senyawa lain dalam makanan karena adanya
vaskular dapat menyebabkan kerusakan hati induksi sel-sel hati atau melalui penghambatan
kronis.27 Kegagalan hati baik kronis maupun P450 1A2,240 diet antraquinon juga harus hati-hati
akut akan mengakibatkan terjadinya katabolisme untuk wanita hamil karena beberapa diantaranya
dan pengeluaran protein sehingga membutuhkan dapat merangsang kontraksi uterus.241 Kandungan
tambahan nutrisi untuk mempertahankan masa monokrotalin dari genus Crotalaria yang
otot dan peningkatan imunitas,26 baik sebagai diujikan pada sel glial manusia menyebabkan
komponen makanan maupun obat. Biji V. radiata peningkatan indeks kerusakan sel DNA,
dan G. max sangat kaya nutrisi (mengandung sitoplasma terkontraksi, destabilisasi vimentin,
20-24%, terutama globulin, dan albumin), dan apoptosis yang mengiindikasikan timbulnya
berbagai flavonoid dan asam fenolat berfungsi masalah neurologis.242 Alkaloid pirrolizidin
sebagai antioksidan,234 serta kandungan inhibitor (AP) merupakan metabolit sekunder yang
tripsin, hemagglutinin, tanin, dan asam fitat penting dalam kemotaksonomi genus Clotalaria,
dilaporkan dapat meningkatkan pencernaan senyawa ini mengalami biotranformasi di hati
dan menghilangkan racun.207 Daun dan buah menjadi senyawa agen alkilasi yang dapat
muda C. siamea umum dikonsumsi sebagai berikatan dengan DNA dan protein243 sehingga
sayur, dan buah muda digunakan sebagai bumbu dapat bersifat mutagenik, karsinogenik, dan
kari.235 Penggunaan Pachyrhizus erosus L. untuk teratogenik.39
pengobatan penyakit liver oleh battra etnis Musi Selain terbukti memiliki manfaat
di Sumatera Selatan sangat tepat karena umbinya kesehatan, beberapa senyawa yang terkandung
mengandung polifenol, flavonoid, serat, berbagai dalam tumbuhan Fabaceae seperti tanin,
asam amino, lemak, vitamin, mineral dan enzim alkaloid, glikosida, inhibitor protease, lektin, dan
pencernaan,147 kandungan α-tokoferol berfungsi senyawa lainnya juga dapat memiliki efek negatif
sebagai antioksidan untuk mencegah terjadinya pada metabolisme tubuh, diantaranya dapat
stres oksidatif, selain itu kandungan seratnya mengganggu sistem pencernaan atau bahkan
mampu meningkatkan imunitas tubuh153 yang bersifat toksik.236 Namun apabila konsumsi pada
sangat penting bagi penderita penyakit liver. kadar yang rendah, senyawa seperti pitat, lektin,
Selain sebagai sumber utama protein nabati, tanin, amilase inhibitor dan saponin telah terbukti
famili Fabaceae dikenal bernutrisi mengandung dapat mengurangi glukosa darah dan respon
mineral dan senyawa-senyawa penting bagi insulin terhadap karbohidrat dan atau kolesterol
kehidupan manusia.236 plasma dan trigliserida. Bahkan senyawa pitate,
77
Media Litbangkes, Vol. 29 No. 1, Maret 2019, 65 – 88
tanin, saponin, protease inhibitor, goetrogen senyawa dari tumbuhan yang bersifat toksik dapat
dan oksalat dapat mengurangi risiko terjadinya bermafaat untuk kesehatan, untuk itu penelitian
kanker.238 Keberadaan faktor antinutrisi pada lebih lanjut terkait hal tersebut perlu dilakukan.
Fabaceae dapat diarahkan pemanfaatnya sebagai
bahan pangan fungsional yang meningkatkan SARAN
kesehatan, terutama untuk pencegahan Penelitian kandungan senyawa, aktivitas,
hiperglikemia dan hiperkolesterolemia.236 toksisitas, antinutrisi, dan hal lain yang terkait dari
Senyawa antinutrisi tumbuhan Fabaceae tumbuhan yang dimanfaatkan untuk pengobatan
umumnya dijumpai di bagian biji, oleh karena penyakit liver diperlukan sehingga diperoleh
itu penanganan yang baik dapat mengurangi atau manfaat yang maksimal dengan efek samping
bahkan menghilangkannya. Proses sederhana yang minimal.
seperti merendam dengan air, menghilangkan
selaput biji atau memasak dapat dilakukan hingga UCAPAN TERIMA KASIH
mencapai ambang toleransi.237 Penulis mengucapkan banyak terima
Isolasi senyawa toksik dan atau anti- kasih kepada Badan Litbang Kesehatan RI sebagai
nutrisi yang memiliki aktivitas farmakologi penyedia data hasil Ristoja, serta kepada Balai
penting lainnya dapat dilakukan sehingga Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman
penggunaannya dapat dikontrol dengan baik Obat dan Obat Tradisional atas difasilitasinya
dan lebih bermanfaat bagi kesehatan. Penelitian untuk mendapatkan data.
terkait senyawa dengan aktivitas farmasetik
yang potensial dari tumbuhan Fabaceae untuk DAFTAR PUSTAKA
pengobatan penyakit liver ataupun penyakit- 1. Bruyn Md, Stelbrink B, Morley RJ, Hall R,
penyakit lainnya sangat diperlukan mengingat Carvalho GR, Cannon CH, et al. Borneo and
tumbuhan Fabaceae mengandung beragam Indochina are Major Evolutionary Hotspots
senyawa baik jenis maupun aktivitasnya. Untuk for Southeast Asian Biodiversity. Systematic
memberikan jaminan khasiat dan keamanan Biology. 2014;63(6):879-901.
bagi pasien perlu dukungan penelitian botani, 2. Biro Pusat Statistik. Sensus Kependudukan.
farmakognosi, dan farmakologi dari tumbuhan Jakarta: Biro Pusat Statistik; 2000.
obat yang digunakan oleh battra untuk pengobatan 3. Von Rintelen K, Arida, Häuser C. A review of
penyakit liver. Biodiversity-Related Issues and Challenges
in Megadiverse Indonesia and Other
KESIMPULAN Southeast Asian Countries. Research Ideas
Spesies tumbuhan dari famili Fabaceae and Outcome. 2017;3: e20860. https://doi.
paling banyak digunakan untuk pengobatan org/10.3897/rio.3.e20860.
penyakit liver karena memiliki sebaran 4. Bennett RN, Wallsgrove RM. Secondary
pertumbuhan yang luas sehingga mudah dijumpai. Metabolites in Plant Defense Mechanisms.
Anggota Fabaceae mengandung berbagai New Phytol. 1994;127:617-633.
senyawa dengan berbagai aktivitas farmakologi 5. Wink M. Evolution of Secondary Metabolites
yang dapat meringankan, meredakan, dan in Legumes (Fabaceae). South African
menyembuhkan penyakit liver. Penggunaan Journal of Botany. 2013;89:164–175.
empiris oleh masyarakat, kandungan kimia 6. Sudha G Ravishankar GA. Involvement and
dan aktivitas farmakologi tumbuhan dari famili Interaction of Various Signaling Compounds
Fabaceae mendukung pemanfaatannya untuk on the Plant Metabolic Events During Defense
pengobatan penyakit liver oleh battra berbagai Response, Resistance to Stress Factors,
etnis di Indonesia. Aktivitas sebagai antioksidan, Formation of Secondary Metabolites and
antivirus, dan hepatoprotektor memegang their Molecular Aspects. Plant Cell, Tissue
peranan penting dalam proses penghambatan and Organ Culture. 2002;71:181–212.
berkembangnya penyakit liver. Perlu diperhatikan 7. Reddy J. Important Medicinal Plant
dalam penggunaan tumbuhan Fabaceae untuk Families and Plant Based Drugs: A Review.
tujuan pengobatan khususnya spesies-spesies Proceeding 5th International Conference on
yang belum pernah dimanfaatkan oleh masyarakat Civil, Architecture, Environment and Waste
karena adanya senyawa toksik dan antinutrisi, Management (CAEWM-17) Singapore
namun demikian dengan perlakuan sederhana March 29-30, 2017. https://doi.org/10.17758/
tententu pengaruh negatif dapat dikurangi hingga EAP.AE0317304.
kadar aman atau bahkan dihilangkan sehingga 8. Datta SC, Mukerji B. Pharmacognosy
aman dikonsumsi. Bahkan pada kadar tertentu, of Indian Leaf Drugs. Pharmacognosy
78
Pemanfaatan Tumbuhan Famili Fabaceae untuk .... (Harto Widodo, Abdul Rohman, dan Sismindari)
Laboratory, Bulletin No. 2. Ministry of Herbal Medicines Used for the Treatment and
Health, Government of India. Calcutta India Management of Human Diseases by Some
: Government of India Press; 1952. Communities in Southern Ghana. Evidence-
9. Sharma M, Kumar A. Leguminosae Based Complementary and Alternative
(Fabaceae) in Tribal Medicines. Journal Medicine [Internet]. 2017;12 p. Available
of Pharmacognosy and Phytochemistry. from: https://doi.org/10.1155/2017/3043061.
2013; 2(1):276-283. Available from: www. 22. Wendro B. Liver Disease [Internet]. [cited
phytojournal.com. 2018, August 27]. Available from https://
10. Rahman AHMM, Parvin MIA. Study of www.medicinenet.com/liver_disease/article.
Medicinal Uses on Fabaceae Family at htm.
Rajshahi, Bangladesh. Research in Plant 23. Plaats AVD. Chapter 2 Anatomy and
Sciences. 2014;2(1):6-8. Physiology of the Liver. The Groningen
11. Hou D, Larse K, Larsen SS. Flora Malesiana Hypothermic Liver Perfusion System
ser. 1. 1996; 12(2): Caesalpiniaceae for Improved Preservation in Organ
(Leguminosae-Caesalpinioideae). (pp. 409- Transplantation [Internet]. The University of
730). Leiden: National Herbarium of the Groningen/UMCG research database (Pure);
Netherlands. 2005. Available from http://www.rug.nl/
12. Badan Penelitian dan Pengembangan research/portal.
Kesehatan. Laporan Nasional Riset Khusus, 24. Budiwarsono. PIT Pro Prodia Panel Penyakit
Eksplorasi Pengetahuan Lokal Etnomedisin Hati. Surabaya; 2009. p 14.
dan Tumbuhan Obat Berbasis Komunitas di 25. Lescot T, Karvellas C, Beaussier M, Magder
Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI; 2015. S. Acquired Liver Injury in The Intensive
13. Badan Penelitian dan Pengembangan Care Unit. Anesthesiology. 2012;117:898-
Kesehatan. Laporan Nasional, Eksplorasi 904.
Pengetahuan Lokal Etnomedisin dan 26. Bernal W, Wendon J. Acute Liver Failure, N
Tumbuhan Obat Berbasis Komunitas di Engl J Med. 2013;369(26):2525-2534.
Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI; 2017. 27. Pathikonda M, Munoz SJ. Acute Liver
14. Sarin SK, Maiwall R. Global Burden of Liver Failure. Annals of Hepatology. 2010;9(1):7-
Disease: A True Burden on Health Sciences 14.
and Economies. World Gastroenterology 28. Wiegand J, Berg T. The Etiology, Diagnosis
Organization. 2018. and Prevention of Liver Cirrhosis-Part 1 of
15. Marcellin P, Kutala BK. Liver diseases: a Series on Liver Cirrhosis. Dtsch Arztebl
A Major, Neglected Global Public Health Int. 2013;110(6):85–91. doi: 10.3238/
Problem Requiring Urgent Actions and Large- arztebl.2013.0085.
Scale Screening. Liver Int. 2018;38Suppl 29. American Liver Foundation. Diseases of
1:2-6. the Liver [Internet]. [cited 2018 August 15].
16. Badan Penelitian dan Pengembangan Avaiable from https://liverfoundation.org/for-
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset patients/about-the-liver/diseases-of-the-liver/
Kesehatan Dasar, Riskesdas 2013. Jakarta: 30. Blachier M, Leleu H, Peck-Radosavljevic M,
Kemenkes RI; 2013. Valla DC, Roudot-Thoravel F. The Burden
17. Cronquist A. The Evolution and Classification of Liver Disease in Europe: A review of
of Flowering Plants. 2nd Edition. New York available epidemiological data. Journal of
: The New York. Botanical Garden; 1988. Hepatology. 2013;58:593-608.
555p. 31. Clark WD. Treating Herpes Naturally with
18. Burham RJ. Johnson KR. South American Larrea tridentate. International Medical
Pleobotany and the Origins of Neotropical Larrea Society; 2003. Availabe from www.
Rain Forests. Phil. Trans. Roy. Soc. London. larreamed.org.
B. 2004;359:1595-1610. 32. WHO. Global Hepatitis Report 2017. Geneva:
19. Lewis GP, Schrire BD, Mackinder BA, Lock World Health Organization; 2017.
M, Editors. Legumes of The World. Royal 33. Nesseler N, Launey Y, Aninat C, Morel F,
Botanic Gardens, Kew, UK. 2005. Mallédant Y, Seguin P. Clinical Review: The
20. Danarto SA. Keragaman dan Potensi Koleksi Liver in Sepsis. Critical Care. 2012;16:235.
Polong-polongan (Fabaceae) di Kebun Available from http://ccforum.com/
Raya Purwodadi – LIPI. Prosiding Seminar content/16/5/235.
Nasional Pendidikan Biologi, Universitas 34. Wang D, Yin Y, Yao Y. Advances in Sepsis-
Sebelas Maret Surakarta. 2013;3: 18-181. Associated Liver Dysfunction. Burns &
21. Boadu AA, Asase A. Documentation of Trauma. 2014;2(3):97-105.
79
Media Litbangkes, Vol. 29 No. 1, Maret 2019, 65 – 88
80
Pemanfaatan Tumbuhan Famili Fabaceae untuk .... (Harto Widodo, Abdul Rohman, dan Sismindari)
from Derris trifoliata. Bull. Chem. Soc. Cassia alata Linn. International Journal
Ethiop. 2009;23(3):409-414. Research of Pharmacy. 2012;3(6):73-76.
58. Simlai A, Gangwar A, Ghonge SA, Roy A. 69. Palanichamy S, Nagarajan S, Devasagayam
Antimicrobial and Antioxidative Activities M. Effect of Cassia alata Leaf Extract on
in the Stem Extracts of Derris trifoliata, a Hyperglycemic Rats. J Ethnopharmacol.
Mangrove Shrub. Journal of Pharmaceutical 1988;22(7):81-90.
Research International. 2017;17(3): 1-10. 70. Priyadarshini L, Masumder PB, Choudhury
59. Essiett UA, Bassey IE. Comparative MD. Acute Toxicity and Oral Glucose
Phytochemical Screening and Nutritional Tolerance Test of Ethanol and Methanol
Potentials of the Flowers (petals) of Senna Extracts of Antihyperglycaemic Plant
alata (L) Roxb, Senna hirsuta (L.) Irwin and Cassia alata Linn. Journal of Pharmacy and
Barneby, and Senna obtusifolia (L.) Irwin Biologycal Sciences. 2014;9(2):43-46.
and Barneby (Fabaceae). Journal of Applied 71. Aldi Y, Arafat MY, Rizal Z. Aktivitas
Pharmaceutical Science. 2013;3(08):097- Ketepeng Cina (Cassia alata L.) sebagai
101. DOI: 10.7324/JAPS.2013.3817 Anti Anafilaksis Kutan Aktif pada Mencit
60. Etukudo I. Ethnobotany: Conventional and Putih Jantan. Prosiding Seminar Nasional
Traditional Use of Plants. First Edition. & Workshop “Perkembangan Terkini Sains
Nigeria: Verdict Investment Ltd, Uyo; Farmasi & Klinik 5”, Padang, 6 -7 November
2003.191p. 2015.
61. Abubakar I, Mann IA, Mathew JT. 72. Hazni, H., N. Ahmad, Y. Hitotsuyanagi,
Phytochemical Composition, Antioxidant K. Takeya, and C.Y. Choo. Phytochemical
and Antinutritional Properties of Root-bark Constituents from Cassia alata with Inhibition
and Leaf Methanol Extracts of Senna alata against Methicillin-resistant Staphylococcus
L. Grown in Nigeria. African Journal of Pure aureus (MRSA). Planta Med. 2008;74:1802-
and Applied Chemistry. 2015;9(5):91-97. 1805.
DOI: 10.5897/AJPAC2015.0622. 73. Wegwu MO, Ayalgu EO, Sule O. Antioxidant
62. Kusmardi S, Kumala, Triana EE. Efek Protective Effects of Cassia alata in Rats
Imunomodulator Ekstrak Daun Ketepeng Exposed to Carbon Tetrachloride. J Appl
Cina (Cassia alata L.) terhadap Aktivitas Environ Mgt. 2005;9(3):77-80.
dan Kapasitas Fagositosis Makrofag. Jurnal 74. Jayasree R, Prathiba R, Sangavi S.
Makara Kesehatan. 2007;11(2):50-53. Immunomodulatory Effect of Cassia alata
63. Burkill HM. The Useful Plants of West Petals in Garra rufa (Doctor Fish). Journal
Tropical Africa, Vol. 3, Families 5-L. Kew: of Chemical and Pharmaceutical Sciences.
Botanical Garden Press;1995. 2015;9(1):215-218.
64. Dave H, Ledwani L. A Review on 75. Pawar AV, Patil JSJ, Killedar SG, Uses of
Anthraquinones Isolated from Cassia Cassia fistula Linn. as a Medicinal Plant.
Species and their Applications. Indian International Journal of Advance Research
Journal of Natural Products and Resources. and Development. 2017;2(3):85-90.
2012;3(3):291-319. 76. Dutta A, De B. Seasonal Variation in
65. Adedayo O, Anderson WA, Moo-Young the Content of Sennosides and Rhein in
M, Snieckus V, Patil PA, Kolawole DO. Leaves and Pods of Cassia fistula. Indian J.
Phytochemistry and Antibacterial Activity of Pharmacol. Sci. 1998;60:388-390.
Senna alata Flower. Pharmaceutical Biology. 77. Bhakta T, Banerjee S, Mandal SC, Maity TK,
2001;39(6):408-412. Saha BP, Pal M. Heptoprotective Activity
66. Murni, Gunawan, Janitra B. Effectiveness of C. fistula Leaf Extract. Phytomedicine.
of Ketepeng (Cassia alata L.) and Small 2001;8(3):220-224.
Ketepeng (Cassia tora L.) Ethanol Extract 78. Perry LM, Metzger J. Medicinal Plants of
on Plasmodium falciparum In Vitro. Balaba, East & Southeast Asia. Attributed Properties
2014;10(2):83-87. & Uses. London: The MIT Press. 1980.
67. Makinde AA, Igoil OJ, Ta’ama L, Shaibu 79. Ramrakhiyani C, Gaur VN, Athaley R.
SJ, Garba A. Antimicrobial Activity of Comparative and Therapeutic Studies of
Cassia alata. African Journal Biotechnology. Some Medicinal Plants of Family Fabaceae.
2007;6(13):1509-1510. IOSR-JPBS. 2016;11(2-I):17-19.
68. Timoty SY, Lamu FW, Rhoda AS, Adati RG, 80. Siddiqua A, Zahra M, Begum K, Jamil M.
Maspalma ID, Askira M. Acute Toxicity, The Traditional Uses, Phytochemistry and
Phytochemistry and Antibacterial Activity Pharmacological Properties of Cassia fistula.
of Aqueous and Ethanolic Leaf Extracts of J Pharm Pharmacol. Res. 2018;2(1):015-023.
81
Media Litbangkes, Vol. 29 No. 1, Maret 2019, 65 – 88
82
Pemanfaatan Tumbuhan Famili Fabaceae untuk .... (Harto Widodo, Abdul Rohman, dan Sismindari)
83
Media Litbangkes, Vol. 29 No. 1, Maret 2019, 65 – 88
84
Pemanfaatan Tumbuhan Famili Fabaceae untuk .... (Harto Widodo, Abdul Rohman, dan Sismindari)
85
Media Litbangkes, Vol. 29 No. 1, Maret 2019, 65 – 88
Gopalakrishnan VK, Devaki K. Screening of 189. Devi RA, Tandan SK, Kumar D,
the Antioxidant Potential of the Leaves and Dudhgaonkar SP, Lal J. Analgesic Activity
Flowers Extract of Erythrina variegata L.: A of Caesalpinia bonducella Flower Extract.
Comparative Study. Int. J. Pharm. Sci. Rev. Journal Pharmaceutical Biology. 2008;46(10-
Res. 2016;40(2):186-191. 11):668–672.
178. Nagar JC, Chauhan LS. Antioxidant Activity 190. Badami S, Moorkoth S, Suresh B. Caesalpinia
of Erythrina variegata and Breynia vitis- sappan–A Medicinal and Dye Yielding Plant.
idaea in Alloxan Induced Diabetic Rats. Natural Product Radiance. 2014;3(2): 5-82.
International Journal of Advanced Research. 191. Nirmal NP, Rajput MS, Prasad RGSV,
2016;4(1):840- 845. Ahmad M. Brazilin from Caesalpinia
179. Venkateswarlu B, Karunambigai M. sappan Heartwood and Its Pharmacological
Hepatoprotective Effect of Erythrina Activities: A Review. Asian Pacific Journal of
variegata against Carbon Tetrachloride (CCl4) Tropical Medicine. 2015;8(6):421–430.
Induced Hepatotoxicity in Wistar Albino 192. Jansen PCM. Caesalpinia sappan L. In:
Rats. International Journal of Preclinical & Jansen, P.C.M. & Cardon, D. (Editors).
Pharmaceutical Research. 2013;4(2):75-80. PROTA (Plant Resources of Tropical Africa /
180. Kannur DM, Paranjpe MP, Sonavane LV, Ressources Végétales de L’afrique Tropicale).
Dongre PP, Khandelwal KR. Evaluation of Wageningen, Netherlands; 2005. Accessed 8
Caesalpinia bonduc Seed Coat Extract for June 2018.
Anti-inflammatory and Analgesic Activity. 193. Yadava RN, Sexena VK, Nigam SS.
Journal of Advanced Pharmaceutical Antimicrobial Activity of Essential Oil of
Technology & Research. 2012;3(3):171-175. Caesalpinia sappan. Indian Perfum. 22:73-
doi:10.4103/2231-4040.101010. 75.
181. Kirtikar KR, Basu BD. Indian Medicinal 194. Yadava RN. 1989. In vitro Antimicrobial
Plants, Vol 2, Second Edition. New Delhi: Studies on the Saponin Obtained from
B.S.M.P. Singh and Periodical Experts; 1975. Caesalpinia sappan Linn. Asian J Chem.
p. 842. 1978;1(1):88-89.
182. Paranjpe P. Indian Medicinal Plants - 195. Itokawa H, Hirayama F, Tsuruoka S, Mizuno
Forgotten Healers. Delhi: Chaukhamba K, Takeya K, Nitta A. Screening test for
Sanskrit Pratishthan; 2005. p. 157. Antitumor Activity of Crude Drugs (III).
183. Datte JY, Traore A, Offoumou AM, Ziegler A. Studies on Antitumor Activity of Indonesian
Effects of Leaf Extract of Caesalpinia bonduc Medicinal Plants. Shoyakugaku Zasshi.
(Caesalpiniaceae) on the Contractile Activity 1990;44(1):58–62.
of Uterine Smooth Muscle of Pregnant Rats. 196. Choi SY, Yang KM, Jeon SD, Kim JH, Khil
J. Ethnopharmacol. 1998;60:149–155. LY, Chang TS, Moon CK. Brazilin Modulates
184. Manikandaselvi S, Vadivel V, Brindha P. Immune Function Mainly by Augmenting
Caesalpinia bonducella L.: A Nutraceutical T Cell Activity in Halothane Administered
Plant. J. Chem. Pharm. Res. 2015;7(12):137- Mice. Planta Medica. 1997;63(5):405–408.
142. 197. Wang Y-Z,Sun S-Q, Zhou Y-B. Extract
185. Nazeerullah K, Sunil K, Pal SR, Neelam D. of The Dried Heartwood of Caesalpinia
A Pharmacognostic and Pharmacological sappan L. Attenuates Collagen-induced
Overview on Caesalpinia bonducella. Arthritis. Journal of Ethnopharmacology.
RJPBCS. 2012;3(1):480-496. 2011;136:271–278.
186. Kumar ARS, Venkatesh K, Venkatarangaiah 198. Pauku RL. Inocarpus fagifer (Tahitian
K, Krishnappa P, Shastri SL. Hepatoprotective Chestnut). Species Profiles for Pacific Island
Properties of Caesalpinia bonducella against Agroforestry. Ver.2.1. 2006. Available from
CCl4 Induced in Rats. Bioscience Discovery. www.traditionaltree.org.
2018;9(1):44-52. 199. Fosberg P. Inocarpus fagifer (Parkinson)
187. Williamson EM. Major Herbs of Ayurveda. Fosberg. Plant for a future. 2012.
India: The Dabur Research foundation & Available from https://pfaf.org/user/Plant.
Dabur Ayurved limited; 2002. p. 83. aspx?LatinName=Inocarpus+fagifer.
188. Kumar RS, Kumar KA, Murti NV. 200. Krisna IGAPSA, Santi SR, Rustini NL. Sen-
Hepatoprotective and Antioxidant Effects yawa Steroid pada Daun Gayam (Inocarpus
of Caesalpinia bonducella on Carbon fagiferus Fosb) dan Aktivitasnya sebagai
Tetrachloride-induced Liver Injury in Rats. Antioksidan terhadap Difenilpikril Hidrazil
International Research Journal of Plant (DPPH). Jurnal Kimia. 2014;8(2):251-256.
Science. 2018;1(3):062-068. 201. Huml L, Miksatkova P, Novy P, Drabek O,
86
Pemanfaatan Tumbuhan Famili Fabaceae untuk .... (Harto Widodo, Abdul Rohman, dan Sismindari)
Sabolova M, Umar M, et al. Fatty Acids, Diinduksi Oleum ricini. Jurnal Ilmiah
Minerals, Phenolics and Vitamins in The Manuntung. 2016;2(2):131-136.
Seeds of Inocarpus fagifer, a Pacific Island 213. Charungchitrak S, Petsom A, Sangvanich
Underutilized Legume. Journal of Applied P, Karnchanatat A. Antifungal and
Botany and Food Quality. 2016;89:264-269. Antibacterial Activities of Lectin from the
202. Santi SR, Sukadana IM. Aktivitas Antioksidan Seeds of Archidendron jiringa Nielsen. Food
Total Flavonoid dan Fenol Kulit Batang Chemistry. 2011;126(3):1025-1032.
Gayam (Inocarpus fagiferus Fosb). Jurnal 214. Min-Won L, Morimoto S, Nonaka GI,
Kimia. 2015;9(2):160-168. Nishioka I. Flavan-3-ol Gallates and
203. Sukadana IM, Santi SR. The Effect of Proanthocyanidins from Pithecellobium
Antioxidant Compounds in Ethanol lobatum. Phytochemistry. 1992;31(6):2117-
Extract Inocarpus fagiferus Fosb Seed to 2120.
Expression TNF-α and IL-6 Liver Cells in 215. Apel K, Hirt H. Reactive Oxygen Species:
Hypercholesterolemia Wistar Rat. J. Pharm. Metabolism, Oxidative Stress, and Signal
Sci. & Res. 2017;9(5):690-694. Transduction. Annu. Rev. Plant Biol.
204. Min L. Research Advance in Chemical 2004;55:373–399.
Composion and Pharmacological Action 216. Razab R, Aziz AA. Antioxidants from Tropical
of Mung Bean. Shanghai J Trad Chin Med. Herbs. Natural Product Communications.
2001;5:18. 2010;5(3):441-445.
205. Ganesan K, Xu B. A Critical Review on 217. Hartati S, Aoki C, Hanafi M, Angelina M,
Phytochemical Profile and Health Promoting Soedarmono P, Hotta H. Antiviral Effect of
Effects of Mung Bean (Vigna radiata). Food Archidendron pauciflorum Leaves Extract to
Science and Human Wellness. 2018;7:11–33. Hepatitis C Virus: An In Vitro Study in JFH-1
206. Manikandaselvi S, Raj CD, Aravind S, Strain. Med J Indones. 2018;27:12–18.
Ravikumar R, Thinagarbabu R, Nandhini 218. Murakami A, Jiwajinda S, Koshimizu K,
S, Anti-anemic Activity of Sprouts of Vigna Ohigashi H. Screening for In Vitro Anti-
radiata L. in Male Albino Rats. Int J Pharm tumor Promoting Activities at Edible Plants
Pharm Sci. 2015;7(11):263-267. from Thailand. Cancer Letters. 1995;95:139-
207. Tang D, Dong Y, Ren H, Li L, He C. A Review 146.
of Phytochemistry, Metabolite Changes, 219. Utsunomiya H, Ichinose M, Ikeda K,
and Medicinal Uses of the Common Food Uozaki M, Morishita J, Kuwahara T, et al.
Mung Bean and Its Sprouts (Vigna radiata). Inhibition by Caffeic Acid of the Influenza
Chemistry Central Journal. 2014;8(4):1-9. A Virus Multiplication In Vitro. Int J Mol
208. Yao Y, Chen F, Wang M, Wang J, Ren G. Med. 2014;34(4):1020-1024. DOI: 10.3892/
Antidiabetic Activity of Mung Bean Extracts ijmm.2014.1859.
in Diabetic KK-Ay Mice. J Agric Food Chem. 220. Kaspar MB, Sterling RK. Mechanisms of
2008;56(19):8869–8873. Liver Disease in Patients Infected with HIV.
209. Zhu S, Li W, Li JH, Arvin J, Andrew ES, Wang BMJ Open Gastroenterol. 2017;4(1):1-7.
HC. It is Not Just Folklore: The Aqueous DOI: 10.1136/bmjgast-2017-000166.
Extract of Mung Bean Coat is Protective 221. Pérez JAM, Aguilar TAF. Oxidative Stress
against Sepsis. Evidence-Based Compl Alter and Chronic Degenerative Diseases-A Role
Med. 2012;1–10. for Antioxidants. Chapter 3: Chemistry of
210. Liu L, Yu XH, Gao EZ, Liu XN, Sun LJ, Natural Antioxidants and Studies Performed
Li HL, et al. Hepatoprotective Effect of with Different Plants Collected in Mexico.
Active Constituents Isolated from Mung InTech. Mendoza Pérez and Fregoso Aguilar;
Beans (Phaseolus radiatus L.) in an Alcohol- 2013. p. 59-85.
induced Liver Injury Mouse Model. J. Food 222. Makiuchi T, Sobue T, Kitamura T, Ishihara J,
Biochem. 2014;38:453–459. Sawada N, Iwasaki M, et al. The Relationship
211. Bunawan H, Dusik L, Bunawan SN, Amin, between Vegetable/Fruit Consumption and
NM. Botany, Traditional Uses, Phytochemistry Gallbladder/Bile Duct Cancer: A Population-
and Pharmacology of Archidendron jiringa: based Cohort Study in Japan. Int. J. Cancer.
a Review. Global Journal of Pharmacology. 2017;140:1009–1019.
2013;7(4):474-478. 223. Lima NM, Santos VNC, Carli A de P,
212. Rizal M, Yusransyah, Stiani SN. Uji Aktivitas Soares CP. Genus Deguelia: Chemistry,
Antidiare Ekstrak Etanol 70% Kulit Buah Chemotaxonomy, Ethnopharmacology and
Jengkol (Archidendron pauciflorum (Benth.) Pharmacological Characteristics–A Review.
I.C.Nielsen) terhadap Mencit Jantan yang The Pharmaceutical and Chemical Journal.
87
Media Litbangkes, Vol. 29 No. 1, Maret 2019, 65 – 88
88