KEANEKARAGAMAN HAYATI
Manfaat pertama yang bisa diambil dari keanekaragam hayati adalah sebagai sumber
pangan. Manusia membutuhkan energi untuk bisa beraktivitas. Energi tersebut diperoleh
dari makanan yang dikonsumsi oleh manusia. Makanan tersebut bisa berasal dari hewan
maupun tumbuhan. Beberapa contoh sumber bahan makanan yang dikonsumsi manusia
dari berbagai jenis hewan dan tumbuhan adalah :
Bahan makanan berkarbohidrat yang berasal dari tanaman padi, singkong, jagung,
sagu, gandum, talas dan tanaman umbi- umbian lainnya.
Bahan makanan berprotein yang berasal dari daging berbagai jenis hewan mamalia,
unggas maupun ikan. Misalnya daging ayam, daging sapi, kambing, ikan dan udang.
Sayur- sayuran yang bersumber dari berbagai macam tanaman sayur seperti
bayam, kangkung, tomat, wortel, sawi, kubis, buncis dan lain- lain.
Buah- buahan yang berasal dari berbagai jenis tumbuhan buah. Misalnya apel,
nanas, jeruk, melon, semangka, durian, mangga dan lain sebagainya.
Minuman yang kaya akan mineral dan vitaman seperti susu sapi dan susu kambing.
Salah satu kebutuhan sekunder manusia yaitu kebutuhan akan liburan maupun
refreshing. Adanya keaneragaman hayati yang ada di Indonesia dapat dimanfaatkan
sebagai sarana melepas penat setelah menjalani rutinitas yang padat sehari-hari.
adapun objek yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut bagi manusia antara lain
gunung, danau, pantai dsb.
Keaneragaman hayati yang ada di Indonesia ini juga dibarengi dengan adanya
keaneragaman suku dan budaya. Setidaknya terdapat 350 jenis suku di Indonesia
yang memiliki kepercayaan, budaya serta adat dan istiadat yang berbeda.
Digunakanlah hewan dan tumbuhan yang berbeda oleh masing-masing suku di
Indonesia untuk menjalankan ritualnya. Berikut merupakan beberapa contoh
penggunaan hewan dan tumbuhan yang berbeda yang dilakukan dalam upacara
keagaaman serta kepercayaan yang berbeda.
Di daerah Toraja, upacara kematian menggunakan berbagai jenis tumbuhan
yang dianggap mempunyai nilai magis tinggi pada saat memandikan jenazah
seperti limau, pisang, daun kelapa maupun rempah-rempah.
Umat islam menggunakan hewan ternak untuk disembelih pada hari raya
Qurban seperti kerbau, sapi maupun kambing.
Masyarakat Jawa melakukan budaya nyekar atau ziarah kubur dengan
menabur bunga dengan beberapa jenis Bunga seperti mawar, kantil, melati
maupun kenanga.
Umat Nasrani menggunakan pohon cemara untuk perayaan natal
Penganut agama Hindu di Bali melakukan upacara ngaben dengan
menggunakan setidaknya 39 jenis tumbuhan yang mengandung minyak atsiri
yang memiliki aroma harum layaknya kenanga, pandan, melati, cendana dan
sirih.
Kekayaan aneka flora dan fauna sudah sejak lama dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu
pengetahuan. Hingga saat ini masih banyak jenis hewan dan tumbuhan yang belum dipelajari dan
belum diketahui manfaatnya. Dengan demikian keadaan ini masih dapat dimanfaatkan sebagai
sarana pengembangan pengetahuan dan penelitian bagi berbagai bidang pengetahuan. Misalnya
penelitian mengenai sumber makanan dan obat-obatan yang berasal dari tumbuhan. Umumnya
secara langsung manusia menjadikan hewan sebagai objek wisata atau hiburan.