Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI DASAR
(BIOGENESIS)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat kelulusan Mata


Kuliah Biologi Dasar Pada Jurusan Ilmu Peternakan
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Alauddin
Makassar

Oleh :

PUTRI ANA
60700121016

LABORATORIUM PETERNAKAN
JURUSAN ILMU PETERNAKAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan ini sering merenungkan tentang asal-usul kehidupan ini,

karena banyak ilmuwan atau pencetus tentang teori asal-usul kehidupan. Tetapi

juga boleh menanyakan antara teori-teori yang ada dengan perintah-perintah atau

firman Allah swt, boleh mempercayai tetapi juga harus membandingkan dengan

ayat-ayat Allah dalam al-qur’an tentang asal usul kehidupan.

Asal-usul kehidupan adalah topik yang kontroversial dan juga memiliki

sejarah panjang. Orang kuno percaya bahwa asal-usul kehidupan adalah

mekanisme spontan dan terjadi karena zat tak hidup. Pendapat ini dikenal sebagai

abiogenesis. Namun akhirnya para ilmuwan membuktikan bahwa asal-usul

kehidupan sebenarnya disebabkan oleh organisme hidup yang sudah ada

sebelumnya, bukan oleh zat tak hidup dan pendapat ini dikenal sebagai biogenesis

(Sridianti, 2015).

Pokok dari teori ini menyatakan bahwa kehidupan berasal dari benda atau

materi tidak hidup dan kehidupan terjadi secara spontan (Generatio spontanea).

Ilmuwan yang mengemukakan teori ini adalah seorang Filsafat Yunani kuno,

yakni Aristoteles (384–322 SM). Dengan melihat organisme disekelilingnya,

Aristoteles berkesimpulan bahwa makhluk hidup muncul secara tiba-tiba.

Contohnya, seekor cacing yang keluar dari dalam tanah, maka cacing tersebut

berasal dari tanah. Contoh lainnya, katak yang keluar dari lumpur, maka katak
tersebut berasal dari lumpur. Ilmuwan lain yang mendukung teori ini adalah  John

Needham (1700). Air kaldu tersebut menjadi keruh karena adanya

mikroorganisme ilmuwan tersebut kemudian berkesimpulan bahwa

mikroorganisme berasal dari air kaldu (Mousir, 2012).

Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan pratikum mengenai asal usul

kehidupan makhluk hidup berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Fransisco

Redi, Lazaro Spallanzani, dan Louis Pastuer

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini yaitu asal-usul kehidupan melalui

suatu rangkaian percobaan sementara melalui percobaan Fransisco Redi, Lazzaro

Spallansani dan Louis Pasteur?

C. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui asal-usul kehidupan

melalui suatu rangkaian percobaan sederhana melalui percobaan Fransisco Redi,

Lazzaro Spallansani dan Louis Pasteur.


BAB II

PENDAHULUAN

A. Asal Mula Kehidupan

Sampai sekarang belum ada seorang pun yang berhasil memecahkan

masalah bagaimana asal kehidupan di bumi ini. Banyak teori atau faham yang

diajukan, tapi sampai sekarang belum memberikan jawaban yang memuaskan.

Usaha manusia untuk mengetahui bagaimana dan darimana asal kehidupan sudah

dimulai sejak jaman Yunani kuno, tetapi kebanyakan hanya berupa mitos (Dosso,

2011).

Menurut Dosso (2011), yang menyatakan beberapa teori yang pernah

diajukan untuk menjawab permasalahan tersebut diantaranya adalah:

1. Teori Kreasi Khas (Special Creation): menyatakan bahwa kehidupan diciptakan

oleh suatu zat supranatural.

2. Teori Mantap: menyatakan bahwa kehidupan tidak berasal-usul (keadaan

mantap).

3. Teori Kosmozoan: menyatakan bahwa kehidupan berasal dari spora kehidupan

yang datangnya dari luar angkasa.

4. Teori Generatio spontane : menyatakan bahwa makhluk hidup tercipta secara

mendadak (spontan).

5. Teori Abiogenesis: menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda tak

hidup. (Teori ini sering rancu dengan Generatio spontanea, sehingga sering


dikatakan bahwa menurut teori Abiogenesis makhluk hidup berasal dari benda

tak hidup yang terjadi secara spontan. Sebenarnya ini dua teori yang berbeda.

6. Teori Biogenesis: menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk

hidup sebelumnya

7. Teori Naturalistik, Evolusi Organik, Neoabiogenesis, atau Oportunistik:

menyatakan bahwa kehidupan tercipta melalui proses evolusi

kimia dan evolusi biologi berdasarkan pada konsep biologi modern.

Berdasarkan firman Allah swt dalam QS. Yaasin/36: 77-79.yang berbunyi:

         
          
        
      
Terjemahannya:
“77.Dan Apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami
menciptakannya dari setitik air (mani), Maka tiba-tiba ia menjadi penantang
yang nyata! 78. Dan ia membuat perumpamaan bagi kami; dan Dia lupa
kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang
belulang, yang telah hancur luluh?" 79. Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh
Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. dan Dia Maha mengetahui
tentang segala makhluk” (Kementrian Agama RI, 2021).

Pada ayat diatas Allah memulai dengan menyebutkan kelancangan orang

yang menentang hari kebangkitan. Bagaimana ia menjadi seorang penentang

padahal Allah telah menciptakannya dari setitik mani yang hina?? Lalu Allah

menyebutkan syubhat mereka dalam mengingkari kebangkitan yaitu

“mengiyaskan kemampuan Allah dengan kemampuan makhluq”, mereka

mengatakan “Apakah ada yang mampu menghidupkan kembali tulang belulang

yang telah hancur?”(Ibnu katsir 2015)


Kalau dilihat dari kemampuan manusia itu memang sesuatu yang mustahil,

tetapi bagi Allah yang Maha Mampu maka itu bukan hal yang sulit. Allah mampu

menciptakan mereka pertama kali (dari hal yang tidak ada menjadi ada) maka

tentu Dia lebih mampu lagi jika sekedar membangkitkan kembali. Oleh karena itu

Allah membalas syubhat mereka dengan jawaban yang sempurna, Allah berfirman

“Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang

pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.” (Ridha 2013)

B. Teori Abiogenesis

Teori Abiogenesis adalah teori yang menerangkan bahwa makhluk hidup

berasal dari benda mati.Penyusun teori ini berasal dari fakta-fakta yang masih

sangat sederhana seperti katak yang berasal dari lumpur dan daging berasal dari

daging. Menurut penganut paham abiogenesis makhluk hidup itu terjadi secara

spontan atau Generatio Spontanea. Paham abiogenesis bertahan cukup lama, yaitu

sejak zaman yunani kuno (ratusan tahun sebelum masehi) hingga pertengahan

abad ke-17 (Pelczar, 2012).

Adapun tokoh-tokoh pencetus Abiogenesis adalah sebagai berikut:

1. Aristoteles

Aristoteles adalah ahli filsafat dalma ilmu pengetahuan yunani kuno lebih

dari 200 tahun yang lalu mengemukakan konsep bahwa kehidupan berasal dari

benda mati. Teori ini dikenal dengan nama Generatio Spontanea atau teori

Abiogenesis. Dari hasil peneslitian Aristoteles tentang hewan-hewan yang hidup

di air, ternyata ikan-ikan tertentu melakukan perkawinan kemudian bertelur. Dari


telur-telur tersebut lahirlah ikan yang sama dengan induknya. Tetapi ia juga

percaya bahwa ikan-ikan tertentu terjadi dari lumpur (Kimbal, 2010).

2. Needham

Needham adalah ilmuwan inggris yag melakukan penelitian dengan merebus

kaldu dalam wadah selama beberapa menit lalu memasukkannya dalam botol dan

ditutup dengan gabus. Setelah beberapa hari ternyata tumbuh bakteri dakam kaldu

tersebut. Oleh karena itu Needham menyatakan bahwa bakteri berasal dari kaldu

(Kimbal, 2010).

A. Teori Biogenesis

Teori Biogenesis adalah teori yang menerangkan bahwa makhluk hidup

berasal dari makhluk hidup.Teori ini mulai berkembang pada abad ke-19. Teori

ini bertentangan dengan teori abiogenesis, karena menganggap bahwa mkhluk

hidupberasal dari makhluk hidup yang ada sebelumnya atau sel. Tiga tokoh

terkenal dalam teori ini adalah Frensisco Redy, Lazzaro Spallanzani dan Louis

Pasteur (Syamsuri, 2014).

Adapun okoh-tokoh pencetus Biogenesis adalah sebagai berikut:

1. Fransisco Redy

Fransisco Redy adalah orang pertama yang melakukan percobaan untuk

menentang teori Abiogenesis. Redi menggunakan dua kerat daging segar dan dua

toples. Toples pertama diisi dengan kerat daging dan dibiarkan terbuka dan toles

kedua diisi kerat daging dan ditutup rapat.Setelah beberapa hari, toples pertama di

temukan banyak larva dan toples kedua tidak ditemukan larva lalat. Redi
menyimpulkan bahwa larfa bukan berasal dari daging yang membusuk,

melainkan lalat yang masuk kemudian bertelur dan menetas menjadi larva. Hasil

percobaan ini mendapat sanggahan dari ilmuan penganut teori

abiogenesis.Sanggahan tersebut adalah kehidupan pada toples ketiga tidak terjadi

karena toples tersebut tertutup sehingga tidak ada kontak dengan udara. Akibatnya

tidak ada daya hidup di dalamnya (Syamsuri, 2014).

Untuk menjawab sanggahan tersebut, Redy melakukan percobaan kedua,

yaitu meletakkan daging pada toples yang ditutup dengan kain kasha sehingga

masi terjadi hubungan dengan udara, tetapi lalat tidak dapat masuk.Hasilnya di

temukan sedikit larva dan pada kain kasha pentupnya di temukan banyak

larva.Kesimpulannya, larva berasal dari lalat yang hinggap di kain kasha dan

beberapa telur jatuh pada daging (Hafid, 2013).

2. Lazzaro Spallanzani

Lazzaro Spallanzani pada tahun (1765) melakukan percobaan yang

berlawanan dengan teori Needham, tidak merebus tabung cukup lama sampai

organism terbunuh dan Needham juga tidak menutup leher tabung dengan rapat

sekali sehingga masi ada organisme yang masuk dan tumbuh. Spallanzani

mencoba memperhatikan bahwa mikroorganisme tadi tidak muncul secara tiba-

tiba. Kemudian ia, mendiddihkan kaldu gizi dalam labu kemudian menutupnya

rapat-rapa sehingga tidak dimasuki papun dari luar. Kalau itu tetap bersih atau

benig (steril) (Suratmo, 2012).

3.Louis Pasteur
Percobaan Louis Pasteur pada tahun 1864, Louis Pasteur melakukan

percobaan menggunakan tabung leher angsa. Pasteur sendiri meyakini bahwa

sebuah sel pasti berasal dari sel lainnya. Pasteur merebus kaldu hingga mendidih

dan mendiamkannya. Pada prinsipnya, udara mampu masuk kedalam tabung,

namun partikel debuh akan menempel pada lengkungan leher tabung. Setelah

sekian lama, trnyata tidak ada bakteri yang tumbuh. Namun setelah Pasteur

memiringkan tabubh leher angsa tersebut air kaldu didalam tabung kemudian

ditumbuhi oleh mikroba. Hal ini membuktikan bahwa kehidupan juga berasal dari

kehidupan sebelumnya. Setelah ditumbangkannya teori abiogenesis oleh Louis

Pasteur maka berkembang teori abiogenesis. Dengan pernyataan yang terkenal

dari Lous pasteur Omme Vivum Ex Omme Ovum Exvivo, yang artinya

kehidupan berasal dari telur dan telur berasal dari kehidupan karena telah ada

kehidupan sebelumnya. (Pratiwi, 2011).

Akhir dari masa perdebatan teori Abiogenesis dan Biogenesis adalah setelah

kemunculan Louis Pasteur (1822-1895), seoorang ahli kimia yang sangat tertarik

pada perubahan-perubahn kimiawi yang terjadi selama proses fermentasi anggur.

Perhatiannya pada permentasi ini mendorongnya untuk ikut berdebat tentang

generasi spontan dan dia menyadari bahwa kemajuan penelitian tentang

fermentasi tidak akan berjalan lancer sebelum konsepsi tersebut bisa di ciptakan

(Pratiwi, 2011).
BAB III

METODE PRATIKUM

A. Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum pada hari Selasa

tanggal 4 Januari 2022 pukul 08.00-10.00 WITA dan bertempat di Laboratorium

Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Islam Negeri Alauddin Makassar. Samata-Gowa

B. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah.

1. Alat

a. Percobaan Fransisco Redi

Alat yang digunakan digunakan yaitu toples, cutter, dan alat tulis.

b. Percobaan Lazarro Spalanzani

Alat yang digunakan dalamp percobaan ini yaitu bunsen, cutter, jaring

pembakar, kaki tiga, korek, tabung leher angsa, pipet tetes, dan raktabung reaksi.

c. Percobaan Louis Pastuer

Alat yang digunakan adalah.kawat kasar, kaki tiga, bungsen(spirtus), pipet,

keorek api, penjepit, sterofom, keter, tabung erlenmeyer, dan lap.

2. Bahan

a. Percobaan Fransisco Redi

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah daging sapi, kain kasa,

dan isolasi.
b. Percobaan Lazarro Spalanzani

Bahan yang digunakan dalam praktukum ini adalah air kaldu, kain kasa,

sterofom, alat tulis, pipet, spritus, dan karet gelang.

c. Percobaan Louis Pastuer

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu air kaldu ayam,,

sterofoam, cairan spiritus, korek api, label dan plastik.

B. Prosedur Kerja

Prosedur kerja dalam pratikum kali ini adalah sebagai berikut:

a. Percobaan Fransisco Redi

1. Menyiapkan alat dan bahan,

2. Toples I di isi dengan daging ditutup rapat

3. Toples II di isi dengan daging tanpa tutup

4. Toples III di isi dengan daging lalu ditutup dengan kain kasa

5. Mengamati perubahan yang terjadi pada toples tersebut setiap hari selama

seminggu dan mencatat hasilnya pada kertas

b. Percobaan Lazaro Spalanzani

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Membuat larutan kaldu ayam

3. Masing-masing tabung reaksi diisi 10 ml kaldu ayam

4. Tabung I di isi 10 ml kaldu ayam, kemudian ditutup dan dipanaskan

selama 5 menit.

5. Tabung II di isi 10 ml kaldu ayam, dipanaskan tanpa ditutup selama 5

menit
6. Tabung III di isi 10 ml kaldu ayam, ditutup tanpa dipanaskan

7. Tabung IV di isi 10 ml kaldu ayam, tanpa tutup tanpa dipanaskan

8. Mengamati hasil pengamatan selama seminggu dan mencatat hasilnya

pada kertas

c. Percobaan Louis Pasteur

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Membuat larutan kaldu ayam

3. Menuangkan kaldu ayam kedalam tabung leher angsa, sebanyak 80 ml.

4. Larutan tersebut dipanaskan kurang lebih 5 menit dan ditutup

5. Mengamati larutan tersebut selama 3 hari setelah itu miringkan tabung

leher angsa sampai mengenai pipet

6. Mengamati larutan yang telah dimiringkan selama 3 hari

7. Mencatat hasilnya pada kertas


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Percobaan Fransisco Redi

Tabel 1 Percobaan Francisco Redi


Toples
No Hari/Tanggal
I II III

1. Selasa, - Tidak berbau - Tidak berbau - Tidak berbau


04/01/2022 - Masih basah - Masih basah - Masih basah
- Warna merah - Warna merah - Warna merah
- Masih segar - Masih segar - Masih segar

2. Rabu, - Terdapat - Tidak berbau - Tidak berbau


05/01/2022 berbau - Masih basah - Masih basah
- Masih basah - Warna merah - Warna merah
- Warna merah - Tidak berlarva - Tidak berlarva
- Tidak berwarna

3. Kamis, - Berbau - Sedikit berbau - Tidak berbau


06/01/2022 - Sedikit kering - Sedikit kering - Sedikit kering
- Warna coklat - Warna coklat - Warna merah
- Tidak berlarva - Tidak berlarva - Tidak berlarva

4. Jumat, - Berbau busuk - Berbau - Berbau


07/01/2022 - mengerucut - mengering - Basah berair
- warna coklat - warna coklat - Warna coklat
kehitaman kehitaman - Tidak berlarva
- berlarva - tidak berlarva

5. Sabtu, - Berbau busuk - Berbau - Berbau


08/01/2022 - mengerucut - Mengering - Basah berair
- warna coklat - Warna coklat - Warna coklat
kehitaman kehitaman - Berlarva
- berlarva - Berlarva

6. Minggu - Berbau busuk - Berbau - Berlarva


09/01/2022 - Warna coklat - Warna coklat - Warna coklat
kehitaman kehitaman - Basah berair
- mengerucut - Mengerucut - Berlarva
- berlarva - berlarva

7. Senin, - Berbau busuk - Berbau - Berlarva


10/01/2022 - Warna coklat - Warna coklat - Warna coklat
kehitaman kehitaman - Basah berair
- Mengerucut - Mengerucut - Berlarva
- Berlarva - berlarva
Sumber : Laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan
Teknonogi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2022.

2. Percobaan Lazaro Spalanzani

Tabel 2 Percobaan Lazaro Spalanzani


Tabung
Hari/
No
Tanggal I II III IV

1. Selasa, - Berwarna - Berwarna - Berwarna - Berwarna


04/01/2022 kuning kuning kuning kuning
jernih jernih jernih - Berbau
- Berbau - Berbau - Berbau segar
segar segar segar
- Terdapat - Terdapat
gumpalan gumpalan
2. Rabu, - Berwarna - Berwarna - Berwarna - Berwarna
05/01/2022 kuning kuning kuning kuning
- Terdapat - Berbau jernih - Berbau
gumpalan - Terdapat - Berkeruh
gumpalan
3. Kamis, - Berwarna - Berwarna - Berwarna - Berwarna
06/01/2022 kuning kuning kuning kuning
- Terdapat - Berbau - Terdapat - Berbau
gumpalan - Terdapat gumpalan - Mulai
- Berkeruh gumpalan - Berkeruh berkeruh
- Berkeruh

4. Jumat, - Berwarna - Berwarna - Berwarna - Berwarna


07/01/2022 kuning kuning kuning kuning
- Terdapat - Berbau - Terdapat - Berbau
gumpalan - Terdapat gumpalan - Berkeruh
- Berkeruh gumpalan - Berkeruh - Terdapat
- Terdapat - Berkeruh - Terdapat uap
uap - Terdapat uap
uap
5. Sabtu, - Berwarna - Berwarna - Berwarna - Berwarna
08/01/2022 kuning kuning kuning kuning
- Berbau - Berbau - Berbau - Berbau
- Terdapat - Terdapat - Terdapat - Terdapat
gumpalan gumpalan gumpalan gumpalan
- Berkeruh - Berkeruh - Berkeruh - Berkeruh
- Terdapat - Terdapat - Terdapat
mikroorgani mikroorga mikroorgani
sme nisme sme
6. Minggu, - Berwarna - Berwarna - Berwarna - Berwarna
09/01/2022 kuning kuning kuning kekuninga
jernih jernih jernih n
- Terdapat - Berbau - Terdapat - Berbau
gumpalan - Terdapat gumpalan - Terdapat
- Berkeruh gumpalan - Berkeruh gumpalan
- Terdapat - Berkeruh - Terdapat - Berkeruh
mikroorgani - Terdapat mikroorgani - Terdapat
sme mikroorga sme mikroorga
nisme nisme

7. Senin, - Berwarna - Berwarna - Berwarna - Berwarna


10/01/2022 kuning kuning kuning kekuninga
jernih jernih jernih n
- Terdapat - Berbau - Terdapat - Berbau
gumpalan - Terdapat gumpalan - Terdapat
- Berkeruh banyak - Berkeruh gumpalan
- Terdapat gumpalan - Terdapat - Sangat
mikroorgani - Berkeruh mikroorgani berkeruh
sme - Terdapat sme - Terdapat
mikroorga mikroorga
nisme nisme
Sumber : Laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan
Teknonogi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 202

3. Percobaan Louis Pasteur

a. Sebelum dimiringkan

Tabel 1 Sebelum dimiringkan


No Hari/Tanggal Labu Erlenmeyer
1. Selasa - Tidak berbau
04/01/2022 - Jernih tidak Keruh
- Tidak ada endapan

2. Rabu - Tidak berbau


05/01/2022 - Mulai keruh
- Tidak ada endapan

3. Kamis - Tidak berbau


06/01/2022 - Mulai keruh
- Ada endapan
Sumber : Laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan
Teknonogi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2022

b.Setelah dimiringkan

Tabel 2 Setelah dimiringkan


No Hari/Tanggal Labu Erlenmeyer
1. Jumat - Berbau
07/01/2022 - mulai Keruh
- Ada endapan
- Ada Organisme

2. Sabtu - Berbau
08/01/2022 - keruh
- ada endapan
- Ada organisme

3. Minggu - sangat berbau


09/01/2022 - keruh
- banyak endapan
- banyak organisme

4. Senin - sangat berbau


10/01/2022 - keruh
- banyak endapan
- banyak organisme

Sumber : Laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan


Teknonogi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2022

D. PEMBAHASAN

1. Fransico redi

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan untuk percobaan Fransisco

redi. Pada toples I diisi dengan sekerat daging sapi lalu dibiarkan terbuka dan

ditempatkan diruang terbuka pula. Pada hari pertama daging masih segar dan tak

terjadi apa-apa, pada hari kedua daginag sudah menegeluarkan bau tetapi tidak

menyengat, pada hari ketiga bau daging sudah agak menyengat dan sudah

berwarna coklat, pada hari keempat daging sudah berbau busuk bentuk daging

sudah mengkerucut warna daging coklat kehitaman daging sudah di tumbuhi larva

samapi hari terakhir.Pada toples II diisi dengan sekerat daging sapi lalu ditutup

dengan kain kasa. Pada hari pertama, belum terjadi perubahan pada daging. Pada

hari kedua, mulai terjadi perubahan, baik berupa warna, bau, akan tetapi belum

terdapat larva. Pada hari selanjutnya, bau dan warna semakin bereaksi, namun

belum terdapat larva. Setelah hari keempat bau dan perubahan warna yang tampak

coklat disertai adanya larva. Pada hari kelima sampai hari ketujuh, baunya

semakin menyengat dan warnanya menjadi coklat tua serta larvanya semakin

banyak.. Dan pada toples III diisi dengan sekerat daging sapi lalu ditutup rapat.

Pada hari pertama belum menampakkan adanya perubahan. Pada hari kedua

perubahan warna mulai tampak berwarna putih pucat, berbau, serta daging lunak

dan berlendir. Namun pengamatan sampai hari ketujuh, yang terjadi hanya
perubahan warna dan bau dapat diamati, sedangkan tidak terdapat belatung. Hal

ini dikarenakan, botol ini terisolasi yang tidak memungkinkan adanya organisme

lain yang masuk dan menyebabkan adanya larva atau telur-telur lalat.. Hal ini

sesuai pendapat Irnaningtyas (2018), yang menyatakan bahwa ia melakukan

percobaan untuk menyanggah teori abiogenesis. Redi membuat percobaan dengan

memasukkan daging ke dalam dua buah toples; toples tanpa penutup (terbuka)

dan toples dengan penutup. Setelah beberapa hari diamati, muncul larva di daging

dalam toples yang terbuka. Sementara daging di toples yang tertutup bersih. Redi

pun berkesimpulan bahwa belatung tersebut berasal dari lalat-lalat yang masuk ke

dalam toples dan bertelur di sana. Tidak berhenti sampai di situ, Redi kembali

membuat percobaan untuk meyakinkan kesimpulannya.

2. Lazaro sapllanzani

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan untuk percobaan Lazaro

sapallanzani. Tabung I diisi 10 ml air kaldu lalu ditutup tanpa dipanaskan. Pada

hari pertama belum terdapat bau, kekeruhan dan endapan. Selanjutnya pada hari

kedua, airnya mulai keruh akan tetapi bau dan endapan belum ada. Pada hari

ketiga sampai hari kelima sudah terdapat keruhan dan endapan, akan tetapi belum

ada bau. Dan setelah hari keenam dan ketujuh warna mengkeruh, bau basi serta

terdapat endapan yang sudah semakin banyak dan semakin bereaksi. Pada tabung

II diisi 10 ml air kaldu lalu dipanaskan dan tanpa ditutup. Pada hari pertama, air

kaldu yang dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian dipanaskan dan tanpa

ditutup air kaldu masih berwarna bening, tidak berbau, dan terdapat endapan.

Selanjutnya pada hari kedua sampai ketujuh air kaldu menjadi keruh, bau basi,
ada endapan dan ada jamur berwarna kuning coklat. Hal ini disebabkan

mikroorganisme telah bereaksi dan melakukan aktivitas. Pada tabung III diisi 10

ml air kaldu lalu ditutup dan dipanaskan. Pada hari pertama air kaldu masih

berwarna bening, tidak berbau dan terdapat uap air. Pada hari kedua, bau masih

belum terdapat, sedangkan keruhan sudah mulai tampak dan endapan pun juga

belum terdapat. Bau pada tabung ini sampai hari ketujuh belum terdapat dan

belum bereaksi, namun keruhan dan endapan semakin hari semakin banyak. Dan

pada tabung IV diisi 10 ml air kaldu tanpa ditutup dan dipanaskan. Tabung ini

dipanaskan dan tanpa ditutup, sama dengan perlakuan tabung II. Sehingga hasil

yang di dapat sama dengan tabung yang kedua. Dimana hari pertama, air kaldu

masih berwarna bening, tidak berbau, dan terdapat endapan. Setelah hari kedua

warna mengkeruh, terdapat endapan, akan tetapi bau belum bereaksi. Tetapi pada

hari ketiga dan selanjutnya berbau basi, warna mengkeruh dan ada endapan.

Begitupun selanjutnya, semakin hari semakin banyak endapan dan keruhan serta

semakin bereaksinya bau. Hal ini sesuai pendapat Irnaningtyas (2018), yang

menyatakan bahwa Spallanzani berusaha membuktikan bahwa munculnya

organisme berasal dari organisme lain yang hidup. Spallanzani melakukan

pengujian dengan memanaskan air kaldu (rebusan daging) di dua tempat yang

berbeda. Setelah dipanaskan, masing-masing wadah diberikan kondisi yang

berbeda: wadah yang pertama diberi penutup, sementara wadah satunya dibiarkan

terbuka.

3. Louis pasteur
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan untuk percobaan Louis

Pasteur menggunakan air kaldu dan tabung berleher angsa. Pada pengamatan hari

pertama sampai hari ketiga posisi tabung tegak lurus dimana air kaldu berwarna

keruh dan terdapat endapan. Kemudian pada hari ketiga tabung mulai

dimiringkan, terlihat perubahan mulai dari warna air kaldu yang semakin keruh

terdapat endapan dan berbau. Berdasarkan hasil pengamatan, hal demikian

disebabkan karena terkontaminasi dengan udara dan bakteri yang terdapt pada

tabung leher angsa setelah dimiringkan. Hal ini sesuai pendapat Irnaningtyas

(2018), yang menyatakan bahwa Pasteur memodifikasi salah satu wadah yang

digunakan Spallanzani dengan wadah labu berleher panjang. Untuk apa? Leher

panjang ini berguna sebagai indikator yang memberitahukan bahwa masih ada

hubungan antara labu dan udara di luar (masih ada oksigen untuk

mikroorganisme hidup).
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa:

  Percobaan Fransisco Redi mengatakan bahwa makhluk hidup tidak begitu

saja terbentuk dari benda-benda mati, tetapi terbentuk dari makhluk hidup

sebelumnya.

Percobaan Lazarro Spalanzani membuktikan bahwa timbulnya suatu

kehidupan mungkin hanya terjadi jika sebelumnya telah ada kehidupan.

Mikroorganisme yang terdapat dalam kaldu percobaannnya timbul karena adanya

mikroorganisme yang sebelumny telah tersebar di udara.

Percobaan Louis Pasteur telah membuktikan bahwa kehidupan berasal dari

telur dan telur berasal dari kehidupan.

B. Saran

Adapun saran dalam praktikum ini adalah apabila mengamati percobaan

praktikum yaitu percobaan Fransisco Redi, Lazaro Spallanzani, dan Louis Pasteur.

Kita harus teliti dalam membedakan warna, bau, dan endapan agar mendapatkan

hasil yang baik serta pengamatan yang baik. Dan sekiranya diberi waktu yang

lebih banyak agar hasil pengamatan lebih maksimal.


DAFTAR PUSTAKA

Bilbina. 2011. Teori Asal Usul Kehidupan . Trans Informedia.


Jakarta

Dosso, Isahi. 2011. Asal-Usul Kehidupan. Biologi Media Centre.


Semarang.
.
George. 2011. Biologi Edisi ke Lima.Erlangga.
Jakarta.

Hafid. 2013. Laporan Lengkap Praktikum Biologi Dasar.UIN Walisongo


Semarang

Irnaningtyas. (2018). Biologi. Erlangga.


Jakarta

Kimbal.2010. Biologi Abiogenesis dan Biogenesis. Trans Informedia.


Jakarta

Kuncoro. 2010. Dasar Biologi. Elangga.


Jakarta.

Misterluthfi. 2015. Bigenesis. Rineka Cipta.


Bandung.

Pratiwi. 2011. Biologi Solo. Rineka Cipta.


Bandung.

Pelczar. 2012. Kehidupan Biologi.PAU Bioteknologi.


Jakarta.

Ristanti. 2010. Mikrobiologi Umum. Penerbit Proyek.


Bandung.

Slamet. 2014. Sains Biologi. PT Bumi Aksara.


Jakarta.

Suratmo.2012. Biologi Dasar. Bumi Aksara.


Jakarta.

Syamsuri, Istamar. 2014. Biologi. Erlangga.


Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai