BIOLOGI DASAR
(BIOGENESIS)
Oleh :
PUTRI ANA
60700121016
LABORATORIUM PETERNAKAN
JURUSAN ILMU PETERNAKAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
karena banyak ilmuwan atau pencetus tentang teori asal-usul kehidupan. Tetapi
juga boleh menanyakan antara teori-teori yang ada dengan perintah-perintah atau
firman Allah swt, boleh mempercayai tetapi juga harus membandingkan dengan
mekanisme spontan dan terjadi karena zat tak hidup. Pendapat ini dikenal sebagai
sebelumnya, bukan oleh zat tak hidup dan pendapat ini dikenal sebagai biogenesis
(Sridianti, 2015).
Pokok dari teori ini menyatakan bahwa kehidupan berasal dari benda atau
materi tidak hidup dan kehidupan terjadi secara spontan (Generatio spontanea).
Ilmuwan yang mengemukakan teori ini adalah seorang Filsafat Yunani kuno,
Contohnya, seekor cacing yang keluar dari dalam tanah, maka cacing tersebut
berasal dari tanah. Contoh lainnya, katak yang keluar dari lumpur, maka katak
tersebut berasal dari lumpur. Ilmuwan lain yang mendukung teori ini adalah John
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui asal-usul kehidupan
PENDAHULUAN
masalah bagaimana asal kehidupan di bumi ini. Banyak teori atau faham yang
Usaha manusia untuk mengetahui bagaimana dan darimana asal kehidupan sudah
dimulai sejak jaman Yunani kuno, tetapi kebanyakan hanya berupa mitos (Dosso,
2011).
mantap).
mendadak (spontan).
5. Teori Abiogenesis: menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda tak
tak hidup yang terjadi secara spontan. Sebenarnya ini dua teori yang berbeda.
hidup sebelumnya
Terjemahannya:
“77.Dan Apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami
menciptakannya dari setitik air (mani), Maka tiba-tiba ia menjadi penantang
yang nyata! 78. Dan ia membuat perumpamaan bagi kami; dan Dia lupa
kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang
belulang, yang telah hancur luluh?" 79. Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh
Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. dan Dia Maha mengetahui
tentang segala makhluk” (Kementrian Agama RI, 2021).
padahal Allah telah menciptakannya dari setitik mani yang hina?? Lalu Allah
tetapi bagi Allah yang Maha Mampu maka itu bukan hal yang sulit. Allah mampu
menciptakan mereka pertama kali (dari hal yang tidak ada menjadi ada) maka
tentu Dia lebih mampu lagi jika sekedar membangkitkan kembali. Oleh karena itu
Allah membalas syubhat mereka dengan jawaban yang sempurna, Allah berfirman
“Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang
pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.” (Ridha 2013)
B. Teori Abiogenesis
berasal dari benda mati.Penyusun teori ini berasal dari fakta-fakta yang masih
sangat sederhana seperti katak yang berasal dari lumpur dan daging berasal dari
daging. Menurut penganut paham abiogenesis makhluk hidup itu terjadi secara
spontan atau Generatio Spontanea. Paham abiogenesis bertahan cukup lama, yaitu
sejak zaman yunani kuno (ratusan tahun sebelum masehi) hingga pertengahan
1. Aristoteles
Aristoteles adalah ahli filsafat dalma ilmu pengetahuan yunani kuno lebih
dari 200 tahun yang lalu mengemukakan konsep bahwa kehidupan berasal dari
benda mati. Teori ini dikenal dengan nama Generatio Spontanea atau teori
2. Needham
kaldu dalam wadah selama beberapa menit lalu memasukkannya dalam botol dan
ditutup dengan gabus. Setelah beberapa hari ternyata tumbuh bakteri dakam kaldu
tersebut. Oleh karena itu Needham menyatakan bahwa bakteri berasal dari kaldu
(Kimbal, 2010).
A. Teori Biogenesis
berasal dari makhluk hidup.Teori ini mulai berkembang pada abad ke-19. Teori
hidupberasal dari makhluk hidup yang ada sebelumnya atau sel. Tiga tokoh
terkenal dalam teori ini adalah Frensisco Redy, Lazzaro Spallanzani dan Louis
1. Fransisco Redy
menentang teori Abiogenesis. Redi menggunakan dua kerat daging segar dan dua
toples. Toples pertama diisi dengan kerat daging dan dibiarkan terbuka dan toles
kedua diisi kerat daging dan ditutup rapat.Setelah beberapa hari, toples pertama di
temukan banyak larva dan toples kedua tidak ditemukan larva lalat. Redi
menyimpulkan bahwa larfa bukan berasal dari daging yang membusuk,
melainkan lalat yang masuk kemudian bertelur dan menetas menjadi larva. Hasil
karena toples tersebut tertutup sehingga tidak ada kontak dengan udara. Akibatnya
yaitu meletakkan daging pada toples yang ditutup dengan kain kasha sehingga
masi terjadi hubungan dengan udara, tetapi lalat tidak dapat masuk.Hasilnya di
temukan sedikit larva dan pada kain kasha pentupnya di temukan banyak
larva.Kesimpulannya, larva berasal dari lalat yang hinggap di kain kasha dan
2. Lazzaro Spallanzani
berlawanan dengan teori Needham, tidak merebus tabung cukup lama sampai
organism terbunuh dan Needham juga tidak menutup leher tabung dengan rapat
sekali sehingga masi ada organisme yang masuk dan tumbuh. Spallanzani
tiba. Kemudian ia, mendiddihkan kaldu gizi dalam labu kemudian menutupnya
rapat-rapa sehingga tidak dimasuki papun dari luar. Kalau itu tetap bersih atau
3.Louis Pasteur
Percobaan Louis Pasteur pada tahun 1864, Louis Pasteur melakukan
sebuah sel pasti berasal dari sel lainnya. Pasteur merebus kaldu hingga mendidih
namun partikel debuh akan menempel pada lengkungan leher tabung. Setelah
sekian lama, trnyata tidak ada bakteri yang tumbuh. Namun setelah Pasteur
memiringkan tabubh leher angsa tersebut air kaldu didalam tabung kemudian
ditumbuhi oleh mikroba. Hal ini membuktikan bahwa kehidupan juga berasal dari
dari Lous pasteur Omme Vivum Ex Omme Ovum Exvivo, yang artinya
kehidupan berasal dari telur dan telur berasal dari kehidupan karena telah ada
Akhir dari masa perdebatan teori Abiogenesis dan Biogenesis adalah setelah
kemunculan Louis Pasteur (1822-1895), seoorang ahli kimia yang sangat tertarik
fermentasi tidak akan berjalan lancer sebelum konsepsi tersebut bisa di ciptakan
(Pratiwi, 2011).
BAB III
METODE PRATIKUM
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah.
1. Alat
Alat yang digunakan digunakan yaitu toples, cutter, dan alat tulis.
Alat yang digunakan dalamp percobaan ini yaitu bunsen, cutter, jaring
pembakar, kaki tiga, korek, tabung leher angsa, pipet tetes, dan raktabung reaksi.
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah daging sapi, kain kasa,
dan isolasi.
b. Percobaan Lazarro Spalanzani
Bahan yang digunakan dalam praktukum ini adalah air kaldu, kain kasa,
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu air kaldu ayam,,
B. Prosedur Kerja
4. Toples III di isi dengan daging lalu ditutup dengan kain kasa
5. Mengamati perubahan yang terjadi pada toples tersebut setiap hari selama
selama 5 menit.
menit
6. Tabung III di isi 10 ml kaldu ayam, ditutup tanpa dipanaskan
pada kertas
A. Hasil Pengamatan
a. Sebelum dimiringkan
b.Setelah dimiringkan
2. Sabtu - Berbau
08/01/2022 - keruh
- ada endapan
- Ada organisme
D. PEMBAHASAN
1. Fransico redi
redi. Pada toples I diisi dengan sekerat daging sapi lalu dibiarkan terbuka dan
ditempatkan diruang terbuka pula. Pada hari pertama daging masih segar dan tak
terjadi apa-apa, pada hari kedua daginag sudah menegeluarkan bau tetapi tidak
menyengat, pada hari ketiga bau daging sudah agak menyengat dan sudah
berwarna coklat, pada hari keempat daging sudah berbau busuk bentuk daging
sudah mengkerucut warna daging coklat kehitaman daging sudah di tumbuhi larva
samapi hari terakhir.Pada toples II diisi dengan sekerat daging sapi lalu ditutup
dengan kain kasa. Pada hari pertama, belum terjadi perubahan pada daging. Pada
hari kedua, mulai terjadi perubahan, baik berupa warna, bau, akan tetapi belum
terdapat larva. Pada hari selanjutnya, bau dan warna semakin bereaksi, namun
belum terdapat larva. Setelah hari keempat bau dan perubahan warna yang tampak
coklat disertai adanya larva. Pada hari kelima sampai hari ketujuh, baunya
semakin menyengat dan warnanya menjadi coklat tua serta larvanya semakin
banyak.. Dan pada toples III diisi dengan sekerat daging sapi lalu ditutup rapat.
Pada hari pertama belum menampakkan adanya perubahan. Pada hari kedua
perubahan warna mulai tampak berwarna putih pucat, berbau, serta daging lunak
dan berlendir. Namun pengamatan sampai hari ketujuh, yang terjadi hanya
perubahan warna dan bau dapat diamati, sedangkan tidak terdapat belatung. Hal
ini dikarenakan, botol ini terisolasi yang tidak memungkinkan adanya organisme
lain yang masuk dan menyebabkan adanya larva atau telur-telur lalat.. Hal ini
memasukkan daging ke dalam dua buah toples; toples tanpa penutup (terbuka)
dan toples dengan penutup. Setelah beberapa hari diamati, muncul larva di daging
dalam toples yang terbuka. Sementara daging di toples yang tertutup bersih. Redi
pun berkesimpulan bahwa belatung tersebut berasal dari lalat-lalat yang masuk ke
dalam toples dan bertelur di sana. Tidak berhenti sampai di situ, Redi kembali
2. Lazaro sapllanzani
sapallanzani. Tabung I diisi 10 ml air kaldu lalu ditutup tanpa dipanaskan. Pada
hari pertama belum terdapat bau, kekeruhan dan endapan. Selanjutnya pada hari
kedua, airnya mulai keruh akan tetapi bau dan endapan belum ada. Pada hari
ketiga sampai hari kelima sudah terdapat keruhan dan endapan, akan tetapi belum
ada bau. Dan setelah hari keenam dan ketujuh warna mengkeruh, bau basi serta
terdapat endapan yang sudah semakin banyak dan semakin bereaksi. Pada tabung
II diisi 10 ml air kaldu lalu dipanaskan dan tanpa ditutup. Pada hari pertama, air
kaldu yang dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian dipanaskan dan tanpa
ditutup air kaldu masih berwarna bening, tidak berbau, dan terdapat endapan.
Selanjutnya pada hari kedua sampai ketujuh air kaldu menjadi keruh, bau basi,
ada endapan dan ada jamur berwarna kuning coklat. Hal ini disebabkan
mikroorganisme telah bereaksi dan melakukan aktivitas. Pada tabung III diisi 10
ml air kaldu lalu ditutup dan dipanaskan. Pada hari pertama air kaldu masih
berwarna bening, tidak berbau dan terdapat uap air. Pada hari kedua, bau masih
belum terdapat, sedangkan keruhan sudah mulai tampak dan endapan pun juga
belum terdapat. Bau pada tabung ini sampai hari ketujuh belum terdapat dan
belum bereaksi, namun keruhan dan endapan semakin hari semakin banyak. Dan
pada tabung IV diisi 10 ml air kaldu tanpa ditutup dan dipanaskan. Tabung ini
dipanaskan dan tanpa ditutup, sama dengan perlakuan tabung II. Sehingga hasil
yang di dapat sama dengan tabung yang kedua. Dimana hari pertama, air kaldu
masih berwarna bening, tidak berbau, dan terdapat endapan. Setelah hari kedua
warna mengkeruh, terdapat endapan, akan tetapi bau belum bereaksi. Tetapi pada
hari ketiga dan selanjutnya berbau basi, warna mengkeruh dan ada endapan.
Begitupun selanjutnya, semakin hari semakin banyak endapan dan keruhan serta
semakin bereaksinya bau. Hal ini sesuai pendapat Irnaningtyas (2018), yang
pengujian dengan memanaskan air kaldu (rebusan daging) di dua tempat yang
berbeda: wadah yang pertama diberi penutup, sementara wadah satunya dibiarkan
terbuka.
3. Louis pasteur
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan untuk percobaan Louis
Pasteur menggunakan air kaldu dan tabung berleher angsa. Pada pengamatan hari
pertama sampai hari ketiga posisi tabung tegak lurus dimana air kaldu berwarna
keruh dan terdapat endapan. Kemudian pada hari ketiga tabung mulai
dimiringkan, terlihat perubahan mulai dari warna air kaldu yang semakin keruh
disebabkan karena terkontaminasi dengan udara dan bakteri yang terdapt pada
tabung leher angsa setelah dimiringkan. Hal ini sesuai pendapat Irnaningtyas
(2018), yang menyatakan bahwa Pasteur memodifikasi salah satu wadah yang
digunakan Spallanzani dengan wadah labu berleher panjang. Untuk apa? Leher
panjang ini berguna sebagai indikator yang memberitahukan bahwa masih ada
hubungan antara labu dan udara di luar (masih ada oksigen untuk
mikroorganisme hidup).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
saja terbentuk dari benda-benda mati, tetapi terbentuk dari makhluk hidup
sebelumnya.
B. Saran
praktikum yaitu percobaan Fransisco Redi, Lazaro Spallanzani, dan Louis Pasteur.
Kita harus teliti dalam membedakan warna, bau, dan endapan agar mendapatkan
hasil yang baik serta pengamatan yang baik. Dan sekiranya diberi waktu yang