Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI DASAR
(MENGENAL DAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah


Biologi Dasar pada Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar

Oleh:

MUHAMMAD FATHUL KHAIR


60700117022

LABORATORIUM PETERNAKAN
JURUSAN ILMU PETERNAKAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2017

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Panca indra manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas,

karena itu banyak masalah mengenai organisme yang akan di amati hanya dapat

di periksa dengan menggunakan alat-alat bantu. Salah satu alat bantu yang sering

digunakan dalam pengamatan preparat Mikroskopis adalah mikroskop. Mikroskop

(Latin; Micro: kecil, Scopium: Penglihatan), yang berfungsi untuk meningkatkan

kemampuan daya pisah seseorang, sehingga kemungkinan untuk dapat mengamati

objek yang halus (Rustam, 2013).

Mikroskop merupakan salah satu peralatan yang dibutuhkan di

Laboratorium sains. Alat ini biasanya digunakan untuk melakukan kegiatan

pengamatan terhadap benda-benda yang berukuran mikroskopis, baik benda diam

maupun mikroorganisme yang dapat bergerak (Sadina, 2013).

Mikroskop adalah suatu alat optik yang digunakan untuk melihat benda–

benda berukuran mikro yang mampu menghasilkan perbesaran hingga ratusan

kali. Sebuah mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung, yaitu lensa objektif

dan lensa okuler. Lensa objektif adalah lensa yang ditempatkan dekat ke objek

pengamatan, sedangkan lensa okuler adalah lensa yang dekat ke mata

(Dian, 2012).

Terdapat berbagai tipe mikroskop yang masing-masing mempunyai tujuan

penggunaan tertentu dan dengan berbagai macam kelengkapannya pula.

2
Mikroskop yang sering digunakan dalam biologi adalah mikroskop cahaya, Baik

yang berlensa okuler tunggal atau dikenal dengan mikroskop monokuler, maupun

yang berlensa okuler ganda atau yang disebut mikroskop binokuler

(Krisno, 2011).

Berdasarkan uraian diatas maka perlunya diadakan suatu praktikum

mengenai pengenalan dan penggunaan mikroskop disamping itu untuk lebih

menambah pengetahuan kita tentang apa itu mikroskop.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam praktikum kali ini yaitu sebagai berikut:

1. Apa itu mikroskop serta pembagian mikroskop?

2. Bagaimana cara menggunakan mikroskop yang baik dan benar?

3. Bagaimana cara melihat sediaan di bawah mikroskop?

C. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengenal mikroskop dan mengenal bagian-bagiannya.

2. Untuk mengetahui cara penggunaan mikroskop dengan baik dan benar.

3. Untuk melihat sediaan dibawah mikroskop.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sejarah Mikroskop

Menurut sejarah orang yang pertama kali berpikir untuk membuat alat

yang bernama mikroskop ini adalah Zacharias Janssen. Janssen sendiri sehari-

harinya adalah seorang yang kerjanya membuat kacamata. Dibantu oleh Hans

Janssen mereka mambuat mikroskop pertama kali pada tahun 1590. Mikroskop

pertama yang dibuat pada saat itu mampu melihat perbesaran objek hingga dari

150 kali dari ukuran asli (Prasetia, 2017).

Mikroskop (bahasa Yunani Micros = kecil dan Scopein = melihat) adalah

sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata

kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut

mikroskopi dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh

mata. Pada perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup

yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang,

sehingga mikroskop memberikan kontribusi penting Perkembangan Mikroskop

Sebagai Penemu Sejarah Mikrobiologi 30 dalam penemuan mikroorganisme dan

perkembangan sejarah mikrobiologi. Organisme yang sangat kecil ini disebut

sebagai mikroorganisme, atau kadang-kadang disebut sebagai mikroba, ataupun

jasad renik. Dapat diamati dengan mikroskop (Hatta, 2013).

Baru pada abad ke-16, Leonardo da Vinci dan Maurolyco menggunakan

lensa untuk melihat benda-benda yang kecil. Kakak beradik yang berasal dari

4
belanda yakni Zachary dan Francis Jansen pada tahun 1590 menemukan

pemakaian dua lensa cembung dalam sebuah tabung. Penemuan ini dianggap

sebagai prototip dari mikroskop. Tahun 1610 Galileo dengan kombinasi beberapa

lensa yang dipasang dalam sebuah tabung timah untuk pertama kalinya berhasil

digunakan sebagai mikroskop sederhana. Pada tahun 1632-1723, Anthony van

Lauwenhoek dapat membuat lensa-lensa dengan perbesaran yang memuaskan

untuk melihat benda-benda yang kecil. Walaupun demikian terdapat keterbatasan

yaitu kemampuan mikroskop dalam daya urainya (Wilvi, 2015).

B. Pengertian Mikroskop

Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan

mengamati benda-benda yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu dilihat

dengan mata telanjang. Kata Mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu “Micros”

yang berarti kecil dan kata “Scopein” yang berarti melihat. Benda kecil dilihat

dengan cara memperbesar ukuran bayangan benda tersebut hinga berkali-kali

lipat. Bayangan benda dapat dibesarkan 40 kali, 100 kali, 400 kali, bahkan 1000

kali, dan perbesaran yang mampu dijangkau semakin meningkat seiring dengan

perkembangan teknologi. Ilmu yang mempelajari objek-objek berukuran sangat

kecil dengan menggunakan mikroskop disebut Mikroskopi. Mikroskop ditemukan

oleh Anthony Van Leewenhoek, penemuan ini sangat membantu peneliti dan

ilmuan untuk mengamati objek mikroskopis (Wijaya, 2010).

Mikroskop (bahasa Yunani: Micros = kecil dan Scopein = melihat) adalah

sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata

kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini

5
disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah

terlihat oleh mata (Krisno, 2011).

Istilah zarrah sebagai wujud zat atau substansi materi yang paling kecil

yang disebutkan dalam Al-Qur’an merupakan petunjuk untuk mempelajari

mikroorganisme dan materi mikromos lainnya. Konsep sel sebagai materi

fungsional terkecil ternyata dapat dipatahkan oleh adanya mikroorganisme.

Mikroorganisme sebagai organisme sel tunggal merupakan bukti adanya materi

fungsional di bawah sel. Itulah materi zarrah, Al-Qur’an menunjuk pada konsep

zarrah sebagai materi terkecil, dengan demikian masih ada substansi potensial

dalam suatu zat yang lebih kecil dari sel (Subandi, 2010).

Allah SWT. Berfirman dalam QS. Al-Baqarah 2/26.

َ‫ضةا َف َما فَ ْوقَ َها فَأ َ َّما الَّذِينَ آ َ َمنُوا فَ َي ْعلَ ُمون‬ َ ‫ب َمث َ اًل َما َبعُو‬ َ ‫َّللاَ ََل َي ْستَ ْح ِيي أ َ ْن َيض ِْر‬
َّ ‫ِإ َّن‬
‫ُض ُّل ِب ِه‬ َّ َ‫أَنَّهُ ْال َح ُّق ِم ْن َر ِب ِه ْم َوأ َ َّما الَّذِينَ َكفَ ُروا فَ َيقُولُونَ َماذَا أ َ َراد‬
ِ ‫َّللاُ ِب َهذَا َمث َ اًل ي‬
َ‫ُض ُّل ِب ِه ِإ ََّل ْالفَا ِسقِين‬ ‫يرا َو َي ْهدِي ِب ِه َكثِ ا‬
ِ ‫يرا َو َما ي‬ ‫َك ِث ا‬
Terjemahnya:
Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa
nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman,
maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka. Dan
adapun mereka yang kafir mengatakan : "Apakah maksud Allah menjadikan
ini untuk perumpamaan?." dengan perumpamaan itu banyak orang yang
disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang
diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-
orang yang fasik (Kementrian Agama RI, 2017).

Ibnu Katsir menafsirkan bahwa kata (yang lebih rendah dari itu),

menunjukkan bahwa Allah SWT kuasa untuk menciptakan apa saja, yaitu

penciptaan apapun dengan obyek apa saja, baik yang besar maupun yang lebih

kecil. Allah SWT tidak pernah menganggap remeh sesuatu pun yang Dia ciptakan

6
meskipun hal itu kecil. Orang-orang yang beriman meyakini bahwa dalam

perumpamaan penciptaan yang dilakukan oleh Allah SWT memiliki manfaat bagi

kehidupan manusia. Sebagaimana Allah SWT menciptakan bakteri meskipun

memiliki ukuran yang sangat kecil tetapi keberadaannya memiliki manfaat yang

besar bagi kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan (Subandi, 2010).

C. Macam-macam Mikroskop

Menurut pendapat Krisno (2011), berdasarkan sumber cahaya mikroskop

dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:

1. Mikroskop Cahaya

Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama “Compound light

microscope” adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai

pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada mikroskop

konvensional. Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali.

Mikroskop mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat

berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa

obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak

pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk

lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop

terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih.

Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat

preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk

menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain.

7
2. Mikroskop elektron

Sebagai gambaran mengenai mikroskop elektron kita uraikan sedikit. Mikroskop

elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali, elektron digunakan sebagai

pengganti cahaya. Mikroskop elektron mempunyai dua tipe, yaitu mikroskop

elektronscanning (SEM) dan mikroskop elektrontransmisi(TEM). SEM digunakan

untuk studi detil arsitektur permukaan sel (atau struktur renik lainnya), dan obyek

diamati secara tiga dimensi. Sedangkan TEM digunakan untuk mengamati

struktur detil internal sel ( Krisno, 2011).

D. Bagian-bagian mikroskop

Mikroskop terdiri dari dua bagian yakni bagian optic dan bagian mekanik.

Adapun bagian optic adalah cermin, lensa okuler, lensa obyektif, kondensor, dan

diafragma. Sedangkan bagian mekanik adalah revolver, kaki/pegangan

mikroskop, meja preparat, makrometer, mikrometer, dan tubus (Tandra, 2013).

Menurut pendapat Nasrinah (2012), bagian bagian mikroskop binokuler

yaitu sebagai berikut:

1. Lensa Okuler

2. Tabung mikroskop/Tubus

3. Revolver

4. Lensa Objektif

5. Penjepit Preparat

6. Meja preparat

7. Kondensor

8. Pemutar Kondensor

8
9. Diafragma

10. Pegatur penjepit preparat

11. Makrometer sekrup

12. Mikrometer sekrup

13. pengatur penjepit preparat

14. Sakelar Lampu/tombol on atau off

15. Pengatur Intensitas Cahaya

16. Lampu

Menurut pendapat Annisa (2013), bagian-bagian mikroskop beserta

fungsinya yaitu sebagai berikut:

1. Kaki dasar, dapat berbentuk tapal kuda, persegi atau bentuk yang lain.

2. Meja Benda, merupakan tempat untuk meletakkan benda atau obyek yang

akan diamati.

3. Revolver, alat yang diputar untuk memilih ukuran lensa objektif yang

digunakan.

4. Lengan mikroskop, bagian yang dipegang ketika mikroskop akan

dipindahkan.

5. Tabung mikroskop, merupakan penghubung lensa okuler dan lensa

objektif..

6. Kondensor, berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke dalam

mikroskop. Kodensor memiliki dua bagian yaitu, susunan lensa untuk

mengumpulkan sinar yang masuk ke dalam mikroskop dan diafragma, untuk

mengatur sinar-sinar tepi masuk ke dalam mikroskop.

9
7. Penjepit objek, menjepit preparat agar kedudukannya tidak bergeser ketika

sedang diamati.

8. Makrometer (sekrup pengarah kasar), merupakan komponen untuk

menggerakkan tabung mikroskop ke atas dan ke bawah dengan pergeseran besar.

9. Micrometer sekrup (sekrup pengarah halus), merupakan komponen untuk

menggerakkan tabung ke atas dan ke bawah dengan pergeseran halus.

10. Sekrup pengatur kondensor, sebagai tombol pengatur fokus cahaya

11. Diafragma, berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang diperlukan

saat sedang mengamati obyek yang akan diamati.

12. Lensa objektif, berfungsi untuk memperbesar obyek yang diamati secara

langsung, biasanya letaknya dekat dengan preparat dan terdapat 2,3 atau lebih

lensa di pasang sekaligus pada revolver yang dapat diputar.

13. Lensa okuler, merupakan bagian yang dekat dengan mata pengamat saat

mengamati objek. Lensa okuler terpasang pada tabung atas mikroskop. Perbesaran

pada lensa okuler ada tiga macam, yaitu 5x, 10x, 12,5x.

14. Tombol on/off, berfungsi untuk menyalakan dan mematikan mikroskop

15. Kabel mikroskop, berfungsi untuk mengalirkan listrik dari sumber listrik

ke mikroskop,

16. Pengatur meja benda, berfungsi untuk mengatur jarak meja benda ke lensa

objektif.

17. Cermin, bagian ini memiliki peran untuk menerima cahaya dan

memantulkannya ke objek yang diamati supaya terlihat dengan detil.

10
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan tempat

Waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini yaitu Pada hari Senin

tanggal 11 Desember 2017 pukul 15:30-17:00 WITA dan bertempat di

Laboratorium Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri

Alauddin Makassar, 2017.

B. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu deck glass, kaca preparat,

dan mikroskop binokuler.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu Otot polos.

C. Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja pada praktikum ini yaitu sebagai berikut:

1. Memastikan kabel mikroskop telah terhubung dengan sumber listrik

kemudian tekan tombol on pada bagian kanan mikroskop.

2. Menaikkan tabung mikroskop dengan memutar pemutar kasar sehingga

lensa objektif tidak membentur meja saat revolver di putar.

3. Megatur perbesaran pada lensa objektif ke perbesaran 4x0,10 dengan

memutar revolver.

11
4. Mengatur intensitas cahaya lampu dengan memutar pengatur intensitas

cahaya dibagian kanan mikroskop kemudian atur diafragma untuk menyesuaikan

cahaya yang akan masuk ke mata.

5. Mengambil preparat kemudian letakkan di meja preparat dan atur posisi

preparat dengan menggerakkan sekrup penggerak preparat agar bagian yang akan

diamati berada tepat diatas diatas lubang meja preparat. Kemudian jepit dengan

penjepit preparat.

6. Mengamati dengan menggunakan lensa okuler putarlah pemutar kasar

hingga preparat terlihat di lensa objektif. Jangan sampai menyentuh preparat.

7. Mengamati preparat melalui lensa okuler jika preparat belum terlihat jelas

maka putar pemutar halus hingga diperoleh bayangan yang jelas.

8. Mengamati bayangan kemudian menggambarnya.

Alat dan bahan

Mikroskop

Preparat Awetan Otot Polos

Pembesaran
Mengamati Bayangan Objek 10X0.25

Pembesaran
Hasil 4X0.10
Gambar 1. Diagram alir pengenalan dan penggunaan mikroskop.

12
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Mikroskop

Gambar Literatur Keterangan

1. Lensa Okuler

2. Tabung

3. Revolver

4. Lensa Objektif

5. Lengan Mikroskop

6. Penjepit Preparat

7. Kondensor

8. Meja Benda

9. Tombol On/Off

10. Pengatur Meja Benda

11. Pengatur Cahaya

12. Makrometer

13. Mikrometer

14. Diafragma

15. Kaki

16. Cermin

Sumber: Laboratorium Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi


Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2017.

13
Gambar Asli Keterangan

1. Lensa Okuler

2. Tabung

3. Revolver

4. Lensa Objektif

5. Lengan Mikroskop

6. Penjepit Preparat

7. Kondensor

8. Meja Benda

9. Tombol On/Off

10. Pengatur Meja Benda

11. Pengatur Cahaya

12. Makrometer

13. Mikrometer

14. Diafragma

15. Kaki

16. Cermin

Sumber: Laboratorium Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi


Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2017.

14
2.Otot Polos

Gambar Literatur Perbesaran 10x0,25 Keterangan

1. Inti sel
1 2. Serat otot

Sumber: Laboratorium Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi


Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2017.

Gambar Asli Perbesaran 10x0,25 Keterangan

1. Inti sel

2. Serat otot

Sumber: Laboratorium Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi


Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2017.

15
Gambar Literatur Perbesaran 4x0,10 Keterangan

1. Inti sel
1 2. Serat otot

Sumber: Laboratorium Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi


Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2017.

Gambar Asli Perbesaran 4x0,10 Keterangan

1. Inti sel

2. Serat otot

Sumber: Laboratorium Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi


Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2017.

16
B. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan diatas diketahui bahwa Mikroskop

merupakan alat yang digunakan untuk mengamati objek biologi yang berukuran

mikroskopis. Hal ini sesuai dengan pendapat Krisno (2011), yang menyatakan

bahwa mikroskop merupakan sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil

untuk dilihat dengan mata kasar.

Bagian-bagian mikroskop memilki fungsi yang berbeda–beda. Hal ini

sesuai dengan isi Modul Biologi Dasar FMIPA Unsyiah (2017). Lensa okuler,

berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif. Tubus

(tabung okuler), berupa tabug kosong yang dapat dinaik turunkan untuk mengatur

fokus. Revolver, alat yang diputar untuk memilih ukuran lensa objektif yang

digunakan. Lensa objektif, berfungsi untuk menghasilkan bayangan benda yang

sedang diamati. Makrosekrup (sekrup pengatur tubus kasar), sebagai tombol

pengatur fokus bayangan dengan menaik turunkan tabung mikrokop dengan cepat.

Mikrosekrup (sekrup pengatur tubus halus), sebagai tombol pengatur fokus

bayangan dengan menaik turunkan tabung mikrokop dengan jarak pergeseran

yang lebih rapat dibandingkan makrosekrup. Lengan mikroskop, bagian yang

dipegang ketika mikroskop akan dipindahkan. Penjepit objek, menjepit preparat

agar kedudukannya tidak bergeser ketika sedang diamati. Meja objek, tempat

meletakkan preparat yang akan diamati. Kondensor, berfungsi mengatur intensitas

cahaya yang masuk ke dalam mikroskop. Diafragma untuk mengatur sinar-sinar

tepi masuk ke dalam mikroskop. Lampu untuk mengarahkan cahaya agar dapat

masuk ke lever diafragma dan kondensor. Sekrup pengatur kondensor, sebagai

17
tombol pengatur fokus cahaya dengan menaik turunkan kondensor. Sumbu

inklinasi, mengatur kemiringan mikroskop. Kaki mikroskop, untuk mengokohkan

kedudukan mikroskop.

Sel-sel otot polos berbentuk fusiform, lonjong, tidak berlurik. Dikelilingi

oleh membrana basalis dan jaringan ikat retikuler. Panjang bervariasi berkisar 20

μm pada pembuluh darah kecil hingga 500 μm pada uterus dalam keadaan hamil.

Inti 1 di sentral. Serat otot lebih kecil dari otot skelet. Tidak memiliki sarkomer

dan Ttubules. Ditemukan pada : bola mata, dinding pembuluh darah, saluran

nafas, saluran cerna, organ urinarius dan organ reproduksi (Dian, 2013).

Otot polos terdiri dari sel-sel otot polos. Sel otot ini bentuknya seperti

gelendongan, dibagian tengan terbesar dan kedua ujungnya meruncing. Otot polos

memilki serat yang arahnya searah panjang sel tersebut miofibril. Serat

miofilamen dan masing-masing mifilamen teridri dari protein otot yaitu aktin dan

miosin. Otot polos bergerak secara teratur, dan tidak cepat lelah. Walaupun tidur.

Otot masih mampu bekerja. Otot polos terdapat pada alat-alat dinding tubuh

dalam, misalnya pada dinding usus, dinding pembuluh darah, pembuluh limfe,

dinding saluran pencernaan, takea, cabang tenggorok, Pada muskulus siliaris

mata, otot polos dalam kulit, saluran kelamin dan saluran ekskresi

(Nugroho, 2013).

Menurut pendapat Wijaya (2010), ada beberapa fungsi otot polos yaitu

sebagai berikut:

1. Otot polos yang berada di dalam rahim akan membantu proses kelahiran

bayi dengan mendorong keluarnya bayi dari rahim.

18
2. Otot polos yang berada di kandung kemih akan membantu keluarnya urin

dari tubuh.

3. Dalam pembuluh darah, otot polos akan membantu menentukan aliran

darah di dalam arteri.

4. Di dalam saluran pencernaan, otot polos membantu proses perpindahan

makanan.

5. Di bagian bagian mata manusia, otot polos membantu proses menyusutnya

pupil saat proses penglihatan terjadi.

6. Dalam pembuluh darah arteri, otot polos membantu mempertahankan

diameter pembuluh arteri.

7. Pada paru-paru, otot polos membantu mengatur aliran udara dan

membantu memperluas dan kontak yang diperlukan oleh paru-paru.

19
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian mikroskop yaitu suatu alat optik yang digunakan untuk melihat

benda–benda berukuran mikro yang mampu menghasilkan perbesaran hingga

ratusan kali. Bagian-bagian mikroskop yaitu lensa okuler, lensa obyektif

berfungsi, cermin, kondensor, diafragma, revolver, kaki dan pegangan mikroskop,

meja preparat, makrometer dan mikrometer. Cara menggunakan mikroskop

dengan baik dan benar yaitu menyiapkan mikroskop dan memasang preparat

kemudian mengamati objek dengan hati hati dan memperhatikan prosedur kerja.

Hasil pengamatan mikroskop dari preparat berupa otot polos (musculus striated)

terlihat yaitu nucleus dan serat otot. Pengamatan sediaan dapat di lihat dibawah

mikroskop dengan mengatur pencahayaan, perbesaran lensa objektif dan fokus

mikroskop.

B. Saran

Sebaiknya mikroskop lengkap dan jumlahnya sesuai dengan kelompok

yang ada agar waktu pengamatannya sama setiap kelompoknya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Administrasi Jurusuan Biologi FMIPA Unisyah. 2017. Modul Biologi


Dasar. Banda Aceh: Universitas Syah Kuala.

Alfi. 2013. Biologi Mikroskop. Bogor: Nuansa Citra Grafika.

Dian. 2013. Histologi jaringan otot. Jakarta: Biomedik.

Febrianti, wilvi. 2015. Pengenalan mikroskop. Makassar: Universitas


Hasanuddin.

Hatta, Bung. 2013. Mikrobiologi Hasil Perikanan. Jakarta: Hatta Bung.

Krisno, Budiyanto. 2011. Perkembangan mikroskop sebagai penemu


sejarah mikrobiologi. Malang: Karmelindo.

Maya, Annisa. 2013. Penggunaan mikroskop. Jember: Universitas Jember.

Nasrinha. 2012. Mikrosop dan Bagian-bagiannya. Makassar: Nasrinah.

Nugroho G. 2013. Sistem Otot. Lampung: Universitas Lampung.

Pramudita, Saras Dian. 2012. Mikroskop. Jakarta: Jurnal Mikroskop,


Vol 1, No 2: 4.

Prasetia, Tri. 2017. Sejarah Penemuan Mikroskop. Jakarta: Prasetia.

Rustam, Hafis. 2013. Sejarah dan Perkembangan Mikroskop. Makassar:


Rustam Hafis.

Subandi, M. 2010. Mikrobiologi Perkembangan, Kajian, dan Pengamatan


dalam perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sadina. 2013. Mengubah Mikroskop Cahaya Menjadi Mikroskop Digital


Multimedia Dengan Menggunakan Software IM Magician 4Tech.
Lampung: Jurnal Kelitbangan, Vol 2, No 2:174-175.

Tandra. 2013. Mikroskop Umum. Jakarta: Erlangga.

Wijaya, Agus. 2010. Biologi. Jakarta: Grasindo.

21
22

Anda mungkin juga menyukai