Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian dan Perkembangan Mikrosaskop

Mikroskop bahasa Yunani Micros= kecil dan scopein= melihat adalah sebuah

alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu

yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan

kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Di dalam

perkembangannya, mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang berukuran

sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga mikroskop

memberikan kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan

sejarah mikrobiologi. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai

mikroorganisme atau kadang-kadang disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik.

Dapat di amati dengan mikroskop (Anonim, 2012). 

Salah satu penemu sejarah mikrobiologi dengan mikroskop adalah Antonie

Van Leeuwenhock (1632-1723) tahun 1675. Antonie membuat mikroskop dengan

kualitas lensa yang cukup baik, dengan menumpuk lebih banyak lensa sehingga dia

bisa mengamati mikro organisme yang terdapat pada air hujan yang menggenang dan

air jambangan bunga, juga dari air laut dan bahan pengorekan gigi. Ia menyebut

benda-benda bergerak tadi dengan ‘animalcule’ (Anonim, 2012).

Antonie Van Leuwenhook mengembangkan kekuatan lensa (mikroskop

cahaya sederhana) yang memperbesar organisme 100 sampai 300 kali sehingga
mampu mengamati mikroba satu sel. Penelitian sel dengan mikroskop cahaya selama

tahun 1800-an dan awal tahu 1900-an menemukan banyak perbedaan antara sel

mikroba dengan sel dari organisme yang lebih tinggi. Sebelum penemuan mikroskop

elektron, pengertian struktur mikroba terbatas pada struktur yang dapat dilihat dengan

mikroskop cahaya sehingga gambaran anatomi mikroba belum diketahui (Ristiati,

2012).  

Sebelum pengamatan tersebut dilakukan oleh Antonie, pada tahun 1665

Robert Hooke mengamati sel-sel mati pepagan pohon dengan mikroskop hingga dia

yang pertama kali menemukan dinding sel. Namun, diperlukan lensa hebat buatan

Antonie Van Leeuwenhoek untuk menvisualisasikan sel hidup. Bayangkan

ketertakjuban Hooke ketika ia mengunjungi Van Leeuwenhoek pada tahun 1674 dan

terungkaplah baginya dunia mikroorganisme apa yang disebut tuan rumah sebagai

animakula yang amat kecil. Terlepas dari pengamatan awal ini, sebagian besar

geografi sel tetap tak terpetakan untuk beberapa lama. Sebagian besar struktur sub

seluler termasuk organel yang merupakan kompratemen terselubung membrane

terlalu kecil untuk diresolusi dengan mikroskop cahaya (Campbell, 2008).  

Macam atau jenis mikroskop beraneka ragam, dari yang sederhana, untuk

keperluan sekolah menengah, sampai dengan yang cukup canggih untuk keperluan

penelitian. Ciri utama dari sumber keragamannya antara lain dari mikroskop satu

okuler (monokuler) dengan tabung tegak dan miring, penggunaan dua okuler

(binokuler) atau tiga okuler (trikuler), kekuatan lensa yang dipakai, sumber sinar

(menggunakkan lampu yang terpasang), bahkan dapat dipasang kamera (kamera diam
atau video) pada mikroskop trikuler dan dapat disambung ke monitor TV (Riandi,

2000).

Dua parameter penting dalam mikroskopi (teknik teknik penggunaan

mikroskop) adalah perbesaran dan daya resolusi atau daya urai. Perbesaran

perbandingan ukuran citra objek dengan ukuran sebenarnya. Resolusi adalah ukuran

kejelasan citra, jarak minimum yang dapat memisahkan dua titik sehingga masih bisa

dibedakan sebagai dua titik. Misalnya, benda-benda yang tampak oleh mata telanjang

sebagai suatu bintang di langit mungkin di resolusi sebagai bintang kembar oleh

teleskop. Dengan mikroskop diperoleh perbesaran sehingga memungkinkan untuk

mengamati organisme dan struktur yang tidak tampak dengan mata telanjang.

Mikroskop memungkinkan perbesaran dengan kisaran luas sampai ratusan ribu kali

(Campbell, 2008).

Menurut Arif (2008), kategori mikroskop adalah mikroskop cahaya atau optis

dan mikroskop elektron.

a. Mikroskop cahaya/optis Merupakan mikroskop yang menggunakan lensa dari

gelas dan cahaya matahari atau lampu sebagai sumber penyinaran. Dalam

mikroskop cahaya, cahaya tampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian

melalui lensa. Lensa ini merefraksi (membengkokkan) cahaya sedemikian rupa

sehingga citra spesimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata, ke film

fotografi atau sensor digital, atau ke layar video. Mikroskop cahaya dapat

memperbesar secara efektif sekitar 1000 kali dari ukuran asli spesimen. Seperti

halnya daya resolusi mata manusia yang terbatas, mikroskop cahaya juga tidak
dapat meresolusi detail yang lebih kecil dari 0,2 mikrometer, atau 200

nanometer.

Menurut Campbell (2008) mikroskop optis terbagi atas dua jenis yaitu

mikroskop biologi dan mikroskop stereo.

1. Mikroskop biologi digunakan untuk mengamati benda tipis dan transparan.

penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam/lampu. Mikroskop biologi

umunya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan perbesaran

sebagai berikut: 

a. Objektif 4x dengan okuler 10x,perbesaran 40x 

b. Objektif 10x dengan okuler 10x,perbesaran 100x 

c. Objektif 40x dengan okuler 10x,perbesaran 400x

d. Objektif 100x dengan okuler 10x,perbesaran 1000x 

2. Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak

terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas maupun

dari bawah dengan sinar lampu atau alam. Meiliki dua objektif dan dua buah

okuler, sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan dua

belah mata. Kekuatan perbesaran tidak terlalu kuat umumnya sebagai berikut:

Objektif 1x atau 2x dengan okuler 10x atau 15x Teknik dalam penggunaan

mikroskop cahaya ada enam yaitu, sebagai berikut: 

a. Medan terang (spesimen tak diwarnai) Meneruskan cahaya langsung

melalui spesimen. Citra memiliki kontras kecil, kecuali jika sel berpigmen

alami atau secara buatan. 


b. Medan terang (spesimen di warnai) Mewarnai dengan berbagai pewarna

akan meningkatkan kontras. Sebagian prosedur pewarnaan mensyaratkan sel

untuk difiksasi.

c. Fase-kontras Meningkatkan kontras pada sel yang tidak diwarnai dengan

memperbesar variasi dentitas (kerapatan) dalam spesimen; sangat berguna

untuk mempelajari sel hidup yang tak berpigmen.

d. Diferensial-interferensi-kontras. Seperti mikroskop fase kontras,

penggunaan modifikasi optik untuk melebih-lebihkan perbedaan dentitas

menjadikan citra nyaris seperti 3-D.

e. Flouresensi Menunjukkan letak molekul spesifik dalam sel dengan cara

melabeli molekul menggunakan pewarna atau antibodi flourense. Zat-zat

flourense ini menyerap radiasi ultraviolet dan memancarkan cahaya tampak.

f. Konfokus Teknik pembagian optik flourense yang menggunakan bukan

lubang jarum untuk melenyapkan cahaya yang tidak fokus dari sampel yang

tebal, menciptakan bidang tunggal flourense pada citra. Dengan menangkap

citra-citra yang tajam di banyak tempat. Rekonstruksi 3-D dapat diciptakan.

b. Mikroskop elektron Karena keterbatasan daya tembus cahaya dan sulitnya

membuat lensa yang sangat tipis tipis maka sangat sulit untuk mendapatkan

perbesaran yang lebih tinggi dari 1000x dengan miroskop monokuler. Untuk

mengamati bagian-bagian sel yang sangat halus digunakan mikroskop elektron

yang menggunakan megnit sebagai pengganti lensa, dan elektron sebagai

pengganti cahaya. Elektron mempunyai gelombang yang lebih pendek daripada


cahaya putih sehingga memiliki daya tembus yang besar. Ada dau jenis

mikroskop elektron,yaitu: mikroskop elektron transmisi (TEM= trasmission

electron microscope) dan mikroskop elektron skening (SEM= scanning electron

microscope).

B. Bagian–bagian Mikroskop

Menurut Skelvieui (2010), menyatakan bahwa mikroskop dapat dibedakan

dalam dua bagian besar, yaitu bagian mekanik dan bagian optik.

1.    Yang terdiri dari bagian mekanik adalah:

a. Buluh teropong (tubus) dimana pada kedua ujungnya dipasang lensa-lensa

okuler yang menghadap ke mata dan lensa obyektif yang menghadap ke

benda yang derajat, tetapi ada juga yang tidak dapat berputar.

b. Revolver suatu bagian berbentuk bulat dimana satu permukaannya datar dan

yang lain cembung. Pada bagian cembung terdapat lubang-lubang berskrup

untuk melekatkan lensa-lensa obyektif.

c. Pegangngan merupakan pendukung teropong dan sebagai tempat pegangngan

bila mikroskop diangkat. Meja benda terbuat dari logam yang pipih

berbentuk persegi. Di bagian tengah dari meja benda tersebut terdapat lubang

untuk meneruskan cahaya atau sinar guna menerangi benda. Pada bagian

tersebut inilah tempat meletakkan preparat yang akan diperiksa.

d. Meja benda yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek

yang akan di amati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga

objek di tempat yang di inginkan.


e. Makrometer (pemutar kasar) yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan

atau menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan mendapatkan

kejelasan dari gambaran objek yang di inginkan.

f. Mikrometer (pemutar halus) yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikikan

atau menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan

kejelasan dari gambaran ojek yang di inginkan.

g. Kaki mikroskop yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyangga yang

menjaga mikroskop tetep pada tempat yang di inginkan.

2.    Yang termasuk dari bagian optik adalah:

a. Lensa obyektif di dalam tubus mikroskop membentuk bayangan nyata dari

preparat (benda). Bayangan nyata ini selanjutnya diperbesar oleh lensa

okuler. Untuk memperoleh obyektif yang baik perlu diperhatikan perbesaran

dan daya pisahnya. Makin pendek jarak titik api suatu lensa makin kuat

perbesarannya. Misalnya obyektif yang mempunyai jarak titik api 55 mm,

sedangkan obyektif yang mempunyai perbesaran maksimum (120 kali)

mempunyai jarak titik api 1,5 mm.

b. Lensa okuler adalah lensa yang berfungsi untuk membuat bayangan semu

yang terakhir, sehingga bayangan semu tersebut dapat dilihat langsung

dengan mata.

c. Kondensor terletak dibawah meja benda, funsi kondensor adalah untuk mengatur

intensitas cahaya yang masuk ke dalam mikroskop. Kondensor dapat dinaik-

turunkan dengan memutar penyetel kondensor.


d. Diafragma yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya

cahaya yang masuk dan mengenai preparat.

e. Cermin yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahhkan

cahaya yang diterima.

3. Manfaat mikroskop

Fungsi mikroskop yang paling utama adalah untuk melihat dan mengamati

objek dengan ukuran mikroskopis atau objek yang sangat kecil yang tidak bias dilihat

oleh mata telanjang. Fungsi lainya pada mikroskop tetap akan berakar pada fungsi

utamanya, bedanya beberapa jenis mikroskop dibuat untuk fungsi yang lebih detail,

contohnya ada mikroskop yang hanya dibuat untuk mngamati satu jenis objeck

mikroskopis saja. Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat

disimpulkan bahwa mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk mengamati

benda-benda yang sangat kecil, sehingga mudah untuk diteliti.Mikroskop terbagi atas

dua bagian yaitu bagian mekanik dan bagian optic, dimana bagian-bagian tersebut

memiliki fungsi yang berbeda-beda. Dari hasil pengamatan objek/ preparat,

kenampakan sel dari beberapa tumbuhan (objek/ preparat) berbeda-beda, yakni dari

letak inti sel dan bentuk sel (Sobowo, 1989).

Anda mungkin juga menyukai