SUKU DAYAK
Kelompok 6 :
keyakinan religi, sikap manusia terhadap alam gaib atau hal yang gaib, dan upcara
religi dalam pelaksanaan penobatan tradisonal suku dayak. Hal tersebut tampak pada
kuatnya keyakinan suku dayak dalam melakukan perawatan penyakit melalui ritual
pengobatan, magi dan laku mistik suku dayak. (Sukida, 2015)
3. Teori penyakit
Teori hipocrates, dijadikan refrensi utama dalam membicarakan etiologi penyakit
dalam system medis tradisonal suku dayak. Terkait dengan hal tersebut, konsepsi suku
dayak terhadap sehat (barigas) tidak hanya menyangkut bebas dari sakit (haban) atau
penyakit, tetapi juga untuk menikmati seterusnya tanpa terputus-putus keadaan fisik,
mental, dan spiritual yang bahagia dan utuh. Konsep keadaan kesimbangan yang benar
dan hakiki tersebut tidak hanya mengyangkut berfungsinya system dan organ tubuh
manusia dengan baikdan lanca, psikis dan spiritual (jasmani dan rohani) (mikrokosmos)
tetapi juga mengyangkut keseimbangan hubunga secara dinamis dengan lingkungan
yang lebih luas, yakni hubungan harmonis dengan sesama ciptaan tuhan (makrokosmos),
antara anggota keluarga sendiri, tetangga, teman dekat dan anggota masyarakat secara
lebih luas,sertaanatara manusia dan tuhan. (Sukida, 2015)
C. KONSEP SEHAT SAKIT DAN PENYAKIT DALAM KONTEKS
SOSIAL BUDAYA
Istilah sehat mengandung banyak muatan kultural, sosial dan pengertian profesional yang
beragam. Dulu dari sudut pandangan kedokteran, sehat sangat erat kaitannya dengan
kesakitan dan penyakit. Dalam kenyataannya tidaklah seseder - hana itu, sehat harus dilihat
dari berbagai aspek. WHO melihat sehat dari berbagai aspek mendefinisikan pengertian
sehat sebagai suatu keadaan sempurna baik jasmani, rohani, maupun kesejahteraan sosial
seseorang. Sebatas mana seseorang dapat dianggap sempurna jasmaninya.
Persepsi masyarakat mengenai terjadinya penyakit berbeda antara daerah yang satu
dengan daerah yang lain, karena tergantung dari kebudayaan yang ada dan berkembang
dalam masyarakat tersebut. Persepsi kejadian penyakit yang berlainan dengan ilmu
kesehatan sampai saat ini masih ada di masyarakat; dapat turun dari satu generasi ke
generasi berikutnya dan bahkan dapat berkembang luas.
Masyarakat dan pengobat tradisional menganut dua konsep penyebab sakit, yaitu:
Naturalistik dan Personalistik. Penyebab bersifat Naturalistik yaitu seseorang menderita
sakit akibat pengaruh lingkungan, makanan (salah makan), ke - biasaan hidup,
ketidakseimbangan dalam tubu h, termasuk juga kepercayaan panas dingin seperti masuk
angin dan penyakit bawaan
Sedangkan konsep Personalistik menganggap munculnya penyakit (illness) disebabkan
oleh intervensi suatu agen aktif yang dapat berupa makhluk bukan manusia (hantu, roh,
leluhur atau roh jahat), atau makhluk manusia (tukang sihir, tukang tenung). Menelusuri
nilai budaya, misalnya mengenai pengenalan kusta dan cara perawatannya. Kusta telah dik
enal oleh etnik Makasar sejaklama.
D. CARA PENGOBATAN SUKU DAYAK
Konsep sehat sakit menurut suku Dayak Kenyah di daerah Loa Kulu
narasumber bernama Margaretha juliani berumur 38 tahun
mengatakan zaman sekarang jika ada yang sakit melakukan tindakan
pengobatan dengan menggunakan air tawar. Apabila tidak sembuh
maka penderita sakit akan dimungul (pengambilan penyakit dengan
sarana minyak dan batu), tetapi jika pengobatan tersebut tidak
mendatangkan kesembuhan maka barulah pasien sakit dirujuk ke
rumah sakit. Tetapi jika pengobatan rumah sakit tidak mengalami hal
yang sama, maka dilakukan pengobatan terakhir dengan ritual belian.
Menurut Jurnal :
Persepsi masyarakat mengenai terjadinya penyakit berbeda antara
daerah yang satu dengan daerah yang lain, karena tergantung dari
kebudayaan yang ada dan berkembang dalam masyarakat tersebut. Persepsi
kejadian penyakit yang berlainan dengan ilmu kesehatan sampai saat ini
masih ada di masyarakat; dapat turun dari satu generasi ke generasi
berikutnya dan bahkan dapat berkembang luas.
2. WAWANCARA SUKU DAYAK DI LOA KULU
Konsep sehat sakit menurut suku Dayak Kenyah di daerah Loa Kulu
narasumber bernama Margaretha juliani berumur 38 tahun mengatakan
zaman sekarang jika ada yang sakit melakukan tindakan pengobatan dengan
menggunakan air tawar. Apabila tidak sembuh maka penderita sakit akan
dimungul (pengambilan penyakit dengan sarana minyak dan batu), tetapi jika
pengobatan tersebut tidak mendatangkan kesembuhan maka barulah pasien
sakit dirujuk ke rumah sakit. Tetapi jika pengobatan rumah sakit tidak
mengalami hal yang sama, maka dilakukan pengobatan terakhir dengan
ritual belian.
Menurut Jurnal :
Di Kalimantan Timur, suku Dayak Benuaq, menggunakan dukun/pemeliatn
untuk penyembuhan tradisional yang bernama Belian, melalui ritual-ritual
pengobatan.Ritual Belian memiliki fungsi layaknya seorang dokter, namun
secara tradisional pemeliatn ini memiliki cara tersendiri untuk
menyembuhkan penyakit. Secara teknis, pemeliatn menggunakan terapi
secara supranatural magis yang sakral untuk menyembuhkan para
pasiennya.Meski secara keagamaan mereka telah menganut agama samawi,
kepercayaan adat terhadap leluhur masih tetap dipegang teguh. Dalam ritual
pembelian sebenarnya tak hanya sekedar prosesi pengobatan semata.Tapi, di
dalamnya terkandung sebuah ikatan sosial, yang menjadi perekat nilai
kebersamaan di antara masyarakat Dayak. homeopathy (Putri, 2017)
3. WAWANCARA SUKU DAYAK TEWOYAN DI L2 TENGGARONG
Menurut Jurnal :
Masyarakat dan pengobat tradisional menganut dua konsep penyebab sakit,
yaitu: Naturalistik dan Personalistik. Penyebab bersifat Naturalistik yaitu
seseorang menderita sakit akibat pengaruh lingkungan, makanan (salah makan),
kebiasaan hidup, ketidakseimbangan dalam tubuh, termasuk juga kepercayaan
panas dingin seperti masuk angin dan penyakit bawaan
Sedangkan konsep Personalistik menganggap munculnya penyakit (illness)
disebabkan oleh intervensi suatu agen aktif yang dapat berupa makhluk bukan
manusia (hantu, roh, leluhur atau roh jahat), atau makhluk manusia (tukang sihir,
tukang tenung). Menelusuri nilai budaya, misalnya mengenai pengenalan kusta
dan cara perawatannya. Kusta telah dik enal oleh etnik Makasar sejak lama.
SEKIAN DAN TERIMAKSIH