Anda di halaman 1dari 7

SOAL

1. Uraikan aplikasi (penerapan) konsep sehat sakit yang terdapat dalam agama yang
anda anut dalam kehidupan yang dijalani umatnya!
2. Jelaskan upaya-upaya yang bisa dilakukan perawat dalam memfasilitasi pasien
meningkatkan keimanan dan menjadikan agama sebagai koping positif!

PEMBAHASAN

1. Dalam ajaran agama hindu (dalam konsep sehat menurut Usada) manusia
disebuat sehat apabila semua sistem dan unsur pembentuk tubuh (panca maha
bhuta) dimana panca maha buta terdiri dari pertiwi yaitu unsur padat, apah
yaitu unsur cair, bayu sebagai unsur udara (angin), teja yaitu unsur panas (api)
serta akasa yaitu unsur gas (ether) dalam keadaan seimbang dan dapat
berfungsi dengan baik, sedangkan manusia dikatakan sakit apabila ia
menderita penyakit menahun (kronis) atau gangguan kesehatan lainnya.
Aplikasi (penerapan) konsep sehat sakit yang terdapat dalam agama Hindu
yaitu :
a. Dalam lontar Canakya Nitisastra I,9 disebutkan :
Dhanikah strotriyo raajaa
Nadii vaidyastu pancamah.
Panca yatra na vidyate
Na tatra divasam vaset.
(CanakyaNitisastra I,9)
Yang artinya:
Apabila tidak ada lima unsur seperti orang kaya (dhanikah), orang
suci (strotria) yang ahli Veda, pemimpin (Raja), orang yang ahli
dalam pengobatan (vaidya) dan sungai (nadi), di tempat tersebut,
maka hendaknya janganlah bermukim di tempat itu.
Unsur waidya yaitu ahli pengobatan memiliki konsep
memelihara hidup sehat dengan istilah yang sangat popular yaitu:
lebih baik mencegah dari pada mengobati. Untuk mencegah agar kita
jarang sakit, dalam kitab Ayur Veda ada diajarkan untuk mengelola
hidup dengan tigacara yaitu Ahara, Vihara dan Usada.
Ahara selalu mengkonsumsi makanan yang sehat. Makanan yang
sehat dalam Bhagawad Gita disebut satvika ahara.
Vihara adalah mengembangkan gaya hidup yang benar dan wajar.
Artinya, gaya hidup sesuai dengan tuntutan Sastra Agama. Di
samping itu jangan lupa menjaga kesehatan fisik dengan
memakan makanan yang alami. Demikian juga bahan obat-obatan
sesungguhnya sudah tersedia di lingkungan alam sekitar kita
bermukim.
Dalam Upa Veda ada yang disebut Ayur Veda sebagai ilmu yang
mengajarkan tentang memelihara kesehatan. Di kalangan umat
Hindu di Bali dikenal kelompok Pustaka Lontar yang disebut
usada. Dalam usada tersebut juga diajarkan tentang ilmu
pengetahuan untuk memelihara kesehatan jasmani maupun
rohani. Diantaranya badan juga perlu dirawat dengan cara
menyeimbangkan gerak dan peredaran tenaga (prana) keseluruh
tubuh antara lain dengan berolah raga, atau dalam agama Hindu
dengan melakukan Yoga Asana dan Pranayama secara rutin setiap
hari.Dalam usada juga diajarkan mengenal tumbuh-tumbuhan
yang dapat dijadikan bahan obat-obatan.(gobyah,iketut,2010).

b. Umat Hindu memiliki konsep nilai yang disebut Tri Hita Karana
dimana untuk mewujudkan kebahagiaan harus ada harmonisasi antara
manusia dengan Tuhan (Parhyangan), manusia dengan manusia
(pawongan), manusia dengan alam (palemahan). Konsep ini sangat erat
kaitannya dengan PHBS, jika ingin hidup sehat maka manusia harus
menjaga keharmonisan ini misalkan menjaga alam dengan tidak
mencemarinya karena pada dasarnya manusia memperoleh bahan
keperluan hidup dari alam lingkungan. Umat Hindu biasanya
melakukan kebersihan setiap hari, atau bergotong royong bekerja
bhakti seminggu sekali dilingkungan Banjar atau Desa.
c. Dalam agama hindu dikenal dengan sebuah kepercayaan yang disebut
Hare Krisna, umat hindu yang menganut kepercyaan ini biasanya
melakukan Vegetarian dimana tidak mengkonsumsi daging. Manu,
penyusun kitab Hindu pertama menulis : Daging, tidak bisa didapatkan
tanpa menyakiti makhluk hidup lain, dan apabila seseorang menyakiti
makhluk yang memiliki kesadaran maka orang itu tidak bisa
mendapatkan kebahagiaan surgawi. Karena itu biarlah semua tidak
makan daging. Umat hindu yang menganut kepercayaan ini telah
menrapkannya dalam kehidupan mereka. Vegetarian memiliki banyak
manfaat bagi kesehatan misalnya dapat mencegah kanker
payudara,bermanfaat bagi penderita diabetes, dan lain sebagainya.
d. Umat hindu melakukan puasa setiap hari raya siwaratri, nyepi, purna
dan tilem, dan puasa untuk menebus dosa.
Puasa siwaratri : puasa ini dilakukan setiap sehari sebelum
tilem kepitu . puasa total, tidak makan dan minum apapun
dimulai sejak matahari terbit sampai matahari terbenam.
Puasa nyepi : puasa total, tidak makan dan minum apapun
dimulai fajar hari itu sampai fajar keesokan harinya.
Punama dan tilem : puasa total, tidak makan dan minum
apapun dimulai fajar hari itu sampai fajar keesokan harinya.
Puasa menebus dosa dinamakan dalam Veda Smrti untuk
kaliyuga : Parasara Dharmasastra, sebagai Tapta krccha
vratam adalah puasa 3 hari dengan tingkatan puasa: minum air
hangat saja, susu hangat saja, mentega murni saja tanpa makan
dan minum sama sekali. Puasa memiliki berbagai manfaat
untuk kesehatan.
e. Agama hindu khusunya di Bali menerapkan kegiatan Mebat. Mebat
dalah kegiatan dimana umat hindu menyembelih hewan (babi),
membuat lawar dan sate sebagai persembahan menjelang hari raya
galungan dan kuningan. Umat hindu juga biasanya mengkonsumsi
makanan tersebut. Ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan, misalkan
untuk orang dewasa atau lansia tidak baik mengkonsumsi daging
karena dapat meningkatkan kolesterol, yang kedua jika saat membuat
lawar yang dipakai darah mentah, maka sangat beresiko terkena cacing
atau virus dari hewan tersebut.

2. Mekanisme koping adalah mekanisme yang digunakan individu untuk


menghadapi perubahan yang diterima. Apabila mekanisme koping berhasil, maka
orang tersebut akan dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Mekanisme
koping dapat dipelajari sejak awal timbulnya stressor sehingga individu tersebut
menyadari dampak dari stressor tersebut ( Carlson, 1994 ). Mekanisme koping
dapat terbagi menjadi 2 yaitu mekanisme koping negative dan positif. Untuk
mewujudkan mekanisme koping menuju arah positif sangat erat kaitannya dengan
spiritualitas dan agama. Dalam hal fungsi, agama dan spiritualitas sangat berperan
dalam mengatasi persoalan-persoalan yang ditimbulkan dimasyarakat yang tidak
dapat dipecahkan secara empiris karena adanya keterbatasan kemampuan dan
ketidakpastian. Agama dalam mewujudkan mekanisme koping yang positif dapat
berfungsi sebagai :
a. Fungsi edukatif
Agama memberikan bimbingan dan pengajaran dengan perantaraan petugas-
petugasnya (fungsionaris) seperti syaman, dukun, nabi, kiai, pendeta, guru
agama, pemangku dan lainnya, baik dalam upacara (perayaan), keagamaan,
khotbah, renungan (meditasi) pendalaman rohani,dan sebagainya.
b. Fungsi penyelamatan
Setiap manusia menginginkan keselamatan baik dalam hidup sekarang ini
maupun sesudah mati. Jaminan keselamatan ini dapat ditemukan dalam
Agama. Agama membantu manusia untuk mengenal sesutau yang sakral dan
mengenal makhluk tertinggi atau Tuhan dan berkomunikasi dengan-Nya.
Agama mampu mendamaikan kembali menusia yang salah dengan Tuhan
dengan jalan pengampunan dan penyucian batin.
Berdasarkan fungsi agama tersebut, jelas tergambar bahwa Agama
berperan sebagai pembimbing dan dasar motivasi bagi seseorang untuk untuk
dapat mencapai apa yang diinginkannya. Dengan landasan-landasan agama
tersebut, pembangunan mekanisme koping positif akan lebih mudah
dilaksanakan karena adanya kepercayaan akan kekuatan Tuhan Yang Maha
Esa. Peran agama dalam membangun mekanisme koping yang positif
sangatlah kuat. Karena semakin tinggi kecerdasan spiritual seseorang, maka
semakin tinggi pula mekanisme koping yang dimiliki seseorang. Ini
dikarenakan dalam Agama telah diajarkan berbagai teori yang berhubungan
dengan kehidupan dan bagaimana kita seharusnya sebagai manusia yang
menjalani kehidupan ini. Secara garis besar Agama mengajarkan kita untuk
sabar, berfikir positif, tegar dalam menghadapi masalah dan lain sebagainya.
Dalam pelayanan kesehatan perawat sebagai petugas kesehatan harus
memiliki peran utama dalam memenuhi kebutuhan spiritual. Kebutuhan
spiritual mempertahankan atau mengembalikan keyakinan dan memenuhi
kewajiban agama, serta kebutuhan untuk mendapatkan maaf dan
pengampunan, mencintai, menjalin hubungan penuh percaya dengan Tuhan.
Untuk memfasilitasi pasien meningkatkan keimanannya dalam mewujudkan
mekanisme koping pisitif , upaya-upaya yang bisa dilakukan perawat yaitu :
a. Mendatangkan pemuka agama untuk pasien
b. Menyediakan sarana dan prasarana untuk persembahyangan pasien
c. Mengidentifikasi dan mengeksplorasi apa yang sangat berharga dalam
kehidupan
d. Memberikan gambaran spiritual mewakili totalitas keberadaan seseorang
dan berfungsi sebagai perspektif pendorong menyatukan aspek individual
e. Gambaran perawat untuk memiliki intuisi klinik
f. Menjelaskan penyakit adalah suatu takdir yang harus diterima oleh pasien
g. Memotivasi dan membangun semangat pasien untuk mendekatkan diri
kepada Tuhan.
h. Sebagai konselor dengan memberikan waktu untuk sharing mengenai hal-
hal yang dirasakan pasien dan yang dapat membantu pengobatan
i. Memfasilitasi tempat ibadah klien
j. Melakukan kolaborasi dengan pembuka agama
k. Menganjurkan berdoa dan mendoakan
l. Lebih meningkatkan kepercayaan pasien terhadap Tuhan dan perlahan-
lahan perawat dapat merubah pemikiran klien kerah yang positif

DAFTAR PUSTAKA

Potter and Perry.2005.fundamental keperawatan ed. 4. Jakarta: EGC

Arianti,Soma.2010.Konsep Sehat Sakit Menurut Budaya Bali.


http://id.scribd.com/doc/Makalah-Ilmu-Sosial-Budaya. Diakses tanggal 20 maret 2015

Gobyah,Ketut.2009.Konsep Hidup Sehat.

http://www.hindu-dharma.org/2009/07/konsep-hidup-sehat/. Diakses pada tanggal 20


Maret 2015
Widiastuti, Kadek.2014. Penerapan Perilaku Bersih dan Sehat. www.Bali Prov.go.id.

Diakses pada tanggal 20 Maret 2015.

AGAMA

INDIVIDUAL LERANING
OLEH :

NI PUTU DIAH SUKAYANTI (1402105017)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2014

Anda mungkin juga menyukai