Anda di halaman 1dari 2

Renungan Anak GKE

Minggu, 31 Oktober 2021


“Orang yang Saleh dan Jujur”
Nast Renungan : Ayub 1:21-22 dan Ayub 42:2

a. Pengantar Renungan
Shalom adik-adik..
Bagaimana kabar adik-adik hari ini? Kakak berharap harus selalu ada ucapan
syukur dan sukacita pada Tuhan Yesus dalam keadaan apapun yaa.
Puji Tuhan jika sampai hari ini adik-adik masih terus diberikan kesehatan oleh
Tuhan kita Yesus Kristus di tengah wabah virus covid-19 yang belum kunjung
berakhir, kita harus selalu semangat, sukacita, optimis, mentaati protokol
kesehatan yang dianjurkan pemerintah dimanapun kita berada serta senantiasa
menaruh harapan pada Tuhan Yesus bahwa segala sesuatu akan indah pada
waktuNya.
Tetap disiplin pakai masker jaga kebersihan diri dan jangan lupa minum vitamin
serta doakan selalu Indonesia, agar wabah ini segera berlalu.

b. Makna Nast
Adik-adik tentu kalian tidak asing dengan tokoh Alkitab yang bernama Ayub
kan? Ayub adalah gambaran seseorang yang saleh dan jujur pada masa itu, ia
adalah nabi yang sangat taat dengan Tuhan, bahkan Tuhan sendiri
membanggakan kesalehan dan kejujuran Ayub di depan iblis (Ayub 1:8).
Hingga pada suatu ketika Tuhan mengijinkan iblis mencobai Ayub atas
permintaan iblis itu sendiri untuk mengetahui sampai mana sih iman Ayub pada
Tuhan. Memang jahat ya si iblis adik-adik, kalian tau, Ayub dicobai dengan bisul
yang bernanah dan meradang, badannya gatal-gatal, wajahnya cacat, dan
banyak lagi..ih pokoknya ngeri adik-adik. Coba kalian bayangkan saat kalian
digigit nyamuk saja pasti bekasnya gatal apalagi yang seperti penyakit Ayub ini.
Istrinya Ayub sampai meminta supaya Ayub mengutuk Tuhan atas apa yang
dideritanya saat itu, apakah Ayub melakukannya? Apakah Ayub lalu mengutuk
Tuhan?
Tidak, adik-adik... Ayub tetap bertahan pada kesalehannya, Ayub bilang masa
sih kita hanya mau menerima yang baik dari Allah tapi tidak mau menerima yang
buruknya? Luar biasa ya adik-adik iman Ayub ini, bahkan di dalam sakitnya pun
dia tetap memuliakan Tuhan. Belum selesai sampai disini, cobaan lain yang
datang pada Ayub antara lain adalah kematian semua anak-anaknya, habisnya
harta bendanya dan badannya yang hancur digerogoti penyakit, lalu kembali lagi
kakak bertanya, apakah Ayub mengutuk Tuhan? Tidak.. Ayub tetap menjadi
pribadi yang saleh dan jujur dalam kesulitan dan penderitaanya yang silih
berganti. Apakah kesalehan dan ketaataanya sia-sia? Tentu tidak adik-adik,
justru karena kesalehan dan ketaatannya maka Ayub berkenan di mata Tuhan
sehingga Tuhan memulihkan penderitaan Ayub bahkan Ayub semakin diberkati
berlipat ganda oleh Tuhan.

c. Relevansi
Adik-adik semua, Ayub adalah teladan yang luar biasa bagi hidup kita di masa
sekarang ini. Biarpun dalam kesakitan, kesulitan dan penderitaan di dunia
biarlah mulut kita tetap memuliakan Tuhan. Apapun saat ini yang kita alami
bahkan di titik yang paling rendah sekalipun biarlah kita semakin taat kepada
Tuhan Yesus. Kakak tau mungkin di pandemi covid-19 sekarang ini adik-adik
merasa jenuh dengan keadaan yang begitu-begitu saja, apa-apa serba dibatasi,
sekolah dibatasi, berlibur juga tidak bisa, bahkan untuk ke gereja di beberapa
tempat masih belum memungkinkan untuk beribadah bersama, namun apapun
yang terjadi biarlah kita tetap menjadi seperti Ayub, tidak menyalahkan bahkan
menggerutu pada Tuhan. Dibalik itu semua, hal yang baik maupun yang buruk
yang kita alami sekarang, kita yakin bahwa Tuhan sedang menyediakan yang
terbaik dalam kehidupan adik-adik dan kita semua. Sama seperti berkat berlipat
ganda yang diterima Ayub setelah penderitaannya demikian pula berkat yang
kita terima saat kita semua mampu menjadi pribadi yang saleh dan jujur kepada
Tuhan.

d. Penutup Renungan
Tugas kita sekarang adalah ayo berlomba-lomba menjadi anak–anak Tuhan
yang memiliki pribadi yang saleh dan jujur dalam setiap tingkah laku hidup kita di
dunia. Dalam keadaan apapun, biarlah mulut dan perilaku kita tetap memuliakan
Tuhan, jangan sampai keluar kata-kata kutuk atau menyalahkan Tuhan atas apa
yang kita alami. Ingat adik-adik, Tuhan itu Maha Adil, tidak ada kecurangan di
dalam diri-Nya, justru saat kita merasa saat ini dalam keadaan tidak baik-baik
saja, mari semakin mendekatkan diri pada Tuhan, makin rajin berdoa, makin
rajin memuji nama Tuhan dan membaca Alkitab bukan malah semakin malas
dan menjauhi Tuhan.
Biarlah kita semua dimampukan untuk menjadi seperti Ayub, orang yang saleh
dan jujur dalam setiap tingkah laku kehidupan kita. Amin.

e. Doa
Tuhan Yesus, terimakasih atas nafas kehidupan bagi kami anak-anakMu sampai
hari ini. Kami yakin semua bukan karena kuat dan gagahnya kami sebagai
manusia namun semata-mata hanya karena kasih Tuhan saja. Sebentar tadi,
kami telah bersama membaca dan mendengar kisah hidup Ayub biarlah firman
ini menjadi pengingat bagi kami agar senantiasa menjadi saleh dan jujur seperti
Ayub. Berkati mulut dan tingkah laku kami agar selalu berkata-kata dan
bertindak untuk kemuliaan nama Tuhan, kami yakin Tuhan telah mengatur
kehidupan kami sedemikian rupa baiknya, agar hidup kami semakin berkenan di
hadapan-Mu.
Kami pun berdoa untuk negeri kami yang saat ini sedang mengalami wabah
virus corona, berkenanlah Tuhan memulihkan negeri kami, agar kami dapat
kembali beraktivitas seperti biasa, terlebih besar harapan agar kami bisa
bersama-sama merayakan hari kelahiran Yesus di bulan Desember nanti di
gereja. Dengarkanlah doa sederhana kami ini ya Tuhan. Amin.

Penulis renungan :
Pdt. Aries Kristianto, M.Th (Resort GKE Bukit Bamba )

Anda mungkin juga menyukai