Anda di halaman 1dari 18

SEJARAH TIMUR TENGAH : KERAJAAN BABILONIA

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Peradaban Babilonia adalah salah satu peradaban yang besar yang ada di dunia pada saat itu dan sangat
memberikan pengaruh besar untuk kehidupan manusia pada saat ini. Peradaban Babilonia ini dibangun
berdasarkan dua periode yaitu Babilonia kuno yang dipimpin oleh Hammurabi dan Babilonia baru oleh
Nebukadnezar, hanya usaha keduanya pada akhirnya mengalami keruntuhan.

Arnold Toynbee mengatakan bahwa: Peradaban Babilonia ini sangat terkenal akan bangunannya yang
indah dan mewah, sehingga arsitektur bangunannya bisa dikatakan arsitektur yang sangat hebat.
Peradaban Babilonia ini menghasilkan berbagai macam kebudayaan mulai dari peralatan, agama, ilmu
pengetahuan, sistem kemasyarakatan, bahasa, sistem perekonomian, dan juga kesenian

Kebudayaan yang dihasilkan peradaban Babilonia ini masih banyak yang digunakan dalam kehidupan
masa kini, jadi bisa dikatakan bahwa peradaban Babilonia memberikan pengaruh besar baik untuk
kehidupan masa lalu maupun untuk masa kini.

Peradaban Mesopotamia-Babilonia berkembang di sekitar sungai Eufrat dan Tigris.Mesopotamia-


Babilonia terkenal dalam sejarah karena hasil-hasil kebudayaannya yang bernilai tinggi, terkenal dengan
karakteristik kebudayaan yang bisa dikatakan berbeda dengan hasil kebudayaan masyarakat yang
lain.Kebudayaan masyarakat Mesopotamia-Babilonia ini memang sudah berkembang maju sejak
puluhan abad yang lalu. Mereka mampu menciptakan kebudayaan yang memiliki nilai historis yang
sangat tinggi yang menjadi karakteristik peradaban itu sendiri. Peradaban Babilonia Baru pada masa Raja
Nebukadnezar merupakan peradaban yang kaya akan hasil-hasil kebudayaan yang menakjubkan.

Rumusan Masalah

Bagaimana awal munculnya peradaban Babilonia?


Bagaimana masa pemerintahan raja-raja yang berkuasa di kerajaan Babilonia?

Bagaimana perkembangan hasil kebudayaan pada masa Babilonia kuno?

Bagaimana perkembangan hasil kebudayaan pada masa Babilonia baru?

Bagaimana perkembangan Babilonia zaman Israel ?

Tujuan

Mengetahui munculnya peradaban Babilonia

Mengetahui masa pemerintahan raja-raja yang berkuasa di kerajaan Babilonia

Mengetahui perkembangan hasil kebudayaan pada masa Babilonia kuno

Mengetahui perkembangan hasil kebudayaan pada masa Babilonia baru

Mengetahui perkembangan Babilonia zaman Israel.

Manfaat

Menambah wawasan pengetahuan bagi pembaca.

Menambah khazanah dalam ilmu pengetahuan.

Meningkatkan pengetahuan untuk berpikir kritis.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Munculnya Peradaban Babilonia

Babilonia adalah sebuah kerajaan kuno yang di dalamnya terdapat peradaban yang besar yang
berkembang di sekitar sungai Eufrat dan juga Tigris dan sekarang termasuk pada wilayah Irak Selatan.
Ada dua masa yang terkenal berkaitan dengan peradaban Babilonia ini yaitu Babilonia Kuno atau
Babilonia Lama di tangan Raja Hammurabi dan Babilonia Baru di tangan Raja Nebukadnezar. Sejarah
Babilonia memiliki rentang waktu yang sangat panjang sampai ribuan tahun lamanya. Babilonia juga
dianggap sebagai pusat peradaban dunia pada waktu itu karena sudah mengenal dan mengembangkan
sistem irigasi, ilmu pengetahuan, kesusastraan, perekonomian, dan hukum.

Babilonia muncul ketika Hammurabi mendirikan sebuah kerajaan di luar kerajaan Akkadian. Babilonia
pada zaman Sumeria termasuk kota yang kecil dan tidak begitu penting. Syek Sumuabu mendirikan
kerajaan itu sekitar tahun 185 SM. Sampai pada keturunan yang ke-6, yang diangkat sebagai raja adalah
Hammurabi. Usahanya tidak sia-sia sehingga nama Babilonia akhirnya menjadi nama seluruh negeri yang
sebelumnya disebut Sumeria. Pemakaian nama itu jelas dimaksudkan untuk menjadi lambang
kemenangan dan kebesaran Babilonia. Akkadian Semitik sebagai bahasa resmi, dan mempertahankan
bahasa Sumeria dalam bidang keagamaan, yang saat itu tidak lagi menjadi bahasa percakapan sehari-
hari. Tradisi Akkadia dan Sumeria memainkan peranan penting di dalam kebudayaan Babilonia kelak,
dan agama akan tetap menjadi pusat kebudayaan yang penting.

Pada kira-kira 2300 SM, Akkad dan Sumeria bersatu menjadi negara Babilonia dengan ibu kota Babilon.
Pada tahun 1955 SM tahta kerajaan Babilon jatuh ditangan Hammurabi yang pada akhirnya bisa
menghancurkan negara yang ada di sekitarnya, juga mempersatukan Mesopotamia serta
mempersatukan daerah daerah jauh yang ada di sekitarnya pada tahun 1925 SM. Hal yang paling
terkenal dari Raja Hammurabi adalah hukum yang dibuatnya yaitu Hukum Hammurabi. Hammurabi
meninggal pada tahun 1912 SM dan semenjak saat itu sejarah Babilonia menunjukkan penurunan,
sudah ada enam orang yang menggantikan Hammurabi tetap tetap saja tidak bisa menahan penurunan
kondisi kerajaan pada saat itu.

Pada abad ke-18 datanglah jenis bangsa lain yang menyerbu Mesopotamia yaitu bangsa Indo-Jerman
atau Indo-Eropa yaitu bangsa Hittit yang berdiam di Asia Minor yang beribukota di Boghazkeui di dekat
kota Ankara sekarang. Bangsa Hittit inilah yang kemudian datang menyerbu dan menghancurkan
Babilon. Setelah bangsa Hittit pergi, Babilon masih bisa dibangun sampai datangnya suku Khassit yang
sama-sama berasal dari bangsa Indo-Jerman yang datang dari pegunungan Persia Barat, dan berakhirlah
kerajaan Babilonia Lama atau Kuno yang didirikan oleh Hammurabi.

Bangsa Khassit akhirnya bisa menguasai Babilonia 576 lamanya, tetapi mereka pada umumnya tidak
merusak kebudayaan dan tatanegara yang telah dibangun oleh Hammurabi, dan saingan dari bangsa ini
adalah bangsa Assyria. Bangsa Assyria sendiri, pada saat itu sangat berambisi untuk menguasai
Mesopotamia yang akhirnya melalui perjuangannya bisa menduduki seluruh Mesopotamia. Puncak
kejayaan Assyria terdapat di pemerintahan Ashurbanipal, tetapi setelah dia meninggal keruntuhan mulai
terasa sampai pada saatnya terjadi sebuah serangan dari Nabo-Palasar dan bangsa Madia dari Persia
dan dengan demikian tamatlah kerajaan Assyria yang telah 5 abad lamanya yang telah memerintah
dengan tangan besi dan dengan berbagai macam kekejaman.

Pada akhirnya kerajaan Assyria dibagi oleh kaum penyerbu, Bangsa Media mendapat bagian utara yang
kemudian bersama-sama dengan Persia mendirikan kerajaan Persia. Bagian Selatan jatuh pada Nabo-
Palasar yang mendirikan kerajaan Babilonia Baru. Babilonia baru ini mengalami kebesaran kembali
dibawah pemerintahan Nebukadnezar.

2.2 Masa Pemerintahan Raja-Raja Babilonia

Hammurabi

Hammurabi (bahasa Akkadia, dari kata Ammu “saudara laki-laki pihak ayah”, dan Rāpi “seorang
penyembuh”); adalah raja keenam dari Dinasti Babilonia pertama (memerintah 1792-1750 SM), dan ia
mungkin juga Amraphel, raja dari Sinoar. Hammurabi memimpin pasukannya menyerang Akkadia, Elam,
Larsa, Mari dan Summeria, sehingga menjadikan Kekaisaran Babilonia hampir sama besar dengan
Kerajaan Mesir kuno di bawahFiraun Menes, yang menyatukan Mesir lebih dari seribu tahun
sebelumnya.

Walaupun Hammurabi banyak sekali melakukan peperangan menaklukkan kerajaan lain, namun ia lebih
terkenal karena pada masa pemerintahannya dibuat kode resmi (hukum tertulis) pertama yang tercatat
di dunia, yang disebut sebagai Piagam Hammurabi (Codex Hammurabi). Pada tahun 1901, arkeolog
Perancis menemukan piagam tersebut ketika melakukan penggalian di bawah reruntuhan bekas kota
kuno Susa, Babilonia. Piagam Hammurabi tersebut terukir di atas potongan batu yang telah diratakan
dalam huruf paku (cuneiform). Piagam tersebut seluruhnya ada 282 hukum, akan tetapi terdapat 32
hukum diantaranya yang terpecah dan sulit untuk dibaca. Isinya adalah pengaturan atas perbuatan
kriminal tertentu dan ganjarannya. Beberapa contoh isinya, antara lain:
Seorang yang gagal memperbaiki saluran airnya akan diminta untuk membayar kerugian tetangga
yang ladangnya kebanjiran.

Pemuka agama wanita dapat dibakar hidup-hidup jika masuk rumah panggung (umum) tanpa permisi.

Seorang janda dapat mewarisi sebagian dari harta suaminya yang sama besar dengan bagian yang
diwarisi oleh anak laki-lakinya.

Seorang dukun yang pasiennya meninggal ketika sedang dioperasi dapat kehilangan tangannya
(dipotong).

Seseorang yang berhutang dapat bebas dari hutangnya dengan memberikan istri atau anaknya kepada
orang yang menghutanginya untuk selang waktu tiga tahun.

Saat ini, Piagam Hammurabi telah disimpan dan dipamerkan untuk khalayak ramai diMuseum Louvre di
Paris,Perancis.

Nebukadnezar

Nebukadnezar adalah putra tertua Nebopalasar yaitu seseorang yang merupakan pendiri kerajaan
Babilonia Baru. Nebukadnezar pada awalnya hanya ditugaskan sebagai komandan militer, tetapi pada
akhirnya menjadi raja sesudah ayahnya meniggal dunia. Dia menikah dengan seorang putri yang
merupakan anak dari Cyaxares, yang kemudian ini bisa dikatakan perkawinan politik karena bisa
menyatukan dinasti Median dan Babilon. Nebukadnezar ini adalah sosok yang sangat terampil ketika
berperang dan dia juga sangat pandai dalam berpolitik. Pada masa kekuasaan Nebukadnezar, Babilon
merupakan kota terbesar dari kota yang ada di dunia pada saat itu Luasnya diperkirakan 1000 hektar
dengan sungai Euprat yang melewati kerajaan itu.

Kota Babilon yang tadinya hanya berupa reruntuhan, dibangun kembali menjadi sebuah kota yang indah
dan megah dibawah kekuasaan Nebukadnezar. Pembangunan yang dia lakukan, bukanlah pembangunan
yang cuma-cuma tetapi pembangunan yang dilakukan secara besar-besaran sampai mengerahkan
semua budak yang ada di Babilon pada saat itu sehingga Babilon menjadi sebuah kota yang indah dan
melegenda. Kota Babilon yang indah itu dikelelingi parit dan dinding ganda, dengan sungai Euprat yang
mengalir melewati pusat kota dan dihubungkan dengan jembatan batu yang indah. Di pusat kota juga
dibangun sebuah ziggurat raksasa yang disebut Etemenanki (Rumah Perbatasan Antara Surga dan Bumi)
yang terletak di depan kuil Marduk.
Sebagai seorang pemimpin yang cakap, Nebukadnezar telah banyak melakukan perang militer dengan
berbagi bangsa salah satunya perang militer di Syiria dan Phoenicia, memaksakan setoran upeti dari
Damaskus, Tyre, dan Sidon, Dia pun melakukan perang demi terciptanya koloni-koloni seperti yang
terjadi di Asia Kecil, ayitu di daratan Haiti. Pada tahun 601 SM terlibat pertempuran Besar dengan Mesir
dan pada tahun 599 SM menyerang Arabia. Pada tahun 597 SM menyerang Israel dan merebut
Jerussalem sekaligus menggulingkan raja Jeholakin, Pada akhirnya Mesir dan Babilon pun terlibat perang
untuk menguasai timur dekat di sepanjang masa pemerintahan Nebukadnezar dan hal inilah yang
mendorong raja Zedekiah dari Israel untuk memberontak. Tetapi ternyata setelah 18 bulan Jerussalem
dapat direbut pada 587 SM dan ribuan Yahudi pun di deportasi ke Babilon dan kuil Solomon diratakan
dengan tanah.

Nabopolassar (626 SM – 605 SM)

Setelah matinya raja Ashurbanipal pada tahun 627 SM, kerajaan Asyur terpecah oleh persaingan di
dalam. Seorang jenderal Asyur, Sin-shum-lishir, memberontak dan menguasai Babilon, tetapi langsung
digulingkan oleh tentara Asyur yang setia pada raja Ashur-etil-ilani. Babilon kemudian dikuasai oleh
putra Ashurbanipal yang lain, Sin-shar-ishkun, yang mengangkat diri menjadi raja. Namun tidak lama
kemudian Babilon memberontak dengan bantuan sukuKasdim (Bit Kaldu), yang dipimpin oleh
Nabopolassar. Nabopolassar merebut

Tahun 623 SM, Sin-shar-ishkun membunuh saudaranya dalam Perang di Nippur, merebut tahta dan
berusaha merebut Babilon dari Nabopolassar. Selama 7 tahun, Nabopolassar memukul mundur
serangan Asyur, dan tahun 616 SM malah menyerang Assur dan Arrapha, tetapi tidak berhasil.
Kemudian bersama sekutunya,bekas tentara Asyur, orang-orang Media,Persia, Elam dan Scythian, ia
menyerang lagi pada tahun 615 dan 614 SM, kali ini Assur dan Arrapha berhasil direbut. Selama tahun
613 SM tentara Asyur mencoba memukul mundur tentara Babilonia dan Media. Namun sebaliknya pada
tahun 612 SM Nabopolassar dan raja Media, Cyaxares, memimpin tentara gabungan menyerang Niniwe,
mengepungnya selama 3 bulan dan merebutnya. Sejak itu Babilon menguasai Asyur dan wilayah bagian
utara maupun baratnya.

Seorang jenderal Asyur, Ashur-uballit II, menjadi raja Asyur dan mendirikan ibukotanya di Harran.
Nabopolassar dan sekutunya mengepung Ashur-uballit II di Harran tahun 608 SM dan merebutnya;
Ashur-uballit II menghilang setelah ini. Raja Mesir, Firaun Nekho IImenyerang pada tahun 609 SM dalam
upaya yang terlambat untuk membantu sekutunya di Asyur. Nabopolassar (dibantu putra dan kelak
penggantinya, Nebukadnezar II) selama tahun-tahun terakhir pemerintahannya terus mengusir orang-
orang Mesir, yang dibantu tentara bayaran dari Yunani dan sisa tentara Asyur, dari Siria, Asia Kecil,
bagian utara Arabia dan Israel. Nebukadnezar membuktikan kehandalannya dengan akhirnya
mengalahkan tentara Mesir beserta sekutunya dalam perang di Carchemish tahun 605 SM.
Nebukadnezar II (604 SM – 562 SM)

Nebukadnezar II menjadi raja setelah ayahnya mati. Ia membangun semua kota-kota besar Babilonia
dengan mewahnya. Ibukotanya, Babilon, meliputi wilayah seluas 3 mil persegi, dikelilingi oleh rawa-rawa
dan dua lapis dinding tebal. Sungai Eufrat mengalir di tengah kota, dihubungkan dengan jembatan batu
yang indah. Di tengah kota ada ziggurat raksasa yang disebut Etemenanki, “Rumah perbatasan langit
dan bumi,” di sebelah kuil dewa Marduk.

Nebukadnezar berhasil menaklukkan Siria dan Fenisia, memaksa upeti dari Damaskus, Tirusdan Sidon. Ia
juga menyerang Asia Kecil, di tanah “Hatti”. Tahun 605 SM ia menduduki Yerusalem dan mendapatkan
upeti dari Yoyakim, raja Yehuda.

Seperti Asyur, Babilonian berperang setiap tahun untuk menguasai jajahannya. Tahun 601 SM
Nebukadnezar berperang lagi melawan Mesir. Tahun 599 SM ia menyerang Arabiadan mengalahkan
mereka di Qedar. Tahun 597 BC ia menyerang Kerajaan Yehuda dan merebut Yerusalem serta menawan
raja Yoyakhin, membawanya dalam pembuangan, dan menempatkan Zedekia, paman Yoyakhin menjadi
raja. Mengambil kesempatan perang antara Mesir dan Babilon, raja Zedekia mencoba memberontak.
Setelah dikepung 18 bulan Jerusalem direbut lagi tahun 587 SM, ribuan orang Yahudi dibuang ke Babel
dan Bait Suci dihancurkan sampai rata tanah.

Ewil-Merodakh (Amel-Marduk) (562 SM – 560 SM)

Ewil-Merodakh adalah putra dan penerus Nebukadnezar II.

Ia memerintah hanya 2 tahun (562 – 560 SM).

Nergal-sarezer (560 SM – 556 SM)

Nergal-sarezer atau Neriglissar memerintah dengan stabil, melakukan banyak pekerjaan umum,
termasuk memperbaiki kuil dan sebagainya. Ia juga berhasil menyerang Silisia, yang mengancam
Babilon. Neriglissar hanya bertahta 4 tahun sebelum diganti putranya, Labashi-Marduk yang masih
muda. Tidak jelas apakah Neriglissar dari suku Kasdim atau penduduk asli kota Babilon.
Labashi-Marduk (556 SM)

Labashi-Marduk adalah putra Nergal-sarezer atau Neriglissar, yang meneruskan tahta ketika masih kecil.
Ia dibunuh dalam satu persepakatan 9 bulan setelah dinobatkan. Ia digantikan oleh Nabonidus.

Nabonidus (556 SM – 539 SM)

Latar belakang Nabonidus tidak jelas. Dalam satu tulisan peninggalannya, ia menyebut latar belakangnya
tidak penting. Ibunya yang hidup sampai usia tua dan tinggal di kuil dewa bulan Sîn di Harran juga tidak
menyebut asal-usulnya. Menurut Tawarikh Nabonidus mulai tahun ke-7 pemerintahannya (549 SM) ia
mengasingkan diri ke kota Tema di Arabia dan menyerahkan pemerintahannya pada putra sulungnya,
Belsyazar.

Belsyazar (549 SM – 539 SM)

Belsyazar menjadi raja atas nama ayahnya, Nabonidus, selama 10 tahun ayahnya di pengasingan
(menurut Tawarikh Nabonidus). Kitab Daniel mencatat bahwa Nebukadnezar disebut sebagai ayahnya.
Istilah “ayah” dapat berarti “kakek” atau “leluhur”, termasuk juga “ayah angkat”. Pada tahun 539 SM,
Nabonidus pulang ke Babilon untuk menghadapi ancaman serangan Koresh, raja Persia, tetapi tidak
berhasil menahan serbuan ini. Menurut Kitab Daniel, Belsyazar mati terbunuh pada malam tentara
Persia berhasil masuk dan merebut ibukota Babilonyang berdasarkan perhitungan waktu sejarah terjadi
pada tanggal 15 Oktober 539 SM. Dalam catatan-catatan Babel maupun Persia, namanya tidak
disebutkan lagi setelah tanggal ini.

2.3 Perkembangan Hasil Kebudayaan pada Masa Babilonia Kuno

Kelimpahan tanah liat dan kurangnya bebatuan di Babilonia menyebabkan besarnya produksi dan
penggunaan bata yang terbuat dari tanah liat. Kuil-kuil di Babilonia terbuat dari struktur batu bata
mentah sebagai penopangnya dan ada semacam saluran air untuk air hujan di kuil-kuil tersebut. Salah
satu saluran air di Ur, terbuat dari timah. Penggunaan bata tanah liat ini menuntun ke awal
perkembangan penggunaan pilaster dan kolom, dibuatnya lukisan-likisan di dinding dan juga
penggunaan ubin berenamel. Dinding-dinding mulai diwarnai dengan berbagai berwarna dan kadang
disepuh dengan seng atau emas serta penggunaan ubin sebagai lantainya. Pewarnaan terracotta di
bagian atas kuil juga digunakan untuk pemlesterannya.Ada beberapa hasil kebudayaan diberbagai
bidang diantaranya :
Astronomi

Ada beberapa dokumen kuno dari masa Babilonia Lama yang membahas tentang aplikasi matematika
untuk menghitung panjangnya periode siang hari selama tahun matahari.

Segi empat Astrolabe tertua yang ditemukan di catatan, tertanggal tahun 1100 sebelum masehi. Mul-
Apin sebuah catatan kuno yang berisi katalog bintang dan rasi bintang dan juga skemanya untuk
memprediksi waktu terbitnya matahari dan juga tentang tata letak planet-planet, panjang waktu satu
hari yang diukur dengan jam air, Gnomon, bayangan dan juga sisipan-sisipan astronomi.

Teks GU bangsa Babilonia berisi tentang pengaturan letak bintang-bintang dalam suatu ‘string’ yang
berada di sepanjang lingkaran deklinasi sehingga dapat dihitung ukurannya serta interval waktunya, juga
untuk menilik bintang zenith yang dipisahkan oleh perbedaan yang terlihat.

Kedokteran

Catatan tertua tentang ilmu kedokteran ditemukan pada abad ke-2 sebelum masehi saat dinasti
Babilonia pertama. Teks medis Babilonia yang terkenal luas berjudul Diagnostic Handbook yang ditulis
oleh seorang dokter bernama Esagil kin Apli dari Borsippa pada masa pemerintahan Raja Adad Iddina
Apla.

Bersama dengan ilmu kedokteran kontemporer Mesir kuno, orang Babel memperkenalkan konsep
diagnosis, prognosis, pemeriksaan fisik dan pemberian resep. Selain itu, The Diagnostic Handbook juga
memperkenalkan metode terapi dan aetiologi serta penggunaan empirisme, logika dan rasionalitas
dalam hal diagnosis, prognosis dan juga terapi. Catatan tersebut juga berisi daftar gejala-gejala medis
dan juga pengamatan empiris yang detail dengan aturan logika yang digunakan untuk menggabungkan
gejala yang diamati dari seorang pasien dengan diagnosis dan prognosis.

The Diagnostic Handbook ditulis berdasarkan aksioma-aksioma dan juga asumsi-asumsi logis, termasuk
pandangan moderen tentang pemeriksaan dan pemeriksaan gejala pasien yang memungkinkan para
dokter mengetahui penyakit yang diderita oleh pasien, aetiologi dan perkembangannya juga seberapa
besar kemungkinan pemulihan pasien tersebut. Kemudian dalam beberapa waktu, ilmu kedokteran
Babel semakin menyerupai kedokteran Yunani dalam banyak hal.
Sastra

Ada beberapa perpustakaan yang di bangun di beberapa kota dan di dalam kuil, sebuah pepatah
Sumeria kuno menegaskan “dia yang akan unggul menjadi seorang ahli tulisan, harus bangkit bersama
fajar”.

Ada banyak karya sastra dari Babilonia yang terkenal di seluruh dunia. Yang paling terkenal adalah Epic
of Gilgamesh yang terangkum dalam 12 buku yang diterjemahkan dari bahasa Sumeria asli oleh Sin Liqi
Unninni yang disusun berdasarkan prinsip astronomi. Tiap divisi dari buku-buku tersebut berisi cerita
tentang petualangan Gilgamesh yang menjadi tokoh sentral dari keseluruhan cerita.

2.4 Perkembangan Hasil Kebudayaan pada Masa Babilonia Baru

Ada pun hasil kebudayaan Babilonia Baru berdasarkan tujuh unsur kebudayaan mereka tersebut, yaitu:

Alat Perlengkapan Hidup

Masyarakat Babilon merupakan masyarakat yang mulai mengenal adanya perabotan dan peralatan
dalam kehiudpan mereka, semua bisa terlihat dari pembangunan kota Babilon yang indah. Masyarakat
Babilon sudah mengenal adanya penggunaan guci sebagai alat yang digunakan untuk menyimpan air.
Masyakata Babilon juga sudah mengenal perlogaman dan juga emas sehingga banyak menciptakan dan
menggunakan alat-alat yang terbuat dari logam. Selain itu, karena tekstur tanah Babilon yang banyak
menghasilkan tanah liat maka mereka banyak menggunakan tanah liat dalam membuat dinding baik itu
peralat rumah, dinding rumah maupun kuil.

Mata Pencaharian dan Sistem Ekonomi

Mata pencaharian dan sistem ekonomi yang banyak digunakan oleh masyarakat Babylon jika
diperhatikan dari aktivitasnya mereka termasuk masyarakat yang juga hidup dari perniagaan atau
perdagangan. Barang yang mereka perdagangkan berupa logam, perunggu ataupun timah putih dan
hitam, mereka juga terjun dalam perdagangan gandum, sutera, kayu manis, dan yang lainnya. Babilon
pun terkenal dengan kota yang memiliki sistem pengairan atau irigasi yang bagus, taman gantung pun
salah satu bukti bahwa di Babilon sistem pengairan yang digunakan sudah bagus. Didukung oleh
pengairan yang bagus maka, sistem pertanian banyak dilakukan oleh masyarakat Babilon. Masyarakat
Babilon juga mengenal perternakan buktinya mereka banyak mempergunakan binatang sebagai alat
transportasi. Binatang yang dijadikan hewan peliharaan yaitu domba, kuda, dan yang lainnya.

Sistem Kemasyarakatan

Sistem pemerintahan tertinggi pada masyarakat dipegang oleh seorang raja yang memiliki kekuasaan
absolut yang melaksanakan kekuasaan legislative, judikatif, dan juga eksekutif sekaligus. Di bawah
kedudukan raja adalah sekelompok gubernur atau pejabat yang ditunjuk oleh raja, walikota ataupun
badan sesepuh yang ada di kota pemerintahan lokal.

Masyarakat Babylon terdiri dari tiga kelas yaitu :

Awilu yaitu kelompok orang bebas dari kelas atas

Muskenu yaitu orang bebas dari kelas bawah.

Wardhu atau budak

Wardhu atau budak, pada awalnya adalah mereka yang merupakan tawanan perang, ada juga dari
mereka yang akhirnya dijadikan penduduk Babylon yang berstatus bebas. Orang yang berstatus bebas
bisa saja turun kelas sosialnya jika mereka melakukan sesuatu hal yang akhirnya menimbulkan sebuah
hukuman.

Bahasa

Bahasa yang digunakan masyarakat Babilon adalah bahasa yang dulu digunakan oleh bangsa Sumeria,
karena mereka mengangap bahwa bangsa Sumeria adalah bangsa yeng pernah menempati tempat
mereka pada saat ini, sehingga disebutlah bahasa kesatuan Sumeria. Sistem penulisan yang
dikembangkan oleh bangsa Babylon dulunya juga dikembangkan oleh bangsa Sumeria yaitu penulisan
cuneiform.
Kesenian dan Bangunan

Peradaban Babilon memang sangat terkenal dengan seni dan arsitekturnya. Karena Babilon banyak
menghasilkan tanah liat maka kebanyakan bangunan yang didirikan di sana banyak menggunakan tanah
liat. Penggunaan batu bata pada saat itu membuat bangsa ini mulai mengenal plester dan kolom, langit,
langit juga penggunaan keramik putih. Kuil yang ada di Babilon biasanya dibangun dengan dinding yang
diwarnai dan kadang dilapisi logam atau emas juga kadang-kadang digunakan keramik sebagai pelapis
dinding. Selain kemegahan dari sebuah kuil, Babilon ini juga terkenal dengan arsitektur yang dibuat pada
taman gantung dan juga menara babel.

Selain pembangunan dalam hal arsitektur yang dihiasi tanah liat, Babilon juga terkenal dengan seni
pahatan yang sangat hebat. Sehingga batu-batu disana sangat berhaga karena bisa dijadikan sebagi
pahatan terutama untuk pahatan patung. Pahatan yang dihasilkan kebanyakan adalah berbentuk tiga
dimensi. Rumah-rumah penduduk pun sudah banyak yang dibangun dengan baik dan sudah terdapat
kamar mandi di dalamnya. Pada masa Nebukadnezar juga banyak rumah yang dengan atap datar yang
ditopang dengan kayu-kayu yang dilumuri lumpur, bagi orang miskin tidak akan mampu mendapatkan
kemewahan kayu hanya bisa membangun pondokan melingkar yang batu bata yang ditopang dengan
tiang pusat, dinding-dindingnya dilapisi rumput-rumput panjang dan tanah liat. Salah satu hasil
keindahan arsitekturnya adalah:

a.Taman Gantung

Taman gantung ini begitu terkenal bahkan sampai sekarang, walaupun keberadaannya masih
dipertanyakan, entah itu mitos ataulah sebuah kenyataan. Menurut cerita bahwa taman ini di bangun
untuk menghibur istri Nebukadnezar yang bernama Amyitis yang rindu pada kampung halamannya.
Amyitis, saudara perempuan raja Medes yang dinikahi oleh Nebukadnezar untuk menciptakan
penyatuan antar bangsa. Kampung halaman tempat permaisuri berasal dari yang tanhnya hijau, rimbun
dan bergunung-gunung dan dikota Babilon terdapat tanah yang datar, permukaan tanah Mesopotamia
yang terbakar terik matahari yang membuatnya tertekan.

Menurut Diodorus Siculus, seorang sejarawan yunani mneyatakan bahwa tempat dimana taman itu
berdiri terdiri dari lempengan batu besar yang ditutup dengan lapisan rumput, aspal dan ubin. Di atas
diletakkan penutup dengan lembaran timah, yang kalau ada air merembas melalui tanah tidak
membusukkan fondasi. Diatas semua itu diletakkan tanah dengan kedalaman yang pas, yang cocok
untuk pertumbahan pohon-pohon besar. Ketika tanah yang ditimbun sudah rata dan datar, ditanamlah
semua jenis pohon, yang keagungan dan keindahannya membuat senang pengunnjung. (Adrison, 2010:
17)
b.Menara Babel

Banyak ahli yang membuat kesimpulan bahwa menara Babel merupakan salah satu zigurat yang
didirikan oleh bangsa Babilonia kuno. Tapi Babel bukan Babilonia, dan Menara Babel bukan merupakan
zigurat. Bahkan mungkin Menara Babel bukan merupakan sebuah menara. Menurut time line sejarah di
Alkitab, kota Babel telah lama ada sebelum zaman kerajaan Babilonia. Jadi bisa dipastikan Menara Babel
tidak ada hubungan dengan Taman Gantung atau zigurat-zigurat yang didirikan untuk memuja Dewa
Marduk. Dalam Alkitab juga tidak disebutkan bahwa Menara Babel dihancurkan. Melainkan penduduk
Babel meninggalkan kota itu dan kemudian terpencar ke seluruh dunia. Sampai saat ini Menara Babel
merupakan misteri yang belum berhasil diungkap oleh para ahli sejarah. Namun ada berbagai macam
legenda rakyat dari peradaban kuno yang menceritakan menara Babel ini.

Ziggurat

Ziggurat adalah monumen besar yang dibangun di lembah Mesopotamia Kuno dan dataran tinggi Iran
bagian barat, yang berbentuk piramida berundak yang tersusun atas kisah atau tingkat yang mundur.
Terdapat 32 ziggurat di dan dekat Mesopotamia yang diketahui. 28 terletak di Irak, dan 4 ada di Iran.
Ziggurat merupakan tempat pemujaan para dewa orang para pendeta wanita, tetapi juga merupakan
tempat perdagangan atau ekonomi. karena seluruh hasil panen yang dihasilkan oleh orang mesir di
kumpulkan di dalam kuil. Dan ketika tiba musim pancaroba, maka kuil tersebut akan dibuka dan hasil
panen yang telah dikumpulkan akan dibagi kan kepada para penduduk. dan ini merupakan salah satu
cara untuk mempertahankan kehidupan.

Sistem Pengetahuan

Astronomi

Dari banyak ilmu yang ada, astronomi dan astrologi masih menduduki peringkat pertama di antara
masyarakat Babel. Astronomi adalah ilmu tertua di Babilonia. Zodiak yang saat ini kita kenal, merupakan
penemuan orang Babilonia yang sangat tua. Pada masa itu, para Babel sudah bisa meramalkan kapan
terjadinya gerhana matahari atau bulan. Ada banyak teks kuno yang menyebutkan tentang penelitian
orang Mesopotamia tentang gerhana.
Astronomi Babilonia dipercaya menjadi dasar untuk ilmu astronomi di berbagai daerah lain di seluruh
dunia, termasuk astronomi Hellenistik dan Yunani, astronomi klasik India, astronomi Sassania, Bizantium
dan Syiria, astronomi Islam, astronomi Asia Tengah serta astronomi Eropa Barat. Teks astronomi tertua
yang signifikan adalah catatan 63 hari dari “Enuma Anu Enlil”, catatan venus dari Ammi-Sadupa yang
mencatatat kenaikan venus pertama dan terakhir di sepanjang periode sekitar 21 tahun. Dicatat juga
bukti paling awal kemunculann sebuah planet yang diakui sebagai sesuatu yang terjadi secara berkala.

Selain itu, penanggalan astrolabe bujur sangkar tertua pada zaman Babilonia 1100 SM. Mul Apin, berisi
catalog bintang-bintang dan susunan juga skema untuk memprediksi naiknya hellacal dan susunan
planet-planet, lamanya matahari bersinar dikukr dengan jam air, gnomon, bayangan, dan lorong-lorong
cahaya. Teks Babilon menyusun bintang-bintang kedalam sebuah deretan yang terletak dispenajnag
lingkaran yang menurun yang digunakan untuk mengukur interval waktu, dan juga menggunakan
bintang-bintang.

Matematika

Teks matematik Babel sangat banyak jumlahnya dan teredit dengan sangat baik. Sistem matematik
Babel adalah sexagesimal atau bilangan berbasis 60. Oleh karena itu, di masa moderen sekarang
penggunaan angka 60 seperti 60 detik dalam satu menit, 60 menit dalam satu jam, dan 360 atau 60×6
dalam derajat lingkaran. Pencapaian dalam ilmu matematika lainnya yaitu ditemukannya penentuan
nilai akar kuadrat, bahkan para ilmuan Babel telah mendemonstrasikan teori Pythagoras. Catatan kuno
tentang kuadrat dan kubus yang dihitung menggunakan angka 1 hingga 60, ditemukan di Senkera
dimana orang-orang telah menegenal jam matahari, clepsydra, juga tuas dan katrol, padahal saat itu
mereka belum memiliki pengetahuan tentang mekanika. Bangsa Babel juga sudah lama mengenal lensa
kristal dan penyalaan bubut sebelum ditemukan oleh Austen

c.Filsafat

Asal-usul filsafat Babilonia dapat ditelusuri kembali ke awal Mesopotamia literatur kebijaksanaan, yang
diwujudkan filosofi kehidupan tertentu, khususnya etika, dalam bentuk dialektika, dialog, puisi epik,
cerita rakyat, himne, lirik, prosa, dan peribahasa. Babel penalaran dan rasionalitas dikembangkan di luar
empiris pengamatan. Ada kemungkinan bahwa Babel filsafat memiliki pengaruh terhadap Yunani,
terutama filsafat Helenistik.

Literatur
Pada masa ini banyak dirikan perpustakaan dan kebanyakan dari orang Babilon sudah mengenal tulisan
sehingga bisa membaca dan juga menulis. Sejumlah literature Babilon diterjemahkan dari bahasa
Sumeria, bahasa agama, bahasa hukum yang kemudian menjadi bahasa kestuan Sumeria. Ada banyak
karya sastra yang lahirdan judul yang paling terkenal yaitu Epic Gilgamesh dalam 12 buku yang
diterjemahkan dari Sumeria awal dan disusun berdasakan prinsip-prinsip astronomi, Setiap bagian
cerita merupakan cerita petualangan tunggal Gilgamesh, Seluruh cerita merupakan sebuah hasil
gabungan yang nanti akan dilekatkan pada tokoh pusat.

Religi

Pada zaman ini mereka memiliki banyak dewa tetapi yang mereka puja yaitu dewa yang pertama ialah
dewa Marduk sehingga mereka banyak mendirikan kuil-kuil di dalam istana maupun di luar istana yang
bisa disebut juga dengan Ziggurat. Tetapi masyarakat Babilonia sendiri lebih percaya dengan bintang-
bintang daripada Tuhan, karena apapun yang terjadi dalam kehidupan mereka, mereka lebih percaya
ramalan bintang daripada kehendak Tuhan

2.5 Babilonia Zaman Israel

A.Masa Pembuangan Babilonia

Pembuangan ini terjadi dalam beberapa tahap dan oleh beberapa bangsa. Pertama oleh bangsa Asyur
khususnya Kerajaan Utara yaitu Israel. Kedua, oleh bangsa Babilonia terhadap kaum Yehuda dan Israel.

Yang pertama masuk dalam pembuangan ialah Israel oleh bangsa Asyur tetapi seiring berjalannya waktu
bangsa Asyur ini dapat dikuasai oleh Babilonia adapun penyebab-penyebabnya yang pertama adalah
luasnya wilayah yang berhasil dikuasai oleh bangsa Asyur terlalu luas sehingga Asyur tidak sanggup
memegang semua wilayah, dan yang kedua adalah adanya pemberontakan bangsa Babilonia yang tidak
dapat dihadapi oleh bangsa Asyur itu sendiri di sini kami bisa mengetahui bahwa Babilonia terlebih
dahulu dikuasai oleh Asyur.

B.Keadaan Yehuda dan Israel


Bangsa yang sangat mempengaruhi penduduk Yehuda pada abad kedelapan dan ketujuh SM adalah
bangsa Babilonia hingga pada zaman selanjutnya keadaan yang terdesak membuat bangsa Yehuda dan
Israel harus di bawa dan di tawan dalam masa pembuangan di Babel. Ada pun pembuangan yang
dilakukan oleh Babel terjadi dalam tiga tahap yaitu:

Tahapan Pertama

Karena pada mulanya kerajaan Israel termasuk dalam wilayah kekuasaan Asyur tetapi kemudian bangsa
Asyur itu sendiri dikuasai oleh Babilonia pada tahun 612 S.M. Sehingga secara otomatis bangsa Israel
atau Kerajaan Utara masuk dalam jajahan Babilonia. Dan dibuang bersama bangsa Asyur.

2.Tahapan Kedua

Pembuangan tahap kedua ini terjadi pada tahun 597 S.M.

3.Tahapan Ketiga

Pembuangan tahap ketiga merupakan rombongan kedua dari Yehuda terjadi pada tahun 587 S.M.
pembuangan ini ditandai dengan runtuhnya Yerusalem. Raja Zedekia pun ikut dalam pembuangan pada
tahap ketiga ini.

Seluruh jumlah orang buangan rupanya tidak lebih dari 20.000 sampai 30.000 orang. Tetapi karena
orang yang dibuang ini terdiri dari lapisan atas (pegawai, militer, imam, tukang besi) dan karena banyak
orang yang sudah tewas dalam perang sebelumnya, akibat pembuangan ini membawa dampak yang
sangat buruk bagi bangsa Yehuda. Pembuangan ini dimaksudkan untuk melumpuhkan suatu bangsa,
sehingga bangsa itu tidak dapat memberontak lagi.

Keadaan Bangsa Yehuda agak mirip dengan sekelompok transmigran karena mereka memperoleh
kemudahan-kemudahan dari pemerintah Babilonia, hal ini terbukti dengan mereka di perbolehkan
mengatur hidupnya sendiri dan tidak diperlakukan sebagai layaknya orang buangan. Tetapi ada juga
orang-orang buangan yang dipenjarakan dan ada juga yang dijadikan budak. Hal ini merupakan
kebijakan dari raja Babel yang hanya memilih orang-orang yang sekiranya dapat menguntungkan
bangsanya. Misalnya, dari orang-orang yang merupakan keturunan Raja, dan cendekiawan yang
nantinya mereka di suruh belajar bahasa orang Kasdim setelah itu mereka harus bekerja untuk raja.
Mereka juga dengan cepat dapat beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Peradaban Babilonia berdiri dalam dua periode dengan dua penguasa yang berbeda, periode peradaban
Babilonia Kuno atau lama diperintah oleh Hammurabi sedangkan peradaban Babilonia Baru diperintah
oleh Nebukadnezar. Kedua raja tersebut memeiliki kekuatan yang sangat besar sehingga banyak yang
bisa diunggulkan dari peradaban Babilonia ini, walalupun akhirnya hancur oleh kerajaan lainnya.
Babilonia baru pada masa Nebukadnezar ini merupakan kota yang sangat indah yang dibangun dengan
arsitektur yang sangat megah, dan tidak ada sebelumnya dan juga belum tentu bisa ada yang meniru
setelahnya. Peninggalan pada masa Babilonia baru yang sangat terkenal adalah adanya Taman Gantung
yang dikatakan sebagai sebuah hadiah persembahan kepada istri Nebukadnezar, juga adanya Ziggurat
dan Menara Babel sebagai wujud persembahan mereka terhadap Tuhan yang mereka percayai.

Babilonia memiliki dewa kuno yang bernama dewa Marduk. Orang-orang Babilonia mempercayainya
sebagai perwujudan dari Dewa Matahari. Mereka menyebutnya “Bel”, yang berarti “Tuhan”. Masa
kejayaan atau keemasan Babilonia ketika dipimpin oleh 2 orang yang sangat berpengaruh bagi
kekaisaran mereka, yang memerintah di dua zaman atau periodisasi yang berbeda. kekaisaran Babilonia
Kuno berjaya pada masa pemerintahan Hammurabi. Dia melakukan reformasi besar-besaran bagi
Babilonia Kuno. Sebaliknya, kekaisaran Babilonia Baru berjaya pada masa pemerintahan Nebukadnezar
yang banyak memberikan kontribusi bagi Babilonia. Dia adalah seorang raja yang sangat ulet dan cakap
selama masa pemerintahannya.

Akan tetapi, raja-raja Babilonia setelah Nebukadnezar justru sangat lemah. Kepemimpinan dalam
kekaisaran yang luas itu selalu berpindah tangan dengan cepat dari satu raja ke raja lain, bahkan kadang-
kadang pemindahan kekuasaan itu berlangsung secara kekerasan.Raja-raja Babilonia sesudah
Nebukadnezar kurang berhasil, dan akhirnya orang-orang Babilonia menyerahkan kerajaan mereka
kepada Koresy, raja bangsa Media, tanpa perlawanan yang berarti.
Iklan

Bagikan ini:

TwitterFacebookGoogle

Navigasi pos

HISTORIOGRAFI KOLONIAL

FILSAFAT SEJARAH PANDANGAN JWF HEGEL

Tinggalkan Balasan

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com. Tema: Independent Publisher oleh Raam

Anda mungkin juga menyukai