Disusun Oleh
Lokal : A6
Semester : V
KUALA KAPUAS
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah,segala puji bagi Allah SWT yang telah menuntun hamba-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah Ilmu Jiwa Pembelajaran dengan judul “”.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah dan terlimpah kehadiran junjungan kita
Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini belum sempurna.Saya mohon maaf
yang sebesar-besarnya atas kekurangan maupun kesalahan yang kiranya terdapat dalam
makalah ini.Kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca sangat saya harapkan
Akhirnya,saya berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga
bimbingan serta bantuan dari semua pihak menjadi amal baik dan memperoleh ridha Allah
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
................................................................................................................................................
1
Daftar Isi
................................................................................................................................................
2
Bab I Pendahuluan
3
Latar Belakang
.......................................................................................................................................
3
Kesimpulan
.......................................................................................................................................
7
2
Saran
.......................................................................................................................................
7
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
sampai pada taraf di mana timbul rasa tertarik pada lawan jenis,dapat dikatakan bahwa
atau tertarik pada lawan jenisnya secara perlahan-lahan dan bertahap menuju
3
kematangannya.Dalam perjalanan perkembangan tersebut ia kemudian sampai pada
(approach) yang cermat melalui berbagai strategi dan siasat yang rasional (biasanya
Pacaran dapat diartikan sebagai masa orientasi dan pendekatan antara dua insan
berlainan jenis dalam memadu kasih pada masa pranikah demi memantapkan niat
BAB II
ISI PEMBAHASAN
Kita tidak pernah mengerti bagaimana cinta bisa hadir dalam diri. Cinta serasa
mengetuk pintu hati kita.Namun,makna cinta yang tersimpul dari kajian psikologi
selama ini,telah menghadapkan kita pada dua jalan : jalan kedewasaan ataupun
dapat dipercaya atau dapat diandalkan dalam hidup.Kita mungkin memiliki seseorang
4
yang berada bersama kita dalam waktu yang relatif lama,tumbuh bersama,menempuh
kepada orang lain dalam jangka waktu tertentu akan menjadi suatu hubungan yang
hubungan “berpacaran”.
menganggap berpacaran bukanlah suatu hal yang penting atau mesti dilakukan.Mungkin
ada sebagian orang merasa gengsi atau malu jika belum memiliki seorang
pacar/kekasih,tetapi tidak bagi saya.Dalam Islam sendiri sejak dulu tidak ada istilah
saat ini masih menimbulkan berbagai argumentasi pro dan kontra dengan pertimbangan
dampak positif dan negatif dari budaya berpacaran ini.Saya lebih senang untuk bisa
berteman dengan banyak orang,sebab saya merasa bebas tanpa ada ikatan hubungan
dengan seseorang.Saat masa sekolah dulu,saya merasa lebih baik untuk mementingkan
dengan teman-teman,serta kegiatan lainnya yang saya rasa lebih utama daripada
saya tahu bahwa usia di bangku kuliah ini bisa dibilang sudah dewasa atau cukup
main-main tetapi dengan berpacaran itu harus membawa kita kepada hal atau keadaan
5
yang lebih baik (berdampak positif).Menurut saya, selektif dalam memilih pacar juga
harapannya dan juga merupakan seseorang yang terbaik bagi dirinya.Berpacaran harus
seseorang (lawan jenis).Menyukai seseorang adalah hal yang wajar,semua orang pasti
menyukai karena kagum,atau merasa nyaman dengan orang itu,atau karena menyukai
biasanya ingin selalu tampil sempurna terutama dihadapan orang yang disukainya
kita akan menaruh harapan pada orang tersebut untuk bisa menjalin hubungan pacaran
dengannya.Tapi ada pula orang yang menyukai orang lain sebatas hanya suka atau
sebagai pasangannya.
Pada intinya dalam hidup ini dalam segala hal kita harus mematuhi hukum
agama dan nilai-nilai serta norma yang berlaku di masyarakat.Dalam setiap tindakan,kita
6
harus mengedepankan moral dan etika sehingga diharapkan kita tidak akan melakukan
suatu hal yang salah atau bertentangan dengan hukum,nilai dan norma tersebut.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
7
2. Masa berpacaran harus dijauhkan dari segala noda serta kekecewaan yang dapat
menghantui perjalanan hidup selanjutnya.
3. Masa berpacaran merupakan masa pendekatan yang teliti dan hati-hati serta
penuh kewaspadaan,demi kristalisasi tekad dua insan yang memadu kasih
menuju pernikahan.
4. Masa berpacaran harus dihiasi dengan toleransi,dedikasi,sportifitas,serta
kejujuran dan kesetiaan demi memantapkan hati kedua belah pihak yang akan
menuju pernikahan.
B.Saran