Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas berkat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini sesuai kehendak saya dan tepat pada
waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah “PERGAULAN”.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah Agama Kristen Protestan yang telah memberikan tugas terhadap
saya. saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut
membantu dalam pembuatan makalah ini.

Saya masih jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik bagi saya
untuk berkembang menjadi lebih sempurna dari yang sebelumnya. Oleh karena itu, saya
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi perkembangan dunia pendidikan.

Medan, 28 November 2022

Gilbert Sidebang

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………..……………………….1
DAFTAR ISI………………………………………….……….………………………...2
BAB I PENDAHULUAN………………………………………….……………………3
1. Latar Belakang………………………………………..………………………...3
2. Rumusan Masalah……………………..………………………………………..3
3. Tujuan Penelitian…………………………….…………………………………3
BAB II PERGAULAN…………………………………………………………………..4
1. Pengertian Pergaulan…………………………………………………………...4
2. Pergaulan Menurut Alkitab…………………………………………………….4
3. Pergaulan Bebas………………………………………………………………..6
BAB III KESIMUPULAN DAN SARAN………………………………………………9
1. Kesimpulan……………………………………………………………………...9
2. Saran…………………………………………………………………………….9
DAFTAR PUSTAKA………………..…………………………………………………10

2
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pergaulan merupakan jalinan hubungan sosial antara seseorang dengan orang lain
yang berlangsung dalam jangka relatif lama sehingga terjadi saling mempengaruhi satu
dengan lainnya. Pergaulan merupakan kelanjutan dari proses interaksi sosial yang
terjalin antara individu dalam lingkungan sosialnya. Kuat lemahnya suatu interaksi
sosial mempengaruhi erat tidaknya pergaulan yang terjalin. Seorang yang selalu
bertemu dan berinteraksi dengan orang lain dalam jangka waktu relatif lama akan
membentuk pergaulan yang lebih. Beda dengan orang yang hanya sesekali bertemu atau
hanya melakukan interaksi sosial secara tidak langsung.
Manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling bergaul. Kita ingin berhubungan
dan berteman. Kita diciptakan untuk mengasihi orang lain seperti Tuhan mengasihi kita.
Kita bisa bersyukur atas hubungan-hubungan social kita. Kita bisa bersyukur atas
sahabat-sahabat kita yang memperkaya kehidupan kita dengan perkataan-perkataan
mereka. Kehidupan kita sungguh lebih kering bila kita tidak ikut serta dalam suka dan
duka teman-teman kita dan bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai suatu
tujuan yang mulia.

2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari latar belakang di atas, yakni:
a. Bagaimana prinsip bergaul menurut alkitab?
b. Apa penyebab masalah dari pergaulan bebas?
c. Bagaimana cara mengatasi pergaulan bebas?

3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk meningkatkan kualitas pergaulan di lingkungan masyarakat.
b. Memperbaiki dan mengurangi masalah tentang pergaulan
c. Mencegah agar tidak terjadi lagi masalah yang besar kedepannya.

3
BAB II
PERGAULAN

1. Perngertian Pergaulan
Pergaulan berasal dari kata gaul. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
gaul adalah hidup berteman (bersahabat). Pergaulan merupakan proses interaksi yang
dilakukan oleh individu dengan individu atau individu dengan kelompok. Artinya,
manusia sebagai makhluk sosial tidak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain.
Setiap manusia pasti selalu menjalin hubungan dengan orang lain. Baik pergaulan di
lingkungan sekolah, lingkungan Rumah, maupun lingkungan masyarakat. Kita
diciptakan untuk mengasihi orang lain seperti Tuhan mengasihi kita sebagai ciptaan-
Nya. Manusia hendaknya memahami bahwa tujuan hidup kita adalah untuk kemuliaan
Tuhan. Kita harus menjalankan kehidupan kita secara bebas dan bertanggung jawab.

2. Pergaulan Menurut Alkitab


Dalam 1 Korintus 5:9-11 tersebut, Paulus melarang jemaat di Korintus untuk bergaul
dengan orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau
penipu.“Dalam suratku telah kutuliskan kepadamu, supaya kamu jangan bergaul dengan
orang-orang cabul. Yang aku maksudkan bukanlah dengan semua orang cabul pada
umumnya dari dunia ini atau dengan semua orang kikir dan penipu atau dengan semua
penyembah berhala, karena jika demikian kamu harus meninggalkan dunia ini. Tetapi
yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang yang
sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala,
pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-
kali makan bersama-sama.”
Di dalam Amsal 18:24 dikatakan, “Ada teman yang mendatangkan kecelakaan,
tetapi ada juga sahabat yang lebih karib daripada seorang saudara.” Ada sahabat yang
lebih baik daripada saudara sendiri. Ayat di atas bukan mengajak kita hanya bersahabat
dengan orang Kristen saja. Siapa saja boleh menjadi sahabat kita. Dengan kata lain,
pergaulan Kristen bukanlah eksklusif pada orang Kristen saja. Sebaliknya, pergaulan
Kristen juga bukan “asal bergaul” sehingga dapat merusak kehidupan dan kesaksian
kita, melainkan harus memerhatikan prinsip bergaul yang benar. Pergaulan yang
berprinsip bukan pergaulan yang eksklusif. Tetapi pergaulan yang bertanggung jawab,
beretiket dan pergaulan yang sesuai dengan prinsip Firman Tuhan. Motif dalam

4
pergaulan Kristen adalah “kasih yang sudah kita terima dari Kristus, bukan ‘kasih yang
sekuler’.” misalnya kasih yang dikuasai oleh hawa nafsu, kasih yang materialistis atau
kasih yang egoistis.
Beberapa prinsip pergaulan yang berdasarkan kasih Kristus dan yang sesuai dengan
kebenaran Alkitab adalah sebagai berikut.
1. Kemuliaan bagi Allah
Motif tertinggi yang patut dimiliki orang yang menyebut dirinya anak anak Allah
ialah melakukan segala sesuatu demi kemuliaan Allah. Hanya Dialah yang layak
beroleh pujian tertinggi. Di dalam 1 Korintus 10:31 dikatakan, .”.. Jika engkau
melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semua itu untuk kemuliaan Allah.” Selain itu,
di dalam Kolose 3:23 dikatakan,“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan
segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”
2. Demi kebaikan orang lain
Dalam 1 Korintus 10:24 dikatakan, “Jangan seorang pun yang mencari keuntungannya
sendiri, tetapi hendaklah tiap- tiap orang mencari keuntungan orang lain.” Jadi dalam
pergaulan kita tidak boleh merugikan sesama, melainkan melakukan sesuatu yang
mendatangkan berkat bagi sesama.
3. Kebaikan bagi diri sendiri
Dalam 1 Korintus 10:23 dikatakan, “Segala sesuatu diperbolehkan. Benar, tetapi bukan
segala sesuatu berguna. Segala sesuatu diperbolehkan. Benar, tetapi bukan segala
sesuatu membangun.” Manusia memang diberi Tuhan kebebasan, tetapi harus diingat
bahwa tidak semua yang boleh dan dapat kita lakukan, berguna bagi sesama dan diri
kita sendiri. Oleh karena itu, kalau hendak melakukan sesuatu hendaklah yang
bermanfaat bagi manusia.
4. Saling mempercayai
Sikap saling mempercayai ini akan membangun persahabatan yang baik. Sebaliknya,
sikap saling mencurigai akan menghancurkan persahabatan. Sikap “saling curiga”
membuat seseorang menjadi terlalu sensitif, cemburu buta, penyebar gosip, atau tidak
jujur. Hindarilah sikap saling curiga.
5. Saling menghargai
Sikap saling menghargai menghasilkan sifat suka menghormati orang lain, lebih banyak
mendengar daripada berbicara, toleransi, berani menerima pendapat orang lain dan tidak
suka memperalat orang lain. Sebaliknya, orang yang “suka menghina” akan terlihat dari
sifatnya yang kurang menghargai pribadi orang lain, suka mencela, emosinya tidak
stabil, ceroboh, kasar, pemarah, dan terlalu agresif.
6. Saling mengasihi

5
Kasih yang benar adalah kasih yang berasal dari Kristus. Kasih yang seperti itu terlihat
dari sifat tenggang rasa, tidak suka perhitungan dengan teman, tahan diri untuk tidak
selalu membicarakan diri sendiri, rela berkorban dan suka mengalah untuk menang.
Kasih yang seperti itu mendasari pergaulan yang menjadi sahabat lebih baik daripada
saudara, karena orang yang seperti itu rela menerima sahabatnya sebagaimana dia
adanya. Dalam keadaan bagaimanapun, pada saat kapanpun dan di mana pun
tempatnya, dia tetap menjadi “sahabat yang baik.”

3. Pergaulan Bebas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “pergaulan” memiliki arti menjalin
pertemanan dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan kata bebas berarti lepas atau
tidak terikat. Dapat disimpulkan pergaulan bebas adalah jalinan pertemanan dalam
kehidupan bermasyarakat yang bersifat lepas atau tidak terikat.

Menurut Katono, pergaulan bebas merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang
disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, akibatnya mengmbangkan perilaku yang
menyimpang.

Menurut Santrock, pergaulan bebas adalah kumpulan dari berbagai perilaku remaja
yang tidak dapat diterima secara sosial hingga menyebabkan tindakan kriminal.

Menurut B.Simanjuntak pergaulan bebas adalah sebuah proses interaksi antara seorang
dengan orang lain tanpa mengikatkan diri pada aturan-aturan baik undang-undang
maupun hukum agama serta adat kebiasaan.

Menurut Gunarsa pergaulan bebas adalah sebagai pergaulan yang luas antara pemuda
dan pemudi. Tidak terlampau menekankan pengelompokan yang kompak antar dua
orang saja namun antara tidak sedikit muda-mudi.

Pergaulan bebas secara umum adalah perilaku individu atau suatu kelompok yang
menyimpang. Sikap menyimpang ini melewati bata dari aturan, kewajiban, tuntutan,
syarat dan perasaan malu. Pergaulan bebas juga bisa diartikan sebagai perilaku
menyimpang yang melanggar norma sosial dan agama.

Pergaulan bebas dapat diketahui dengan beberapa ciri sebagai berikut.

 Kurang bertanggung jawab terhadap tugas yang sudah diberikan


 Tidak bijak dalam memanfaatkan waktu seperti main game hingga pagi hari
 Menghamburkan uang untuk kesenangan semata menuruti kepuasan nafsu.
 Melakukan seks bebas
 Mengalami tekanan emosi dan gangguan kesehatan mental
 Tidak menghargai orangtua
 Berperilaku yang merugikan masyarakat
 Remaja yang merokok dan minum-minum alkohol

6
 Memakai obat obatan terlarang seperti narkoba
 Mendapatkan uang atau hal yang diinginkan dengan cara mencuri
 Berpakaian yang tidak pantas dan terlalu terbuka
 Selalu memiliki rasa ingin tahu yang berlebih terhadap hal-hal yang negatif
Tindakan yang menyimpang dan melanggar norma serta ajaran agama bisa muncul atau
dilakukan pastinya karena ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya
pergaulan bebas. Berikut adalah beberapa penyebabnya.

a. Rendahnya tingkat pendidikan keluarga

b. Keluarga Broken Home

c. Ekonomi Keluarga

d. Kurang wawasan Agama

e. Penyalahgunaan Internet

f. Faktor Lingkungan

g. Kontrol Diri

h. Gaya Hidup

Cara menghindari pargaulan bebas. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan baik dimulai
dari dalam diri atau dengan bantuan lingkungan sekitar seperti keluarga dan teman-
teman yang baik. Berikut adalah cara menghindari pergaulan bebas.

1. Menegakkan Aturan Hukum


Aturan hukum yang ditegakkan dengan tegas mampu memberikan efek jera kepada
pelaku pergaulan bebas sehingga berfungsi sebagai benteng untuk menyelamatkan
generasi muda yang lainnya.

2. Sosialisasi
Sosialisasi akan bahaya pergaulan bebas membuat masyarakat terutama remaja semakin
mengetahui bahaya yang ditimbulkan dari pergaulan bebas, batas-batas normal yang
berlaku, latar belakang norma-norma, agama dan pandangan masyarakat. Sebagai
langkah pencegahan, sosialisasi ini bisa dimulai dari lingkungan sekolah kemudian
lingkungan RT atau RW atau bisa dilakukan dalam keluarga secara rutin seperti
orangtua yang memberikan nasihat-nasihat.

3. Memperbaiki cara pandang

7
Dengan mengubah cara pandang kita, sebisa mungkin kita berpikir untuk optimis dalam
menghadapi apa yang terjadi dalam hidup ini. Apabila terjadi kekecewaan dan
kegagalan dalam diri sendiri atau dalam hal yang diinginkan, coba untuk mencari
semangat dari orang lain dan menanggapi nya sebagai pembelajaran baru. Jangan
mencari pelampiasan seperti alkohol.

4. Menjaga keseimbangan pola hidup


Dengan memiliki pola hidup yang baik dan tertata kamu bisa terhindar dari pergaulan
bebas karena kamu sibuk untuk melakukan manajemen waktu, mengisi kegiatan dengan
hal-hal yang positif dan belajar hal-hal baru.

5. Banyak membaca buku


Dengan membaca buku dapat memberikan wawasan luas, baik wawasan dalam
pelajaran disekolah atau wawasan akan kehidupan yang baik. Membaca buku juga dapat
membantu kamu mengisi waktu luang sehingga tidak terpikirkan untuk melakukan hal-
hal yang menyimpang.

6. Memiliki pemikiran untuk masa depan


Dengan kamu memikirkan masa depan kamu, kamu bisa memiliki cita-cita dan harapan.
Hal ini lah yang akan menjadi acuan untuk kamu selalu bertindak dengan benar dan
tidak menyimpang.

7. Tidak menjadikan gaya hidup sebagai pegangan hidup


Ketika kamu tidak bisa memiliki sesuatu yang menjadi tren nya, maka jangan jadikan
itu hal yang memalukan dan kamu harus memiliki itu. Kamu harus masih bisa
bersyukur dengan apa yang kamu miliki dan tidak memaksakan jika tidak bisa kamu
miliki. Maka kamu akan hidup lebih tenang.

8
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Manusia membutuhkan adanya pergaulan. Pergaulan itu merupakan hal yang terus
ada dan melekat pada manusia, sebab manusia tidak dapat hidup sendirian. Manusia
selalu membutuhkan orang lain. Sudah sepatutnya manusia bergaul dengan baik dan
sehat menurut ajaran agama masing-masing. Supaya pergaulan yang muncul pada
masyarakat adalah hal yang baik. Kita di ajak agar menghindari namanya pergaulan
bebas. Sebab pergaulan bebas memiliki nilai negative yang harus dihindari oleh
manusia supaya tidak terjadi masalah yang mengganggu kehidupan manusia.

2. Saran
Sebagai Mahasiswa Politeknik Negeri Medan sudah seharusnya tugas kita untuk
menjaga pergaulan yang ada dalam lingkungan kampus agar berjalan sesuai dengan
yang Tuhan inginkan. Dan menjauhi hal-hal yang bertentangan dengan friman Tuhan.

9
DAFTAR PUSTAKA

id.wikipedia.org, “Pergaulan”, 28 September 2021.


<https://id.wikipedia.org/wiki/Pergaulan> [Diakses 27 November 2022]
gramedia.com, “Pergaulan bebas”, 2021.
<https://www.gramedia.com/literasi/pergaulan-bebas/> [Diakses 27 November 2022]

10

Anda mungkin juga menyukai