Anda di halaman 1dari 7

Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
penyertaannya penulis dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
Dalam kesempatan ini juga penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Willem Sopacua selaku pengasuh mata kuliah Etika Kristen yang selalu memberi masukan
dan semangat bagi penulis untuk menyelesaikan tugas ini. Selain itu juga penulis
mengucapkan terima kasih kepada keluarga dan teman-teman yang selalu mendukung penulis
dalam menyeesaikan karya ini.
Karya tulis ini dibuat untuk memenuhi tugas pembuatan makalah dengan judul
Peranan Etika dalam Pembentukan dan Pengembangan Kepribadian. Selain itu tujuan
dibuatnya karya tulis ini adalah agar penulis lebih memahami penerapan Etika Kristen dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam penulisan karya ini, penulis menyadari bahwa hasil tulisan ini jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca. Teima Kasih

God Bless You...

Penulis

Daftar Isi

Kata Pengantar ......................................................................................................................... 1


Daftar Isi .................................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 3


A. Latar Belakang .................................................................................................................... 3
B. Tujuan ................................................................................................................................. 3

BAB II ISI PEMBAHASAN .................................................................................................. 4

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 7


Kesimpulan ..............................................................................................................................7

Daftar Pustaka ........................................................................................................................ 8

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak kecil, seorang anak sudah dibiasakan dengan etika di dalam keluarganya.
Sebagai contoh seorang anak diajarkan untuk berdoa sebelum makan atau menghormati
orang yang lebih tua dan menghargai orang yang lebih muda. Itu semua adalah ajaran
etika. Dalam etika juga mengandung larangan seperti seorang anak dilarang masuk
sebelum mengetuk pintu atau dilarang berkata kasar kepada orang yang lebih tua. Etika
sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti adat kebiasaan. Manurut
para ahli yang mendefenisikan etika seperti Emil Burner yang mengatakan bahwa etika
adalah pengetahuan tingkah laku manusia. Ada juga J. Martineau yang mangatakan
bahwa etika adalah karakter seseorang. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia mengatakan bahwa etika adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi
pegangan bagi seseorang untuk mengatur tingkah lakunya.1
Etika Kristen merupakan bagian dari etika. Etika Kristen memandang manusia
sebagai objek. Etika Kristen bermaksud untuk menolong manusia berpikir lebih terang
tentang kehendak Allah supaya mereka dapat mengembangkan hidupnya sendiri dan
kehidupan masyarakat yang sesuai dengan kehendak Allah.2
B. Tujuan
Mengidentifikasi oeran Etika Kristen dalam pembentukan dan pengembangan
kepribadian.

BAB II
ISI PEMBAHASAN

Kepribadian seseorang yaitu karakter seseorang dikatakan sebagai perbuatanperbuatan lahiriah. Tabiat atau kepribadian sangat berkaitan erat dengan etika. Dalam
kehidupan, kepribadian seseorang berkembang berdasarkan etika. Jika ia dibesarkan dalam
lingkungan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika maka dengan sendirinya individu tersebut
mengikuti semua nilai-nilai etika tersebut. Dengan begitu kepribadian individu tersebut akan
berkembang seturut dan sejalan dengan perkembangan etika di masyarakat.

Etika Kristen sangat mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang. Kepribadian


itu sendiri adalah integritas dan pengertian tentang kehendak Allah. Integritas sendiri berarti
kejujuran dan hati yang bulat dalam diri sendiri. Selain itu juga seseorang perlu mengetahui
kehendak-kehendak Allah sebagai pedoman pembentukan kepribadiannya.3

Etika Kristen dijadikan pedomaan bagi segelintir orang untuk pembentukan dan
pengembangan kepribadian mereka. Cirri-ciri dari etika Kristen adalah:
1. Berdasarkan pada kehendak Allah
2. Berdasarkan pada wahyu Allah
3. Bersifat mutlak
4. Bersifat menentukan, dan
5. Bersifak kewajiban.1
Dalam pembentukan kepribadian, dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1. Pengaruh lingkungan masyarakat
Dalam lingkungan kemasyarakatan juga menjunjung nilai-nilai dan norma-norma yang
baik. Namun ada pula nilai-nilai yang cenderung menyimpang dari ajaran Kristen. Semua
itu dapat berpengaruh bagi pembentukan dan pengembangan diri seorang individu. Namun
semua itu tergantung dari pribadi masing-masing individu. Walaupun di dalam lingkungan
masyarakat terdapat nilai-nilai yang menyimpang, jika dia dapat menyaring nilai-nilai
yang baik dan buruk maka kepribadian kita pasti akan baik.
2. Pengaruh lingkungan sebagai karunia Allah
Selain dipengaruhi oleh lingkungan, kita tidak dapat memungkiri jika perilaku kita
dipengaruhi juga oleh perilaku orang-orang terdekat kita. Misalnya pembentukan
kepribadian seorang anak dipengaruhi oleh tabiat ayah dan ibunya. Jika ayah dan ibunya
rajin ke gereja, tidak mungkin anaknya menjadi seseorang yang tidak mengenal Tuhan.
3. Pengaruh dosa dalam lingkungan masyarakat
Dosa-dosa kecil dalam lingkungan masyarakat pasti akan mempengaruhi pembentukan
dan pengembangan kepribadian seseorang. Namun, untuk menghindarinya, kita dapat
menggunakan hati nurani kita. Biarkan hati nurani kita yang menjadi filter bagi pengaruh
4

masyarakat. Karena, jika kita mengikuti hati nurani, disitulah keputusan dan bimbingan
Tuhan bekerja.3
Perlunya etika Kristen dalam pembentukan kepribadian disebabkan karena:
1. Kita tidak dapat memungkiri bahwa Allah mengajarkan hal-hal yang baik dan melarang
hal-hal yang tidak baik.
2. Etika Kristen sangat diperlukan untuk mengubah kepribadian kita karena kita adalah
makhluk yang berdosa.
3. Ajaran Yesus sendiri diperlukan untuk pembentukan kepribadian anak-anak.3
Kecendrungan kita mengikuti norma-norma yang berlaku di masyarakat di samping
etika Kristen untuk pembentukan kepribadian diri kita sendiri belum tentu benar. Adapun
bahaya-bahaya penggunaan norma yaitu:
1. Kita cenderung akan mengukur perilaku kita berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma
yang berlaku di masyarakat.
2. Pengaruh norma-norma dapat menghalangi kita untuk berbuat kasih.
3. Kita cenderung akan mengikuti apa yang diajarkan oleh nilai-nilai dan norma-norama
dalam masyarakat daripada berpegang pada kehendak Allah.
4. Hukum-hukum yang kaku dapat mengikat kita, sehingga kita cenderung bersifat
tradisional.
5. Kita cenderung akan memakai hukum sebagai larangan bukan sebagai dorongan untuk
berbuat baik.
6. Kita cenderung akan mengutamakan penyimpangan golongan seperti penganiayaan atau
pemerkosaan dibandingkan dengan penyimpangan di dalam masyarakat seperti
ketidakadilan.
7. Norma-norma itu sendiri dapat membelenggu kebebasan dan pertanggungjawaban kita.
8. Norma-norma akan dijadikan acuan dibandingkan dengan Etika Kristen.3
Dari penjelasan di atas, kita dapat mengetahui besarnya peranan etika Kristen dalam
hal ini ajaran Kristus bagi pembentukan dan pengembangan kepribadian seseorang. Di dalam
keluarga kecil yang tumbuh atas dasar cinta Tuhan, anak-anak biasanya diajarkan etika
Kristen dasar seperti berdoa atau baca Kitab Suci. Ajaran kecil seperti itu dapat membawa
dampak besar nantinya. Jika anak tersebut sedari kecil sudah diajarkan nilai-nilai kristiani,
maka dengan sendirinya ia dapat mengfilter pengaruh-pengaruh yang berasal dari luar seperti
pengaruh dalam masyarakat dengan bijaksana.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dalam pembentukan dan pengembangan kepribadian seseorang, etika Kristen sangat
berpengaruh. Sebab Etika Kristen dapat mudah dipahami oleh individu-individu yakni anakanak sebagai objek pembentukan dan pengembangan kepribadian.

Daftar Pustaka
1. http://www.scribd.com/doc/65022532-110914-Etika-Kristen-Willem-Sopacua
Diunduh pada tanggal 21 September 2011
2. http://www.scribd.com/doc/64907510-110914-Etika-Kristen-Agustinus-Titi-PengambilanKeputusan-Etis
Diunduh pada tanggal 21 September 2011
3. Brownlee M . Pengambilan Keputudan Etis dan Faktor-Faktor di dalamnya . Jakarta : BPK
Gunung Mulia . 1991 .

Anda mungkin juga menyukai