Anda di halaman 1dari 11

Gonore

Stephania Sofia Inguliman


102011402
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Wacana
Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta 11510
Email: stephaniainguliman@yahoo.co.id

PENDAHULUAN

Gonore merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri neisseria


gonorrhea, bersifat akut yang ditandai dengan manifestasi klinis awal berupa rasa nyeri dan
keluarnya nanah dari orifisium uretra eksternum sesudah melakukan hubungan kelamin.
Gonore juga merupakan infeksi menular seksual tertua yang pernah dilaporkan dalam
berbagai literatur. 1-3

WHO memperkirakan setiap tahun terdapat 350 juta penderita baru PMS (penyakit
menular seksual) di negara berkembang seperti di Afrika, Asia, Asia Tenggara, dan Amerika
Latin. Di negara industri prevalensinya sudah dapat diturunkan, namun di negara berkembang
prevalensi gonore menempati tempat teratas dari semua jenis PMS. Gonore merupakan
penyakit yang mempunyai insiden yang tinggi di antara penyakit menular seksual lainnya.
Pada pengobatannya terjadi pula perubahan karena sebagian disebabkan oleh Neisseria
gonorrheae yang telah resisiten terhadap penisilin dan disebut Penicilinase Producing
Neisseria gonorrheae. Di Indonesia, infeksi gonore menempati urutan yang tertinggi dari
semua jenis PMS. Beberapa penelitian di Surabaya, Jakarta, dan Bandung terhadap WPS
menunjukkan bahwa prevalensi gonore berkisar antara 7,4%50%.1

1
SKENARIO IV

Laki-laki usia 27 tahun dating ke poliklinik dengan keluhan kencing yang terasa nyeri sejak 3
hari yang lalu. Pasien belum mengobati keluhan tersebut. Pada pemeriksaan fisik umum
didapatkan suhu 37,7C, pembesaran kelenjar getah bening inguinal dekstra dan sinistra,
mobile, nyeri tekan (+). Pemeriksaan venereologikus : ostium uretra eksterna eritema, edema,
secret (+) banyak, purulent.

2
PEMBAHASAN

Anamnesis

Anamnesis berasal dari kata Yunani yang berarti mengingat kembali. Anamnesis adalah
cara pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara baik langsung pada pasien
(Autoanamnesis) maupun pada orang lain seperti orang tua maupun kerabat dekat
(Alloanmnesis. 80% dari anmnesis digunakan untuk menegakkan anmnesis.

Anamnesis bertujuan untuk:

Mendapatkan keterangan sebanyak-banyaknya mengenai penyakit pasien


Membantu menegakkan diagnosa sementara. Ada beberapa penyakit yang sudah dapat
ditegaskan dengan anamnese saja
Menetapkan diagnosa banding
Membantu menentukan penatalaksanaan selanjutnya

Hal-hal yang ditanyakan saat anamnesa ialah:

Identitas pasien : nama, tempat tanggal lahir, alamat, usia, pekerjaan, agama dan
pendidikan
Keluhan utama : gatal, bercak (merah/putih/coklat), gatal bersisik, baal atau keputihan.
Sejak kapan terjadinya
Riwayat Penyakit Sekarang

Gatal dimana, sejak kapan, gatal bertambah bila berkeringat atau tidak, gatal terus
menerus atau tidak
Bersisik: detail sisik seperti apa, tebalnya, transparan seperti mika; gatal atau tidak
Bercak merah : ada gatal atau tidak, meluas atau tidak
Bercak putih : ada rasa gatal atau tidak, rasa baal atau tidak
Keputihan : warna apa, bau atau tidak, gatal atau tidak
Riwayat pengobatan : obat apa yang dipakai, sudah ke dokter atau belum

Riwayat Penyakit Dahulu : penyakit yang diderita sebelumnya

3
Riwayat Penyakit Keluarga : apakah ada keluarga atau teman serumah yang mengalami
keluhan yang sama dengan pasien
Riwayat Sosian dan Kebiasaan : keadaan tempat tinggal, kebiasaan mandi dan ganti
celana.4

Pemeriksaan Fisik

Tipe warna kulit (Skin type 1, 2, 3, 4, 5 or 6)


Kelembaban kulit : kering, normal, lembab atau berminyak
Suhu kulit : hipotermi, normotermi atau hipertermi
Tekstur kulit : kasar, normal atau lembut
Bila ada bercak yang baal dilakukan uji tes sensitivitasi pada lesi
Bila ada sisik dilakukan Fenomena Tetesan Lilin, tes Auspitz dan tes Kobner
Lesi kulit baik itu effloresemsi primer maupun sekunder.

Pemeriksaan Penunjang

a. Sediaan langsung ( Pewarnaan Gram )

Pada sediaan langsung dengan pewarnaan gram akan ditemukan gonokokus gram
negatif. Bahan duh diambil di daerah fosa navicularis pada pria sedangkan pada wanita
diambil dari uretra, muara kelenjar bartholin, serviks dan rektum.

Gambar 2. Pewarnaan gram negatif gonococci

4
Langkah kerja pewarnaan gram:

1. Kaca objek dibersihkan dengan alkohol dan dilewatkan beberapa kali pada nyala api
bunsen
2. Membuat olesan tipis bakteri dengan mengambil isolat bakteri dengan jarum ose
secara aseptis dan diberi 1-2 tetes aquadesh. Kering anginkan dan melewatkannya
pada nyala api bunsen (lampu sriritus)
3. Olesan tersebut dibubuhi kristal violet (Gram A = cat utama), dibiarkan selama 30
detik, kemudian dicuci pada air mengalir hingga tetesan menjadi bening, dianginkan
hingga kering
4. Dibubuhi dengan larutan iodin (Gram B = larutan mordan), dibiarkan selama 30
detik, kemudian dicuci pada air mengalir hingga tetesan menjadi bening, dianginkan
hingga kering
5. Melakukan dekolorisasi dengan dibubuhi etil alkohol 95% selama 10-20 detik,
segera aliri dengan air selama beberapa detik untuk menghentikan aktivitas
dekolorisasi, dianginkan hingga kering
6. Olesan bakteri ditetesi dengan safranin selama 20-30 detik, dicuci dengan air
mengalir selama beberapa detik untuk menghabiskan sisa-sisa cat. Selanjutnya air
dihisap dengan kertas penghisap dan kering anginkan
7. Melakukan pengamatan dengan mikroskop dan sel-sel yang tampak. 1,2,3,5

b. Kultur

Kultur merupakan Gold Standar dalam menegakkan diagnosis pasti gonore.


Identifikasi perlu dilakukan dengan dua macam media yang dapat digunakan yaitu
media transport seperti Media Stuart dan Media Transgrow. Kemudian Media
pertumbuhan seperti Media Mc Leods chocolate agar, Media Thayer Martin dan
Media Modified Thayer Martin Agar . 1,2,3,5

5
Diagnosis

Diagnosis gonore ditegakkan berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisis, dan


pemeriksaan penunjang. Anamnesis dapat berupa riwayat kontak hubungan seksual dengan
tidak menggunakan pengaman seperti kondom, sering berganti pasangan dalam melakukan
hubungan seksual,dan riwayat hubungan seksual dengan pekerja seks komersial. Pemeriksaan
fisis pasien dapat ditemukan manifestasi klinis berupa pada uretra dengan terjadinya uretritis,
Keluarnya cairan dari penis atau vagina yang pada mulanya bening kemudian menjadi keruh,
kuning hijau kental menyerupai nanah,epididimitis, dan perih pada saat buang air kecil. Pada
pemeriksaan penunjang dapat ditemukan bakteri neisseria gonorrhea diplokokus intraseluler
dan ekstraseluler pada pewarnaan gram dan adanya pertumbuhan bakteri neisseria gonore
pada kultur yang merupakan diagnosis pasti gonore. 1,2,5

Epidemiologi

Gonore telah menyebar ke seluruh dunia. Di Amerika Serikat, tingkat kejadiannya


meningkat secara recap dari tahun 1955 hingga akhir 1970 dengan 400 hingga 500 kasus per
100 ribu populasi. Di Indonesia, infeksi gonore menempati urutan yang tertinggi dari semua
jenis PMS. Beberapa penelitian di Surabaya, Jakarta, dan Bandung terhadap WPS
menunjukkan bahwa prevalensi gonore berkisar antara 7,4% - 50 %.1
Gonore yang secara khusus ditularkan melalui hubungan seksual, kebanyakan
merupakan infeksi yang tanpa gejala. Tingkat infeksi dari organisme, yang dilihat dari
kemungkinan seseorang untuk mendapat infeksi dari pasangan seksualnya yang telah
terinfeksi mencapai 20 - 30% pada pria dan lebih besar lagi pada wanita. 1,2

Etiologi

Penyebab gonore adalah bakteri gonokokus yang ditemukan oleh Neisser pada tahun
1879 dan baru diumumkan pada tahun 1882. Neisseria merupakan cocus gram negatif yang
biasanya berpasangan. Secara umum ciri-ciri neisseriae adalah bakteri gram negatif,
diplokokus non motil, berdiameter mendekati 0,8 m. Masing-masing cocci berbentuk ginjal;
ketika organisme berpasangan sisi yang cekung akan berdekatan. Bakteri ini adalah patogen
pada manusia dan biasanya ditemukan bergabung atau di dalam sel polimorfonuklear. Pada

6
gonococci memiliki 70% DNA homolog, tidak memiliki kapsul polisakarida, memiliki
plasmid. Gonococci paling baik tumbuh pada media yang mengandung substansi organik
yang kompleks seperti darah yang dipanaskan, hemin, protein hewan dan dalam ruang udara
yang mengandung 5% CO2. Gonococci hanya memfermentasi glukosa dan berbeda dari
neisseriae lain. Gonococcus biasanya menghasilkan koloni yang lebih kecil dibandingkan
neisseria lain. 1,2,3,5

Gambaran klinis

1) Pada Laki-laki

Pada laki laki, masa inkubasi biasanya terjadi dalam 2-10 hari setelah terinfeksi,
meskipun kadang-kadang memerlukan waktu berbulan-bulan sampai gejala muncul.
Manifestasi klinik awal yang muncul adalah pada uretra dengan terjadinya uretritis,
Keluarnya cairan dari penis yang pada mulanya bening kemudian menjadi keruh,
kuning hijau kental menyerupai nanah,epididimitis, dan perih pada saat buang air kecil.
1,2,3

Gambar 1. Akut Gonore yang menunjukan adanyapurulent discharge dari urethra.

7
2) Perempuan

Periode inkubasi pada perempuan kurang ditegaskan dengan baik tetapi kira-kira
berlangsung selama10 hari. Pada perempuan yang diinfeksi adalah cervix (leher rahim)
dengan terjadinya cervicitis, keluarnya cairan seperti nanah berwarna kuning kehijauan
dari daerah vagina, rasa nyeri saat buang air kecil, Kesulitan buang air kecil, dan
perdarahan pada menstruasi. Infeksi pada perempuan mungkin akan menyebar ke
rahim dan tuba fallopi, menyebabkan salpingngitis kronik atau penyakit radang panggul
(Pelvic Inflammatory Disease). Gejala PID meliputi: nyeri perut bagian bawah dan
cervix, rasa sakit selama hubungan seksual, terganggunya siklus menstruasi, demam.
Penyakit radang panggul ini dapat menyebabkan infertilitas. 1-3

Patofisiolgi

Gonococci menyerang membran selaput lendir dari saluran genitourinaria, mata,


rektum dan tenggorokan, menghasilkan nanah akut yang mengarah ke invasi jaringan; hal
yang diikuti dengan inflamasi kronis dan fibrosis. Pada pria, biasanya terjadi peradangan
uretra, nanah berwarna kuning dan kental, disertai rasa sakit ketika kencing. Infeksi urethral
pada pria dapat menjadi penyakit tanpa gejala. Pada wanita, infeksi primer terjadi di
endoserviks dan menyebar ke urethra dan vagina, meningkatkan sekresi cairan mukopurulen.
Ini dapat berkembang ke tuba uterina, menyebabkan salpingitis, fibrosis dan obliterasi tuba.
1,2,3,5

Bakterimia yang disebabkan oleh gonococci mengarah pada lesi kulit (terutama
Papula dan Pustula yang hemoragis) yang terdapat pada tangan, lengan, kaki dan
tenosynovitis dan arthritis bernanah yang biasanya terjadi pada lutut, pergelangan kaki dan
tangan. Endocarditis yang disebabkan oleh gonococci kurang dikenal namun merupakan
infeksi yang cukup parah. Gonococci kadang dapat menyebabkan meningitis dan infeksi pada
mata orang dewasa; penyakit tersebut memiliki manisfestasi yang sama dengan yang
disebabkan oleh meningococci. 1,2,3,5

8
Penatalaksanaan

Pada semua tipe gonore, pengobatan harus dilakukan dengan tindak lanjut
yang berulang, termasuk pembiakan dari tempat yang terkena. Karena penyakit-
penyakit yang ditularkan secara seksual lainnya dapat diperoleh pada saat yang sama,
langkah-langkah diagnostic yang cocok juga harus dilakukan.

Tabel Pengobatan Pada Pasien dengan Gonore

N Golongan Obat Jenis Obat Dosis


o
1 Sefalosporin Seftriakson 125-250 mg IM
Cefiksim 400 mg oral
2 Aminoglikosida Kanamisin 2 gr IM
Gentamisin 240 mg IM
3 Tiamfenikol 2500 mg 2 hari
4 Sulfonamid & Trimetoprim Cotrimoksazole 400 mg/80 mg) peroral 3
(Sulfametoksazole hari
+ Trimetoprim

Pencegahan

Karena penyakit gonore sangat menular namun seringkali tidak menampakkan


gejala-gejala khusus, seseorang yang pernah melakukan hubungan seks dengan lebih dari satu
pasangan sebaiknya memeriksakan dirinya dengan teratur. Penggunaan kondom dan difragma
dapat mencegah penularan. Selain itu perlu terus waspada, karena sekali seseorang terinfeksi,
tidak berarti selanjutnya ia menjadi kebal atau imun. Banyak orang terserang gonorrhea ini
lebih dari sekali.
Pencegahan jauh lebih baik dan lebih mudah dibandingkan dengan pengobatan.
Perlu di tinjau kembali perilaku seksual sekarang, dan segera meninggalkan perilaku yang
beresiko dan tidak bertanggung jawab. Jika sudah terlanjur terinfeksi, segeralah
memeriksakan diri ke dokter.

9
Prognosis

Gonore bila didiagnosis dini dan diobati tepat dan segera akan memberikan hasil
prognosis yang baik. Tetapi bila terinfeksi sampai tahap lanjut atau terlambat ditangani akan
memberikan prognosis yang buruk yaitu infertilitas (kemandulan).

Kesimpulan

Dapat disimpulkan, Gonore merupakan penyakit yang disebabkan oleh Neisseria


gonorrhoeae akibat aktivitas seksual yang menyimpang. Untuk itu jika terinfeksi penyakit ini
harus segera diobati dengan baik agar prognosisnya baik. Penyakit ini tidak menampakkan
gejala-gejala khusus, untuk itu disarankan agar dalam melakukan hubungan seksual hanya
dilakukan dengan pasangan atau selalu memakai kondom agar mengurangi resiko penularan
penyakit ini.

10
Daftar Pustaka

1. Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi ke-6. Jakarta:
FK-UI; 20013.h.369-75.
2. Bolognia J,L.Joseph,dkk. : Dermatology, 2nd ed Volume 1 chapter 81.
3. Wolff Klaus,A.Lowell,dkk.Fitzpatricks : Dermatology in General medicine.p. 2032
2034.
4. Gleadle J. At a glance : anamnesis dan pemeriksaan fisik. Jakarta: Erlangga; 2007.h.
99.
5. Beryl West. Laboratory diagnosis of sexually transmitted infections in : ABC of
Sexually Transmited Infection.p.89 90.

11

Anda mungkin juga menyukai