Anda di halaman 1dari 3

EVALUASI BAB IV

1. Arti istilah moral dan etika, perbedaan, persamaan makna dan hubungan keduanya. Moral berasal dari kata mos atau mores dalam bahasa latin, sedangkan etika berasal dari kata ethos dalam bahasa Yunani. Moral merupakan sikap dan perilaku seseorang yang mengacu pada norma umum yang disetujui dalam masyarakat. Etika maknanya hampir sama tapi lebih luas karena membahas mengenai motivasi, keadaan batin, agama yang mendasari terbentuknya sikap dan perilaku tersebut. Pada umumnya etika membahas masalah moral yang rumit yang menyangkut pada pengambilan keputusan yang sukar atau memilih antara kelabu dengan kelabu. Persamaan antara moral dan etika terletak pada sifatnya yang dinamis. Hubungan antara keduanya adalah dalam kesamaan untuk terus berubah sesuai dengan perkembangan kehidupan sosial dan budaya karena moral dan etika bukan merupakan harga mati.

2. Pengertian etika Kristen. Prinsip moral bagi orang Kristen yang perlu dipahami dan diteliti yang memelajari mengenai cara bersikap dan berperilaku yang baik yang mengacu kepada norma-norma yang ada dalam agama Kristen serta bersifat dinamis sesuai perkembangan situasi dan kondisi lingkungandisebut Etika Kristen.

3. Norma atau sistem yang menjadi acuan bagi etika Kristen serta implikasinya bagi mahasiswa Kristen. Norma utama yang menjadi acuan bagi etika Kristen ada tiga. Pertama, pengajaran yang tertulis dalam Alkitab. Pengajaran tersebut merupakan kehendak Allah yang mengajak kita untuk memahami dan melakukan perintah-Nya dalam kehidupan beriman kita. Dalam proses memahami kehendak Allah tersebut dibutuhkan bimbingan penyertaan Roh Kudus sehingga kita berjalan sesuai dengan etika Kristen di kehidupan kita. Kedua, suara hati nurani kita sendiri dalam menentukan pilihan baik dan buruk dengan bimbingan penyertaaan Roh Kudus. Kita membutuhkan Roh Kudus karena aturan dan sistem dalam masyarakat terus berubah-ubah tanpa adanya filter yang mumpuni sehingga diperlukan penentuan sikap hati yang teguh dalam mengambil keputusan. Acuan yang terakhir

adalah norma-norma yang berlaku dalam masyarakat seperti antropologi, psikologi, terutama sosiologi. Norma-norma tersebut dapat menjadi referensi dalam menentukan sikap dan perilaku di tengah-tengah situasi dan kondisi zaman yang terus berubah-ubah.

4. Konsep dan tipe perilaku Kristen yang etis dalam situasi yang konflik dengan memberi contoh-contoh konkret dalam kehidupan mahasiswa Kristen sebagai generasi muda. Konsep dan tipe perilaku Kristen yang etis dalam situasi yang konflik atau serba membingungkan adalah sikap perilaku yang kritis dan konstruktif yang etis sesuai dengan etika Kristen. Dalam setiap menghadapi tantangan dalam hidup diperlukan sikap tersebut dengan disertai oleh bimbingan penyertaan Roh Kudus. Contoh-contoh konkret dalam kehidupan mahasiswa Kristen sebagai generasi muda seperti contoh nyatanya yaitu tidak sedikit mahasiswa yang terjebak dalam dunia narkoba dan seks bebas karena mereka belum mempunyai sikap dan perilaku etis dalam menghadapi kehidupannya yang penuh tantangan. Seorang mahasiswa Kristen seharusnya memiliki sikap perilaku yang kritis dan konstruktif yang etis sesuai dengan etika Kristen. Hal tersebut dapat menghindarkan kita dari dampak negatif yang ada di tengah kehidupan mahasiswa, bahkan sekaligus memberikan kesaksian iman kita melalui tingkah laku kita sesuai dengan perintah Tuhan.

5. Tahap kesadaran etis seorang Kristen dan implikasinya. Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh psikolog Kohlberg, tahap-tahap kesadaran etis seseorang dibagi menjadi tiga. Pertama, tahap pra-konvensional. Pada tahap awal dari tahap ini seseorang bersikap sangat kekanak-kanakan yang sifatnya hanya berorientasi pada hukum atau norma yang berlaku.Pada tahap akhirnya, kesadaran etis tersebut masih bersifat kekanak-kanakan tetapi sudah melakukan pertimbangan yang rasional berdasarkan hukum atau norma yang berlaku. Kedua, tahap konvensional. Kesadaran etis pada tahap ini lebih mengacu pada tujuan untuk menjadi anggota kelompok yang baik. Yang menjadi pertimbangannya dalam mengambil keputusan etis adalah norma yang diaanggap baik dan berlaku di tengah kelompok masyarakat dimana ia berada. Akan tetapi pada tahap akhir dari tahap ini, seseorang lebih mempertimbangkan hukum obyektif yang memiliki keabsahan yang lebih luas. Ketiga, tahap pasca-konvensional. Pada tahap awal dari tahap ini, seseorang sudah memiliki kesadaran etis yang dewasa. Hukum atau norma lain yang berlaku dinilai bahkan dikritisi oleh akal yang kreatif untuk membedakan antara yang baik dan buruk.

Implikasi dari identifikasi mengenai tahap kesadaran etis seorang Kristen adalah manusia dapat memahami sudah termasuk dalam tahap kesadaran etis apa ia. Hal ini dapat membuat kita untuk lebih memiliki kesadaran etis dalam bersikap dan berperilaku dalam masyarakat, khususnya di tengah era globalisasi dan modernisasi ini.

6. Sikap yang kritis dan konstruktif dalam era dunia modern sekarang ini. Dalam era modernisasi dan globalisasi seperti saat ini, manusia diperhadapkan pada tantangan bagi sikap dan perilaku Kristen yang etis. Berdasarkan pertimbangan tersebut manusia harus bersikap kritis dan konstruktif dalam menghadapinya. Sikap kritis dan konstruktif yang dimaksud di sini adalah sikap yang mampu melihat dengan jeli setiap dampak yang datang dari zaman yang modern baik yang bersifat positif maupun negatif. Dalam mendukung sikap yang kritis tersebut diperlukan fondasi yang kuat yang dinamakan bimbingan penyertaan Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus, manusia tidak dapat bediri dalam menghadapi setiap tantangan. Jika kita memercayakan sepenuh tubuh,jiwa, dan roh kita kepada Allah maka setiap tantangan dapat kita hadapi dengan sikap kritis dan konstuktif yang membangun sesama berdasarkan jalan Tuhan.

7. Hubungan yang serasi antara iman dengan sikap dan perilaku yang etis dan implikasinya. Dalam konteks Perjanjian lama dan Perjanjian Baru dijelaskan mengenai konsep iman dan implikasinya dalam sikap dan perilaku etis dalam kehidupan sehari-hari. Sikap dan perilaku yang etis tersebut mengacu pada etika Kristen. Etika Kristen harus diaplikasikan dalam kehidupan kita sehingga menghasilkan buah iman yang muni dan bermoral. Sikap dan perilaku etis yang bermoral tersebut dapat menjadi suatu kesaksian iman yang nyata dalam kehidupan orang tersebut sehingga nama Tuhan dipermuliakan. Iman dan sikap perilaku etis adalah dua hal yang saling berkaitan. Manusia yang memiliki iman yang sehat pasti sikap dan perilakunya dalam kehidupan juga sesuai dengan norma yang berlaku pula khususnya etika Kristen. Implikasi pengajaran ini bagi pemahaman kita dalam menjalankan kehidupan yaitu pernyataan dan kesaksian iman haruslah diiringi dengan sikap dan perilaku etis yang menghasilkan buah perilaku yang bermoral dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan etika Kristen.

Anda mungkin juga menyukai