Anda di halaman 1dari 4

EVALUASI TENTANG HUKUM

FERNANDO PUTRA GURNING 100401036

TUGAS AKADEMIK PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN


TAHUN AJARAN 2010/2011 FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK MESIN MEDAN 2010

EVALUASI BAB X
1. Hubungan antara kebahagiaan dengan ketaatan terhadap hukum. Dalam masyarakat terdapat banyak perbedaan yang potensial menyebabkan konflik. Konflik tersebut dapat mengancam ketentraman hidup anggota masyarakat dalam negara tersebut. Oleh sebab itu, hukum dibentuk untuk mengatur semuanya itu sehingga tercapai ketentraman dan kebahagiaan dalam masyarakat. Jika seseorang melanggar hukum tersebut, maka ia pasti memiliki rasa tidak aman dan tentram di setiap waktu dan tempat. Misalnya para koruptor yang merugikan negara kabur hingga ke luar negeri pada saat pencarian dirinya yang menyebabkan hidupnya tidak tenang dan bahagia.

2. Pandangan Kristen mengenai hukum. Hukum dari sudut pandang Kristen dapat dipandang sebagai peraturan yang mengikat dan bila tidak ditaati maka terdapat sanksi tertentu yang dibentuk oleh pemerintah suatu negara dan tidak bertentangan dengan kehendak Tuhan. Seluruh elemen hukum sebaiknya memaknai tugas dan kewajibannya dengan sungguh-sungguh sebab Allah adalah Pengacara terjujur dan Hakim terakhir yang memutuskan seseorang benar atau salah. Oleh sebab itu, orang Kristen harus menaati hukum yang berlaku di masyarakat karena itu juga merupakan kehendak Allah di dunia ini.

3. Situasi penegakan hukum di Indonesia saat ini. Sistem penegakan hukum di Indonesia saat ini bisa dideskripsikan seperti ujung tombak yang runcing jika ke bawah dan ujung tombak tersebut menjadi tumpul jika mengarah ke atas. Hal ini menunjukan bahwa hukum di Indonesia masih berat sebelah. Hukum di Indonesia lebih berpihak kepada tangan yang memiliki banyak uang. Contoh nyatanya seperti kasus penggelapan pajak oleh Gayus Tambunan dan kasus penyuapan jaksa oleh Arthalyta Suryani. Mereka mendapat perlakuan khusus oleh badan penegak hukum di Indonesia. Gayus Tambunan diperbolehkan untuk keluar dengan bebas pada masa penahanan oleh rutan yang menahannya karena sejumlah uang yang diberikan kepada

pihak rutan. Berbeda dengan Artalyta Suryani yang tetap diam dalam tahanan, tetapi ruang tahanannya dilengkapi fasilitas layaknya hotel bintang lima. Selain itu, hukum di Indonesia bahkan terlalu tegas dan tidak menjatuhkan hukuman dengan diiringi sisi kemanusiaanya. Contohnya seperti nenek renta yang mengambil sebuah kakao dari perkebunan kakao didakwa kurungan penjara selama 3 bulan serta kakek renta yang mengambil sebuah pepaya di pinggir jalan yang dikiranya tidak ada pemiliknya didakwa kurungan penjara pula. Jadi dapat disimpulkan bahwa hukum di Indonesia belumlah disebut hukum yang adil karena hanya berlaku untuk orang berduit saja.

4. Peran orang Kristen di dalam melakukan kontrol terhadap kekuasaan, kebenaran, dan keadilan. Orang Kristen sebagai masyarakat yang takut akan Tuhan seharusnya melakukan pengawasan terhadap kekuasaan, kebenaran, dan keadilan yang berlangsung di tengah lingkungannnya. Pengawasan tidak hanya dapat dilakukan oleh pihak-pihak berwenang, seperti KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang menangani kasus korupsi, tetapi dapat dilakukan juga oleh setiap komponen masyarakat, khususnya umat Kristen. Orang Kristen harus bertindak aktif apabila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan kekuasaan, kebenaran, dan keadilan di tengah masyarakat. Peran umat Kristen dapat berupa melaporkan kepada pihak yang berwenang dalam setiap penyalahgunaan kekuasaan, kebenaran, dan keadilan, bahkan berpartisipasi aktif dalam suatu badan yang mengawasi secara khusus pelaksanaan kekuasaan, kebenaran, keadilan. Selain itu, peran orang Kristen yang utama yaitu menjadi garam dan terang dunia di tengah masyarakat sehingga setiap tindakan kita dapat menjadi teladan yang baik bagi lingkungan kita dan pelaksanaan kekuasaan, kebenaran, dan keadilan dapat berlangsung dengan baik.

5. Partisipasi nyata mahasiswa Kristen dalam rangka perwujudan HAM dan demokrasi di Indonesia. HAM (Hak Asasi Manusia) dan demokrasi adalah dua hal yang hakiki untuk diimplementasikan di Indonesia. Dalam perwujudan HAM dan demokrasi dibutuhkan peran setiap elemen masyarakat, khususnya mahasiswa Kristen sebagai generasi muda. Generasi muda dapat menjadi starting point yang berperan aktif dalam penegakan HAM

dan demokrasi tersebut. Dalam perwujudan HAM di Indonesia mahasiswa membutuhkan juga demokrasi yang bertanggung jawab. Contoh nyata yaitu mahasiswa Kristen harus melakukan demonstrasi yang tertib dan kondusif terhadap pemerintah yang kurang memperhatikan HAM para TKI di negara tempat ia bekerja sehingga HAM dapat ditegakkan dan diterima utuh oleh para TKI. Demokrasi juga merupakan salah satu bentuk HAM yaitu hak untuk menyampaikan pendapat. Partisipasi nyata mahasiswa Kristen harus bertindak kritis dan responsif terhadap setiap kebijakan yang ada di tengah masyarakat, khususnya pemerintahan di Indonesia, dengan berbagai bentuk penyampaian pendapat yang tidak sesuai dengan hukum di Indonesia. Mahasiswa juga dapat menegakkan HAM di Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dengan cara saling menghormati HAM, seperti tidak memberlakukan SARA (Suku, Agama, Ras, Antargolongan) di tengah kehidupan perkuliahan, bahkan di setiap tempat dan waktu.

Anda mungkin juga menyukai