Anda di halaman 1dari 7

Nama : Korlina Ayang

Tingkat : 1 (satu)
Mata Kuliah : Etika Kristen
Dosen Pengampu : Sri WahyuNingsih Tein, M.Th

LAPORAN BACAAN
Judul : Etika Pelayanan
Penulis : Karel Sosipater
Penerbit : Suara Harapan Bangsa

Istilah etika berasal dari bahasa Yunani, umumnya menunjuk pada kata
ethos, artinya : kebiasaan, adat, atau kelakuan.
1. J.A.B. Jongeneel merumuskan agar hamba definisi etika :
Ajaran tentang yang baik dan yang buruk dalam pikiran, perkataan dan
perbuatan manusia dan masyarakat.
2. KBBI (1988), Menuliskan pengertian etika, sebagai berikut :
Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral(akhlak).
Kumpulan asas atau nilai yang berkenan dengan akhlak, misal: kode etik
Nilai mengenai benar dan salah yang di anut atau masyarakat (sistem nilai).
Misal, Etika bangsa jepang, Etika bisnis dan sebagainya.
Etika kristen di dasarkan pada Alkitab, menurut Ferkuyl, Etika kristen tidak
dapat melepaskan diri dari percakapan dari etika tetap menjadikan Alkitab
sebagaetika mempunyai i dasar satu-satunya bagi etika kristen. Maksudnya agar
hamba Tuhan atau Pendeta dapat memperluas pengetahuan dan wawasan
pengetahuan dan wawasan etika, yang akan berguna dalam menangapi masalah
moral di masyrakat dan untuk meningkatkan pelayanan dijemaatnya. Etika kristen
mempunyai tujuan unruk mengharmoniskan hubungan antar manusia, hubungan
yang harmonis yaitu : sopan santun-tidak munafik, bersikap ramah, rendah hati dan
tidak sombong, menghormati suku dan etnis. Etika kriten juga bertujuan untuk
membawa perubahan dari kebiasaan yang buruk. Etika mengajarkan seni hidup
kepada hamba Tuhan, syarat moral menjadi hamba Tuhan adalah ia memahami
dasar iman kristen dan mengalaminya serta hidupnya yang lama sudah berlalu,
mampu menguasai diri, bukan pemarah tapi peramah dan pendamai, memiliki
kepribadian yang teguh serta jadilah teladan dan setia pada firman Tuhan. Aplikasi
kode etik dalam pelayanan berarti pedoman sikap dan perilaku moral dalam
melaksanakan pelayanan yang didasarkan atas firman Tuhan. Pelayanan adalah
Profesi Luhur yaitu kita harus memliki ikatan batin dengan pekerjaan dan
peayanan yang kita lakukan. Kewajiban dan Komitmen pelayan Tuhan karena
Allah menciptakan kita segambar denganNya dan karena Allah mengasihi kita
bahkan Allah rindu bersekutu dengan kita, kita haru memiliki bentuk kewajiban
moral terhadap Allah yaitu memuji dan menyembah-Nya, menghormati dan takut
akan Allah mematuhi hukum dan firman-Nya. Dalam meningkatkan kualitas
pelayanan perlu adanya pertumbuhan iman bagi hamba Tuhan yang bersangkutan
kita harus bisa mengelola waktu yang ada mempunyai tujuan yang jelas dan
memiliki rencana yang terinci dan kita harus menetapkan prioritas kita serta
adakan latihan untuk pertumbuhan dalam suatu latihan tidak hanya sekali
melakukannya untuk berhasil tapi kadang kita perlu jatuh bangun dan perlu waktu
juga yang kemudia barulah berhasil. Berlatihlah untuk pertumbuhan Imannya,
perlu latihan beribadah, bukan berarti mendukung pendapat bahwa keselamatan
dan kebenaran diperoleh karena perbuatan tetapi hanya oleh karunia Yesus saja,
kira beroleh kebenaran yang sejati. Tetapi bila telah terlatih kehidupan rohaninya,
maka akan dapat membadakan mana yang baik dan mana yang jahat.dan teruslah
berlatih untuk pertumbuhan bidang pelayanan sesuai panggilan-Nya, Paulus dalam
surat roma 12:1 ; 1 korintus 12 ; dan Efesus 4 berbicara mengenai fakta, bagi setiap
orang kristen terpanggil dalam satu bidang tertentu saja dalam pelayanan. Rahasian
kemenangan hidup bermoral-kudus, bebrbuat yang tidak dikehendakinya seperti
yang diungkapkan paulus tentang suatu rahasia besar dalam soal moral (roma 7:18-
23). Berjuang dalam bertempur, kalau hidup anda telah teruji, dan selalu menang
dalam mengalahkan keinginan daging, maka hidup anda dan pelayanannya, akan
lebih bernilai dihadapan Tuhan dan bernilai dikalangan jemaat Tuhan didunia.
Etika kepemimpinan Pastoral, gereja terpanggil untuk melaksanakan dan
melayani misi Tuhan didunia, Gembala yang memiliki Integritas serta Gembala
memelihara profesionalitasnya bertanggungjawab dalam tugas pelayanan rutin
Gereja serta mengasihi setiap anggota jemaatnya dan tidak mementingkan
kepentingan pribadi pemimpin yang berkolaborasi peduli dengan kesusahan
jemaat, menggutamakan keutuhan dan kesejahteraan jemaat.
Etika pelayanan sebagai penginjil, membritakan injil adalah perintah Tuhan
Yesus, tetapi dalam membritakan kabar Anugerah, tidak harus hanya ditunjukan
terhadap yang bukan kristen saja; tetapi juga terhadap orang kristen KTP( Kristen
Tanpa Pertobatan), seorang penginjil harus memiliki hati yang suci mengasihi
todak mengkritik kelemahannya dan menghakimi penginjil tidak mengkritik
kelemahan agama dari orang lainyang menjadi sasaran PI, tidak memaksa orang
untuk menjadi kristen karena pengabar injil itu memiliki pengaruh dan kekuatan
besar disuatu kelompok, tidak memberi atau melepas jasa untuk memperoleh
imbalan masuk kristen, pengabaran Injil akan tidak etis, kalau dilakukan dengan
memberi berbagai bantuan seperti sembako atau lainnya, lalu imbalannya
diharapkan mereka mau masuk agama kristen (im 19:18).menghindari
pertengkaran atau perdebatan, seorang penginjil atau hamba Tuhan tidak boleh
bertengkar (2 tim 2:24-26). Tariklah bicara dengan menekankan bahwa kita semua
sama-sama manusia, yang bisa berbeda pendapat. Tidak merayu dengan janji pasti
sukses dan hidup berkelimpahan materi, perlu bijaksana dalam ber-PI. Tuhan yesus
memang menjanjikan berkat, tetapi juga menjanjikan pikul salib (mat 10:38,39 ;
mark 8:34). Damai sejahtera Tuhan pasti itu pasti diberikan kepada hati orang yang
sungguh percaya, yang tidak bisa dinilai dengan uang, dan kepastian keselamatan
kekal. Menghormati sikap pendirian seseorang-tidak kecewa, jika orang yang
menjadi sasaran pengabaran injil itu bersikap menolak atau menunda untuk
menerimanya, maka penjinjil harus bersikap menghargainya dan menghormatinya,
dan tidak menunjukannya rasa kekecewaannya (mat 11:6). Menjaga kejujuran
dalam informasi (1 kor 15:58).
Etika Pelayanan Berkhotbah yaitu harus memiliki hubungan yang dekat
dengan Tuhan(Maz 1:2; 105:1,2; 119:148). Mempersiapkan materi Khotbahnya
dengan baik, tidak asal-asalan, tidak sombong dan tidak berbohong(ams 18:12; 1
kor 13:4), khotbahnya tidak melukai hati orang, tidak menjiplak dan tidak
menjadikan khotbah sebagai aren lawakan karna khotbah adalah penyampaian
kabar suka cita dan pengampunan, serta berkat dari Allah kepada umat-Nya,
khotbah tidak menyebrang doktrin gereja lain serta bersikap santun, berwibawa,
dan bersahabat, tidak memiliki motivasi lain lai dibalik balik khotbah dan tadak
perlu menceritakan rahasia pribadi orang lain.
Etika Pelayanan Konseling yaitu harus menjadi konselor yang memiliki
kehidupan rohani yang dewasa(Ibr 5:14), mempunyai minat tinggi dan
kesungguhan hati karna keseriusan seorang konselor tercermin dari permasalahan
konseli yang dibawa dalam doa pribadi konselor, dan harus memiliki pengetahuan
teologi dan umum yang memadai harus bersikap profesional, ramah,sabar dan
sukacita dengan sikap ini membawa hubungan komunikasi antar konselor dan
konseli akan menjdi lebih lancar dan konstruktif, menepati janji dan tidak tergesa-
gesa dalam menyelesaikan masalah mempertahankan kerasasiaan masalah pribadi
konseli bersikap optimis dan bisa membangkitkan semangat konseli dan harus
memiliki keseimbangan hidup dalam kepribadian dan psikis serta keteguhan iman,
memiliki sikap bijaksana dan cermat dalam menanalisa dan menilai karna konselor
tidak mendesak menceritakan hal-hal yang sangat pribadi konselor harus
menghargai martabat konseli dengan kata lain menghormati konseli yang usianya
lebih tua dan tidak bersikap diskriminatif etnis terhadap konseli juga konselor
harus mampu menjaga diri agar tidak tergoda oleh lawan jenis, dan bersikap tidak
menghakimi. Seorang konselor mengakui keterbatasannya karna konseli miliki hak
untuk menentukan hidupnya sendiri dan konselor tetap menghargai kesepakatan
sasaran konseling.
Etika Pelayanan Kunjungan, kunjungan kepada orang sakit kita harus
memberiakan perhatian kepada jemaat yang sakit datang dengan sikap gembala,
sopan dan positif(maz 68:4; Ibr 13:17; 1 kor 14:40) kunjungan yang singkat
waktunya sesuai kondisi dan seperlunya saja (mark 16:8) dan tidak meemiliki
motivasi tersembunyi dalam kunjungan lakukanlah tanpa ada motivasi lain didalam
pelayanan (2 pet 2:3; rm 16:18). Kunjungan untuk Penggembalaan dan konseling,
tidak datang sendiri, baik tujuan penggembalaan ataupun konseling seperti Tuhan
Yesus yang mengutus tujuh puluh murid-Nya pergi pelayanan dimana setiap
kelompoknya terdiri dari dua orang anggota (luk 10:1) karena ketika yang satu
hendak jatuh terggoda, maka rekannya bisa menginggatkan dan menopangnya, dan
datang diwaktu yang telah disepakati bila telah mengadakan perjanjian untuk
datang berkunjung, maka wajib menepatinya(ams 28:20). Bersikap sopan sesuai
budaya setempat, tidak banyak bergurau, ia harus menjaga citra sebagai hamba
Kristus ( 2 kor 13:5; 1 tes 4:9-12). Konseling pribadi dalam kunjungan, sebaiknya
sesama gender atau jenis jangan memberi kesempatan iblis untuk menggoda (1 tim
2:14). Datang tidak minta disediakan makanan atau sesuatu(mat 20:28; ef 6:7).
Waspada agar tidak sering mengunjungi orang tertentu saja apalagi kalau anggota
jemaat itu kaya(kej 4:7; 2 pet 1:7)
Etika Hamba Tuhan Dalam Kehidupan Keseharian, Intra Personal mengenal
diri sendiri adalah dasar dari kerendahan hati dan kebajikan, sama seperti Tuhan
menghargai dan mengasihi dirinya. Kita diciptakan menurut ganbar Allah (kej
1:27). Hidup dengan pola baru, pola hidup dan sepak terjangnya ketika sebelum
bertobat mesti ditinggalkan, dan mulai melangkah dalam pola hidup yang baru
dengan pimpinan Tuhan, dan sesuai kehendak-Nya(yak 1:22). Hidup yang
dipersembahkan kepada Allah,(roma 12:1,2). Rutin berdoa, menyembahNya, dan
baca Alkitab(1 tes 3:10; kol 1:3,9; maz 34:2; wah 14:7). Bukan Egosentris tapi
Kristus Sentris bersama Kristus maka egosentrisnya seharusnya juga ikut mati
disalib (rm 14:8). Pemeliharaan tubuh dan menjaga kesehatan bertanggung jawab
dalam mengatur waktu dan jadwal pelayanan( ef 5:16; kol 4:5). Rajin kerja dan
menambah pengetahuan bukan pengemar tahta atau jabatan. (gal 5:26). Tidak
hidup berfopya-foya tetapi sederhana(tit 2:2; maz 116:6). Antar personal, selalu
bersikap ramah dan pendamai karna ramah itu suci (ams 15:26). Menjahui
perdebatan dan tidak bertengkar(1 tim 1:24-25; ams 20:3; rm 12:18; 1 tim 3:2-3).
Tidak mencari-cari persoalan (1 tim 2:23; 1 kor 6:7). Membatasi hubungannya
dengan lawan jenis (mat 5:28; 2 tim 3:6; Ibr 13:4; ams 6:32). Rajin mengunjungi
yang sakit dan yang susah (ams 19:17). Mau menyapa dan menghormati yang lebih
tua (1 pet 5:5). Menjadi teladan dalam perilaku dan kehidupan rohaninya (1 tim
4:12; 1 pet 5:3). Complex Personal , menolak minuman keras-narkoba, danhindari
rokok para hamba Tuhan tidak dibenarkan jika hidup menjadi peminum alkohol
dan pengguna narkoba atau lainnya. tidak berjudi atau main gaple, penggemar judi
adalah sikap dari orang malas dan serakah yang tanpa kerja keras tapi ingin kaya
secara mendadak. Menjahui hiburan malam dan bioskop meskipun tidak ikut-
ikutan berzinah( 2 pet 2:14).
Etika Hamba Tuhan dalam Keluarga, Suami Isrtri saling Mengasihi bila
tidak atau sepihak maka akan pincang. Suami mengasihi istri dan bersikap
bijiksana (ams 18:22; 1 pet 3:7; ef 5:25,28-30). Istri mengasi suami dan
perhiasannya(kol 3:18; 1 pet 3:1; 1 kor 7:14; ef 5:33). Sebagai orang tua yang
mengasihi anak-anaknya(maz 103:13; ef 6:4; 1 kor 13:4). Berkumpul, mengurus,
dan memenuhi kebutuhan keluarga (ul 6:7; 1 tim 5:4;maek 3:25). Mengurus
keluarga bersama (1 tim 3:5). Membentuk dan memimpin kerohanian keluarga(ef
6:4). Menjadi rumah seperti disorga (ef 5:33; 6:1,2; ams 6:20).
Etika Pendeta dan Staf, membiming Staf agar bertumbuh Rohaninya dan
membina agar menjadi murid Kristus( mark 9:31;mat 28:19). Melayani sebagai
panutan staf supaya ada damai sukacita dalam melayani Tuhan(yoh 13:15; 1tim
4:12).tidak otoriter dan menghormati haknya dan tidak merendahkan dan
mempunyai sikap dan perlakuan yang adil(1 tes 5:12,13; 1 tes 2:10,11) Pendeta
wajib memperlakukan dengan sikap adil terhadap semua staf dan bawahan yang
bekerja digereja, sehingga nampak bahwa sikp kepemimpinan dari gembalanya
memang adil kepada semua bawahan dan stafnya. Menghargai prestasi kerja dan
Membantu mengembangkan potensi, penghargaan akan merangsang suasana kerja
untuk meningkatkan prestasi kerja (1 kor 11:2; 1 tes 5:14; 2 tes 3:15; ef 5:10; kol
1:9-10).
Etika Staf terhadap Atasan, patuh dan Tulus Hati. Dalam pelayanan di suati
gereja atau lembaga pelayanan, perlu disadari bahwa pelayanan bukan bekerja
untuk manusia, tetapi untuk Tuhan. Maka berkat dari Tuhan akan mengalir juga
terhadap yang bersangkutan (kol 3:22; ef 6:5; tit 2:9,10). Rela dan segenap hati
serta bertanggung jawab dan disiplin dan percaya bahwa Tuhan yang membalas
sebagai upahnya dan selalu bersikap ramah.(ef 6:6,7; kol 3:23; fil 2:13,14: luk
16:2; 1 pet 3:15; 1 tim 3:2,3; kol 3:24)
Etika Staf Pelayanan Terhadap Sesama Staf, sikap terhadap sesama staf
gereja, wajib untuk saling menghormati dan sopan (roma 12:10). Saling
mendukung, ramah dan keharmonisan dan saling menerima meskipun berbeda
etnis atau suku dan daerah, berbeda latar belakang pendidikan tetapi wajib untuk
saling menerima dalam bekerja dan melayani Tuhan.
Etika Terhadap Pelayanan Tuhan Gereja Lain, Tuhan yesus hanya
mendirikan satu gereja dimuka bumi ini (mat 16:18), jadi hamba Tuhan saling
menghormati dan saling menghargai dan membina hubungan dan persekutuan.
Semua Pendeta atau pelayan Tuhan dihadapan Tuhan adalah sama sebagai hamba-
Nya. Tuhan melihat bagaimana sikap kerendahan hatinya. Jangan menyebrang
Doktrin Gereja Lain atau tidak mengkritik atau menghakimi dan tidak
mempromosikan program gerejanya saat diundang berkhotbah, tidak etis jika
dalam pelayanan tersebut kalau diselingi dengan mempromosikanprogram
gerejanya(fil 2:4,21). Mendukung dan Berpartisipasi suatu hal yang terpuji, jika
para pendeta memberikan perhatian dan mendukung pendeta dari gereja lain(rom
12:13). Membantu kebutuhannya dan berpatisipasi pada program pelayanannya,
merupakan kewajiban moral untuk membantu sesama pendeta atau hamba Tuhan
yang sedang mengalami kesulitan(ef 4:2), tidaklah tepat jika menutup mata, masa
bodoh dan tidak peduli terhadap kesusahannya(roma 12:13)
Tidak iri, memusuhi, atau menyebar gosip, perlu senantiasa disadari bahwa
seorang pendeta haruslah bersikap pendamai (1 tim 3:3), menyebar gosip tentang
suatu hal terhadap Hamba Tuhan lain itu tidak berbeda dengan memfitnah(1 pet
2:1). Tidak mempengaruhi anggota gereja lain, tidak menarik hamba Tuhan gereja
lain dengan menawarkan gajiyang lebih tinggi agar mau bergabung dengan
gerejanya(fil 1:15,17). Tidak mempengaruhi umat agar pindah ke gerejanya. Tidak
berebutan Pelayanan tapi bekerja samaadalah kurang etis, jika kemudian ada
hamba Tuhan lain dan lembaga pelayanannya juga datang, melayani dan
melakukan hal yang sama pada daerah tersebut(ams 13:10). Seolah rebutan
pelayanan( 1 tim 6:5). Merupakan sikap yang ideal dan terpuji, jika hamba Tuhan
yang datang terakhir, menemuinya dan menawarkan diri untuk membantunya
dengan sukarela(gal 6:4). Kita semua adalah bagaian dari Tubuh Kristus untuk
kemulian Kepala Gereja yaituTuhan Yesus.

Anda mungkin juga menyukai