Anda di halaman 1dari 7

Copas dari Romo Ambros Ladjar, pastor paroki Kristus Radja Katedral Kupang.

*Mengenal Perbedaan teologi Katolik & Kristen*

Sdh mjd rahasia umum bhw cukup banyak umat Katolik menyeberang ke gereja Kristen. Inilah
beberapa alasan yg sering muncul:

_'biar tdk apa-apa, kan masih dalam nama Yesus'._

_Saya lebih bisa meresapi firman Tuhan di gereja Kristen_

_Beberapa katakumen ingin cepat dibaptis, tak mau belajar katakumen yg lama._

_Teman-teman mengajak saya ke gereja mrk, toh sama saja katanya._

Benarkah hal-hal tsb? Apakah gereja Katolik dan gereja Kristen itu sama saja? Kalau berbeda, di
mana letak perbedaannya? Sekilas memang tampak sama antara keduanya. Tapi kalau kita
cermati lebih jauh, keduanya sungguh ada banyak perbedaan. Sering kali mrk yg mudah terbawa
ke gereja Kristen, mengalami kurangnya penghayatan akan iman Gereja Katolik.

Berikut saya menuliskan ada 11 perbedaan mendasar Teologi Gereja Katolik dan Gereja Kristen.

*1. Tiga pilar*

Gereja Katolik berpegang kpd tiga pilar kebenaran: Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium
Gereja, sedangkan gereja- gereja Kristen berpegang kpd Kitab Suci sebagai satu-satunya sumber
kebenaran (Sola Scriptura).

Gereja Katolik tdk menolak bhw Kitab Suci adalah pilar kebenaran, namun Gereja Katolik tdk
menganggap bhw satu-satunya pilar kebenaran hanyalah Kitab Suci.

Krn:

(b) Gereja lahir lebih dahulu sebelum Kitab Suci ada


(c) Dengan inspirasi Roh Kudus, Gereja-lah yg menentukan kitab-kitab mana yg layak dalam
Kitab Suci,

(d) Sola Scriptura tanpa ada otoritas yg menentukan penafsiran yg benar, terbukti menghasilkan
perpecahan gereja.

*2. Konsep tentang otoritas*

Gereja Katolik percaya bhw Kristus memberikan otoritas kpd Rasul Petrus (lih. Mat 16:16-19)
dan penerusnya, yaitu para Paus dan Uskup, sebab Ia menghendaki agar Gereja bertahan sampai
akhir zaman (lih. Mat 28:19-20); (lih. Mat 18:18; Yoh 20:21-23).

Krn Kristus sendiri yg memberikan otoritas kpd para Paus dan uskup, maka umat Katolik dengan
kerendahan hati mentaati pengajaran yg diberikan oleh Magisterium Gereja – yg bersumber pada
Kitab Suci dan Tradisi Suci.

Sebaliknya, gereja Kristen menganggap bhw semua umat beriman mempunyai otoritas dan
bertanggungjawab secara langsung kpd Kristus dan tdk perlu mentaati pengajaran dari siapapun.
Sebagai akibatnya, ada 36.000 denominasi gereja kristen.

*3. Konsep ekklesiologi*

Satu hal mencolok yg memang berbeda adalah pemahaman konsep Gereja atau ekklesiologi.
Bagi Gereja Katolik, Kristus mendirikan satu Gereja, yaitu Gereja Katolik (lih. Mat 16:16-19).
Gereja Katolik inilah yg mjd Tubuh Mistik Kristus (Ef 1:23; Ef 5), yg mempunyai empat tanda -
satu, kudus, katolik dan apostolik, serta mjd sakramen keselamatan bagi seluruh bangsa.

Sebaliknya bagi gereja Kristen, gereja dipandang hanya sebagai persatuan umat beriman yg
percaya kpd Kristus, walaupun antar gereja mempunyai pengajaran yg berbeda-beda. Sebagai
akibatnya Gereja Kristen terjadi banyak aliran spt Mormon, Reform, Lutheran, Calvinis,
Pentakosta dll.
*4. Sakramen dan liturgi*

Gereja Katolik mengenal adanya tujuh sakramen: Sakramen Pembaptisan, Ekaristi, Penguatan,
Tobat, Perminyakan, Imamat & Perkawinan. Ke-tujuh sakramen ini diinstitusikan sendiri oleh
Kristus sebagai cara-cara yg umum untuk menyalurkan rahmat-Nya kpd umat Allah.

Sedangkan gereja Kristen spt Lutheran hanya mengenal Sakramen Baptis dan Ekaristi (yg
disebut Perjamuan Kudus), kadang termasuk juga Sakramen Tobat. Sakramen inipun mempunyai
arti berbeda dengan apa yg dipercayai oleh Gereja Katolik. Mrk tdk mempercayai bhw baptisan
adalah cara yg dipakai oleh Kristus  untuk menyelamatkan manusia. Dan Perjamuan Kudus juga
hanya dianggap sebagai simbol, sedangkan Gereja Katolik mempercayai bhw Kristus hadir
secara nyata (Tubuh, Darah, Jiwa dan ke-Allahan) dalam rupa roti dan anggur.

*5. Konsep keselamatan*

Bagi umat Katolik, keselamatan adalah merupakan anugerah Allah dan hal ini juga dipercayai
oleh gereja-gereja non-Katolik. Namun, selain rahmat Allah, Kitab Suci juga mencatat hal-hal
lain, spt: pentingnya iman untuk keselamatan (lih. Ef 2:8), baptisan yg mjd syarat keselamatan
(lih. Yoh 3:5), orang akan diadili menurut perbuatannya (Mat 16:27, 1Pet 1:17).

Dengan demikian, Gereja Katolik tdk mempercayai hanya iman saja (sola fide) dalam
keselamatan spt yg dipercayai oleh gereja-gereja non-Katolik, krn Kitab Suci secara keseluruhan
memang tdk pernah mengatakan bhw hanya krn iman saja, kita diselamatkan. Bhw iman mjd
syarat keselamatan (Ibr 11:6) adalah benar, namun bukan iman saja.

*6. Maria dan para kudus*

Kita semua dipanggil mjd teman sekerja Kristus, apalagi Maria Bunda Allah, dan para kudus
(lih. 1Kor 3:9). Gereja Katolik melihat bhw kematian tdklah memisahkan orang-orang yg telah
dibenarkan oleh Allah dengan umat Allah di dunia ini (lih. Rom 8:38-39).
Sedangkan gereja Kristen memandang bhw orang-orang yg telah meninggal sama sekali terpisah
dari umat Allah yg masih mengembara di dunia ini.

*7. Bunda Maria sbg Bunda Gereja*

Yesus adalah Allah Immanuel yg telah dinubuatkan oleh para nabi , dan nubuat-nubuat ini
tercantum dalam Perjanjian Lama. Di PL, yg ada adalah roti manna yg turun dari langit; di PB
adalah Roti Hidup, Yesus yg turun dari surga. Di PL, yg ada tabut Perjanjian Lama berisi : 5
kitab Taurat Musa, roti manna, dua loh batu 10 Perintah Allah;

Di PB adalah Bunda Maria sebagai tabut Perjanjian Baru (Lih Why 11:19- 12:1-2 & KGK
2676), yg mengandung Yesus Kristus, Sang Sabda yg mjd Manusia, sang Roti Hidup yg turun
dari surga.

*8. Jumlah Alkitab*

Alkitab dalam Katolik terdiri atas 73 kitab (termasuk deuterokanonika) sementara pada Kristen
hanya Alkitab Protokanonika terdiri atas 66 kitab. Alkitab juga tdk bisa memuat semua
kehidupan Yesus & para rasul (Yoh 21:25) sebab hidup dan ajaran Yesus diteruskan para rasul
secara lisan (tradisi lisan). Di kemudian hari sebagian tradisi lisan ini ditulis dan mjd injil (tradisi
tertulis).

Krn itu dalam ajaran imannya, selain mendasarkan diri pada Alkitab, Gereja Katolik juga
memanfaatkan Tradisi lisan spt yg ditulis oleh para Bapa Gereja dan juga Magisterium (ajaran
resmi Gereja/ Paus dalam hal iman dan susila). Jadi kalaupun dalam Alkitab tdk ada bahasan
tentang kloning, bayi tabung dan kontrasepsi maka Gereja Katolik masih bisa memberikan ajaran
moralnya secara jelas.

*9. Konsep 4 Sola*


Martin Luther mengajarkan konsep 4 Sola:

Sola fide (hanya iman)

Sola scriptura (hanya kitab suci)

Sola gratia (hanya rahmat)

Sola signa (hanya tanda).

*Sola Fide*

Ajaran Kristen menekankan sola fide (hanya iman). Intinya: seseorang selamat semata-mata krn
imannya akan Yesus Kristus (hanya mendasarkannya pada Rm 3:21-31). Ini menolak paham
keselamatan sebagai hasil usaha manusia.

Gereja Katolik mengajarkan: selain iman akan Yesus Kristus seseorang juga mesti melakukan
perbuatan baik. Perbuatan baik memang bukanlah syarat untuk diselamatkan tapi adalah bukti
bhw kita beriman akan Kristus. Kita harus menunjukkan iman kita dengan perbuatan kita bukan
hanya dengan kata-kata atau sekedar keyakinan dalam hati. Kita dasarkan ini pada pernyataan:
iman tanpa disertai perbuatan pada hakekatnya adalah mati (Yak 2:17)

*Sola Scriptura*

Sumber iman gereja Kristen adalah sola scriptura (hanya kitab suci). Setiap persoalan mesti
dicarikan teks kitab suci-nya. Bila tdk ada maka tdk diakui sebagai ajaran iman Kristiani. Krn itu
mrk hanya mengakui 2 sakramen (baptis dan perjamuan kudus).

*Sola Gratia*

Kristen mengajarkan bhw dosa asal menyebabkan kodrat manusia hancur lebur shg tdk ada yg
baik dalam diri manusia. Krnnya menurut mrk keselamatan semata-mata hanyalah berkat rahmat
Tuhan.

Dalam ajaran iman Katolik dosa asal membuat kodrat manusia retak/ rusak shg masih
dimungkinkan adanya sisi baik dalam diri manusia. Karenanya manusia masih mungkin
berkehendak dan berbuat baik.
*Sola Signa*

Ajaran Kristen mengajarkan bhw sakramen hanyalah tanda/ simbol dari rahmat Allah. Roti
dalam perjamuan kudus menurut ajaran Kristen hanyalah sekedar simbol dari kehadiran Kristus.

Sedangkan dalam ajaran Katolik, Ekaristi roti itu memang sungguh-sungguh diubah mjd Tubuh
Kristus. Sekalipun disimpan dalam tabernakel hosti itu adalah sungguh Tuhan Yesus sendiri. Krn
itu kita memiliki kebiasaan berlutut ke arah tabernakel untuk menghormati Tuhan Yesus yg ada
di dalam tabernakel tsb.

*10. Cara Menafsirkan Alkitab*

Dalam Gereja Katolik, tafsiran alkitab hendaknya sesuai dengan tafsiran yg dilakukan oleh
Magisterium Gereja.

Sedangkan Kalangan Kristen, cara menafsirkan Alkitab bisa dilakukan oleh siapapun dan semua
orang secara bebas bisa menafsirkan dari sudut pandang yg mrk miliki. Cara para pemimpinnya
menafsirkan Alkitab, mjd penyebab utama adanya kesimpulan yg berbeda-beda. Inilah yg
membuat ajaran Kristen Protestan terbagi mjd beberapa aliran denominasi spt Baptis (GBI),
Advent, Pentakosta dll.

*11. Api Penyucian (Purgatorium)*

Api Penyucian atau ‘purgatorium’ adalah ‘tempat’/ proses kita disucikan. ‘Disucikan’ ya, bukan
‘dicuci’, oleh sebab itu disebut Api Penyucian (bukan Api Pencucian).

Gereja Katolik mengajarkan hal ini di dalam Katekismus Gereja Katolik # 1030-1032.

Api Penyucian adalah suatu kondisi yg dialami oleh orang-orang yg meninggal dalam keadaan
rahmat dan dalam persahabatan dengan Tuhan, namun belum suci sepenuhnya, shg memerlukan
proses pemurnian selanjutnya sth kematian.
Kalangan Kristen mengalami kesulitan dengan doktrin api penyucian krn dua alasan utama:

Pertama, ketika Martin Luther menerjemahkan Kitab Suci ke dalam bahasa Jerman pada tahun
1532, ia mengeluarkan tujuh Kitab dari Perjanjian Lama, termasuk kedua Kitab Makabe, di mana
setidak-tidaknya pemurnian jiwa dinyatakan secara tersirat.

Kedua, John Calvin mengajarkan bhw seseorang telah kehilangan kehendak bebas krn dosa asal
dan bhw Tuhan telah menentukan sebelumnya apakah suatu jiwa akan diselamatkan atau
dikutuk. Menurut Calvin, orang Kristen tdk membutuhkan api penyucian. Krn itu kalangan
Kristen menolak api penyucian, ajaran yg sudah bertahan berabad-abad lamanya itu.

Demikian perbedaan teologis Gereja Katolik dan gereja Kristen. Harapan saya sth kita
mengetahui perbedaan ini, semakin menguatkan iman kita, shg mjd semakin cinta dan setia kpd
Gereja Katolik.

Dan smg kita lbh bisa *Menghargai saudara2 kita* dari kalangan Kristen.

Dan jangan lupa berbagi pengetahuan kpd saudara, keluarga dan rekan-rekan anda, agar mrk jg
memiliki pemahaman yg sama ttg Gereja Katolik.

Pax in Christi

Anda mungkin juga menyukai