Anda di halaman 1dari 7

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

NAMA : RACHEL RIA FELISIANA SIDEBANG


NIM : 1203311110
KELAS : K / PGSD 20
MATA KULIAH : MANAJEMEN KELAS
D. PENGAMPU : LAURENSIA M PERANGIN ANGIN, S.Pd., M.Pd

1. Manajemen kelas dapat didefinisikan sebagai usaha yang dilakukan guru untuk
mengendalikan dan mewujudkan proses pembelajaran yang efektif, kondusif dan
menyenangkan agar dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik.
Bagaimana cara anda mewujudkannya, jelaskan langkah-langkahnya!
JAWAB :
Berikut langkah langkah yang dapat saya lakuan untuk mewujudkan
proses pembelajaran yang efektif, kondusif dan menyenangkan :
1) Penataan lingkungan fisik kelas, yitu penataan tempat duduk,perabot,
pajangan, dan barang-barang lainnya yang ada didalam kelas.
2) Penataan Lingkungan Psiko-sosial kelas, yaitu hubungan yang harmonis
antara guru dan siswa serta antar siswa.
3) Penataan lingkungan fisik luar, yaitu kondisi lingkungan di sekitar kelas
ataupun diluar kelas.
4) Mengolah Lingkungan yang Mendukung dikelas, yaitu pada lingkungan
sekeliling adanya poster dan penggunaan warna. Selanjutnya alat bantu,
adanya tumbuhan, aroma serta musik.
5) Menyepakati peraturan bersama peserta didik
6) Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
7) Penggunaan metode, model dan media pembelajaran yang menarik.
8) Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan.
9) Memotivasi peserta didik melakukan berbagai kegiatan pembelajaran
yang bersifat interaktif
10) Memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang
dijadwalkan
11) Memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil
belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.

2. Jelaskan problem problem yang sering muncul dalam pengelolaan kelas baik
secara individu maupun kelas! Bagaimana langkah langkah solusinya ?
JAWAB :
Problem individu, yaitu :
1) Tingkah laku yang ingin mendapat perhatian orang lain. Misal:
membadut (aktif), atau serba lamban.
2) Tingkah laku yang ingin menunjukkan kekuatan. Misal: selalu
mendebat, marah, menangis, lupa aturan.
3) Tingkah laku yang bertujuan menyakiti orang lain. Misal: mengata-
ngatai, memukul.
4) Peragaan ketidakmampuan: Sama sekali menolak untuk mencoba
melakukan apapun, karena kegagalan yang terjadi.

Problem Kelas, yaitu :


1) Kelas kurang kohesif, misalnya perbedaan jenis kelamin, suku dan
tingkatan sosio ekonomi dan sebaginya.
2) Kelas mereaksi negatif terhadap salah satu anggotanya, misalnya,
mengejek anggota kelas yang dalam pengajaran seni suara, menyanyi
dengan suara sumbang.
3) Membesarkan hati anggota kelas yang justru melanggar norma
kelompok, misalnya pemberian semangat kepada badut kelas.
4) Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas yang
tengah digarap.
5) Semangat kerja rendah, misalnya semacam aksi protes kepada guru
karena mengangap tugas yang diberikan kurang adil.
6) Kelas kurang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru, misalnya
gangguan jadwal atau guru kelas terpaksa diganti sementara oleh guru
lain, dan sebagainya.
Dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalam pengelolaan kelas
dapat dipergunakan prinsip-prinsip pengelolaan kelas. Prinsip-prinsip yang
dimaksud adalah sebagai berikut
1) Hangat dan Antusias, yaitu guru yang hangat dan akrab pada anak didik
selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada aktifitasnya.
2) Tantangan, yaitu penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja, atau bahan-
bahan yang menantang akan meningkatkan gairah siswa untuk belajar.
3) Bervariasi, yaitu penggunaan alat atau media, gaya mengajar guru, pola
interaksi antara guru dan anak didik.
4) Keluwesan, yaitu tingkah laku guru untuk mengubah strategi
mengajarnya.
5) Penekanan pada Hal-Hal yang Positif, yaitu pemberian penguatan yang
positif dan kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat
mengganggu jalannya proses belajar mengajar.
6) Penanaman Disiplin Diri, dimana guru harus disiplin dalam segala hal
bila ingin anak didiknya ikut berdisiplin dalam segala hal.

3. Ketika menerapkan manajemen kelas, terkadang ada peserta didik yang hiperaktif
dan pendiam. Apa yang anda akan lakukan ketika menghadapi peserta didik yang
hiperaktif dan pendiam di dalam satu kelas yang sama!
JAWAB :
Orang yang hiperaktif perlu diberi sarana untuk mengekspresikan
situasinya. Bisa jadi memang bawaaannya begitu, tetapi juga bisa terjadi
karena ingin menarik perhatian. Ketika seseorang memang bawaannya
hiperaktif, maka biasanya mereka semangat mengerjakan sesuatu.
Guru bisa menempatkannya pada kelompok dengan orang yang
cenderung pendiam untuk mencoba mengendalikan diri. Ini salah satu tips
menarik yang bisa dicoba. Namun perlu diingat, siswa seperti ini harus tetap
dipantau dan didampingi supaya tidak membuat buyar kelompoknya. Saya
pikir, peran guru menjadi penting.
Begitu juga dengan Anak pendiam bisa karena bawaan. Mereka bukan
tipe orang yang bisa percaya semua orang sehingga nyaman berbicara dengan
nyaman dan terbuka. Kita perlu menghargai orang yang seperti ini. Jadi lain
ceritanya, ketika memang tidak mau berbicara sama sekali, karena sepertinya
ada sesuatu yang disembunyikan. Dalam hal ini, guru harus ekstra hati-hati
karena ketika salah 'diagnosa', hasilnya malah makin buruk.
Anak yang memang pendiam karena memang tidak banyak bicara,
sebenarnya tidak ada masalah, dia hanya perlu dilatih untuk bisa menerima
lingkungan yang baru, tapi perlu waktu.
Kemampuan guru dalam mengelola kelas sangat dibutuhkan pada
situasi ini. Di satu sisi guru harus memfasilitasi kebutuhan si hiperaktif, di sisi
lain harus mampu menarik perhatian si pendiam. Menurut saya, metode
belajar kelompok bisa diterapkan. Metode ini membuat anak berbaur dan
belajar menerima kelebihan dan kekurangan rekannya, belajar bersosialisasi,
memecahkan masalah bersama. Metode belajar bermain peran juga dapat
diterapkan. Guru dapat melibatkan seluruh murid untuk berperan sesuai
dengan karakter mereka. Ini membuat potensi murid tersalurkan.
Peserta hiperaktif saya masukan ke kelompok dengan peserta didik yg
suka biasa/tenang saja, agar peserta hiperaktif tak semakin berlebihan,kerena
kawan kelompok hanya suka tenang saja. Peserta pendiam saya masukan ke
kelompok dengan peserta didik yg sering salah jawab pertanyan karena peserta
yg sering salah jawab pasti ingin sekali bisa dapat jawab dengan tepat.serta
kerja kelompok pasti perlu berdiskusi.peserta didik saling ajak berbincang
mencari jawaban.

4. Menurut anda, apa saja manfaat dan kegunaan mata kuliah manajemen kelas bagi
jurusan PGSD, jelaskan!
JAWAB :
Manfaat mata kuliah manajemen kelas bagi jurusan PGSD adalah
untuk memberi pemahaman atau pengajaran untuk semua mahasiswa terkait
apa itu manajemen kelas. Mata kuliah ini membahas tentang konsep dasar,
pendekatan dalam pengelolaan kelas, strategi pengelolaan lingkungan belajar,
pembinaan disiplin dan perilaku, penciptaan iklim kelas, dan hambatan-
hambatan dalam manajemen kelas.Jadi mata kuliah ini memiliki tujuan, yaitu
Mahasiswa mampu memahami pengertian dan konsep-konsep dasar
pengelolaan kelas, Mahasiswa mampu menguraikan dan membuat contoh
pendekatan dalam manajemen kelas, Mahasiswa mampu menerapkan dan
merancangkan lingkungan belajar yang efektif, Mahasiswa mampu merancang
ruang kelas yang ideal untuk pembelajaran, Mahasiswa dapat mengidentifikasi
perilaku anak dan menerapkan pembinaan disiplin pada anak, Mahasiswa
mampu menganalisis kondisi kelas yang ideal dan Mahasiswa mampu
menganalisis dan mencari alternatif pemecahan hambatan dalam pengelolaan
kelas. Semua yang dipelajari ini akan menjadi bekal para mahasiswa yang
akan menjadi guru.

5. Manajemen kelas yang baik tidak lepas dari peran guru sebagai manajer kelas.
Dalam menjalankan tugasnya, guru harus menguasai keterampilan dasar
mengajar agar manajemen kelas bisa diterapkan sesuai yang diharapkan. Adapun
keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai, diantaranya yaitu:
Keterampilan bertanya dan keterampilan memberikan penguatan. Jelaskan 2
(dua) keterampilan tersebut dan berikan contohnya masing masing!
JAWAB :
Keterampilan bertanya merupakan sejumlah pertanyaan yang secara
logis dan relevan diajukan guru kepada siswa di dalam kelas. Keterampilan
bertanya ini sangat diperlukan oleh guru di dalam proses belajar mengajar.
Komponen yang penting dalam bertanya antara lain harus jelas dan ringkas.
Menstruktur pertanyaan perlu juga diperhatikan. Pertanyaan yang disajikan
guru diarahkan dan ditujukan pada pelajaran yang memiliki informasi yang
relevan dengan materi pelajaran, untuk membantu siswa mencapai tujuan
pelajaran yang telah ditetapkan.
Contohnya yaitu :
 Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat.
 Pemberian acuan, supaya siswa dapat menjawab dengan tepat, dalam
mengajukan pertanyaan guru perlu memberikan informasi-informasi
yang menjadi acuan pertanyaan.
 Pemusatan kea rah jawaban yang diminta: pemusatan dapat dikerjakan
dengan cara memberikan pertanyaan yang luas (terbuka) yang kemudian
mengubahnya menjadi pertanyaan yang sempit.
 Pemindahan giliran menjawab: dapat dikerjakan dengan cara meminta
siswa yang berbeda untuk menjawab pertanyaan yang sama.
 Penyebaran pertanyaan: dengan maksud tertentu guru dapat
melemparkan pertanyaan keseluruh kelas, kepada peserta didik tertentu,
atau menjabarkan respons siswa kepada peserta didik yang lain.
 Pemberian waktu berfikir: dalam mengajukan pertanyaan guru harus
berdiam diri sesaat sebelum menunjukkan peserta didik merespons
pertanyaannya.
 Pemberian tuntutan: bagi p pengungkapan peserta didik yang mengalami
kesukaran dalam menjawab pertanyaan, srategi ini perlu dilakukan
dimana meliputi pengungkapan pertanyaan dengan bentuk atau cara
yang lain yang lebih sederhana, atau mengulangi penjelasan-penjelasan
sebelumnya.
Keterampilan penguatan merupakan segala bentuk respon positif dari
guru kepada peserta didik yang telah melakukan suatu perbuatan baik.
Pemberian penguatan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi siswa
dalam interaksi belajar mengajar.
Contohnya, yaitu :
 Penguatan verbal : berupa kata kata bagus, baik, betul, tepat, benar dll
 Penguatan gestural : berupa mimik yang cerah, dengan senyum, acungan
jempol, tepuk tangan dll
 Penguatan kegiatan : berupa pulang lebih dulu, diberi waktu istirahat
lebih, berolahraga, menjadi ketua dll
 Penguatan mendekati : berupa berdiri disamping siswa, berjalan dekat
siswa, duduk dekat kelompok diskusi siswa.

6. Jelaskan pertanyaan-pertanyaan berikut ini


JAWAB :
a. Iner control adalah pengendalian artinya kepekaan akan disiplin harus
tumbuh dan berkembang dari dalam diri anak. Pengendalian internal
mendorong individu dan kelompok untuk melakukan kedisiplinan dan
pengendalian sendiri.
b. External control adalah pengendalian eksternal yang dilakukan oleh pihak
luar. Artinya pengendalian ini berasal dari luar diri anak, berupa bimbingan
dan penyuluhan
c. Cooperative control artinya disiplin kelas yang baik harus mengandung
kesadaran kerjasama antara guru dan siswa secara harmonis, respektif,
efektif, dan produktif.
d. Guru sebagai instruksional, dimana  “instruct’ yang membawa makna
memberi arahan. guru bertugas merencanakan progam pengajaran,
melaksanakan progam yang telah disusun dan melaksanakan penilaian
setelah progam itu dilaksanakan.
e. Guru sebagai educator, dimana guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh,
panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh
karena itu, guru harus memiliki standar kualitas tertentu, yang mencakup
tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.
f. Guru sebagai managerial, adalah guru sebagai pengelola atau manager atau
organisator dalam pembelajaran. Dalam peranannya ini guru memiliki tugas
dan kewajiban untuk mengelola pembelajaran dengan baik. Pengelolaan
dimulai dari perencanaan, pelaksanaan termasuk juga melakukan evaluasi
agar terorganisir dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai