Anda di halaman 1dari 15

Makalah agama MEMILIKI PERSATUAN

TENTANG PENTINGNYA MENJAGA PERSATUAN


DALAM KEBERAGAMAN

Disusn Oleh kelompok 9 :

1.Guslinda Rahayu Npm B1A021044


2.mieta nur fadillah Npm B1A021174
3.suci lestari ohesa Npm B1A021190
4.vionda gita saputri Npm B1A021304

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BENGKULU

NARET TAHUN 2022

 
KATA PENGANTAR 

Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha kuasa yang telah
m e m b e r i k a n kesehatan dan kesempatan sehingga makalah bagaimana islam membangun
persatuan dalamkeragaman ini dapat kami selesaikan.Makalah ini bertujuan untuk memberikan
laporan kepada dosen atau mahasiswa
yang bersangkutan. Dalam makalah ini disajikan informasi mengenai hasil diskusi yang telah kami
lakukan mengenai islam membangun persatuan dalam keragamanTentunya, tidak ada gading yang
tidak retak, makalah ini tentu masih banyak kekurangan.Oleh karena itu , kritik dan saran selalu
penulis harapkan agar menjadi pedoman di masa yangakan datang. Akhir kata kami ucapkan banyak
Terima kasih.

DAFTAR ISI
Kata pengantar ………………………………………………………………..
Daftar isi ……………………………………………………………………...
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………….
1.3 Manfaat Penulisan……………………………………………………
BAB II PENDAHULUAN
2.1 Konsep Islam Dalam keragaman Dan Keberagamaan…………………
2.2 Konsep Toleransi Dalam Islam { Bebebasa Beragama………………
2.3 Batasan Toleransi Dalam Persepektif Islam……………………………
2.4 Implementasi Beragaman Dalam Keberagaman……………………..
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………..
3.2 Saran………………………………………………………………………
3.3Daftar Pustaka……………………………………………………….....

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 

Keragaman budaya, tradisi dan agama adalah suatu keniscayaan hidup, sebabsetiap orang atau
komunitas pasti mempunyai perbedaan sekaligus persamaan. Disisi lain pluralitas budaya, tradisi dan
agama merupakan kekayaan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Namun jika kondisi seperti itu tidak
dipahami dengan sikaptoleran dan saling menghormati, maka pluralitas budaya, agama atau
tradisicenderung akan memunculkan konflik bahkan kekerasan (violence). Oleh karenaitu
memahami pluralitas secara dewasa dan arif merupakan keharusan dalamkehidupan masyarakat,
berbangsa dan bernegara. Jika tidak, perbedaan budaya,tradisi atau kultur seringkali menyebabkan
ketegangan dan konflik sosial.Kenyataan di lapangan menyebutkan bahwa perbedaan budaya atau
tradisi dalamsuatu komunitas masyarakat tidak selamanya dapat berjalan damai. Penulismempunyai
asumsi bahwa konflik yang muncul akibat perbedaan budaya salahsatunya disebabkan oleh sikap
fanatisme sempit serta kurangnya sikap tasamuh(toleran) di kalangan umat. Fanatisme dan
intoleransi hanya akan memyebabkanterjadinya desintegrasi bangsa dan konflik di masyarakat.

1.2Rumusan masalah
1.Bagaimana konsep islam tentang keragaman dalam keberagamaan?
2.Bagaimana konsep toleransi dalam islam ?
3.Bagaimana batasan toleransi dalam islam?

1.3.Manfaat penulisan
1) Bagi PenulisAgar memenuhi salah satu tugas sebagai Mahasiswa dalam mata pelajaran ilmuagama
islam serta menumbuhkembangkan wawasan.
2) Bagi Pembaca agar mengetahui serta menambah wawasan tentang islam membangun persatuan
dalam keragaman dan pratiknya dalam kehudpan sehari-hari.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Islam tentang Keragaman dalam Keberagaman

Dalam kaitannya dengan agama, Islam merupakan petunjuk bagi manusiamenuju jalan yang lurus,
benar dan sesuai dengan tuntunan kitab suci Al Qur’anyang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad
SAW. , bagaimana Islam memandang keberagaman/pluralitasyang ada dinegeri ini, bahkan di dunia.
Secara umum, kebudayaan di artikansebagai kumpulan pengetahuan yang secara social di wariskan
dari satu generasi kegenerasi berikutnya.
1. Sebagaimana yang telah disebutkan berkali-kali oleh AllahSWT didalam Al Qur’an. Islam sangat
menjunjung keberagaman/pluralitas, karenakeberagaman/pluralitas merupakan sunnatullah, yang
harus kita junjung tinggi dankita hormati keberadaannya .Seperti dalam (Qs Al Hujurat:13), Allah
SWT telah menyatakan
” Wahaiparamanusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu  d a r i   s e o r a n g   l a k i
l a k i ,   d a n  perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa, dan bersuku-suku, supayakamu
saling mengenal”.
Dari ayat Al Qur’an tadi, itu menunjukan bahwa Allahsendiri lah yang telah menciptakan
keberagaman, artinya keberagaman didunia inimutlak adanya.Dengan adanya keberagaman ini,
bukan berarti menganggap kelompok,
madzab,ataupun keberagaman yang lain sejenisnya menganggap kelompoknyalah yang 
paling benar. Yang harus kita ketahui disini adalah, keberagaman sudah ada
sejak zaman para sahabat, yaitu ketika Nabi wafat, para sahabat saling mengklaim dirinyalah yang
pantas untuk menjadi pengganti
NabiAjaran islam mengutamakan persaudaraan atau ukhuwwah dalam menyikapikeberagaman,
istilah Ukhuwwah dijelaskan dalam Qs. Al-Hujurat, 49:10,
“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlahantara kedua
saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat”
Ketegasan syariah islam memberikan gambaran betapa perhatiannya Islamterhadap permasalahan k
eberagaman, dengan mengutamakan persaudaraan,keharmonisann, dan perdamaian. Beberapa
hadist memeberikan perumpaan bahwasesama muslim diibaratkan satu tubuh,
“perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi danmenyayangi, seumpama
tubuh, jika satu tubuh anggota sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan
demam” (HR.Muslim)
 
Perumpamaan yang lain diibaratkan bangunan;

“orang mukmin dengan orang mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian menguatkan
sebagian yang lain” (sahahih Muslim no.4684)
Penyebab munculnya perbedaan aliran antara lain;
1) Adanya pergolakan politik dalam negeri,
2) Mengalirnya pemikiraan non-muslim,
3) Akibat proses perubahan kultural dan politik, dari masyarakat tradisional kemodern dan dari
politik regional ke dunia. (Adeng, 2008 Islam
memberikan beberapa prinsip dasar dalam menyikapi dan memahami pruralisme ini.
1) Prinsip keberagamaan yang lapangSalah satu masaah yang serius dalam menyikapi
keberagamaan adalah masalahklaim kebenaran. Padahal untuk mencapai kepasrahan yang tulus
kepada
tuhan(makna generik dari kata islam) diperlukan suatu pemahaman yang sadar dan bukan hanya iku
tikutan. Oleh sebab itu sikap kelapangan dalam mencapaikebenaran ini bisa dikatakan sebagai makn
a terdalam keislaman itu sendiri. Diceritakan dalam hadist nabi bersabda kepada sahabat Utsman bin
Mazhun “ Dansesungguhnya sebaik-baik agama disisi Allah adalah semangat pencariankebenaran
yang lapang (Al Hanifiyah Al Samhah) “.
2) Keadilan yang obyektif Dalam konteks pruralisme, keadilan mencakup pandangan
maupun ti ndakan kitaterhadap pemeluk agama lain. Kedangkalan dalam tindakan seringkali
karena kitati dak suka dan menganggap orang lain sebagai bukan bagian dari kelompok
kita(outsider) maka kita bisa berbuat ti dak adil terhadap mereka dalam
memutuskanhukum, interkasi sosial maupun hal-hal lain.
I s l a m   m e n g a j a r k a n   b a h w a   k i t a   h a r u s   m e n e g a k k a n   k e a d i l a n   d a l a m   s i k a p   d a n  p
andangan ini dengan obyektif terlepas dari rasa suka atau tidak suka (like anddislike). Seperti yang
diterangkan dalam QS. Al-Maidah ayat 8,
“hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang yang selalumenegakkan (kebenaran)
karena Allah, menjadi saksi yang adil. Dan janganlah

kebencianmu pada suatu kaum mendorong kamu  untuk berlaku tidak adil.  Berlakulah adil


karena adil itu lebih dekat kepada taqwa”

3) Menjauhi kekerasan dalam berinteraksi dengan pemeluk agama lain termasuk ketika melakukan
dakwah

“ S e r a h k a n l a h   m a n u s i a   k e p a d a   j a l a n   T u h a n m u   d e n g a n   j a l a n   b i j a k s a n a   d a n  pel
ajaran yang baik dan bantahlahlah mereka dengan lebih baik” QS. An Nahl ayat 12“Tidak ada
paksaan dalam (memeluk) agama, sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada
jalan yang sesat” QS. Al Baqoroh ayat 256 

Dalam berdawah kita harus mengutamakan dialog, kebijaksanaan dan cara-


caraargumentatif lainnya (interfaith dialogue). Tiap agama mempunyai logikanyasendiri dalm mema
hami tuhan dan firmannya, kedua bahwa dialog bukanlahd i m a k s u d k a n   u n t u k   s a l i n g   m e
n y e r a n g   t e t a p i   a d a l a h   u p a y a   u n t u k   m e n c a p a i kesepahaman, dan
mempertahankan keyakinan kita

“Katakanlah olehmu (wahai Muhammad) wahai Ahli kitab marilah menuju ketitik  pertemuan antara
kami dan kamu” QS. Ali Imran ayat 64

4 )   M e n j a d i k a n   k e r a g a m a n   a g a m a   t e r s e b u t   s e b a g a i   k o m p e ti s i   p o s i ti f  
d a l a m kebaikan

“Dan bagi ti ap-ti ap umat ada kiblatnya yang mereka menghadap kepadanya,maka


berlomba-lombalah dalam berbuat kebajikan” QS. Al Baqarah ayat 148

Keti ka ada pemeluk agama lain berbuat amal sosial dengan semisal melakukanadvokasi
terhadap masyrakat tertindas seperti kaum buruh, pelecehan seksual
dansebagainya maka kita tidak boleh begitu mencurigainya sebagai gerakan pemurtadan atau bahka
n berusaha menggagalkannya tetapi hal tersebut haruslahmenjadi pemacu bagi kita kaum muslimin
untuk berusaha menjadi lebih baik darimereka dalam hal amal sosial.Kalau keempat prinsip ini
bisa kita pegang Insya Allah akan tercipta hubunganyang lebih harrmonis antar umat
beragama, hubungan yang dilandasi oleh sikapsaling menghargai, menghormati dan
saling membantu dalam kehidupan
sosial.S e h i n g g a   k e h a d i r a n   a g a m a   ( k h u s u s n y a   i s l a m )   ti d a k   l a g i   m e n j a d i   m o m o
k   b a g i kemanusiaan tetapi malah menjadi rahmat bagi keberadaan ti dak hanya
manusiatetapi sekaligus alam semsta ini (

Wallahu A’lam Bishawab)

.Manusia Terbaik Adalah Yang Bermanfaat terhadap Yang Lainnya

2.2 Konsep Toleransi dalam Islam (Kebebasan Beragama)

Radikalisme Islam mendorong Barat memelihara isu “:teroris Islam” agar


duniawaspada dan ikut memberantas kelompok ekstrimis Islam. Dan menghapus
citraI s l a m   d e n g a n   m e n g a t a k a n   I s l a m   a d a l a h   a g a m a   y a n g   i n t o l e r a n s i .   I s l a m   a d
a l a h agama yang sangat toleransi. Jelas ini tidak pantas jika Islam dituduh agama yangekstrim dan
radikal. Apalagi dengan mengatakan Al Qur’an dan Nabi Muhammadsebagai inti dari semua
teror.Islam mengakui keberagaman ada, termasuk keberagaman dalam agama.
DalamIslam seorang muslim dilarang memaksa orang lain untuk meninggalkan agamanyadan masuk
Islam dengan terpaksa, karena Allah telah berfirman:

 ‫د‬‫ل‬‫ا‬
 

‫ي‬‫ف‬

‫ه‬‫ا‬‫ر‬‫ك‬‫إ‬

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam).”

(QS. Al Baqarah: 256)Sejarah telah mengabadikan kepemimpinan Rosulullah saw dan


sikap tasamuh beliau dalam memperlakukan penduduk Madinah yang plural. Seperti yang
tertulisdalam “Piagam Madinah” (

 shahifah madinah

). Diantara isi piagam disebutkantentang adanya kesepakatan, bahwa jika ada penyerangan
terhadap kota Madinaha t a u   p e n d u d u k n y a ,   m a k a   s e m u a

ahlu shahifah

( y a n g   t e r l i b a t   d a l a m   P i a g a m Madinah) wajib mempertahankan dan menolong kota


Madinah dan penduduknyatanpa melihat perbedaan agama dan qabalah

2.3 Batasan toleransi dalam islam

Seperti yang terjadi di masa sahabat, saat seorang munafik yang bernama MusailahAl Kadzdzab
(dan pengikutnya) mengaku bahwa dirinya nabi setelah
wafatnya Nabi Muhammad saw. Melihat hal tersebut para sahabat tidak tinggal diam danmembia
rkan pengikut Musailamah terus menyebarkan ajaran sesatnya. Karenadisitu ada
mashlahah untuk menjaga agama (hifdz al din) yang merupakan faktor dharury (primer)
dalam kehidupan umat Islam. Allah telah berfirman dengan tegasdan jelas bahwa Nabi
Muhammad saw adalah penutup para Nabi dan ti dak ada Nabi setelah Nabi Muhammad.

‫م‬‫ع‬

‫ء‬‫ي‬‫ش‬

 ‫ب‬


 

‫ن‬‫ك‬‫و‬

  ‫ل‬‫ا‬

 

‫ت‬‫خ‬‫و‬

‫س‬

‫ل‬‫و‬

 ‫ل‬‫ج‬

‫د‬‫ح‬‫أ‬

‫ب‬‫أ‬

‫د‬‫م‬

‫ن‬‫ك‬


 

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki diantara kamu,t e t a p i d i a
a d a l a h R a s u l u l l a h d a n p e n u t u p n a b i - n a b i . D a n a d a l a h A l l a h M a h a  Mengetahui
segala sesuatu.”

(QS. Al Ahzab: 40)Toleransi semacam ini jelas tidak dibenarkan dalam agama Islam. Karena
seorangy a n g m e n g a k u m u s l i m b e r a r ti m e y a k i n i d a n b e r s a k a s i b a h w a ti d a k a d a
T u h a n selain Allah dan Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah dan meyakini
bahwatidak ada nabi setelah Nabi Muhammad saw.

 Al Asas al fikri li tasamuh al muslimin

Y u s u f   Q o r d h o w i   d a l a m   k i t a b n y a   fi   fi q h   a l   a q l i y a t   a l   m u s l i m a h   m e n y e b u t k a n  b
eberapa faktor toleransi muslim terhadap non-muslim:

Nilai kemanusiaan yang mulia.

 ‫آ‬

‫ي‬‫ب‬

  ‫ر‬‫ك‬

‫د‬‫ق‬‫ل‬‫و‬

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam.”

(QS. Al Isra’: 70)

Perbedaan yang dimuka bumi ini adalah sesuai dengan kehendak Allah SangMaha Pencita alam
semesta dan isinya

      

‫ن‬‫ل‬‫ا‬‫ز‬ ‫و‬

‫ة‬‫د‬‫ح‬‫ا‬‫و‬
 

‫أ‬

‫ل‬‫ا‬

‫ل‬

‫ب‬

‫ء‬‫ش‬

‫ل‬‫و‬

“Jikalau Tuhan-mu mengkehendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang  satu,


tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat.”

(QS. Hud: 118)

Perbedaan tersebut adalah menjadi pertanggung jawaban antara dia danAllah di akhirat
nanti.

‫ن‬‫ت‬

‫ف‬

‫ك‬


‫م‬‫ف‬

‫ق‬‫ل‬‫ا‬

   ‫ب‬

 



‫ن‬‫م‬‫ت‬

‫م‬‫ب‬

‫ع‬‫أ‬

‫ق‬‫ف‬

‫ل‬‫ج‬

‫ن‬‫إ‬‫و‬

“Dan jika mereka membantah kamu, maka katakanlah, “Allah lebih mengetahuitentang apa yang
kamu kerjakan” Allah akan mengadilindiantara kamu pada harikiamat tentang apa yang kamu
dahulu selalu berselisih”

.(QS. Al Hajj: 68-69)

Allah telah memerintahkan untuk berbuat adil dan berakhlak mulia

‫ا‬‫ل‬‫د‬‫ت‬

‫أ‬

‫ى‬‫ع‬

 


‫ن‬‫ش‬

 

‫ر‬ ‫و‬

‫ط‬‫ق‬‫ل‬‫ب‬

‫ء‬‫ا‬‫د‬‫ش‬

‫ا‬

 

‫ك‬

‫ا‬‫آ‬

‫ذ‬‫ل‬‫ا‬

 ‫أ‬

“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-


orang yang  selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganla
h sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.

”(QS. Al Ma’idah: 8)
 

2.4 Implementasi Keragaman dalam Keberagaman

M e n c e r m a ti   b e r b a g a i   u l a s a n   m e n g e n a i   k e r a g a m a n   d a n   k e b e r a g a m a n  
d a l a m  perspektif islam dan juga agama sebagai salah satu parameter persatuan dankesatuan
bangsa diatas, maka langkah konkrit untuk menyikapi itu semua adalahmembangun tali
silaturrahmi yang mengedepankan toleransi intern umat islam.

“siapa yang senang diperluas rezekinya dan diperpanjang umurnya 
m a k a hendaklah dia bersilaturrahmi” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan terjalinnya tali silaturrahmi maka banyak peluang kerja sama dalam 
berbagai aspek kehidupan dan janii Allah melaui sabda Nabi SAW, akanmengundang rezki
material dan spiritual. Maka dari itu sesama muslim dilaranguntuk memutus tali
silaturrahmi, jika terjadi pertikaian harus segera
berdamai.J a l i n a n   s i l a t u r r a h m i   d e n g a n   m e n g e d e p a n k a n   t o l e r a n s i  
ti d a k   h a n y a   s a a t  berhubungan dengan antar umat beragama saja, namun bagaimana
sesama muslimm a m p u   h i d u p   d a m a i ,   r u k u n ,   s a l i n g   m e n g h o r m a ti   a n t a r   g o l
o n g a n   k e i s l a m a n  berbeda mahdzab. Istilah toleransi maka menghargai setiap pendapat mau
pun perbedaan hal yang dimiliki oleh seseorang maupun kelompok.

“hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena
boleh jadi) mereka (yang diolok-olok) lebih baik daripada mereka(yang mengolok-olok)
dan jangan pula wanti ta-wanita (mengolok-olok) wanita-
wanita lain karena boleh jadi wanita-wanita (yang diperolokkan) lebih baik 
daripada wanita-wanita (yang mengolok-olok0 dan janganlah kamu 
m e n c e l a dirimu sendiri dan janganlah kamu memanggil dengan gelar-gelar yang
buru.S e b u r u k - b u r u k   p a n g g i l a n   i a l a h   p a n g g i l a n   y a n g   b u r u k   s e s u d a h  
i m a n   d a n barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang lalim”Q.S.
Al-Hujurat ayat 11

Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab rapuhnya tali persatuan dankesatuan di kalangan
umat antara lain (Sudarto,2014;100):1) Munculnya sifat kecurigaan/ prasangka buruk yang
berlebihan terhadapkelompok lain2) Munculnya interpretasi yang juga menjadi penyebab adanya
kecurigaan tanpa bukti yang berujung pada konflik 3) Mencari kejelekan-kejelekan orang lain

“hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari 
p r a s a n g k a ,  sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-
carikesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah
seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudahmati? Maka tentulah
kamu merasa jijik padanya. Dan bertakwalah kepada
Allah.S e s u n g g u h n y a   A l l a h   M a h a   P e n e r i m a   t o b a t   l a g i   M a h a   P e n y a y a n g ”   Q . S .   A l
-  Hujurat ayat 12

Oleh karena itu, untuk mencegah adanya perpecahan dalam persatuan dan


kesatuan bangsa maka kita harus menjunjung tinggi toleransi dan senantiasa menjaga talisilaturrah
mi dalam berbagai aspek kehidupan. Berlomba-lomba berbuat
kebaikanuntuk mengharapkan ridho-Nya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak
lahir a k a n   s e l a l u   m e n a m p a k a n   d i r i n y a   d a l a m   b e r b a g a i   b e n t u k ,   k a r n a   i
t u   d e n g a n sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya.

 Manusias a l i n g   m e m b u t u h k a n   d a n   h a r u s   b e r s o s i a l i s a s i   d e n g a n   m a n u s i a   l a i n n y a
, hal inid i s e b a b k a n   m a n u s i a   d a l a m   m e m e n u h i   k e b u t u h a n   h i d u p n
y a   ti d a k   d a p a t memenuhinya sendiri.

BAB III PENUTUP

3.1 KesimpulanMembangun persatuan di tengah keberagaman dalam perspektif islam


memerlukantindakan konkrit yang nyata. Ajaran islam telah mengajarkan umatnya untuk
hidupd a l a m   t o l e r a n s i .   U n t u k   m e n j a g a   p e r s a t u a n   i n i   m a k a   u m a t   h a r u s   m e n j a g a 
t a l i silaturrahmi antar manusia dan juga menjunjung tinggi
toleransi.A l l a h   S W T   t e l a h   m e n y e b u t k a n   d a l a m   A l - Q u r a n   u n t u k   h i d u p  
d e n g a n   d a m a i sekalipun berada di antara perbedaan. Jalinan silaturrahmi dengan
mengedepankantoleransi ti dak hanya saat berhubungan dengan antar umat beragama
saja, namun bagaimana sesama muslim mampu hidup damai, rukun, saling menghormati
antar golongan keislaman berbeda mahdzab.Islam mengakui keberagaman ada, termasuk
keberagaman dalam agama. DalamIslam seorang muslim dilarang memaksa orang lain untuk
meninggalkan agamanyadan masuk Islam dengan terpaksa, karena Allah telah berfirman:

 ‫د‬‫ل‬‫ا‬

‫ي‬‫ف‬

‫ه‬‫ا‬‫ر‬‫ك‬‫إ‬

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam).”


(QS. Al Baqarah: 256)M a k a s u d a h s e h a r u s n y a k i t a m a m p u m e n y i k a p i p e r b e d a a n
dari sudut
pandangy a n g   b e r b e d a ,   s a l i n g   m e n g h a r g a i   a d a n y a   k e b e r a g a m a n   m a k a  
a k a n   t e r j a d i keharmonisan dalam hubungan masyarakat, sehingga kedamaia
n   a k a n   t e r u s  berjalan dan perpecahan tidak akan terjadi.3.2. SaranMakalah yang berjudul
Membangun Persatuan di Tengah Keberagaman dalamPerspekti f Islam ini telah kami
selesaikan dengan semaksimal mungkin.
Namun,k e s e m p u r n a a n   h a n y a   m i l i k   A l l a h   S W T ,   m a k a   p a s ti   a d a   k e k u r a n
g a n   d a r i   i s i makalah ini. Kami dengan terbuka menerima berbagai saran dan kritik yang
kami perlukan untuk bahan evaluasi makalah kami selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

(Rohmatunnisa, Siti ines 2014.http://sitiinesrohmatunnisa.blogspot.co.id/2014/05/persatuan-


bangsa-menurut-agama.html, diakses 28 september 2016)(Sulaiman,
Ibrahim.2012.http://sulaimanibrahim.blogspot.co.id/2012/01/pluralisme-dalam-perspektif-islam.html,
diakses 28 september 2016)(Khoiri,
Muhammad.2011.http://httpkhoiriblogspotcom.blogspot.co.id/2011/07/islam-memandang-
keberagamanpluralisme.html, diakses 28 september 2016)Hamid, Abdul. 2015.Pengantar Studi
Dakwah.Tanggerang:Gema Amalia Press ______ . 2015.

 Pendidikan Agama Islam Kontekstual di Perguruan Tinggi

.Cetakan ke X. Surabaya : Surabaya University PressSudarto,2014,

Wacana Islam Progresif 

, Yogyakarta, IRCisoDSyarbini, dkk. 2011,

 Al-Qur’an dan Kerukunan Hidup Umat Beragama

,Jakarta, PT.Elex Media Komputindo

Anda mungkin juga menyukai