Disusun Oleh :
Segala puji dan syukur bagi Allah ﷻatas berkat limpahan rahmat, karunia, dan
kuasa-Nya Penulis mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “TATA
PERGAULAN” ini. Shalawat berserta salam juga dihadiahkan kepada Nabi Muhammad ﷺ
yang telah membawa umat dari alam kebodohan kepada alam yang penuh denga ilmu
pengetahuan.
Makalah ini sangatlah jauh dari kata sempurna, pasti terdapat kesalahan
didalamnya, baik itu tata cara penulisan, keterkaitan materi, maupun pilihan diksi yang
digunakan yang mana hal tersebut disebabkan oleh kurangnya ilmu yang dimiliki oleh
penulis. Oleh karena itu , kritik dan saran yang membangun sangat penulis butuhkan demi
memperbaiki penyusunan makalah selanjutnya.
penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
- Hadits 1 ....................................................................................................... 5
- Hadits 2 ....................................................................................................... 6
- Hadits 3 ....................................................................................................... 7
- Hadits 4 ....................................................................................................... 8
- Hadits 5 ........................................................................................................ 9
- Hadits 6 ........................................................................................................ 9
- Hadits 7 ........................................................................................................ 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan senantiasa
membutuhkan kehadiran orang lain. Istilah pergaulan berarti kegiatan manusia untuk
membaur bersama manusia lainnya dan berinteraksi satu sama lain. Dalam istilah
pergaulan diatur sedemikian mungkin sehingga menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan seperti halnya konflik dan lain sebagainya.
Islam adalah agama yang mulia dan mengatur segala aspek kehidupan termasuk
pergaulan. Dalam islam ada beberapa etika yang harus dipenuhi dan hal ini disebut
dengan etika islam. Secara bahasa kata etika berasa; dari kata ethokos (Yunani) atau
ethos yang memiliki arti karakter, kebiasaan, kecenderungan dan penggunaan.
Dalam islam telah diatur bagaimana tata cara bergaul atau bersosialisasi dengan
sesama makhluk hidup, baik sesama muslim atau non muslim agar tercipta kehidupan
yang harmonis dan tidak ada percekcokan apalagi sampai saling bertumpah darah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Tata Pergaulan?
2. Bagaimana Tata Pergaulan Menurut Al-Qur’an dan Hadits?
- Hadits 1
- Hadits 2
- Hadits 3
- Hadits 4
- Hadits 5
- Hadits 6
- Hadits 7
3. Macam-Macam Tata Pergaulan
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa Perngertian dari Tata Pergaulan
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Hadits dan Ayat Al-Qur’an dalam Tata Pergaulan
3. Untuk Mengetahui Macam-Macam Tata Pergaulan
1
BAB II
PEMBAHASAN
- Hadits 1 ( tentang larangan ikthilath / berduaan dengan lawan jenis tanpa ada
mahram)
2
َ ُ فَ ُح َّج َم َع اِ ْم َرأَتِكَ ( ُمتَفَق, طل ِْق
ُ َوالل ْفظ, علَ ْي ِه َ اِ ْن: قَا َل, َوإِنَّي اِ ْكتُتِبتُ فِي غ َْز َوةِ َكذَا َو َكذَا
)ِل ُم ْسل ٍِم
Artinya : Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu ia berkata “saya mendengar Nabi ﷺseraya
bersabda : ‘Janganlah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita
kecuali wanita itu disertai mahramnya. Dan seorang wanita juga tidak boleh bepergian
sendirian, kecuali ditemani oleh mahramnya.’ Tiba-tiba berdirilah seorang laki-laki dan
bertanya, “Ya, Rasulullah, sesungguhnya istriku hendak menunaikan ibadah haji,
sedangkan aku telah ditugaskan pergi berperang ke sana dan ke situ bagaimana ini?”
maka beliau bersabda : pergilah dan kerjakanlah haji berserta istrimu”. (Mutaffaq
‘alaihi, shahih Muslim ).
Penjelasan hadist di atas bahwa bagi lawan jenis dilarang untuk berdua
(khalwah), kecuali sudah halal.Para ulama telah sepakat bahwa perbuatan seperti itu
haram hukumnya, tanpa pengecualian. Dalam hadits lain di tambahkan bahwa kalau laki-
laki dan perempuan yang bukan mahram berkumpul, maka yang ketiganya adalah setan,
sehingga sangat mungkin mereka melakukan hal-hal yang dilarang oleh syara’.
Jika ada keperluan kepada wanita yang bukan muhrim, Al-Qur’an telah
mengajarkan yaitu melalui tabir dalam(QS.Al-Ahzab : 53)
ْ َب ٰذ ِل ُك ْم ا
ط َه ُر ِلقُلُ ْو ِب ُك ْم ٍ ٍۗ سا َ ْلت ُ ُم ْوه َُّن َمتَاعا فَاسْـَٔلُ ْوه َُّن ِم ْن َّو َر ۤا ِء ِح َجا
َ َواِذَا
َوقُلُ ْو ِب ِه َّن
Artinya : “Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi),
maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan
hati mereka”.
Larangan yang dimaksud tersebut sebagai batasan dalam pergaulan antara lawan
jenis demi menghidari fitnah.
Wanita yang berpergian tanpa mahram terjadi perbedaan pendapat di antara para
ulama. Ada yang menyatakan bahwa larangan tersebut sifatnya mutlak.
- Hadist 2 (Menyebarkan luas salam)
َعلَ ْي ِه ْم َو َحدَّثَ ثَا ِبتُ أَنَّهُ َكان
َ سلَّ َم
َ َان ف
ٍ ص ْب َي ِ ت ا ْل ُبنَانِي فَ َم َّر ِب
ٍ َّار َقا َل ُك ْنتُ أَ ْم ْم ِش َم َع ثَا ِب َ ع ْن
ٍ سي َ
ُصلى هللا َ هللا ِ سو ِل ُ َس أَ َّنهُ َكانَ َي ْمشِي َم َع َر ُ ع َل ْي ِه ْم َو َحدَّثَ أَنَ س َّل َم
َ َان ف ِ َي ْمشِي َم َع أن ٍَس فَ َم َّر ِب
ٍ ص ْب َي
علَ ْي ِه ْم َ َان ف
َ سل َم ِ ِسلَّ َم فَ َم َّر ب
ِ َص ْبي َ علَ ْي ِه َو
َ
Artinya : Dari Sayyar dia berkata “saya pernah berjalan bersama Tsabit Al Bunani
3
melewati anak-anak seraya mengucapkan salam kepada mereka. ‘Tsabit berkata,
bahwasannya ia pernah berjalan bersama Anas melewati anak-anak dan Anas pun
mengucapkan salam kepada anak-anak. Anas berkata bahwasannya ia pernah berjalan
bersama Rasulullah ﷺmelewati anak-anak, kemudian beliau mengucapkan salam kepada
mereka”. (Muslim)
Penjelasan hadits di atas adalah salam merupakan salah satu identitas seorang
muslim saling mendoakan antara sesama muslim setiap kali bertemu. Mengucapkan
salam menurut kesepakatan ulama, hukumnya dalah sunat mu’akkad Firman Allah
Subhanallahu Wa Ta’ala di dalam Al-Qur’an :
َ علَى
ٍش ْيء َ سنَ ِم ْن َها أَ ْو ُردُّوهَا ِإ َّن
َ َهللا َكان َ َو ِإذَا ُحيَّيت ُ ْم ِبت َِحيَّ ِة فَ َحيُّوا ِبأ ْح
َحسِيبًا
Artinya “Apabila ada orang memberi hormat (salam) kepada kamu, balaslah
hormat (salamnya) itu dengan cara yang lebih baik, atau balas penghormatan itu (serupa
dengan penghormatannya). Sesungguhnya tuhan itu menghitung segala sesuatu.
QS.An-nisa : 86
Mengucapkan salam tidak hanya disunnahkan ketika berjumpa dengan orang
yang dikenal saja, tetapi juga ketika bertemu dengan orang yang tidak dikenali, orang
yang di dalam kenderaan kepada yang berjalan kaki, orang yang berjalan kepada yang
duduk, kelompok yang sedikit kepada yang ramai. 3
Artinya: "Dari Abu Musa radliallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam beliau bersabda: “Perumpamaan teman yang shalih dengan teman yang buruk
bagaikan penjual minyak wangi dengan pandai besi, bisa jadi penjual minyak wangi itu
akan menghadiahkan kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu akan
3
Nashiruddin Al-Albani Muhammad, Shahih Sunan Ibnu majah (Jakarta: Ebook Creator, 2008) halm 19991
4
mendapatkan bau wanginya sedangkan pandai besi hanya akan membakar bajumu atau
kamu akan mendapatkan bau tidak sedapnya.” (HR.Al-Bukhari (no.5108), Muslim
(no.2628), Ahmad (no.19163).
Dari hadits di atas dapat memberikan ibrah kepada kita , bahwa siapapun kita
ketika bergaul dengan sesama, harus bisa memilih dengan siapa kita bergaul dan
bagaimana kita bergaul. sebagaimana firman.
Artinya :” Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allâh, dan
hendaklah kalian bersama orang-orang yang jujur (benar)! [At-Taubah/9:119]
Jelas, bahwa ayat di atas memerintahkan kita sebagai pribadi maupun orang tua
untuk bergaul dengan orang yang jujur. Niscaya kita dan anak keturunan kita menajdi
orang mukmin yang jujur dan benar.4
Artinya: "Dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: “Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman pada hari kiamat kelak: “Mana
orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Hari ini kunaungi mereka, di
mana tidak ada naungan pada hari ini selain naungan-Ku.” (HR. Muslim (no.4655),
Ahmad (no.7190), Malik (no.1776)).
Sungguh Maha luas rahmat Allah subhanahu wata’ala, ketika kecintaan-Nya
diberikan kepada setiap orang yang saling mencinta karena-Nya. Ketika
Allah subhanahu wata’ala sudah mencintai hamba-Nya, ini berarti hamba itu telah
selamat dari murka-Nya.. Allah subhanahu wata’ala berfirman:
4
Al-Khudlori Sholih, Dakwah, http://ibnuabbasjogja.or.id/, 10 September 2021, 16:61.
5
َّللا َوأ َ ِحبَّا ُؤهُ قُ ْل فَ ِل َم يُ َع ِذبُكُ ْم ِبذُنُو ِبكُ ْم َب ْل أ َ ْنت ُ ْم
ِ َّ ارى نَحْ ُن أ َ ْبنَا ُءَ ص َ َّت ْال َي ُهودُ َوالن ِ ََوقَال
ض َو َما ِ ت َو ْاْل َ ْر ِ اواَ س َم َّ لِل ُم ْلكُ ال ِ َّ ِ ِب َم ْن يَشَا ُء َو ُ بَشَر ِم َّم ْن َخ َلقَ يَ ْغ ِف ُر ِل َم ْن يَشَا ُء َويُ َعذ
ير
ُ ص ِ بَ ْينَ ُه َما َو ِإ َل ْي ِه ْال َم
“Orang-orang Yahudi dan Nasroni mengatakan: “Kami ini adalah anak-anak
Allah dan kekasih-kekasih-Nya”. Katakanlah: “Maka mengapa Allah menyiksa kalian
karena dosa-dosa kalian?” (Kalian bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-
Nya), tetapi kalian adalah manusia(biasa) di antara orang-orang yang diciptakan-Nya
dan Allah mengampuni siapa saja yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang
dikehendaki-Nya…” (QS. al-Maidah [05]: 18)
َ فَقَا َل َر ُجل ِمن, ِساء َ َّعلَى الن ْ ِإيَّاكُ ْم َواالد: سلَّم قَا َل
َ ُّخو َل َ ع ِلي ِه َو ِ سو ُل
َ هللا ُ أ َ َّن َر
ت ْ ط ُو
ْ اال َم ْو ْ ْال َح: هللا ! أَفَ َرأيْتَ ْال َح ْم َو؟ قَا َل
ِ َيارسُو َل: ار ِ صَ ْاْل ْن
Bersosialisasi dengan sesama makhluk hidup, baik sesama muslim atau non
muslim harus menggunakan aturan-aturan, agar tercipta kehidupan yang tentram dan
nyaman. Sudah tidak dipungkiri lagi kalau hidup tenang dan tentram akan dirasakan
5
Imam Khomeni, 40 Hadits Telaah Atas Hadits-Hadits Mistis dan Akhlak (Bandung:PT Mizan Pustaka,2004)
hal 196
6
Siti Hafidoh, Tata Pergaulan, hal 3-4
7
kenyamanan. Dalam Islam sudah dibuat aturan-aturannya. Seperti sabda Rasulullah
SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari sebagai berikut:
َوكُ ْونُ ْوا ِعبَادَ هللاِ إِ ْخ َوانًا، َوالَ تَدَابَ ُر ْوا، غض ُْوا
َ َوالَ تَبَا، َوالَ تَنَا َجشُ ْوا، ال ت َحاسدُوا
“Jangan kalian saling mendengki, jangan saling najasy, jangan saling
membenci, jangan saling membelakangi! dan hendaklah kalian menjadi hamba-hamba
Allâh yang bersaudara.” (HR. Bukhari dan Muslim) 7
Dari hadis di atas diketahui bahwa agama Islam adalah agama yang
memperhatikan umatnya dari segi bersosialisasi dengan sesama makhluk sosial. Setelah
adanya perhatian tersebut, itu belum menentukan ketenangan hidup. Karena sejatinya
kenyamanan dan ketenangan hidup itu harus dimualai dari kepribadian masing-masing
individu. Apakah ia menjalankan aturan-aturan, atau mengabaikannya. Karena tidak
sedikit perkelahian-perkelahan bahkan peperangan terjadi disebabkan tidak menaati
peraturan yang telah ditetapkan.
7
An-Nawawi, Matan Hadits Arba’in, ( Jakarta: Pustak Ibnu ‘Umar), Hal. 54
8
Depatemen Agama Republik Indonesia, Al-‘Aliyy (Bandung: Diponerogo, 2006), Hal. 3
8
َاح ُمون
ِ الر ِ َّ قَا َل قَا َل َرسُو ُل،ع ْم ٍرو
َّ " َّللا صلى هللا عليه وسلم َ َّللا ب ِْن َ ع ْن
ِ َّ ع ْب ِد َ
ِس َماء ِ ار َح ُموا َم ْن فِي األ َ ْر
َّ ضيَ ْر َح ْمكُ ْم َم ْن فِي ال ْ الرحْ َم ُن
َّ يَ ْر َح ُم ُه ُم
Artinya: "Orang orang yang penyayang itu akan dikasihi oleh Yang
Mahapenyayang Yang Mahasuci lagi Mahatinggi, maka sayangilah makhluk yang ada
9
di bumi niscaya kalian akan disayangi oleh makhluk yang ada di langit."
- Tata Pergaulan dengan Non Muslim
َ اس ِإنَّا َخلَ ْق َٰنَكُم ِمن ذَك ٍَر َوأُنث َ َٰى َو َج َع ْل َٰنَكُ ْم شُ ُعوبًا َوقَ َبا ٓ ِئ َل ِلت َ َع
َارفُ ٓو ۟ا ۚ ِإ َّن أ َ ْك َر َمكُ ْم ِعند ُ ََّٰ َيٓأَيُّ َها ٱلن
ع ِليم َخ ِبير
َ ٱلِل َ َّ ٱلِل أَتْقَ َٰىكُ ْم ۚ ِإ َّن
ِ َّ
Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seoran,g perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal (QS. AL-Hujurat [49]: 13).10
Dari ayat ini, dapat diketahui bahwa seluruh manusia, baik itu kaya atau miskin,
muda atau tua, kecil atau besar itu tidak menjamin ketinggian derajatnya dihadapan
tuhan semesta alam. Akan tetapi, ketinggian derajat bisa dibedakan tergantung kadar
ketaqwaannya kepada sang Khalik.
9
Muhammad, Al-Mau’idatu al-‘Usfuriyah, ( al Haramain) cet. Ke-1, hlm. 2
10
7 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-‘Aliyy (Bandung: Diponerogo, 2006), Hal. 412
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pergaulan yang baik ialah melaksanakan pergaulan menurut norma-norma
kemasyarakatan yang ti dak bertentangan dengan hukum syara’, serta memenuhi segala
yang berhak mendapatkannya. Me lakukan pergaulan baik bisa dilakukan oleh siapa
saja dan kapan saja. Tergantung orang yang berk einginan atau tidak. Karena semua hal
itu tergantung diri masing-masing, tidak ada yang harus dip akssa dan memaksa,
keinginan yang berasal dari hati maka akan menghasilkan yang baik.
Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik
pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat
berupa kerjsama antar individu atau kelompok guna melakukan hal-hal yang postif.
Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah
yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih jati dirinya. Dalam usia remaja
ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh bujukan dan bahkan dia ingin
mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum itu baik atau tidak.
Tata pergaulan biasanya berbentuk tata cara kebiasaan setempat atau hukum
atau kebiasaan turun temurun (hukum adat). Tata pergaulan merupakan nirma-norma
kesopanan merupakan terdapat disegala bentuk pergaulan dimasyarakat. Tata pergaulan
adalah suatu tata aturan yang dilaksanakan sebagai kewajiban sosial.
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan senantiasa
membutuhkan kehadiran orang lain. Istilah pergaulan berarti kegiatan manusia untuk
membaur bersama manusia lainnya dan berinteraksi satu sama lain.
10
DAFTAR PUSTAKA
Imam Khomeni, 40 Hadits Telaah Atas Hadits-Hadits Mistis dan Akhlak 2004
(Bandung:PT Mizan Pustaka)
11